POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT MISKIN

POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT MISKIN

(Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Masyarakat Miskin yang Tinggal di Pinggir Rel Kereta Api dan di Sekitar Tempat Pembuangan Sampah dalam Hal Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat)

Oleh: Nikky Fardhani

D 0206123

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PERSETUJUAN

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dr. H. Sutopo, MS NIP. 19570505 198303 1 004

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Hari

Tanggal

Panitia Penguji :

1 Ketua Panitia

Dra. Hj. Sofiah, M.Si NIP. 19530726 197903 2 001

2 Sekretaris

Tanti Hermawati, S.Sos, M.Si NIP. 19690207 199512 2 001

3 Anggota

Dr. H. Sutopo, MS NIP. 19570505 198303 1 004

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dekan

Prof. Drs. H. Pawito, Ph. D NIP. 19540805 198503 1 002

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul:

POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT MISKIN

(Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Masyarakat Miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dan disekitar Tempat Pembuangan Sampah dalam hal meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat)

Adalah karya asli saya dan bukan plagiat baik secara utuh atau sebagian serta belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di institusi lain. Apabila ada footnote atau kutipan dari buku atau pendapat lain, sudah dikutip menurut tata cara penulisan ilmiah. Saya bersedia menerima akibat dari dicabutnya gelar sarjana apabila ternyata di kemudian hari terdapat bukti-bukti yang kuat, bahwa karya saya tersebut ternyata bukan karya saya yang asli atau sebenarnya.

Surakarta, 25 September 2011

Nikky Fardhani NIM. D 0206123

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)”

(QS. Al-Insyirah: 6 – 7)

Hidup adalah Perjalanan dan Pelajaran bagi setiap manusia Maka, bersyukurlah akan setiap nikmatNYA, dalam hidupmu.

-Fardhani-

“I think, Experience is a Very Precious Lesson!”

-Fardhani-

“Kesabaranmu adalah tanda keikhlasan... Maka, terapkanlah di kehidupan kita dalam hal apapun.”

(MT - NQ)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk :

Allah SWT, pemberi segalanya dalam kehidupanku Bapak dan Mamah, this is my little present Kota Solo, kota yang telah banyak memberi pengalaman, pendidikan, juga cinta dalam hidupku Seluruh teman dan sahabatku, thanks for u’r support, i love u all!

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melmpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, karena hanya atas kehendak-Nya, skripsi dengan judul Pola Komunikasi Masyarakat Miskin (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Masyarakat Miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dan disekitar Tempat Pembuangan Sampah dalam hal meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat) dapat diselesaikan dengan baik.

Penelitian untuk skripsi ini bermula dari ketertarikan penulis untuk mengetahui lebih banyak mengenai pola komunikasi masyarakat miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dengan masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS. Permasalahan dilihat dari karakteristik kedua masyarakat tersebut dilihat dari berbagai aspek. Mulai dari status sosial, pekerjaan, asal daerah dan sebagainya. Kemudian tentunya masalah yang juga disoroti adalah mengenai pola komunikasi yang terjadi pada kedua masyarakat tersebut. Dilihat dari komunikasi yang dilakukan secara interpersonal, kelompok dan juga media eksposure. Kecenderungan dari kedua masyarakat tersebut dalam menggunakan dan memilih media massa sebagai sarana informasi dan media komunikasi.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan kali ini penulis hendak menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret (FISIP UNS) Surakarta.

2. Dra. Prahastiwi Utari, Msi Ph. D selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS.

3. Drs. H. Sutopo, MS selaku Dosen Pembimbing skripsi, yang telah bersedia

memberikan ilmu, arahan, dan masukan pada pembuatan sekripsi saya.

4. Semua staf pengajar dan karyawan di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UNS. Terima kasih telah memberikan ilmu, semoga semua ilmu yang diberikan dapat bermanfaat untuk hal yang positif. Terima kasih atas segala bantuannya.

5. Untuk Bapak Lurah beserta Wakil Lurah kelurahan Kalianyar Jakarta Barat, staf, karyawan dan warga Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat, terima kasih untuk kesediaan waktu, tempat dan bantuannya untuk penelitian ini.

6. Untuk kedua Orang Tua saya Tercinta, Bapak dan Mamah terima kasih atas doa yang tulus, dukungan, dan motivasinya selama ini, semoga doa kalian selalui menyertai langkah hidupku. Echa, kudhot thank’s for being my sist n bro take care and all my big family thank you very much.

7. Untuk best friend’s Kost : Tiwuk, pit, mpuz, Tedybear, Niar, Vina, Bu Dok, Na2, Gen2 dan semua teman-teman se-kost matur nuwun sanget atas kehangatannya selama 4 tahun lebih, menjadi keluarga kecilku selama di Solo.

8. Untuk best friend’s kampus : Rhe2, Bue, Too, Riska, Hasan-05 keep best friend bro! Indah Lho lee, Mel, and all you guys thank you so much and keep best friend forever !!

9. Special buat mas J eLek , thank’s full for spending time with me anytime,

everytime...this is more than words. And everyting’s about, is precious !

10. Untuk semua anak ‘Markas’ dari A-Z tanpa terkecuali matur nuwun mas-mas sekalian. Temen-temen FIESTA-FM Family-keep stay Tune! Teman-teman FFC big Family salam cekikrek! Dan kepada Seluruh teman-teman seperjuangan Komunikasi 2006 juga tanpa terkecuali, kalian tak akan terlupakan teman-temanku, selamat berjuang untuk selanjutnya!!

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Untuk itu, kritik dan saran selalu diharapkan untuk perbaikan ke depan. Semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Surakarta, 25 September 2011

Nikky

ABSTRAK Nikky Fardhani. D 0206123. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS

Jurusan Ilmu Komunikasi. POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT MISKIN (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi Masyarakat Miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dan disekitar Tempat Pembuangan Sampah dalam hal meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat), Skripsi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, September 2011.

Indonesia memiliki struktur masyarakat yang beraneka ragam. Kemajuan ekonomi memberikan dampak berbeda pada setiap tingkatan masyarakat. Mulai dari tingkat ekonomi tinggi hingga ke yang tingkat ekonomi rendah. Setiap orang ingin bekerja yang layak agar bisa mencukupi hidupnya dan tidak hidup dalam kemiskinan. Himpitan ekonomi menyebabkan masyarakat terus bersaing dalam mencari pendapatan untuk memperoleh kehidupan yang layak. Begitupula dengan pola komunikasi yang berbeda pada setiap masyarakat, baik antar individu maupun antar kelompok pada. Kehidupan disetiap masyarakat selalu disertai dengan berbagai karakteristik masyarakat yang hidup di dalamnya. Salah satunya adalah masyarakat miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dan masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS dalam hal meningkatkan kesejahteraan ekonomi, Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat. Penelitian ini meneliti tentang karakteristik, cara berkomunikasi antar individu dan kelompok, juga media exposure yang mereka gunakan.

Objek penelitian ini adalah Pola Komunikasi yang terjadi pada masyarakat miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dengan masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tipe deskriptif kualitatif. Deskripsi dibuat secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan- hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan pola komunikasi pada masyarakat miskin yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat.

Setelah dilakukan analisa, diperoleh kesimpulan bahwa karakteristik masyarakat miskin yang tingal dipinggir rel kereta dengan masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS adalah dilihat dari jumlah penduduknya yang padat, tempat tinggal yang padat dan kumuh, juga dilihat dari pekerjaan, kepercayaan dan status sosial mereka. Kemudian komunikasi yang dilakukan ternyata berbeda, masyarakat miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api lebih cenderung melakukan komunikasi kelompok, daripada komunikasi Interpersonal. Media exposure yang mereka gunakan lebih cenderung pada media Televisi dan Handphone untuk berkomuniaksi dan mendapat informasi. Dan untuk masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, lebih cenderung melakukan komunikasi Setelah dilakukan analisa, diperoleh kesimpulan bahwa karakteristik masyarakat miskin yang tingal dipinggir rel kereta dengan masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS adalah dilihat dari jumlah penduduknya yang padat, tempat tinggal yang padat dan kumuh, juga dilihat dari pekerjaan, kepercayaan dan status sosial mereka. Kemudian komunikasi yang dilakukan ternyata berbeda, masyarakat miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api lebih cenderung melakukan komunikasi kelompok, daripada komunikasi Interpersonal. Media exposure yang mereka gunakan lebih cenderung pada media Televisi dan Handphone untuk berkomuniaksi dan mendapat informasi. Dan untuk masyarakat miskin yang tinggal disekitar TPS, lebih cenderung melakukan komunikasi

Adapun beberapa saran untuk lembaga-lembaga terkait, untuk dapat menanggulangi permasalahan tersebut. Misalnya saja lembaga kepemerintahan ataupun LSM yang memperhatikan mengenai permasalahan sosial.

ABSTRACT Nikky Fardhani. D 0206123. Faculty of Social and Political Sciences

Department of Communication UNS. POOR COMMUNICATION PATTERNS (Descriptive Study of Communication Patterns of the Poor who live just off Railway and around polling stations on problem , Kalianyar Village, West Jakarta), Thesis, Department of Communication Studies, Faculty of Social and Political Sciences, University Eleven March, Surakarta, September 2011.

Indonesia has a diverse community structure. Economic progress gives a different impact on every level of society. Starting from a high economic level down to a low economic level. Everyone wants to work in order to meet a decent life and not live in poverty. Economic crush cause people to continue to compete in the search for revenue to obtain a decent life. Similarly with how to communicate in any society, both among individuals and between groups on. The life of every society is always accompanied by various characteristics of people living in it. One is the poor who live just off the rail and the poor who live around the polling station, Village Kalianyar, West Jakarta. This study examines the characteristics, how to communicate between individuals and groups, as well as media exposure that they use.

The object of this study is the pattern of communication that occurs in poor communities who live alongside a railway line with the poor who live around the polling station, Village Kalianyar, West Jakarta. This study used a qualitative descriptive type of research method. Descriptions are made in a systematic, factual and accurate information about facts, properties and relationships between the phenomena under investigation.

The purpose of this study was to determine the characteristics and patterns of communication on the poor who live around the garbage dump with the communities living alongside a railway line in the Village Kalianyar West Jakarta.

After analysis, the conclusion that the characteristics of poor people who tingal lane railroad with poor communities living around the polling station is seen from a dense population, crowded housing and slums, also seen from the work, confidence and their social status. Then the communications made it different, the poor who live alongside the railway is more likely to perform group communication, rather than interpersonal communication. Media exposure is more likely that they use the media on TV and Mobile for berkomuniaksi and get information. And for the poor who live around the polling stations, more than likely do the group communication Interpersonal communication. Then they use the media exposure is more likely in the medium of Television and Mobile to berkomuniaksi and get information. Both people who live alongside a railway line and around polling stations categorized as poor are considered poor material, but After analysis, the conclusion that the characteristics of poor people who tingal lane railroad with poor communities living around the polling station is seen from a dense population, crowded housing and slums, also seen from the work, confidence and their social status. Then the communications made it different, the poor who live alongside the railway is more likely to perform group communication, rather than interpersonal communication. Media exposure is more likely that they use the media on TV and Mobile for berkomuniaksi and get information. And for the poor who live around the polling stations, more than likely do the group communication Interpersonal communication. Then they use the media exposure is more likely in the medium of Television and Mobile to berkomuniaksi and get information. Both people who live alongside a railway line and around polling stations categorized as poor are considered poor material, but

As for some suggestions for relevant agencies, to be able to overcome these problems. For example, government agencies or NGOs that are concerned about social issues.

1.7. Kerangka Berfikir.......................................................................

1.8. Definisi Konseptual....................................................................

1.9. Definisi Operasional .................................................................

1.10.1. Metode Penelitian ................................................................

1.10.1. Jenis Penelitian .............................................................

1.10.2. Strategi Penelitian .........................................................

1.10.3. Obyek dan Lokasi Penelitian .......................................

1.10.6. Teknik Pengambilan Data ............................................

1.10.7. Teknik Pengambilan Sample .......................................

1.10.8. Validitas Data ...............................................................

1.10.9. Studi Pustaka ................................................................

1.10.10. Teknik Analisis Data ..................................................

BAB II. DESKRIPSI

LOKASI

KELURAHAN

KALIANYAR JAKARTA BARAT

2.1 Sejarah Kelurahan Kalianyar .....................................................

2.2 Organisasi Kelurahan .................................................................

2.3 Kondisi Fisik dan Geografi .......................................................

2.4 Kondisi Demografi .....................................................................

2.5 Kondisi Ekonomi .......................................................................

2.6 Kehidupan Masyarakat yang tinggal Dipinggir Rel K.A ........

2.7 Kehidupan Masyarakat yang tinggal disekitar TPS ..................

2.8 Rangkuman ..................................................................................

BAB III. PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

3.1 Data Responden ........................................................................

3.2 Karakteristik masyarakat Miskin .............................................

3.2.1 Karakteristik Masyarakat Miskin Menurut Usia ...............

3.2.2 Karakteristik masyarakat Miskin Menurut Pekerjaan ......

3.2.3 Karakteristik Masyarakat Miskin Menurut Asal Daerah.. 103

3.2.4 Karakteristik masyarakat Miskin Menurut Agama ........... 108

3.2.5 Karakteristik masyarakat Miskin Menurut Status Sosial . 110

3.3 Komunikasi Interpersonal Pada Masyarakat ........................... 113

3.3.1 Komunikasi interpersonal pada masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api ....................................................... 113

3.3.2 Komunikasi interpersonal pada masyarakat yang tinggal disekitar TPS ....................................................................... 121

3.4 Komunikasi Kelompok Pada Masyarakat Miskin ................... 128

3.4.1 Komunikasi Kelompok Pada Masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api ................................................... 128

3.4.2 Komunikasi Kelompok Pada Masyarakat yang tinggal disekitar TPS ................................................................... 133

3.5 Komunikasi Massa (Media Eksposure) Pada Masyarakat Miskin .......................................................................................

3.5.1 Komunikasi Massa (Media Exsposure) Pada Masyarakat Miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dilihat dari jenis media massa yang digunakan ...... 138

3.5.1.1 Televisi ......................................................................... 138

3.5.1.2 Radio ............................................................................ 152

3.5.1.3 Surat Kabar .................................................................. 156

3.5.1.4 Handphone ................................................................... 161

3.5.2 Komunikasi Massa (Media Exsposure) Pada Masyarakat Miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dilihat dari jenis media massa yang digunakan ...... 167

3.5.2.1 Televisi ......................................................................... 167

3.5.2.2 Radio ............................................................................ 175

3.5.2.3 Surat Kabar .................................................................. 177

3.5.2.4 Handphone ................................................................... 180

3.6 Analisis Konferhensif ....................……............................... 183

3.7 Matrix Data............................................................................. 185

BAB IV. PENUTUP

4.1. Kesimpulan ................................................................................ 190

4.2 Saran .......................................................................................... 198

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Rumah Padat Penduduk di salah satu gang Kelurahan

Kalianyar .....................................................................................

95

Gambar 3.2 Kegiatan Membersihkan Sampah .............................................. 103 Gambar 3.3 Interaksi Sosial Pada Masyarakat Pinggir Rel Kereta Api ....... 114 Gambar 3.4 Model Komunikasi Konvergensi ................................................ 120 Gambar 3.5 Masyarakat yang tinggal disekitar TPS ...................................... 122 Gambar 3.6 Salah Satu Bentuk Komunikasi Kelompok yang dijalankan

Masyarakat pinggir Rel Kereta Api ............................................ 129

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta .....................................

4 Tabel II.1

Rekapitulasi Luas Lingkungan RW Kelurahan Kalianyar ........

76 Tabel II.2

Jumlah Penduduk Kelurahan Kalianyar disetiap RW ...............

76 Tabel II.3

Rekapitulasi Penduduk Datang, Lahir, Mati, di Bulan January 2011...........................................................................................

78 Tabel II.4

Data Mobilitas Penduduk Kelurahan Kalianyar.......................

79 Tabel II.5

Jumlah Penduduk Kelurahan Kalianyar Menurut Umur dan Jenis Kelemin............................................................................

81 Tabel II.6

Jumlah Penduduk Menurut Penduduk Menurut Peganut Agama Keluruhan Kalianyar..................................................... 82

Tebel II.7 Data Mata Pencaharian Pendudukan Kelurahan Kalianyar......

84 Tabel II.8

Data Sasaran KB Kelurahan Kalianyar.....................................

86 Tabel II.9

Data Pelaksanaaan Kerja Bakti.................................................

87 Tabel III.1

Data Responden........................................................................ 93 Tabel III.2

dan Jenis Kelamin..................................................................................... 98 Tabel III.3

Jenis Pekerjaan Responden .........................................................

99 Tabel III.4

Asal Daerah Responden .............................................................. 104 Tabel III.5

Data Agama Penduduk ............................................................... 108 Tabel III.6

Data Stasiun Televisi Favorit dan Acara Tv Favorit Masyarakat yang tinggal dipinggir Rel Kereta Api ................... 146

Tabel III.7 Sifat Informasi Tercetak-Audio-Visual ...................................... 153 Tabel III.8

Data Stasiun Televisi Favorit dan Acara Tv Favorit Masyarakat yang tinggal disekitar TPS ...................................... 173

Daftar beberapa Istilah dan singkatan pada skripsi ini, adalah sebagai berikut :

1. Etnis Thionghoa :

istilah dari orang-orang keturunan cina, yang mendiami beberapa tempat diwilayah-wilayah di indonesia

2. Feed Back

Timbal balik dari apa yang sudah kita lakukan terhadap sesuatu hal

3. HD TV

Singkatan dari High Devinition Television, yaitu resolusi tertinggi yang dihasilkan dari sebuah gambar video.

4. Melarat

Suatu keadaan dimana seseorang sudah tidak lagi memiliki harta benda.

5. Membership

Suatu istilah untuk kelompok keanggotaan pada suatu masyarakat

6. Miss Communication

Dalam istilah ilmu komunikasi diartikan sebagai suatu kesalah pahaman dalam berkomunikasi.

7. Miss Interpretasi : Dalam istilah ilmu komunikasi diartikan salah mengintepretasikan/menangkap

sesuatu hal.

8. Miss Understanding

Dalam istilah ilmu komunikasi diartikan sebagai keadaan dimana seseorang salah pengertian dalam berkomunikasi dengan orang lain.

9. Outsiders

Istilah untuk sebutan orang asing, dalam masyarakat

10. Provety Lin

Kelompok masyarakat berpenghasilan rendah serta tingkat kemiskinan atau jumlah orang yang berada dibawah garis kemiskinan

11. Reference group : Istilah untuk kelompok rujukan yang ada pada suatu lingkungan masyarakat.

12. Sosial Control

Istilah untuk suatu sistem pengendalian sosial pada masyarakat

13. TPS

: Tempat Pembuangan Sampah

14. UMR

: Upah Minimun Regional

15. Kaum urban

Disebut juga sebagai masyarakat pendatang, dari suatu kota ke kota lain.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dinegara kita tercinta Indonesia ini, memiliki struktur masyarakat yang beraneka ragam. Mulai dari tingkat ekonomi tinggi hingga ke yang tingkat ekonomi rendah. Setiap orang ingin bekerja yang layak agar bisa mencukupi hidupnya dan tidak hidup dalam kemiskinan. Banyak pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia, seperti petani, neleyan, pengusahan, polisi, pebisnis, manager, OB, Artis, dan sebaginya. Alur pekerjaan di Indonesia biasanya mengikuti wilayah atau lingkungan yang mereka tempati. Misalnya saja di daerah sepanjang pantai utara Jawa penduduk disana sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Berbeda dengan di kota besar seperti Jakarta, yang kebenyakan penduduknya berprofesi sebagai karyawan/pegawai di suatu perusahaan atau PT. Himpitan ekonomi mendesak setiap orang untuk melakukan suatu atau mencari pekerjaan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Namun di dalam krisis ekonomi yang sedang dirasakan di hampir seluruh penjuru dunia, Indonesia tetap berdiri sebagai negara berkembang yang tetap memajukan sektor ekonominya. Kemajuan pesat dalam bidang ekonomi memberikan dampak yang luar biasa disemua sektor kehidupan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan sedang memajukan perekonomianya. Banyak pebisnis Indonesia yang sudah mengeluarkan Namun di dalam krisis ekonomi yang sedang dirasakan di hampir seluruh penjuru dunia, Indonesia tetap berdiri sebagai negara berkembang yang tetap memajukan sektor ekonominya. Kemajuan pesat dalam bidang ekonomi memberikan dampak yang luar biasa disemua sektor kehidupan. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dan sedang memajukan perekonomianya. Banyak pebisnis Indonesia yang sudah mengeluarkan

Salah satu yang mengalami kemajuan pesat di Indonesia adalah pembangunan. Pembangunan secara besar terjadi tentu saja di ibu kota negara. Jakarta merupakan Ibu Kota negara Indonesia sekaligus kota besar yang sudah dikenal saat ini dengan sebutan kota Metropolitan. Pembangunan secara pesat dilakukan di Jakarta. Untuk menjadikan wujud kota ini terus lebih modern dan tetap mengikuti trend, maka Jakrta terus dipoles untuk performa terbaiknya. Pembangunan dilakukan tak hanya oleh pihak negeri tapi juga oleh swasta. Contohnya saja pembangunan apartement yang saat ini sedang marak di berbagai wilayah di ibu kota, kemudian pembangunan gedung-gedung bertingkat dengan biaya yang tinggi, hingga berjamurnya pembangunan mall yang hingga saat ini terus dilakukan.

Pesatnya pembangunan di Jakarta tentu saja tak selalu memberikan dampak positif. Banyak pula dampak negatif yang ditumbuklan karena terus menerus dilakukannya pembangunan. Misalnya tata ruang kota yang semakin terlihat tidak teratur, hilangnya banyak lahan untu resapan air sehingga meyebabkan banjir. Hal tersebut dikarenakan lahan untuk resapan air yang tidak diperhatikan dalam pembangunan yang dilakukan.

Berdampak bagi masalah kepadatan penduduk dan kemiskinaan di perkotaan. Banyak penduduk baik warga asli Jakarta maupun dari luar daerah, datang berbondong-bondong untuk mencari peruntungan yang lebih di Ibu Kota. Semakin banyaknya manusia otomatis semakin banyak pula keperluan dalam Berdampak bagi masalah kepadatan penduduk dan kemiskinaan di perkotaan. Banyak penduduk baik warga asli Jakarta maupun dari luar daerah, datang berbondong-bondong untuk mencari peruntungan yang lebih di Ibu Kota. Semakin banyaknya manusia otomatis semakin banyak pula keperluan dalam

Potret itulah yang terjadi di kota besar seperti Jakarta. Jumlah populasi di Jakarta mencapai 8.522.741 juta jiwa. Lonjakan jumlah penduduk di Jakarta perlu diantisipasi dengan sejumlah strategi, antara lain penataan ulang permukiman warga. Rumah horizontal terutama di daerah padat penduduk sebaiknya ditata ulang menjadi permukiman vertikal yang lebih sehat bagi penghuni dan lingkungan. Saat ini Jakarta dihuni oleh sekitar 9,5 juta penduduk, dengan pertambahan penduduk 135.000 jiwa per tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta memperkirakan jumlah penduduk tahun 2020 mencapai 11 juta jiwa. Di beberapa wilayah, kepadatan penduduk sangat terasa. Di Kecamatan Johar Baru, rata-rata 48.952 jiwa tinggal setiap satu kilometer persegi. Padahal, kepadatan penduduk rata-rata di Jakarta adalah 14.476 jiwa per kilometer persegi. Hal serupa terjadi di Kec8amatan Tambora yang dihuni rata-rata 43.789

jiwa tiap satu kilometer persegi 1 . Bisa kita lihat lagi jumlah yang detail yang akan disajikan pada tabel di bawah ini.

1 http://www.kependudukancapil.go.id/index.php/statistik/penduduk-dki-jakarta/42-statistik/4-jumlah- penduduk-provinsi-dki-jakarta/22/10/2010/14.30.

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Bulan : Juli 2010

Sumber : Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Administrasi

Tabel diatas menerangkan detail jumlah penduduk WNI di tiap-tiap wilayah di Jakarta. Jumlahnya di setiap wilayah sampai ke puluhan ribu jiba bahkan jutaan. Namun mirisnya tak terhitung pula jumlah masyarakat miskin dan kaya di Jakarta. Sering orang berasumsi bahwa hidup di Jakarta, yang miskin akan terus miskin dan yang kaya akan terus kaya. Ironis memenag melihat ketidak seimbangan ini. Masyarakat miskin begitu mudahnya kita di jumpai di ibu kota. Mereka ada yang tinggal dibantaran sungai, di tempat-tempat umum, disekitar TPS (tempat pembuangan sampah), di tempat-tempat hiburan, dan lain-lain.

Kelebihan Kota Jakarta dibandingkan dengan kota-kota lainnya di tanah air telah menjadi daya tarik yang besar bagi penduduk yang berada diluar Kota

Jumlah Jakarta Pusat

333 920.97 Jakarta Utara

509 1.422.368 Jakarta Barat

636 1.634.874 Jakarta Selatan 1.061.953

657 1.894.090 Jakarta Timur

233 2.630.836 Kep. Seribu

11.478

10.496

21.974

0 0 0 21.974

TOTAL 4.649.994 3.872.747 8.522.741

1.323

1.045

2.368 8.525.109

Jakarta untuk datang dan menetap atapun hanya sekedar berkunjung. Hal tersebut dipertegas oleh pendapat Soerdjono Soekamto dalam bukunya mengatakan bahwa :

“penduduk desa kebayakan mempunyai suatu anggapan, bahwa dikota banyak pekerjaan serta banyak penghasilan pengahasilan (uang), oleh karena sirkulasi uang di kota jauh lebih cepat, lebih besar dan lebih banyak, maka secara relatif lebih mudah untuk mendapatkan uang daripada di desa ”.

Himpitan ekonomi menyebabkan masyarakat terus bersaing dalam mencari pendapatan untuk memperoleh kehidupan yang layak. Kehidupan diberbagai negara dipeneuhi dengan berbagai macam karakteristik masyarakat yang hidup di dalamnya. Salah satunya adalah masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api. Ironis memang namun inilah potret kehidupan yang terjadi. Keterbatasan ekonomi membuat mereka hidup seadanya. Dengan latarbelakang orang asli atau warga pendatang, menjadi satu dan tinggal menetap disuatu wilayah.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, dan tetap membutuhkan bantuan orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia dalam lingkup masyarakat tentunya sudah lazim menjalankan proses interaksi sosial. Interaksi sosial lingkup kecil seperti tetangga, RT dan RW maupun dalam lingkup bersar yaitu kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari interaksi soaial yang terjadi, biasanya akan timbul masalah-masalah sosial dan pemecahannya di masyarakat. Interaksi sosial akan menjadikan lingkungan yang selaras dan seimbang.

Permasalahan pada penelitian ini dilihat dari segi komunikasi. Di lokasi peneilitian ini didalamnya terdapat jenis masyarakat yang beraneka ragam. Penelitian ini akan meneliti masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS (tempat pembuangan sampah) dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api. Letak geografis yang tepat ditengah kota, gambaran umum lokasi yang kumuh, rumah berhimpitan, kehidupan yang seadanya serta pola komunikasi yang berbeda menjadi hal yang menarik untuk diteliti. Sedikit gambaran mengenai lokasi penelitian, lokasinya berada di wilayah Kelurahan Kalianyar, Jakarta Barat. Luas wilayah Kelurahan Kalianyar berkisar 31,8 ha, yang terdiri dari 101 RT dan 9 RW, penduduknya berjumlah + 24.511. Masyarakat disini terdiri dari pribumi dan pendatang. Mata pencaharian mereka bermacam-macam, ada yang bekerja sebagai buruh, pedagang, wiraswasta, dan lain-lain. Keseharian mereka hidup secara sederhana namun tetap menjaga keseimbangan satu dengan lainnya.

Perbedaan dari pola komunikasi yang terjadi diantara kedua masyarakat yaitu masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS (tempat pembuangan sampah) dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api menjadi menarik untuk diteliti. Interaksi sosial yang terjadi membuat individu maupun kelompok satu sama lain memiliki kebiasaan tingkah laku dan perbedaan berkomunikasi. Kecenderungan komunikasi masyarakat pinggir rel lebih kepada komunikasi interpersonal. Sebagai contoh, rumah mereka yang berhimpit- himpitan memenjang mengikuti rel kereta api. Kemudian kecenderungan pada Perbedaan dari pola komunikasi yang terjadi diantara kedua masyarakat yaitu masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS (tempat pembuangan sampah) dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api menjadi menarik untuk diteliti. Interaksi sosial yang terjadi membuat individu maupun kelompok satu sama lain memiliki kebiasaan tingkah laku dan perbedaan berkomunikasi. Kecenderungan komunikasi masyarakat pinggir rel lebih kepada komunikasi interpersonal. Sebagai contoh, rumah mereka yang berhimpit- himpitan memenjang mengikuti rel kereta api. Kemudian kecenderungan pada

Dari gambaran umun diatas mengenai keadaan kota yang diwarnai dengan berbagai masalah di masyarakat, disisi lain peneliti melihat tentang gambaran masyarakat pinggiran kota yang hidup kurang layak namun tetap bertahan. Kelurahan Kalianyar merupakan salah satu potret kelurahan terpadat di Jakarta. Adanya masyarakat yang tinggal di satu wilayah yang sama namun berbeda tempat tinggal menjadi objek menarik untuk diteliti lebih dalam.

Lebih lanjutnya penelitian ini akan mengkaji pola komunikasi meliputi, komunikasi interpersonal yakni bagaimana masyarakat tersebut melakukan komunikasi sehari-hari baik secara verbal maupun non verbal. Kemudian dilihat dari komunikais kelompok, bagaimana masyarakat tersebut menjalin komunikasi dengan berbagai informasi yang masuk, namun tetap tersampaikan dan tersalurkan pada kelompoknya. Dan yang terakhir adalah komunikasi massa atau dengan istilah lain yaitu media exposure. Disini dilihat dari gambaran warga masyarakat pinggiran, bagaimana mereka mendapatkan informasi dengan media-media yang ada, kemudian kecenderungan mereka dalam mendapatkan informasi tersebut.

Penelitian ini menitik beratkan pada bagaimana pola komunikasi diantara masyarakat miskin yang hidup di dua tempat yang berbeda dalam hal meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Walaupun jika dilihat secara langsung, tak jauh berbeda namun peneliti menemukan banyak hal-hal menarik di dalamnya, dan bisa dijadikan sebagai suatu penelitian.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan penelitian yang dapat dirumuskan, adalah :

1. Bagaimana karakteristik masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS (Tempat Pembuangan Sampah) dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api di Kelurahan Kalianyar dalam hal meningkatkan kesejahteraan ekonomi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat ?

2. Bagaimana pola komunikasi antara masyarakat miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dengan masyarakat miskin yang disekitar tempat pembuangan sampah (TPS) Kelurahan Kalianyar dalam hal meningkatkan kesejahteraan ekonomi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat ?

1.3 Tujuan Penalitian

1. Untuk mengetahui Pola Komunikasi yang terjalin pada masyarakat miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dan disekitar TPS dalam hal meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat.

2. Untuk mengetahui karakteristik masyarakat miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dan disekitar TPS dalam hal meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Akademis Penelitian ini diharapkan mampu menambah dan melengkapi kajian mengenai pola komunikasi terkait dengan Pola Komunikasi Masyarakat Miskin yang tinggal dipinggir rel kereta api dan disekitar Tempat Pembuangan Sampah dalam hal meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi di Kelurahan Kalianyar Jakarta Barat.

2. Praktis Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi masyarakat bahwa pola komunikasi yang berlangsung dan terkonsep dengan baik, dapat menjalin satu komunikasi yang baik antar kelompok.

1.5 Kajian Teori

1.5.1 Komunikasi

Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa tidak bisa lepas dari proses komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal, disadari maupun tidak disadari. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat komunikasi adalah manusia. Komunikasi merupakan suatu proses yang terus menerus

seperti sebuah lingkaran. Wiryanto 2 mengatakan “sebagai suatu proses,

2 Wiryanto. 2002. Teori Komunikasi Massa. PT. Grasindo, Jakarta, hal-19 2 Wiryanto. 2002. Teori Komunikasi Massa. PT. Grasindo, Jakarta, hal-19

verbal, maupun lewat komunikasi nonverbal. 3

Dengan struktur dan fungsi yang sangat sempurna manusia sebagai makhluk sosial bila dibandingkan makhluk lainnya, merupakan makhluk multidimensional. Karenanya manusia memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak mampu hidup berdiri sendiri di dunia ini, baik dalam konteks fisik maupun dalam konteks sosial budaya. Terutama dalam hal konteks sosial budaya, manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalam pemenuhan fungsi- fungsi sosial satu dengan lainnya. Kolaborasi hanya dapat diwujudkan dalam interaksi sosial. Komunikasi, selanjutnya yang menjadi unsur penting dalam berinteraksi sosial.

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengiasyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan,

3 Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suat Pengantar. Rosdya Karya, Bandung, hal.4 3 Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suat Pengantar. Rosdya Karya, Bandung, hal.4

Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang disekitar kita dan untuk mempengaruhi orang lain untuk merasa, berpikir, atau berperilaku

seperti yang kita inginkan 4 . Secara tidak langsung berarti manusia harus memiliki komunikasi yang baik dengan lawan bicaranya untuk membangun interaksi sosial di masyarakat. Ketika berkomunikasi kita pasti memiliki persepsi tertentu pada pendengar begitu pula sebaliknya. Namun sering pula tedapat kekeliuran yang terjadi dalam berkomunikasi. Kekeliruan yang sering terjadi dalam berkomuniksi adalah ketika seseorang menyampaikan pesan atau informasi dengan ukurannya sendiri. Ini harus dihindari karena komunikasi senantiasa melibatkan orang lain.

Pada dasarnya komunikasi memiliki banyak pengertian. Komunikasi menurut Berelson dan Steiner (1984) ialah penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan seterusnya, melalui simbol

4 Ibid ., halaman.110 4 Ibid ., halaman.110

communicate, decoder, listener), efek (effect, impact, influence). 6 Source / sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sebelum mengoperasikan ide-idenya maka terlebih dahulu sumber mengubah pesan yang akan disampaikan kedalam simbol-simbol. Kemudian simbol-simbol inilah yang akan disampaikan kepada penerima. Pesan / massage yang diterima tersebut kemudian di decod dahulu, yang berarti mengubah simbol-simbol bahasa tadi kedalam makna pesan atau pernyataan pesan. Sehingga terjadi suatu kesamaan pendapat atas pesan yang dikirim sumber dan pada akhirnya tujuan yang diharapkan oleh sumber pesan dapat tercapai.

Suatu pemaknaan yang mengisi komunikasi sebagai alat penyampaian maksud, menitikberatkan pada identitas diri dan pemahaman masing-masing individu. Begitu pula yang terjadi pada komunikasi di masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api. Pola komunikasi yang mereka jalankan tak jauh berbeda dengan masyarakat pada umumnya.

5 BM, Mursito, op.cit., hal. 6 6 Deddy Mulyana. 2005. Ilmu Komunikasi Suat Pengantar. Rosdya Karya, Bandung, hal.62

Namun saluran yang mereka terima itu berbeda. Jadi, berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan efek tertentu 7 .

Komunikasi terdiri dari beberapa jenis. Dibawah ini adalah

beberapa jenis komunikasi 8 , antara lain:

1. Komunikasi Intrapersonal Proses komunikasi intrapersonal terjadi apabila individu menerima rangsangan dari luar pusat saraf, dan selanjutnya pusat saraf akan memberi reaksi yaitu proses berpikir, berdoa, bermeditasi, melamun dan sebagainya.

2. Komunikasi Interpersonal ( komunikasi tatap muka) Proses komunikasi interpersonal merupakan model dasar proses komunikasi antar manusia. Dalam komunikasi interpersonal dapat dirasakan bahwa proses komunikasi adalah proses yang dinamis dalam tukar informasi antara dua individu.

3. Komunikasi kelompok Ialah proses komunikasi antara seseorang dengan kelompoknya. Jenis komunikasi ini bisa berlangsung antara satu orang kelompoknya, satu orang dan kelompok, atau atar kelompok dengan individu.

7 Onong Uchjana Effendy. 1990. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.. PT Remaja Rosdakarya. Bandung, hal.10

8 Wahyudi, JB. 1992. Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak. Gramedia Pustaka, Jakarta, hal. 4-8

Adapun tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah membangun dan menciptakan pemahaman atau pengertian bersama. Saling memahami atau mengerti bukan berarti harus menyetujui tetapi mungkin dengan komunikasi akan terjadi suatu perubahan sikap, pendapat perilaku ataupun perubahan secara sosial. Perubahan yang

akan terjadi adalah sebagai berikut 9 :

1. Perubahan Sikap (attiude change)

Seorang komunikasi setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah, baik positif maupun negatif. Dalam berbagai situasi kita berusaha mempengaruhi sikap orang lain dan berusaha agar orang lain bersikap positif sesuai dengan keinginan kita.

2. Perubahan pendapat (opinion change)

Dalam komunikasi berusaha menciptakan pemahaman. Pemahaman mamahami pesan secara cermat sebagaimana yang dimaksudkan oleh komunikator. Setelah memehami apa yang dimaksudkan oleh komunikator maka akan tercipta pendapat yang berbeda-beda bagi komunikan.

3. Perubahan perilaku (behavior change) Komunikasi juga bertujuan untuk mengubah perilaku maupun tindakan seseorang.

9 Marhaeni Fajar, 2009. Ilmu Komunikasi Teori & Praktik. Graha Ilmu, Jakarta, Hal.60-61

4. Perubahan sosial (sosial change)

Membangun dan memelihara ikatan hubungan denga orang lain sehingga menjadikan hubungan yang makin membaik. Dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersoanal.

Begitu juga yang terjadi pada pola komunikasi pada masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api. Mereka pun mengalami masalah sosial, perubahan perilaku, sikap, juga dalam menyampaikan pendapat. Dalam penelitian ini akan digambarkan oleh peneliti bagaimana perubahan tersebut terjadi dalam masyarakat miskin yang tinggal di sekitar TPS dengan masyarakat yang tinggal dipinggir rel kereta api. Kecenderungan komunikasi apa yang lebih dominan dan perubahan sosial seperti apa yang akan terjadi dalam kedua masyarakat tersebut dalam berkomuniksi.

1.5.2 Pola Komunikasi

Dalam proses komunikasi masing-masing individu memiliki karakteristik yang berbeda. Abd. Syukur Ibrahim dalam bukunya menjelaskan bahwa bahasa menciptakan batasan, menyatukan para penuturnya sebagai anggota masyarakat tutur dan mengesampingkan outsiders (orang asing) dari komunikasi intra kelompok. Fungsi-fungsi Dalam proses komunikasi masing-masing individu memiliki karakteristik yang berbeda. Abd. Syukur Ibrahim dalam bukunya menjelaskan bahwa bahasa menciptakan batasan, menyatukan para penuturnya sebagai anggota masyarakat tutur dan mengesampingkan outsiders (orang asing) dari komunikasi intra kelompok. Fungsi-fungsi

Pola adalah model, system, cara kerja (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jika dikaitkan dengan komunikasi maka pengertiannya merupakan penyampaian informasi yang dilakukan oleh seseorang dengan memberikan tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak, sikap, bahas tubuh), perasaan-perasaan tentang apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Pola komunikasi dapat juga dipandang sebagai bentuk (cara-cara) yang dipakai untuk berkomunikasi.

Pemolaan (patterning) terjadi pada semua tingkat komunikasi : masyarakat, kelompok, dan individu. 11 Pada tingkat masyarakat, komunikasi biasanya berpola dalam bentuk-bentuk fungsi, kategori ujaran (categories of talk), dan sikap konsepsi tentang bahasa dan penutur. Komunikasi juga berpola menurut peran tertentu dan kelompok tertentu dalam suatu masyarakat, tingkat pendidikan, wilayah geografis dan ciri-ciri organisasi sosial yang lain. Kemudian komunikasi juga berpola pada tingkat individu, pada tingkat ekspresi dan interpretasi kepribadian. Komunikasi yang terjadi pada tingkat

10 Abd. Syukur Ibrahim, 1994. Panduan Penelitian Etnografi Komunikasi.Surabaya: Usaha Nasional, Hal. 12-13

11 Ibid., Hal. 12-13 11 Ibid., Hal. 12-13

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Joseph A. Devito 12 dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” (Devito, 1989:4) mendefinisikan komunikasi antarpribadi sebagai :

“The proces of sending and receiving message between two person or among a small group of persons,with some effect and some immadiate feedback ”

(proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antar dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika).

Charles Cooley memberikan definisi komunikasi sebagai mekanisme dimana hubungan manusia tercipta dan berkembang. Definisi ini lebih menekankan hubungan antara manusia dan betapa penting peran komunikasi dalam hubungan manusia.

Komunikasi termasuk dalam interaksi sosial manusia. Setiap manusia pada hakekatnya memerlukan komunikasi. Hal ini dikarenakan manusia memiliki sifat untuk saling berhubungan dengan orang lain. Pada teori interaksional simbolik, proses komunikatif dipengaruhi akan ketergantungan yang besar pada konsep-konsep internal, seperti “empati”, “identifikasi”, dan “pengertian”, yang artinya tergantung pada faktor-faktor yang berada dalam individu, Fishier Aubrey (1986: 358).

12 Onong Uchjana Effendy. 1993. Ilmu Komunikasi Teori dan Filsafat Komunikasi. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, hal.10

Konsep pemaknaan dengan prinsip holistik menempatkan komunikasi sebagai suatu proses menuju kondisi-kondisi interaksional yang bersifat kovergensi untuk mencapai pengertian yang sama (mutual understanding ) diantara para partisipasi komunikasi. Informasi dan pengertian bersama menjadi konsep kunci dalam pandangan konvergensif terhadap komunikasi.