43
BAB V PEMBAHASAN
5.1  Keadaan Stres Pada Perawat
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  dilakukan  terhadap  17  orang  perawat yang bekerja di ICU RSUD Rantauprapat diperoleh hasil 10 orang 58,8   yang
mengalami stres ringan dan 7 orang  41,2   mengalami stres sedang. Menjalankan  profesi  perawat  merupakan  profesi  yang  rawan  terhadap
terjadinya stres kerja. Hal tersebut telah lama diketahui bahwa petugas kesehatan memiliki tekanan psikologi yang tinggi dibandingkan dengan profesi lainnya. Para
pekerja  kesehatan  terpapar  oleh  beberapa  penyebab  stres  mulai  dari  beban  kerja yang  berlebihan,  tekanan  waktu  pengerjaan  tugas,  tidak  adanya  kejelasan  aturan
berhubungan  dengan  kontak  petugas  kesehatan  dengan  penyakit  infeksi,  pasien dengan  kondisi  sakit  yang  sulitkritis  dan  kondisi  pasien  yang  tidak  berdaya
NIOSH, 2008.
Perawat  di  ruangan
ICU  harus  mampu  memberikan  pelayanan  dengan
kompetensi  khususlanjut
bagi  setiap  pasien  yang  sedang  dalam  keadaan  kritis. Pelayanan  tersebut  membutuhkan  kedisiplinan,  ketelitian  pengawasan  yang
maksimal dan perawatan khusus karena jiwa pasien dalam kondisi kritisterminal yang mendekati kematian.
Bila  dilihat  dari  peran  dan  fungsi  perawat  ICU  yang  terlibat  langsung dalam  penanganan  pasien  dalam  keadaan  kritis,  stres  akan  menimbulkan  efek
yang tidak baik terhadap keberhasilan penanganan pasien. Dengan kata lain stres
Universitas Sumatera Utara
kerja  yang  dialami  perawat  dapat  menjadi  penghalang  dalam  mencapai  efesiensi kerja seperti yang diharapkan.
Untuk  mencapai  efesiensi  kerja  seperti  yang  diharapkan,  maka  tenaga kerja  dalam  bekerja  harus  berada  dalam  lingkungan  yang  sehat  dan  lingkungan
yang  sehat  ini  perlu  penyerasian  antara  tenaga  manusia,  mesinperalatan,  serta lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan psikososial.
5.2 Hubungan antara Umur dengan Stres kerja
Berdasarkan  hasil  penelitian,  diperoleh  data  responden  pada  kelompok umur    35  tahun  sebanyak  6  orang  35,3  merupakan  responden  yang
mengalami  stres  sedang  yaitu  sebanyak  6  orang  29,4,  sedangkan  pada kelompok  umur  ≤  35  tahun  sebanyak  11  orang  64,7  merupakan  responden
yang sebagian besar mengalami stres ringan yaitu sebanyak 9 orang 52,9 dan responden yang mengalami stres sedang sebanyak 2 orang 11,8.
Hasil  uji  exact  fisher  antara  umur  dengan  stres  kerja  diperoleh,  umur mempunyai  hubungan  yang  bermakna  dengan  stres  kerja  karena  nilai  ρ  =  0,001
ρ0,05 sehingga H di terima.
Hal ini sesuai dengan penelitian Tarigan 2004 yang melakukan penelitian terhadap  20  orang  perawat  di  ruang  bedah  RSU  Santa  Elisabeth  Medan  yang
menyatakan  umur  mempunyai  hubungan  yang  bermakna  dengan  terjadinya  stres kerja.
Menurut  Greenberg  2004  dalam  Firdaus  2005  semakin  tua  seseorang maka  semakin  mudah  terserang  stres,  hal  ini  disebabkan  beberapa  hal.  Pertama,
semakin  tua  seseorang  maka  semakin  berkurangnya  daya  tahan  tubuh  terhadap
Universitas Sumatera Utara
tekanan  dan  beban  yang  diterimanya  seiring  dengan  penurunan  fungsi  organ tubuh.  Kedua,  pertambahan  umur  akan  memunculkan  pertambahan  tanggung
jawab dan harapan-harapan, serta tuntutan yang muncul dari orang-orang disekitar akan melakukan perubahan dalam kehidupan.
5.3 Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Stres Kerja