29 tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang dalam melaksanakan
tugasnya. Sedangkan menurut Porter dan Lawler dalam As’ad, 1998 menyatakan kinerja adalah sejauh mana keberhasilan prestasi yang
diperoleh seseorang dari perbuatannya. Kinerja adalah rasio kerja nyata dengan standar kualitas maupun
kuantitas yang dihasilkan karyawan. Kinerja pada dasarnya merupakan nilai keberhasilan pelaksanaan realisasi tugas nyata dengan standar.
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, keunggulan, dan waktu Hasibuan, 2001. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang sesuai dengan tujuan
organisasi, misalnya kualitas kerja, kuantitas kerja, efisiensi, dan kriteria efektivitas lainnya Gibson
et al.
, 2000. Selain itu, kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang
pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor
di atas, semakin besarlah kinerja karyawan bersangkutan Hasibuan, 2001
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
Banyak sekali faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang. Menurut Mathis dan Jackson 2001 faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja individu tenaga kerja, yaitu: kemampuan mereka, motivasi, dukungan yang diterima, keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
30 hubungan mereka dengan organisasi. Sedangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan adalah: a
Faktor Individu. Secara psikologis, individu yang normal adalah
individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis rohani dan fisiknya jasmaniah. Dengan adanya integritas yang
tinggi antara fungsi psikis dan fisik maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini merupakan modal
utama individu
manusia untuk
mampu mengelola
dan mendayagunakan potensi dirinya secara optimal dalam melaksanakan
kegiatan atau aktivitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi.
b Faktor Lingkungan Organisasi. Faktor lingkungan kerja organisasi
sangat menunjang bagi individu dalam mencapai kinerja. Faktor lingkungan organisasi yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang
jelas, otoritas yang memadai, target kerja yang menantang, pola komunikasi yang efektif, hubungan kerja yang harmonis, iklim kerja
yang respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
E. KEINGINAN UNTUK PINDAH
1. Pengertian
Dalam dunia manajemen, pengertian keinginan untuk pindah
turnover intention
seringkali disebut juga dengan
intention to quit
. Pada dasarnya
31 kedua istilah tersebut sama saja artinya, yaitu salah satu tindakan destruktif
aktif berupa
exit turnoverquit
yang dilakukan karyawan untuk menggambarkan ketidakpuasan dalam pekerjaan mereka. Perilaku ini
mencakup pencarian suatu posisi baru di luar organisasi maupun meminta untuk berhenti Robbins, 2001. Sedangkan menurut Elci
et al.,
2007,
turnover intention
adalah kemungkinan bahwa seseorang akan meninggalkan pekerjaannya di masa datang.
Mathis dan Jackson 2001:102 mendefinisikan
turnover
sebagai suatu proses dimana tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus ada yang
menggantikannya.
Turnover
yang tinggi menimbulkan biaya yang tinggi. Kenaikan biaya ini diakibatkan produktivitas yang hilang, waktu pelatihan
dan waktu pemilihan tenaga kerja baru yang bertambah, hilangnya efisiensi kerja dan biaya tidak langsung lainnya.
2.
Jenis-jenis Keinginan Untuk Pindah
Turnover
Menurut Mathis dan Jackson 2001:102
turnover
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a.
Turnover
suka rela
voluntary Turnover
sukarela terjadi pada saat tenaga kerja meninggalkan organisasi atas permintaan sendiri.
b.
Turnover
tidak suka rela
unvoluntary Turnover
tidak sukarela terjadi pada saat tenaga kerja diberhentikan oleh organisasi.
32
3. Sebab-sebab Keinginan Untuk Pindah