4.3.1 Hasuhuton Paranak
BENTUK FUNGSI
MAKNA Hasuhuton paranak atau dongan
merupakan seluruh keluarga pelaksana upacara Sulang-sulang
Pahompu tersebut mulai dari
kakek, amangtua, amanguda, dan juga saudara semarga dengan
Hasuhuton paranak. Hasuhuton paranak atau keluarga dekat atau
saudara semarga memiliki fungsi sebagai pelaksana upacara Sulang-sulang Pahompu.
Pelaksanaan upacara tersebut akan ditanggungjawapi oleh Hasuhuton Paranak
mulai dari awal sampai selesainya acara tersebut. Seluruh anggota keluarga akan saling
mendukung dan dongan tubu tersebutlah menjadi tempat untuk bermusyawarah sebelum
upacara Sulang-sulang Pahompu dilaksanakan. Hasuhuton paranak atau dongan tubu
adalah saudara kandung dan juga saudara yang semarga pelaksana
upacara Sulang-sulang Pahompu.
Makna dari dongan tubu adalah simbol suatu kesatuan ikatan keluarga yang
memiliki hubungan darah dan juga hubungan marga dengan pelaksana.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Hula-hula dari Hasuhuton Paranak
BENTUK SIMBOL FUNGSI
MAKNA Hula-hula adalah seluruh rombongan
keluarga istri dari setiap generasi keluar pelaksana upacara Sulang-
sulang Pahompu tersebut, mulai dari keluarga istri pelaksana upacara
Sulang-sulang Pahompu, keluarga istri ayah, kakekompung
pelaksana upacara
Sulang-sulang Pahompu tersebut.
Dalam adat-istiadat etnik Batak Toba, Hula-hula memiliki peranan yang sangat
penting, karena Hula-hula adalah status sosial yang paling tinggi dalam sistem kekerabatan
etnik Batak Toba. Dalam upacara Sulang-sulang Pahompu peran Hula-hula adalah sebagai
pemberi berkat, dan juga sebagai penasehat. Seluruh proses pelaksanaan upacara Sulang-
sulang Pahompu atas persetujuan dari Hula- hula, dan pelaksanaan upacara tersebut juga
secara tidak langsung dibawah pengawasan dari Dalam konteks upacara Sulang-
sulang Pahompu, Hula-hula merupakan kelompok yang sangat dihormati.
Karena etnik Batak Toba Hula-hula merupakan Debata nadi idaTuhan
yang dapat dilihat. Etnik Batak Toba beranggapan bahwa jika Hula-hula
tidak ada maka Hasuhuton paranak tidak ada, karena Hasuhuton paranak
dilahirkan oleh putri dari Hula-hula. Hal tersebut yang mendasari Hula-hula
Universitas Sumatera Utara
Hula-hula. Jika Hula-hula melihat yang kurang baik dalam pelaksanaan upacara tersebut, Hula-
hula memiliki wewenang untuk memberikan saran demi kebaikan jalannya prosesi upacara
Sulang-sulang Pahompu tersebut. Jika
Hasuhuton Paranak kurang memahami tentang pelaksanaan upacara adat tersebut, maka
Hasuhuton Paranak akan meminta saran kepada Hula-hula.
itu sangat dihormati didalam kehidupan etnik Batak Toba.
Universitas Sumatera Utara
Dalam etnik Batak Toba Hula-hula terdiri dari beberapa kelompok, pembagian kelompok tersebut dibatasi berdasarkan stuktur keluarga. Setiap
kelompok Hula-hula tersebut secara umum memiliki peran yang sama, akan tetapi setiap kelompok Hula-hula tersebut memiliki hak dan kedudukan yang berbeda.
Adapun pembagian kelompok Hula-huladari Hasuhuton paranakadalah sebagai berikut:
1. Bona ni ariparbonaan
Bona ni ariparbonaan merupakan kelompok Hula-hula yang paling tertinggi. Jika dilihat berdasarkan struktur keluarga posisi Bona ni ari
berada pada 4-5 generasi diatas pelaksana upacara Sulang-sulang Pahompu. Walaupun secara struktur keluarga sudah sangat jauh, namun
keberadaan Bona ni ariparbonaan tetap dianggap penting dalam upacara Sulang-sulang Pahompu.
2. Bona tulang
Kelompok Hula-hula Bona tulang
merupakan keluarga istri kakekompung pelaksana upacara Sulang-sulang Pahompu. Berdasarkan
struktur keluarga posisi Bona tulang berada pada 3 generasi diatas Hasuhuton paranak.
3. Tulang
Tulang merupakan keluarga orangtuaibu pelaksana upacara Sulang- sulang Pahompu. Dalam upacara adat tersebut Tulang memiliki hak dan
Universitas Sumatera Utara
peran yang istimewa dibandingkan dengan Bona ni ari dan Bona tulang. Hal tersebut didasari karena Tulang secara struktur keluarga sudah lebih
dekat dengan Hasuhuton paranak. Pada upacaraSulang-sulang Pahompu mempunyai hak sebagai penerima Tin-tin marangkup, Tin-tin marangkup
tersebut diberikan oleh Hasuhuton Parboru.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.3.3 Hasuhuton Parboru