16 Bakteri memerlukan air dalam konsentrasitinggi cukup disekitarnya
karena diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangbiakkan Nasution, 2014.
2.3.1 Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif, tidak bergerak, tidak berspora dan mampu membentuk kapsul, berbentuk kokus dan tersusun
seperti buah anggur. Staphylococcus aureus adalah bakteri aerob, tetapi bila sudah berpindah ke tempat lain dapat bersifat anaerob fakultatif. Suhu optimum
pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 35
o
C-37
o
C, suhu minimum 6,7
o
C dan suhu maksimum 45,4
o
C. Bakteri ini dapat tumbuh pada pH 4,0-9,8, pH optimum 7,0-7,5 Nasution, 2014.
Gambar 2.1 Bakteri Staphylococcus aureus
Menurut Dwidjoseputro 1978, sistematika Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut:
Divisi : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Micrococcacea
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus aureus
Universitas Sumatera Utara
17 Staphylococcus aureus patogen utama bagi manusia, hampir setiap orang
akan mengalami beberapa tipe infeksi Staphylococcus aureus sepanjang hidupnya, mulai dari keracunan makanan atau infeksi kulit ringan, sampai infeksi
berat yang mengancam jiwa. Staphylococcus aureus hidup sebagai saprofit di dalam saluran-saluran pengeluaran lendir dari tumbuh manusia dan hewan-hewan
seperti hidung, mulut dan tenggorokan dan dapat dikeluarkan pada waktu batuk atau bersin. Bakteri ini juga sering terdapat pori-pori dari permukaan kulit,
kelenjar keringat dan saluran usus. Selain dapat menyebabkan intoksikasi, Staphylococcus aureus juga dapat menyebabkan bermacam-macam infeksi seperti
jerawat, bisul, meningitis, pneumonia pada manusia dan hewan Nasution, 2014.
2.3.2 Escherichia coli
Bakteri Escherichia coli umumnya merupakan flora normal saluran pencernaan tubuh manusia dan hewan. Escherichia coli merupakan bakteri gram
negatif berbentuk batang, tidak berkapsul, umumnya mempunyai fimbria dan bersifat motile. Sel Escherichia coli mempunyai ukuran 2,0-6,0
μm, tersusun tunggal, berpasangan, dengan flagella peritikus Supardi dan Sukamto, 1999.
Gambar 2.2 Bakteri Escherichia coli
Bakteri Escherichia coli tumbuh pada suhu 10
o
C sampai 40
o
C dengan suhu optimum 37
o
C. Bakteri ini tumbuh pada pH optimum yaitu pada pH 7,0-7,5.
Universitas Sumatera Utara
18 Bakteri ini relatif sensitif terhadap panas dan dapat diinaktifkan pada
suhupasteurisasi makanan atau selama pemasakan makanan Supardi dan Sukamto, 1999.
Menurut Dwidjoseputro 1978, sistematika Escherichia coli adalah sebagai berikut:
Divisi : Protophyta
Kelas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Spesies : Escherichia coli
Strain Escherichia coli yang memproduksi enterotoksin melepaskan toksin yang menyebabkan sekresi elektrolit dan cairan ke saluran pencernaan yang
berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan gejala diare yang bervariasi yaitu dari ringan sampai berat Supardi dan Sukamto, 1999.
2.4. Fase Pertumbuhan Mikroorganisme