BAB II URAIAN TEORITIS
Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasi adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah
fenomena. Sehingga dapat dikatakan bahwa suatu teori merupakan suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan menyediakan suatu cetak biru
untuk melakukan beberapa tindakan selanjutnya. Menurut Singarimbun 1989 teori adalah serangkaian asumsi, konsep, kontrak, defenisi, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Dengan adanya teori, peneliti mencoba menerangkan
fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya berdasarkan unsur ilmu dan teori.
Untuk memperoleh pemahaman yang sama atas konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini dan kerangka berfikir bagi peneliti, maka berikut
beberapa konsep yang dianggap relevan dengan kasus penelitian yang dibahas.
2.1 Efektivitas
Setiap organisasi ingin mencapai taraf efektivitas yang tinggi dalam kegiatan operasionalnya, kerena dengan efektivitas yang tinggi diharapkan semua kegiatan
organisasi dapat berjalan dengan lancar dan dapat pula mencapai tujuan yang telah ditetapkan karyatulisilmiah.com diakses 4 januari 2016 pada pukul 19.45WIB.
Stoner dalam Tjatjuk Siswandoko 2011:196 juga menjelaskan bahwa efektivitas
Universitas Sumatera Utara
adalah konsep yang luas mencakup berbagai faktor didalam maupun diluar organisasi, yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha
untuk mencapai tujuan atau sasaran organisasi. Menurut Sondang P Siagian 2001:24 mendefinisikan efektivitas sebagai
pemanfaataan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang dan jasa atas
kegiatan yang dijalankan. Efektivitas dalam hal ini menunjukan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. James L. Gibson dkk Pasolong 2007:3
mendefinisikan Efektivitas adalah pencapaian sasaran dari upaya bersama. Derajat pencapaian sasaran menunjukan derajat efektivitas. Sedangkan menurut Keban
2004:140 mengatakan bahwa suatu organisasi dapat dikatakan efektivitas apabila tujuan organisasi atau nilai-nilai sebagaimana ditetapkan visi tercapai.
Dari pengertian efektivitas yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh mana rencana
dapat tercapai.
2.1.1 Pendekatan Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
sasarannya atau dapat dikatakan bahwa efektivitas merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan target
yang telah ditetapkan sebelumnya. Berikut pendekatan efektivitas yang di kutip
Universitas Sumatera Utara
dalam https:mardajie.wordpress.comperilaku-organisasipendekatan-pendekatan
organisasi diakses pada tanggal 17 Januari 2016 pukul 16.22 WIB: 1. Pendekatan pencapaian tujuan
Pendekatan pencapaian tujuan mengasumsi bahwa organisasi adalah kesatuan yang dibuat dengan sengaja, rasional, dan mencari tujuan. Oleh karena itu,
pencapaian tujuan yang berhasil menjadi sebuah ukuran yang tepat tentang keefektifan. Namun demikian agar pencapaian tujuan bisa menjadi ukuran yang sah
dalam mengukur keefektifan organisasi, asumsi-asumsi lain juga harus diperhatikan : a.
Organisasi harus mempunyai tujuan akhir. b.
Tujuan-tujuan tersebut harus diidentifikasi dan ditetapkan dengan baik agar dapat dimengerti.
c. Tujuan-tujuan tersebut harus sedikit saja agar mudah dikelola.
d. Harus ada konsensus atau kesepakatan umum mengenai tujuan-tujuan
tersebut, Oleh karena itu empat asumsi diatas menyatakan bahwa keefektifan sebuah
organisasi harus dinilai dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya. 2. Pendekatan sistem
Pendekatan sistem terhadap pendekatan organisasi mengimplikasikan bahwa organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berhubungan. Jika salah satu sub
bagian ini mempunyai performa yang buruk, maka akan timbul dampak yang negative terhadap performa keseluruhan sistem. Keefektifan membutuhkan kesadaran
dan interaksi yang berhasil dengan konstituensi lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Manajemen tidak boleh gagal dalam mempertahankan hubungan yang baik dengan para pelanggan, pemasok, lembaga pemerintahan, serikat buruh, dan
konstituensi sejenis yang mempunyai kekuatan untuk mengacaukan operasi organisasi yang stabil. Kekurangan yang paling menonjol dari pendekatan system
adalah hubungannya dengan pengukuran dan masalah apakah cara-cara itu memang benar-benar
penting. Keunggulan
akhir dari
pendekatan sistem
adalah kemampuannya untuk diaplikasikan jika tujuan akhir sangat samara atau tidak dapat
diukur. Dapat disimpulan bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan
mempertahankan stabilitas dan keseimbangan. 3. Pendekatan stakeholders
Dikatakan sudah efektif apabila dapat memenuhi bagi pemilik adalah laba atau investasi, pertumbuhan penghasilan, pegawai adalah kompensasi, tunjangan
tambahan, kepuasaan pada kondisi kerja, pelanggan adalah kepuasan terhadap harga, kualitas, pelayanan, kreditur adalah kemampuan untuk membayar hutang.
2.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
Organisasi akan berjalan terarah jika memiliki tujuan yang jelas. Adanya tujuan akan memberikan motivasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Selanjutnya tujuan organisasi mencakup beberapa fungsi diantaranya yaitu memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan yang akan datang
yang senantiasa dikejar dan diwujudkan oleh organisasi.Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi harus mendapat perhatian yang seriuas apabila ingin
Universitas Sumatera Utara
mewujudkan suatu efektivitas. Ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas, dikemukakan
oleh Richard
M Steers
1985:8 dalam
kutipan http:ilmukeolahragaan.blogspot.co.id201105efektivitas-dalam-organisasi.html
diakses pada tanggal 17 Januari 2016 pukul 16.38 WIB, yaitu: 1. Karakteristik Organisasi
Hubungan yang sifatnya relatif tetap seperti susunan sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi. Struktur merupakan cara yang unik menempatkan
manusia dalam rangka menciptakan sebuah organisasi. Dalam struktur, manusia ditempatkan sebagai bagian dari suatu hubungan yang relatif tetap yang akan
menentukan pola interaksi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas. 2. Karakteristik Lingkungan
mencakup dua aspek: a. Aspek pertama adalah lingkungan ekstern yaitu lingkungan yang berada di
luar batas organisasi dan sangat berpengaruh terhadap organisasi, terutama dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan.
b. Aspek kedua adalah lingkungan intern yang dikenal sebagai iklim organisasi yaitu lingkungan yang secara keseluruhan dalam lingkungan
organisasi. 3. Karakteristik Pekerja
Merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap efektivitas. Di dalam diri setiap individu akan ditemukan banyak perbedaan, akan tetapi kesadaran individu
akan perbedaan itu sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Jadi
Universitas Sumatera Utara
apabila suatu organisasi menginginkan keberhasilan, organisasi tersebut harus dapat mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan organisasi.
4. Karakteristik Manajemen Strategi dan mekanisme kerja yang dirancang untuk mengkondisikan semua
hal yang di dalam organisasi sehingga efektivitas tercapai. Kebijakan dan praktek manajemen merupakan alat bagi pimpinan untuk mengarahkan setiap kegiatan guna
mencapai tujuan organisasi. Dalam
melaksanakan kebijakan
dan praktek
manajemen harus
memperhatikan manusia, tidak hanya mementingkan strategi dan mekanisme kerja saja. Mekanisme ini meliputi penyusunan tujuan strategis, pencarian dan pemanfaatan
atas sumber daya, penciptaan lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan keputusan, serta adaptasi terhadap perubahan lingkungan inovasi
organisasi.
2.1.3 Pengukuran Efektivitas
Pengukuran efektivitas seringkali menghadapi kesulitan. Hal ini disebabkan oleh pencapaian hasil Outcome seringkali tidak dapat diketahui dalam jangka
pendek, akan tetapi jangka panjang setelah program berhasil, sehingga ukuran efektivitas biasanya dinyatakan secara kualitatif berdasarkan mutu dalam bentuk
pernyataan saja, artinya apabila mutu baik, maka efektivitas baik pula. Menurut pendapat Cambell menyebutkan ukuran dari efektivitas, yaitu:
Kualitas, Produktivitas, Kesiagaan, Efisiensi, Penghasilan, Pertumbuhan, Stabilitas, Kecelakaan, Semangat kerja, Motivasi, Kepaduan dan Keluwesan. Dikutip pada
Universitas Sumatera Utara
http:elib.unikom.ac.idfilesdisk1461jbptunikompp-gdl-resminings-23003- 10unikom h i.pdf diakses pada 15 Februari 2016.
Sehubungan dengan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, maka ukuran efektivitas merupakan suatu standar akan terpenuhinya mengenai sasaran dan tujuan
yang akan dicapai. Selain itu, menunjukan pada tingkat sejauh mana organisasi, program,kegiatan berhasil melakukan fungsi-fungsinya secara optimal.
2.2 Standart Operasional Prosedur SOP