Ruang Lingkup persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat pada pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat inap anak di Rumah Sakit Umum Daerah Serang Tahun 2011

klien Asmadi, 2008. Manifestasi perilaku caring perawat adalah memotivasi pasien dan mendorong pasien mencari alternatif terapi secara rasional, memotivasi pasien untuk menghadapi penyakitnya walaupun penyakitnya termasuk terminal Stuart dan Laraia, 2001 c. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain. Seorang perawat dituntut untuk dapat membangun dan mengembangkan nilai senitivitas terhadap pribadi dan orang lain Asmadi, 2008. Apabila nilai tersebut sudah dikembangkan oleh perawat maka dalam pemberian pelayanan perawat menjadi lebih sensitif dan bersikap wajar kepada klien Muhlisin Ichsan, 2008. Manifestasi perilaku caring perawat adalah bersikap empati dan mampu menempatkan diri pada posisi pasien, ikut merasakan dan prihatin terhadap penderitaan yang diungkapkan pasien serta siap membantu setiap saat Tomey Alligood, 2006 d. Membina hubungan saling percaya dan saling membantu. Hubungan yang harmonis haruslah terjalin secara terbuka, jujur dan tidak dibuat-buat Asmadi, 2008. Perawat memberikan informasi dengan jujur dan selalu memperhatikan klien dengan sikap empati yaitu turut merasakan apa yang klien rasakan Muhlisin Ichsan, 2008. Potter Perry 2005 menyarankan membangun nilai kepercayaan kepada anak adalah membiarkan anak mengobservasi hubungan yang ramah antara orang tua dan perawat sebelum secara langsung mendekati anak. Perawat yang ramah dan informatif, mendengarkan dengan baik tentang kekhawatiran keluarga dan tidak menakutkan bagi anak telah membentuk dasar untuk hubungan yang positifPotter Perry, 2005. e. Mempromosikan dalam penerimaan ekspresi perasaan negatif dan positif. Perawat harus siap menampung dan mendukung perasaan negatif dan positif yang timbul dari diri klien. Berbagi perasaan merupakan pengalaman yang cukup baik bagi perawat dan klien. Perawat harus menggunakan intelektual maupun emosional yang mereka miliki pada saat keadaan yang berbeda Tomey Alligood, 2006. Saat klien mengeluhkan tentang masalah dan perasaan, perawat dapat memberikan waktunya untuk mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh klien Muhlisin, 2008. Perawat dapat memotivasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya baik positif maupun negatif seperti memberikan keyakinan kepada anak-anak bahwa tidak mengapa jika menangis Potter Perry, 2005 f. Membantu menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan. Perawat menggunakan metode proses keperawatan sebagai pola pikir dan pendekatan kepada klien. Perawat secara kreatif menggunakan diri sendiri dan cara yang diketahui untuk terlibat dalam proses caring-healing yang artristik Muhlisin Ichsan, 2008. Manifestasi perawat dapat melibatkan anak dan keluarga dalam perencanaan perawatan dari saat pertama dalam pertemuan pertama Ricci Kyle 2009. g. Mengajarkan hubungan interpersonal. Nilai ini menuntut perawat agar memberikan pengajaran kepada klien untuk dapat menetapkan kebutuhan pribadi dan memberikan kesempatan