pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
43
Jadi, personal selling adalah komunikasi langsung tatap muka antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu
dalam rangka membangun preferensi, kayakinan dan tindakan membeli produk yang ditawarkan.
3 Promosi penjualan
Fandy Tjiptono berpendapat bahwa promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang
dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera danatau meningkatkan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan
44
. Dari definisi diatas penulis dapat merangkum bahwa promosi
penjualan adalah bentuk promosi yang dapat meningkatkan penjualan yang lebih besar.
Promosi penjualan terdiri dari beraneka ragam sarana seperti kupon, kontes, premi dan sebagainya. Perusahaan menggunakan sarana
promosi penjualan untuk menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih cepat
45
. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa promosi
penjualan adalah kegiatan promosi yang dilakukan secara langsung dengan berbagai insentif seperti demonstrasi, leaflet, coba gratis,
kontes dan hadiah. Materi promosi penjualan mencoba mendorong suatu respon untuk bertindak dan mencoba produk atau jasa yang
ditawarkan. 4
Humas Menurut Kotler Humas adalah salah satu alat promosi untuk
membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan
43
Kotler dan Amstrong, Op.cit., h. 121
44
Tjiptono, Op.cit., h. 229
45
Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta:Intermedia, 1987 h. 196
dengan memperoleh publisitas yang menguntungkan, membentuk citra korporasi yang bagus, dan menangani atau menghilangkan rumor,
cerita, dan peristiwa yang tidak menguntungkan
46
. Dari definisi diatas penulis menarik kesimpulan bahwa humas adalah salah satu alat
promosi untuk membangun hubungan baik dengan berbagai instansi perusahaan dengan memperoleh keuntungan yang berbentuk citra baik
dan lain sebagainya.
g. Mengukur Hasil-hasil Promosi
Mengukur hasil promosi berarti mengukur dampak atau umpan balik yang dihasilkan oleh audiens sasaran terhadap produk yang ditawarkan sebagai akibat
dari kegiatan promosi yang dilakukan. Dampak yang diukur meliputi pengetahuan audiens sasaran terhadap produk sampai menghitung seberapa besar tingkat
penjualan produk.
Setiap bauran promosi yang digunakan memiliki cara yang berbeda dalam mengukur efektifitasnya, berikut ini menjelaskan tentang bagaimana mengukur
hasil promosi yang telah dilakukan. 1
Personal selling Pengukuran efektivitas
personal selling dilakukan untuk mengetahui kinerjanya dalam meningkatkan penjualan. Evaluasinya
meliputi perbandingan penjualan sekarang dan penjualan yang lalu, evaluasi kepuasan pelanggan dan evaluasi kualitas wiraniaga itu
sendiri. Karena komunikasi pribadi memperoleh efektivitasnya melalui presentasi dan umpan balik yang bersifat perorangan.
47
2 Periklanan
Pengukurannya dilakukan untuk mengetahui dampak potensial atau pengaruh komunikasi iklan terhadap kesadaran, pengetahuan dan
preferensi audiens sasaran, serta untuk mengetahui pengaruh iklan terhadap penjualan iklan tersebut.
48
46
Kotler dan Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Jakarta:Indeks, 2004 edisi ke-9 jilid. 2
h. 668
47
Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jakarta:Indeks, 2008 edisi ke-
12 h. 220
48
Ibid, h. 262
3 Humas dan publisitas
Mengetahui banyaknya paparan yang disampaikan media merupakan cara termudah untuk mengukur efektifitas publisitas,
walaupun hasilnya kurang memuaskan karena tidak dapat mengetahui berapa banyak orang yang mengetahui, berapa banyak orang yang
membaca, menyimak dan tertarik terhadap jumlah paparan tersebut. Namun demikian, sesuai dengan sasarannya publisitas lebih
menekankan pada jangkauan paparan tersebut.
49
Kontribusi publisitas terhadap penjualan dan laba yang tinggi menjadi ukuran yang memuaskan. Publisitas yang mampu
meningkatkan penjualan efektif dengan biaya yang relatif rendah berarti mencapai efektifitas publisitas.
4 Promosi penjualan
Dalam pengukuran hasil promosi penjualan menggunakan 3 tiga metode, yaitu:
a Metode data penjualan menggunakan alat pemindai, metode ini
bertujuan untuk
dapat menganalisis
jenis orang
yang memanfaatkan promosi tersebut, untuk mengetahui prilaku
konsumen terhadap produkmerek sebelum adanya promosi penjualan, untuk mengetahui bagaimana prilaku konsumen
terhadap produk yang mereka beli.
b Metode survei lapangan, dilakukan untuk mempelajari berapa
banyak pelanggan atau konsumen yang ingat terhadap promosi tersebut, apa yang mereka pikirkan, berapa banyak yang
mengambil kesempatan ketika promosi dilakukan dan bagaimana promosi mempengaruhi prilaku dalam pemilihan merek.
c Metode pengalaman dilakukan untuk memudahkan pengaruh yang
dihasilkan dari atribut promosi penjualan yang dilakukan.
50
5 Pemasaran langsung
Pemasaran langsung dapat diukur tingkat efektifitasnya dengan cara: a
Menjumlahkan biaya kampanye yang direncanakan kemudian dikurangi dengan barang dagangan yang dikembalikan oleh
pelanggan dan piutang yang tak tertagih. b
Menganalisa kegiatan pemasaran langsung terdahulu dengan teliti sehingga hasil analisa yang diperoleh dapat dijadikan pedoman
untuk meningkatkan kinerja pemasaran langsung. c
Memperkirakan nilai seumur hidup pelanggan yaitu laba yang diharapkan dapat dihasilkan oleh semua pembelian pelanggan
dimasa yang akan datang
51
. Dari definisi diatas pemasaran
49
Ibid, h. 280
50
Ibid, h. 272-273
51
Ibid, h. 295
langsung dapat diukur tingkat efektifitasnya dengan cara menjumlahkan biaya kampanye, menganalisa kegiatan pemasaran
langsung, memperkirakan nilai seumur hidup pelanggan.
h. Mengelola dan Mengordinasi Proses Komunikasi
Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan komunikasi yang tersedia untuk mencapai audiens target, maka alat dan pesan komunikasi
perlu dikordinasikan. Karena jika tidak, pesan-pesan itu akan menjadi lesu pada saat produk tersedia, pesan kurang konsisten atau tidak efektif lagi. Untuk itu,
perusahaan-perusahaan mengarah pada penerapan konsep komunikasi pemasaran yang terkordinasi
52
. Dari penjelasan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa mengelola dan
mengordinasi proses komunikasi harus dengan baik agar proses komunikasi lebih menarik agar pesan-pesan yang disampaikan tersalurkan dengan baik dan
terorganisir
52
Rambat Lupiyoadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta:Salemba Empat, 2009 edisi ke-2 h. 124
5. Kerangka Teori
Input Proses Out Put
\\\ Feed Back
Kondisi Nyata -
Belum optimalnya strategi diferensiasi dalam memasarkan jasa pendidikan
- Kurangnya dukungan kepala sekolah
terhadap strategi diferensiasi dalam memasarkan jasa pendidikan
- Masih
terdapat yang
belum mengembangkan strategi pemasaran
jasa pendidikan -
Strategi pemasaran jasa pendidikan yang dilaksanakan atau digunakan
lembaga pendidikan belum mampu menarik minat siswa
- Belum optimalnya pemasaran strategi
diferensiasi -
Kurangnya biaya dalam pemasaran -
Kurangnya tenaga pemasaran dalam menjalankn pemasaran
Masalah Belum
diterapkan strategi
diferensiasi dalam
memasarkan jasa
pendidikan Strategi
- Perlu kebijakan
strategi biaya
murah -
Perlunya pelatihan tentang
pemasaran jasa
pendidikan -
Perlu adanya
keterlibatan aktif kepala sekolah
- Perlu
adanya sarana
dan prasarana
yang memadai
Hasil Harapan Terimplementasi
strategi diferensiasi
dalam memasarkan jasa
pendidikan yang efektif
39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darussaadah yang berlokasi di jln Siliwangi Kota Tangerang . Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah
bulan Februari sampai Maret 2013.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia
1
. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengkaji kejadian yang alamiahmenggambarkan suatu kondisi apa
adanya yakni terkait seputar Implementasi Strategi Diferensiasi Dalam Memasarkan Jasa Pendidikan
Penelitian kualitatif dilaksanakan untuk menggambarkan realitas empiris sesuai dengan fenomena yang terjadi secara rinci dan tuntas serta untuk
mengungkapkan gejala secara holistik melalui pengumpulan data dari latar yang alami dengan peneliti sebagai instrumen kunci.
1
Sukmadinata Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, cet-6, hal. 72.
C. Sumber Data
Sumber data penelitian ini terdiri dari 2 macam, yaitu data primer dan sekunder.
1. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Dalam penelitian ini, sumber data primer berasal dari kepala sekolah, tenaga pengajar, orang tua dan siswa-siswi MTs
Darusaadah Tangerang yang dipilih sesuai dengan kebutuhan. 2.
Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data sekunder dalam penelitian ini
berasal dari data tertulis lembaga. Dalam penelitian kualitatif sumber data akan berkembang terus snowball
secara bertujuan purposive sampai data yang dikumpulkan dianggap memuaskan
2
. Oleh karena itu, sumber data akan bertambah terus jika sumber data yang ditentukan belum dapat memberikan data yang relevan bagi penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Wawancara
Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau menggunakan pedoman guide wawancara
3
. Wawancara yang digunakan yaitu jenis wawancara mendalam in-depth interview. Wawancara dilakukan secara
langsung oleh peneliti kepada informan kunci seperti kepala sekolah, tim promosi, komite sekolah, siswa untuk mendapatkan data-data mengenai
penelitian ini. Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang strategi pemasaran yang dilakukan di MTs Darussaadah
2
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008, hal. 78.
3
Bungin M. Burhan, Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Kencana Jakarta, 2009 hal. 108.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu, yang dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang
4
. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi latar
belakang, visi, misi dan tujuan, keadaan sumber daya kependidikan yang meliputi guru, murid, sarana prasarana, dan struktur organisasi sekolah.
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala Sekolah
MTs Darussa’adah
No. Variabel
penelitian Dimensi
Indikator
1. Promosi
Mengidentifikasi Target Audiens
Mengidentifikasi target audiens
Menentukan kriteria target audiens
Menentukan tujuan Menentukan tujuan promosi
Menentukan prioritas tujuan Meningkatkan jumlah siswa
Merancang pesan Merencanakan isi pesan
Langkah-langkah menyusun
pesan Menentukan sumber pesan
Menyeleksi saluran komunikasi
Menentukan saluran komunikasi
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2010, cet-9, hal. 329.
Menentukan anggaran
Merancang anggaran promosi Menetapkan anggaran
promosi Menentukan bauran
promosi Menentukan bauran promosi
Mengidentifikasi bauran
promosi Mengukur hasil
promosi Mengukur dampak atas
audiens sasaran Mengukur hasil promosi
Mengelola dan mengordinasi
proses komunikasi
Mengelola alat komunikasi Mengordinasi pesan-pesan
komunikasi
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data-data yang diperoleh agar data-data
tersebut dapat dipahami bukan saja oleh orang yang meneliti, akan tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian itu.
1. Proses klasifikasi data yaitu proses pengelompokan data dari nara sumber
berdasarkan jawaban sumber informasi 2.
Proses kategorisasi yaitu proses pengelompokan data berdasarkan aspek- aspek masalah pendidikan dalam hal ini aspek strategi diferensiasi dalam
memasarkan jasa pendidikan
3. Proses interpretasi data yaitu proses member tafsir data informasi yang
diperoleh dari sumber data yang ada
4.
Penarikan kesimpulan yaitu proses menemukan kaitan-kaitan penting dari variabel-variabel penelitian yang ada
43
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran umum objek penelitian
1. Sejarah Singkat MTs Darussaadah Jatiuwung Tangerang
Madrasah Tsanawiyah Darussaadah merupakan lembaga pendidikan formal yang pertama didirikan di Yayasan Pendidikan Islam Darussaadah YASPIDA.
Lembaga ini telah berkiprah membantu pemerintah dalam bidang pemerataan kesempatan pendidikan sejak tahun 2001. Penerimaan siswa barunya pertama
dimulai pada tahun pelajaran20012002 dan berhasil menjaring siswa sebanyak 42 siswa. Mereka umumnya berasal dari sekitar Kampung Doyong. Dalam awal
pendiriannya, lembaga pendidikan ini belum memiliki gedung sekolah. Mereka belajar alakadarnya di teras rumah pemilik Yayasan.
Namun, pada akhir 2003 Yayasan Islam Darussaadah dikaruniai sebuah gedung sekolah yang megah, berlantai tiga, tepat dipintu gerbang masuk
Pendidikan Yayasan Pendidikan Islam Darussaadah. Gedung in memiliki ruang kelas sebanyak 12 lokal, kantor kepala sekolah, ruang guru, dan ruang pusat
administrasi lembaga pendidikan Yayasan Pendidikan Islam Darussaadah. Di
gedung ini pula terdapat laboratorium komputer sebagai tempat pendidikan dan pelatihan komputer bagi para siswa MTs Darussaadah.
Suatu kebanggaan bagi Yayasan Pendidikan Islam Darussaadah di mana dalam awal pendiriannya telah banyak mendapat sambutan hangat dari berbagai
kalangan dan lapisan masyarakat. Nama Yayasan Pendidikan Islam Darussaadah semakin dikenal di masyarakat Kp Doyong Jatiuwung Kota Tangerang. Pada
tanggal 08- Februari 2001 Madrasah Tsanawiyah Darussaadah mendapatkan SK Departemen Agama dengan NoHK. 0088301 dengan nomor data sekolah
213324560435 Dengan semangat dan idealisme yang kuat dari seluruh dewan guru, pimpinan
lembaga dan pengurus Yayasan untuk meningkatkan kualitas para siswanya, alhamdulilah pada Ujian Nasional yang diikuti pertama kali para siswa tahun
pelajaran 2003 MTs Darussaadah mendapat peringkat yang cukup memuaskan Suatu prestasi yang dapat dibanggakan dalam awal merangkak menuju masa
depan yang lebih baik. Dengan beberapa prestasi yang diraih oleh MTs Darussaadah baik dalam
bidang kreatifitas maupun akademis para siswanya serta didukung kegiatan belajar yang kondusif, MTs Darussaadah diakreditasi oleh Departemen Agama
dengan nomor statistik madrasah 121236710024 dan mendapat Akreditasi B Para pendiri yayasan diantaranya K.H Muhammad Juhri, H. Uwes
QurniPenasehat Sekolah, ketua I H. Sehabudin, S. Ag, sekretaris I Ahmad Hudori, S. Ag, Sekretaris II Ahmad Muhdi SPd. I, bendahara I Abdul Muhith,
bendahara II Ida Farida S. Ag.
1
1
Data TU MTs Darussaadah
2. Visi, Misi dan Tujuan MTs Darussaadah
VISI Madrasah : Unggul dalam prestasi, Kretaif Dan Islami
Sedangkan Misi MTs Darusaadah adalah MISI Madrasah :
1. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan Islami.
2. Mengembangkan kemampunan profesionalisme guru dan seluruh
jajaran warga sekolah. 3.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi
yang dimilikinya. 4.
Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.
5. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk menggali potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 6.
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut, dan juga budaya jujur, terbuka, dan berakhlak mulya, sehingga menjadi
sumber kearifan dalam bertindak. 7.
Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan komite sekolah
Tujuan dari MTs Darusaadah yaitu: a.
Meningkatkan prestasi akademik siswa, prestasi kerja guru, dan pegawai sekolah.
b. Menumbuh kembangkan silaturahmi dan azas kekeluargaan. c.
Melengkapi sarana dan prasarana sekolah. d. Melaksanakan
pembagian tugas
secara proporsional
dan professional.
e. Melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP
2
2
Papan di kantor Mts Darussaadah