4.4. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode Survey. Pengumpulan data dengan cara menyerahkan kuesioner langsung kepada responden untuk diisi dan
kemudian langsung dikembalikan kepada peneliti. Cara ini dipilih karena agar biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah dibandingkan dengan wawancara langsung.
4.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang diteliti dapat dikelompokkan menjadi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen terdiri dari sistem pelaporan, konflik peran,
dan kejelasan sasaran anggaran SA. Variabel dependennya adalah efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian manajemen SPM.
Definisi Operasional dan pengukuran variabel-variabel yang digunakan adalah: 1. Sistem pelaporan SP adalah merupakan laporan yang menggambarkan
sistem pertanggungjawaban dari bawahan pimpinan unit anggaran kepada atasan Kepala bagian anggaran. Variabel ini diukur dengan menggunakan 7
item pertanyaan yang diadopsi dari Saprudin 2001. Ketujuh item pertanyaan tersebut berkaitan dengan: 1 tingkat keseringan frekwensi
pelaporan, 2 laporan disusun perunit organisasi, 3 analisis terhadap penyimpangan, dan 4 evaluasi terhadap pencapaian sasarantujuan. Dalam
pengukurannya digunakan skala likert, skor 1 sampai 5 sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju.
Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009
USU Repository © 2008
2. Konflik peran adalah adanya ketidaksesuaian atau perbedaan perintah dari atasan kepada bawahan yang tidak sesuai dengan TUPOKSI Tugas Pokok
dan Fungsi. Konflik Peran diukur dengan memakai 5 item pertanyaan yang meliputi: 1 melakukan pekerjaan yang berbeda dan kemampuan dalam
mengerjakan tugas, 2 kebijakan yang mengarah pada penyelesaian tugas, 3 dapat bekerja dengan kelompok dibidang yang berbeda dan dapat menerima
permintaan yang berbeda, 4 dapat menerima tugas dengan sumber daya dan material yang tidak layak, 5 melakukan suatu kerjaan yang tidak perlu.
Instrumen ini diadopsi dari Rezzo 1970 dengan menggunakan skala Likert skor 1 sampai 5 sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat
setuju. 3. Kejelasan sasaran anggaran SA
Kejelasan sasaran anggaran adalah ruang lingkup anggaran yang dinyatakan secara jelas dan spesifik. Variabel kejelasan sasaran anggaran diukur dengan
memakai 3 item pertanyaan tentang: 1 memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan anggaran kepada pimpinan unit fakultas, 2 melibatkan
pimpinan unit, 3 memberikan informasi atas sasaran yang harus dicapai setiap periodik jelas dan dapat dipahami, spesifik, mengetahui skala
prioritas, mengetahui jumlah input dan output yang harus dicapai. Pengukurannya dengan memakai skala likert skor 1 sampai 5 sangat tidak
setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju. Instrumen ini diadopsi
Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009
USU Repository © 2008
dari Kenis 1979 dan dikembangkan oleh Djuminah 1992 dan Saprudin 2001 kemudian disesuaikan dengan objek yang diteliti.
4. Efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian manajemen SPM Efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian manajemen adalah sistem
pengendalian yang mampu memotivasi para manajer untuk bekerja dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan oleh pimpinan
organisasi. Efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian manajemen dapat dinilai berdasarkan tingkat pencapaian sasaran yang ditetapkan pimpinan
organisasi yang bersangkutan dan akan digambarkan oleh efektivitas organisasi yang bersangkutan. Pengukuran terhadap efektivitas dan efisiensi
sistem pengendalian manajemen menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Gibson et. al. 2002. Variabel ini diukur dengan 8 item pertanyaan
yang meliputi: 1 unit fakultas ini telah menggunakan sumber daya input yang ada secara efisien, 2 para pelaksana yang berada dibawah
kepemimpinan secara keseluruhan telah berusaha mencapai kejelasan sasaran anggaran dengan penuh semangat dan kesungguhan, 3 adanya
kepuasan dengan pencapaian sasaran hasil kegiatan instansi, 4 tingkat rata-rata para pegawai di instansi menunjukkan kehadiran yang memuaskan,
5 tingkat turn over perpindahan pegawai menunjukkan tingkat yang kecil. 6 fakultas menunjukkan upaya untuk menyesuaikan diri beradaptasi
dengan perubahan lingkungan, 7 kemampuan organisasi dalam
Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009
USU Repository © 2008
menyesuaikan diri beradaptasi dengan perubahan lingkungan, 8 instansi menunjukkan tingkat perkembangan yang memuaskan.
Instrumen ini diadopsi dari Saprudin 2001 dikembangkan sendiri oleh peneliti. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan skala likert, skor 1
sampai 5 sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju. Secara ringkas definisi dan pengukuran variabel-variabel penelitian dapat dilihat
dalam Tabel berikut:
Tabel 4.2. Operasional dan Pengukuran Variabel No Variabel Definisi
Pengukuran Skala
Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009
USU Repository © 2008
1.
Sistem Pelaporan
X1 Laporan yang
menggambarkan sistem
pertanggungjawab an dari bawahan
pimpinan unit anggaran kepada
atasan Kabag anggaran.
- Tingkat keseringan frekwensi
pelaporan. -
Laporan disusun perunit organisasi. -
Analisis terhadap penyimpangan. -
Evaluasi terhadap pencapaian sasarantujuan.
Likert
2. 3.
4.
Konflik Peran X2
Kejelasan sasaran
anggaran X3 Efektivitas
dan Efisiensi Sistem
Pengendalian Manajemen
Y Konflik peran
adalah adanya ketidaksesuaian
atau perbedaan perintah dari
atasan kepada bawahan yang
tidak sesuai dengan TUPOKSI
Tugas Pokok dan Fungsi.
Menggambarkan lingkup anggaran
yang dinyatakan secara jelas dan
spesifik, dan dimengerti oleh
pihak yang bertanggung
jawab terhadap pencapaiannya.
Sistem untuk merencanakan
kegiatan untuk mewujudkan visi
organisasi, melalui misi yang
telah dipilih dan implementasi
serta pengendalian
pelaksanaan rencana kegiatan
tersebut. -
Melakukan pekerjaan yang berbeda dan memiliki kemampuan dalam
mengerjakan tugas. -
Kebijakan yang mengarah kepada penyelesaian tugas.
- Bekerja dengan kelompok dibidang yang
berbeda dan dapat menerima permintaan yang berbeda.
- Menerima tugas dengan sumber daya dan
material yang tidak layak. -
Melakukan suatu kerjaan yang tidak perlu.
-
Memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan anggaran kepada pimpinan
unit fakultas. - Melibatkan pimpinan unit.
- Memberikan informasi atas sasaran yang harus dicapai setiap periodik secara
jelas, dan dapat dipahami, serta spesifik. - Mengetahui skala prioritas, jumlah input
dan output yang harus dicapai. - Kemampuan organisasi dalam
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan permintaan lingkungan.
- Kemampuan organisasi untuk menggunakan sumber daya yang
dimiliki secara efisien. - Tingkat kepuasan aparat dalam
organisasi. - Kemampuan organisasi dalam
menyesuaikan diri beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
- Tingkat pengembangan organisasi Likert
Likert Likert
4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Uji Kualitas Data