pengendalian manajemen tidak memisahkan pengendalian manajemen, pengendalian strategik, dan pengendalian operasional.
Sistem pengendalian manajemen menyediakan alat untuk mencapai kerjasama diantara sekelompok individu atau unit organisasi yang hanya berbagi secara parsial
tujuan yang kongruen dan menghubungkan usaha tersebut kearah tujuan organisasional Ouchi, 1979 dan Flamholz, 1983. Pengendalian dapat
dikelompokkan menjadi pengendalian formal dan informal Smith, 1997, pengendalian output dan perilaku Ouchi, 1977, pengendalian pasar, birokrasi dan
clan Ouchi, 1979, pengendalian administratif sosial Hopwood, 1976 dan pengendalian hasil, tindakan dan personal Merchan, 1985a dalam Smith, 1997.
Pengendalian formal meliputi aturan-aturan, prosedur operasi standar, dan sistem penganggaran. Pengendalian informal mencakup kebijakan-kebijakan tidak tertulis
yang biasanya diturunkan dari budaya organisasional. Sistem pengendalian manajemen mempunyai karakteristik pokok yang menurut
Anthony dan Young 1999, sebagai berikut:
1. Sebuah sistem total
Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem total yang mencakup semua aspek organisasi. Hal ini harus menjadi sistem yang total karena fungsi
manajemen yang penting adalah untuk menjamin bahwa semua bagian dari operasi seimbang dengan yang lain. Untuk memonitor dan menjaga
keseimbangan ini, manajemen senior harus mempunyai informasi mengenai semua bagian operasi organisasi.
Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009
USU Repository © 2008
2. Goal congruence
Prinsip dasar psikologi sosial adalah bahwa manusia bertindak berdasarkan keinginan terbaik yang ingin dicapai. Oleh karena itu, salah satu karakteristik
sistem pengendalian manajemen yang baik adalah bahwa hal ini mendorong manajer untuk bertindak berdasarkan keinginan terbaik mereka dan keinginan
terbaik dari organisasi secara keseluruhan. Dalam bahasa psikologi sosial, sistem harus mendorong goal congruence, hal ini harus dibentuk sedemikian rupa
sehingga tujuan individu manajer konsisten dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Kesamaan tujuan individual dan tujuan organisasi itu biasanya jarang terjadi. Secara minimal, sistem seharusnya tidak meliputi kriteria evaluasi dan
penghargaan yang mengakibatkan keinginan individual tidak konsisten dengan keinginan terbaik organisasi. Contohnya kurangnya goal congruence terjadi jika
sistem pengendalian manajemen menekankan pengurangan biaya, hal tersebut mendorong manajer mengorbankan kualitas, memberikan pelayanan yang tidak
mencukupi, atau melakukan aktivitas yang menurunkan biaya di departemen satu namun mengakibatkan peningkatan di tempat lain.
3. Kerangka keuangan
Dengan sedikit pengecualian, sistem pengendalian manajemen seharusnya dibangun disekitar struktur keuangan; dalam hal ini estimasi dan pengukuran
ditetapkan dalam jumlah moneter. Hal ini tidak berarti bahwa informasi akuntansi adalah satu-satunya atau bagian yang paling penting dalam sistem pengendalian
Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009
USU Repository © 2008
manajemen. Hal ini berarti sistem akuntansi memberikan kesatuan pusat dimana manajer dapat menghubungkan dengan tipe informasi lain. Walaupun struktur
keuangan merupakan fokus utamanya, ukuran non moneter, seperti menit operasi, jumlah orang yang dilayani, prosentase pelamar yang datang, tingkat kerusakan
dan lain-lain juga menjadi bagian penting dalam sistem.
4. Ritme