Ritme Integrasi Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU

manajemen. Hal ini berarti sistem akuntansi memberikan kesatuan pusat dimana manajer dapat menghubungkan dengan tipe informasi lain. Walaupun struktur keuangan merupakan fokus utamanya, ukuran non moneter, seperti menit operasi, jumlah orang yang dilayani, prosentase pelamar yang datang, tingkat kerusakan dan lain-lain juga menjadi bagian penting dalam sistem.

4. Ritme

Proses pengendalian manajemen cenderung ritmis, proses ini mengikuti pola tertentu dan jadwal tertentu, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Dalam penyiapan anggaran, tahapan tertentu dilakukan dalam rangkaian tertentu dan tanggal tertentu setiap tahun: penyebaran aturan, penyiapan estimasi asli, mentransmisikan estimasi-estimasi tersebut pada beberapa eselon organisasi, mereview estimasi-estimasi tersebut, persetujuan akhir oleh manajemen senior, dan penyebaran kembali melalui organisasi.

5. Integrasi

Sebuah sistem pengendalian manajemen harus dikoordinasikan dan merupakan sistem yang terintegrasi. Hal ini bukan sebagai sistem tunggal, tetapi mungkin lebih dipandang sebagai dua subsistem yang interlocking satu berfokus pada program dan yang lain pada pusat pertanggungjawaban lebih jauh. Banyak data digunakan dalam sistem pengendalian manajemen juga digunakan dalam menyiapkan berbagai laporan yang lain dan analisa digunakan oleh manajer lini dan staf profesional. Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009 USU Repository © 2008 Pengendalian merupakan konsep yang luas yang dapat diterapkan pada manusia, benda, situasi, dan organisasi. Semua organisasi yang mempunyai tujuan sangat berkepentingan dengan masalah pengendalian agar tujuan organisasi tersebut dapat tercapai. Salah satu yang sangat berkepentingan dengan masalah pencapaian tujuan organisasi ialah pimpinan puncak organisasi yang bersangkutan. Kemampuan pimpinan puncak dalam mengendalikan organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi akan sangat menentukan tingkat eksistensi dirinya dalam organisasi tersebut. Untuk itu diperlukan sistem pengendalian yang baik. Masalah pengendalian akan menjadi persoalan yang serius apabila organisasi berkembang semakin besar sehingga pucuk pimpinan tidak mungkin lagi melaksanakan dengan beberapa orang saja. Sebagian wewenangnya harus dilimpahkan kepada bawahannya. Selain perkembangan internal organisasi, perkembangan lingkungan eksternal organisasi juga sangat mendorong arti penting masalah pengendalian. Persaingan yang semakin tajam, ketidakpastian yang semakin tinggi, sumber daya yang semakin terbatas serta kondisi ekonomi yang semakin sulit mengharuskan pimpinan organisasi untuk dapat mengendalikan organisasi agar tetap survive dan kalau mungkin mampu berkembang pada kondisi yang penuh tantangan tersebut. Dengan demikian, pimpinan puncak harus mempunyai alat pengendalian agar para bawahan dapat bekerja sesuai dengan kebijakannya. Pengendalian melalui orang-orang yang menerima pelimpahan wewenang ini disebut dengan pengendalian manajemen. Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009 USU Repository © 2008 Tujuan pengendalian manajemen adalah menjamin bahwa strategi yang dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi yang akan dituju Halim dkk., 2000. Jadi apabila seorang manajer menemukan cara yang lebih baik dalam operasi sehari- harinya, maka pengendalian manajemen seharusnya tidak melarang manajer tersebut melakukan dengan cara yang menurut ia benar. Menurut Anthony dan Young 1999 di dalam suatu organisasi, aktivitas perencanaan dan pengendalian dibedakan dalam tiga macam: 1. Formulasi strategi Suatu proses memutuskan dan mengevaluasi tujuan organisasi, serta formulasi dan reformulasi strategi umum yang digunakan dalam pencapaian tujuan-tujuan ini. Proses ini mengunakan metode-metode yang berbeda dengan apa yang digunakan untuk pengendalian manajemen dan pengendalian tugas. 2. Pengendalian manajemen Suatu proses yang dilakukan manajemen untuk memastikan bahwa organisasi melaksanakan strategi-strateginya. 3. Pengendalian tugas Suatu proses untuk memastikan bahwa tugas-tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien. Sedangkan sistem yang digunakan untuk melayani proses tersebut di atas dinamakan sistem pengendalian manajemen. Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen, atau sering disingkat dengan sistem pengendalian manajemen Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009 USU Repository © 2008 management control sistem adalah suatu sistem yang digunakan untuk merencanakan berbagai kegiatan perwujudan visi organisasi melalui misi yang telah dipilih dan untuk mengimplementasikan dan mengendalikan pelaksanaan rencana kegiatan tersebut Mulyadi dan Setyawan, 1999.

2.1.2. Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Menurut Anthony et. al., 1999, sistem pengendalian manajemen sektor publik adalah proses untuk mengarahkan organisasi sektor publik pada pola aktivitas dalam kerangka lingkungan yang berubah. Sedangkan menurut Bastian 2005, sistem pengendalian sektor publik adalah proses untuk memotivasi dan memberi inspirasi pada aktivitas dalam pencapaian tujuan organisasi. Karakteristik sistem pengendalian sektor publik yang baik menurut Bastian 2005, yaitu: a. Sistem yang Total. Sistem tersebut meliputi semua aspek organisasi, dan dapat menyeimbangkan berbagai bagian dan kepentingan di dalam organisasi. b. Keselarasan tujuan. Secara alami, seseorang bersikap sesuai dengan kepentingannya. Oleh sebab itu, sistem pengendalian harus dapat menselaraskan kepentingan organisasi dan kepentingan individual. Konsistensi antar tujuan ini hendaknya dapat direflek dalam rancangan sistem. Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009 USU Repository © 2008 c. Kerangka pengelolaan keuangan. Sistem pengendalian manajemen harus disusun dalam struktur pengelolaan keuangan organisasi. Ini berarti sistem akuntansi amat diperlukan untuk mengintegrasi berbagai informasi tertuang dalam laporan keuangan. d. Ritme. Sistem pengendalian manajemen diharuskan berpola sesuai dengan aktivitas organisasi. Ritme ini biasanya dirancang sejak penyusunan anggaran dengan maksud mengatur aktivitas dan pencapaian tujuan dari waktu ke waktu. e. Integrasi. Sistem pengendalian manajemen seharusnya dikoordinasi, sebagai sistem yang terintegrasi. Sistem ini sebaiknya terfokus pada program dan pusat pertanggungjawaban. Karakteristik organisasi sektor publik yaitu: a. Ukuran keuntungan bukanlah ukuran utama b. Umumnya organisasi sektor publik merupakan organisasi pelayananjasa. c. Hambatan yang lebih besar dalam pencapaian target dan tujuan strategis. d. Kurangnya ketergantungan keuangan pada konsumen. e. Dominasi para profesional seperti dosen, ilmuwan, pilot, dan guru. f. Dominasi pengaruh politik.

2.1.3. Struktur dan Proses Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik

Zakaria : Pengaruh Sistem Pelaporan, Konflik Peran, Dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Efektivitas Dan Efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Fakultas-Fakultas Di USU, 2009 USU Repository © 2008 Sistem pengendalian manajemen terdiri atas dua bagian yang berbeda tapi sangat erat berhubungan dan kadang-kadang tidak dapat dibedakan. Dua bagian sistem pengendalian manajemen tersebut ialah struktur dan proses pengendalian.

1. Struktur sistem pengendalian manajemen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah dengan komitmen Organisasi sebagai Variabel Pemoderasi

0 3 24

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH

1 4 109

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabili

0 4 12

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Budaya Organisasi, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

0 3 18

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Ka

0 3 13

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, PENGENDALIAN AKUNTANSI, SISTEM PELAPORAN, DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan, Dan Motivasi Kerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah (Studi Ka

3 7 14

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN DAN SISTEM PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GOLD COIN INDONESIA SURABAYA.

0 2 81

Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Internal dan Sistem Pelaporan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (studi di Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Sumatera Utara)

0 0 12

Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi, Sistem Pelaporan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI

0 1 8

Pengaruh Sistem Pelaporan dan Kejelasan Sasaran Anggaran Terhadap Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Pada Satuan Kerja Pemerintah Aceh)

0 0 7