Dasar Hukum Pemungutan Pajak Hotel Subjek Pajak hotel Dasar Pengenaan, Tarif, Cara Penghitungan Pajak Hotel

B. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Hotel

Pemungutan pajak hotel didasarkan pada undang undang Nomor 34 tahun 2000 tentang pajak Daerah dan retribusi Daerah, Keputusan Walikota Medan Nomor 9 tahun 2004, tentang pelaksanaan peraturan Daerah kota Medan Nomor 12 tahun 2003 tentang pajak Daerah kota Medan. Undang- undang yang mengatur Ketentuan - ketentuan Pajak Hotel. 1. Undang–Undang No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang– Undang No. 18 Tahun 1997 tentang pajak Daerah dan retribusi Daerah 2. Peraturan Pemerintah tentang pajak Daerah No. 65 Tahun 2001 3. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 43 Tahun 1999 tentang sistem dan prosedur administrasi pajak Daerah, retribusi Daerah dan penerimaan pendapatan lain–lain 4. Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2003 tentang pajak Daerah kota Medan

C. Objek Pajak Hotel

1 Objek Pajak Hotel Objek pajak hotel adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel. Yang dimaksud dengan pajak hotel antara lain a. Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek antara lain gubuk pariwisata cottage, motel, wisma pariwisata, pesanggrahan hostel losmen dan rumah penginapan. Dalam pengertian rumah penginapan termasuk rumah Universitas Sumatera Utara kos dengan jumlah kamar minimal 10 sepuluh atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan b. Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tinggal jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyaman antara lain telepon, faksimil, teleks, foto copy, pelayanan cuci, setrika, taksi dan pengangkutan lainnya, yang disediakan atau dikelola hotel

c. Fasilitas olah raga dan hiburan yang disediakan khusus untuk tamu hotel,

bukan untuk umum antara lain pusat kebugaran, pub, diskotik, yang disediakan atau dikelola hotel : d. Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel. e. Penjualan makanan dan atau minuman di tempat yang disertai dengan fasilitas penyantapannya di hotel.

2. Dikecualiakan dari Objek Pajak hotel

a. Penyewaan rumah atau kamar, apartemen dan atau fasilitas tempat tinggal lainnya baik bangunan, pekarangan dan managemennya yang tidak menyatu dengan hotel. b. Pelayanan tinggal di asrama, pondok asrama dan pondok pesantren. c. Fasilitas olahraga dan hiburan yang disediakan di hotel yang dipergunakan oleh bukan tamu hotel dengan pembayaran. d. Pertokoan, perbankan, perkantoran, salon yang dipakai oleh umum di hotel. Universitas Sumatera Utara e. Pelayanan perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel dan dapat dimanfaatkan oleh umum.

D. Subjek Pajak hotel

Subjek pajak hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan di hotel. E. Wajib Pajak Hotel Yang di maksud wajib pajak hotel adalah Pengusaha Hotel

F. Dasar Pengenaan, Tarif, Cara Penghitungan Pajak Hotel

1 Dasar pengenaan Pajak Hotel Dasar pengenaan pajak hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan ke pada hotel. Jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel merupakan pembayaran dari orang pribadi atau badan yang memperoleh pelayanan di hotel. Dari jumlah pembayaran ini subjek pajak harus membayar pajak sebesar 10 dari jumlah pembayaran tersebut. Kemudian pajak inilah yang harus dibayarkan oleh wajib pajak hotel pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. 2 Tarif Pajak Hotel Tarif Pajak Hotel adalah 10 Universitas Sumatera Utara 3 Cara Penghitungan Pajak Hotel Besarnya Pokok Pajak Hotel yang terutang dihitung dengan cara mengalihkan tarif pajak. Contoh : perhitungan pajak hotel Seorang subjek pajak melakukan pembayaran atas pelayanan yang ia terima kepada hotel sebesar Rp 8000.000,00. Maka pajak hotel yang harus dibayar adalah sebagai berikut : Pajak terutang = Tarif x Dasar Pegenaan pajak = 10 x 8000.000,00 Maka pajak hotel yang dibayar adalah Rp 800.000,00

G. Masa Pajak, Tahun Pajak, Saat Terhutang Pajak Hotel