Subyek Hak Pengelolaan. Perlindungan Pemegang Hak Guna Bangunan Di Atas Hak Pengelolaan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) (Studi Penelitian Di Kabupaten Aceh Utara)

pemegang Hak Pengelolaan tersebut berwenang pula untuk menuntut agar pihak lain menghormati haknya itu, sehingga pemegang Hak Pengelolaan dapat meminta perlindungan hukum terhadap gangguan didalam memanfaatkan haknya itu. Dalam hal ini, pemegang Hak Pengelolaan, selain berwenang untuk menggunakan tanah Hak Pengelolaan itu untuk keperluan pelaksanaan usahanya, pemegang hak berwenang pula untuk menyerahkan bagian-bagian dari tanah Hak Pengelolaan itu kepada pihak ketiga dengan persyaratan-persyaratan tertentu, baik mengenai peruntukan, penggunaan maupun mengenai jangka waktu dan keuangannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pemberian HGB atas tanah Hak Pengelolaan diberikan dengan suatu keputusan Pemberian Hak oleh Kepala Kantor Pertanahan KabupatenKotamadya berdasarkan usul dari pemegang Hak Pengelolaan. Sedangkan mengenai mekanismenya mengacu kepada ketentuan Pasal 2 PMDN 1 tahun 1977, yaitu sebagai berikut: Bagian-bagian tanah hak pengelolaan yang diberikan kepada Pemerintah Daerah, Lembaga, Instansi dan atau BadanBadan Hukum milik Pemerintah untuk pembangunan wilayah pemukiman, dapat diserahkan kepada pihak ketiga dan diusulkan kepada Menteri dalam Negeri atau Gubernur Kepala Daerah yang bersangkutan untuk diberikan dengan Hak Milik, Hak Guna Bangunan, atau Hak Pakai, sesuai dengan rencana peruntukan dan penggunaan tanah yang telah dipersiapkan oleh pemegang Hak Pengelolaan yang bersangkutan.

5. Subyek Hak Pengelolaan.

Bagian-bagian tanah Hak Pengelolaan dapat diberikan kepada pihak lain dengan Hak Milik, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai. Di mana pihak lain pada p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara awalnya hanya Departemen, Jawatan dan Daerah Swatantra yang bisa sebagai subyek Hak Pengelolaan. Dalam perkembangannya, dapat diketahui bahwa subyek Hak Pengelolaan adalah: 41 a. Badan Penguasa Departemen, Jawatan atau Daerah Swatantra dan masyarakat-masyarakat hukum adat Penjelasan umum UUPA dan Pasal 2 ayat 4 UUPA. b. Badan Hukum milik pemerintah yang seluruh modalnya dimiliki PemerintahPemerintah Daerah dalam rangka pembangunan dan pengembangan wilayah, industri, pariwisata, pelabuhan, perumahan pemukiman PMDN No. 5 Tahun 1974. c. Perum, Persero atau bentuk lain yang bergerak di bidang penyediaan, pengadaan, dan pematangan tanah bagi kegiatan usaha PMDN No. 5 Tahun 1974. d. Badan otorita Keppres Nomor 41 Tahun 1973 jo. No. 94 Tahun 1998. Berdasarkan Pasal 67 ayat 1 PMNAKa.BPN No. 9 Tahun 1999, Hak Pengelolaan dapat diberikan kepada: a. Instansi Pemerintah termasuk Pemerintah Daerah; b. Badan Usaha Milik Negara; c. Badan Usaha Milik Daerah; d. PT. Persero; e. Badan Otorita; f. Badan-badan hukum Pemerintah lainnya yang ditunjuk Pemerintah. Filosofis dari tujuan pemberian Hak Pengelolaan adalah: a. untuk mendorong pemegang hak agar mengusahakanmenggunakan tanahnya secara bertanggung jawab. b. untuk menjamin kepastian hukum pemegang hak atas tanah. c. untuk administrasi pendaftaran tanah. 41 Sitorus dan Zaki Sierrad, Op.cit., hal. 151. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara

C. Kewenangan PT. Kereta Api Indonesia Persero sebagai Pemegang Hak Pengelolaan

Pada prinsipnya karena status tanah merupakan tanah Negara maka baik pada masa pemerintah Hindia Belanda maupun pada masa pemerintahan, wewenang pemberian hak atas tanah Negara ada pada Negara, jika masa pemerintahan Hindia Belanda yang diwakili oleh gubernur jenderal, setelah merdeka wewenang pemberian hak atas tanah Negara ada pada Menteri selaku pejabat Negara yang mendapatkan wewenang pendelegasian dari Presiden. Dan selanjutnya menteri atau pejabat yang memperoleh delegasi dari Presiden melimpahkan tugas dan wewenang tersebut kepada pejabat jajaran yang ada dibawahnya. Di dalam hukum tanah Nasional, Hak Penguasaan Atas Tanah memberi wewenangan untuk berbuat sesuatu mengenai tanah yang dihaki, sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 4 ayat 2 UUPA : “ hak-hak atas tanah yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini memberi wewenang untuk mempergunakan tanah yang bersangkutan, demikian pula tubuh bumi dan air serta ruang angkasa yang ada di atasnya sekedar diperlukan untuk kepentingan yang langsung berhubungan dengan penggunaan tanah itu dalam batas-batas menurut undang-undang ini dan peraturan-peraturan hukum lain yang lebih tinggi”. Berdasarkan uraian Pasal 4 ayat 1 UUPA tersebut dapat diketahui dalam hak atas tanah terdapat kekuasaan yang dijamin dan dilindungi hukum yakni kewenangan untuk menguasai dan menggunakan tanah yang dikuasai dengan suatu hak atas tanah. Penguasaannya bisa dalam bentuk penguasaan fisik dan bisa pula berbentuk p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara penguasaan yuridis. “Seorang pemilik tanah yang mengusahakan sendiri tanahnya, menguasai tanah tersebut secara legal, adalah bentuk penguasaan secara fisik”. 42 Berdasarkan pengertian di atas, penguasaan tanah secara fisik dan yuridis oleh subjek pemegang hak dijamin dan dilindungi oleh hukum. Subjek pemegang hak mempunyai wewenang untuk mengusahakan dan menggunakan tanahnya guna memenuhi kebutuhannya sesuai dengan sifat dan maksud pemberian haknya. Kewenangan penguasaan untuk mengusahakan dan menggunakan tanah tersebut dibatasi untuk sekedar diperlukan bagi kepentingan yang berlangsung berhubungan dengan menggunakan tanah itu Pasal 4 ayat 2 UUPA. Selanjutnya dalam Pasal 6 UUPA disebutkan “semua tanah mempunyai fungsi sosial“. Pengertian fungsi sosial tersebut mengandung ati bahwa hak atas tanah apapun yang ada pada seseorang, tidak dapat dibenarkan, bahwa tanahnya itu akan diipergunakan atau tidak dipergunakan semata-mata untuk kepentingan pribadinya, apalagi kalau hak itu menimbulkan kerugian pada masyarakat. Penggunaan tanah harus disesuaikan dengan keadaan dan sifat haknya, hingga bermamfaat pula bagi masyarakat dan negara. Ketentuan tersebut tidak berarti bahwa kepentingan perseorangan akan terdesak sama sekali oleh kepentingan umum atau masyarakat Penjelasan Umum II angka 4 UUPA. 42 Oloan Sitorus dan Nomadyawati, Hak Atas Tanah dan Kondomonium, Suatu tinjauan Hukum, Dasamedia Utama, Jakarta, 1995, hal. 12. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Selain pembatasan kewenangan penguasaan untuk mengusahakan dan menggunakan tanahnya, terdapat kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh subjek pemegang hak atas tanah antara lain : 1. Kewajiban yang bersifat umum, berlaku bagi setiap hak atas tanah misalnya semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial Pasal 6 UUPA, kewajiban untuk memelihara tanah Pasal 15 UUPA dan kewajiban untuk mengerjakan atau mengusahakan sendiri bagi yang mempunyai tanah Pertanian Pasal 10 UUPA. Disamping itu ada kewajiban yang bersifat khusus, yaitu kewajiban yang dibebankan untuk menghadapi kasus-kasus kongkrit. Kewajiban ini secara khusus dicantumkan dalam surat keputusan pemberian hak atau dalam perjanjiannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 43 2. Kewajiban menggunakan tanahnya dengan memelihara tanah, menambah kesuburannya, mencegah terjadinya kerusakan sehingga lebih berdaya guna serta bermamfaat bagi kesejahteraan rakyat. 44 3. Pemegang hak atas tanah atau pihak yang memperoleh penguasaan atas tanah wajib menggunakan tanahnya sesuai dengan sifat dan tujuan dari haknya atau Rencana Tata Ruang Wilayah yang berlaku. Sementara tanah yang bersangkutan belum dipergunakan sesuai dengan sifat dan tujuan 43 Boedi Harsono, Aspek Pertanahan dan Tata Ruang Dalam Pembangunan Pokok-Pokok Kebijaksanaan Pertanahan di Indonesia, Seri IV, Jakarta, BPN Proyek P2HT, hal. 226. 44 Konsideren Huruf a, Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1998 tentang Penerbitan dan Penyalahgunaan Tanah Terlantar. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara dari haknya, tanah tersebut tidak boleh dibiarkan kosong dan wajib dimamfaatkan dengan menanaminya dengan tanaman pangan, dengan memperhatikan kesesuaian dan kemampuan tanah yang bersangkutan serta aspek perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup. 45 Bagian-bagian tanah Hak Pengelolaan dapat diberikan kepada pihak lain dengan Hak Milik, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai. Di mana pihak lain pada awalnya hanya Departemen, Jawatan dan Daerah Swatantra yang bisa sebagai subyek Hak Pengelolaan. Dalam perkembangannya, dapat diketahui bahwa subyek Hak Pengelolaan adalah: 46 1. Badan Penguasa Departemen, Jawatan atau Daerah Swatantra dan masyarakat-masyarakat hukum adat Penjelasan umum UUPA dan Pasal 2 ayat 4 UUPA. 2. Badan Hukum milik pemerintah yang seluruh modalnya dimiliki PemerintahPemerintah Daerah dalam rangka pembangunan dan pengembangan wilayah, industri, pariwisata, pelabuhan, perumahanpemukiman PMDN No. 5 Tahun 1974. 3. Perum, Persero atau bentuk lain yang bergerak di bidang penyediaan, pengadaan, dan pematangan tanah bagi kegiatan usaha PMDN No. 5 Tahun 1974. 4. Badan otorita Keppres Nomor 41 Tahun 1973 jo. No. 94 Tahun 1998. Pemegang Hak Pengelolaan atau subyek Hak Pengelolaan diberikan kewenangan untuk melakukan kegiatan yang merupakan sebagian dari kewenangan Negara, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 ayat 1 PMDN No. 1 Tahun 1977 yaitu: a. merencanakan peruntukan dan penggunaan tanah yang bersangkutan; b. menggunakan tanah tersebut untuk keperluan pelaksanaan usahanya; c. menyerahkan bagian-bagian daripada tanah itu kepada pihak ketiga menurut persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan pemegang hak tersebut, yang meliputi segi-segi peruntukan, penggunaan, jangka waktu dan keuangannya, dengan ketentuan bahwa pemberian hak atas 45 Pasal 1 dan 2 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1998. 46 Sitorus dan Zaki Sierrad, Op.cit., hal. 151. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara tanah kepada pihak ketiga yang bersangkutan dilakukan oleh pejabat- pejabat yang berwenang, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Atas dasar kewenangan tersebut, tujuan utama dari pemberian bagian tanah Hak Pengelolaan adalah bahwa tanah yang bersangkutan disediakan untuk diberikan dan dipergunakan oleh pihak-pihak lain bagi keperluan usahanya. Berdasarkan Pasal 2 ayat 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1973 tentang Ketentuan-ketentuan Mengenai Penyediaan dan Pemberian Tanah Untuk Keperluan Perusahaan menyebutkan bahwa : 1. Jika perusahaannya berbentuk badan hukum diberikan Hak Pengelolaan, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. 2. Jika Perusahaannya merupakan perorangan dan pengusaha berkewarganegaraan Indonesia diberikan Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 tentang Tata Cara Permohonan dan Penyelesaian Pemberian Hak Atas Bagian Tanah Hak Pengelolaan serta pendaftarannya menyebutkan subjek Hak Pengelolaan itu pada Pasal 2, 5 dan 7 yaitu pemerintah daerah, lembaga, instansi danatau badan hukum milik pemerintah atau pemerintah daerah untuk pembangunan dan pengembangan wilayah pemukiman, wilayah industri dan pariwisata. Dalam pada itu oleh Pasal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1977 disebutkan pula subjek Hak Pengelolaan itu adalah Lembaga, Instansi pemerintah atau badanbadan hukum indonesia yang p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah atau pemerintah daerah yang bergerak dalam kegiatan-kegiatan usaha sejenis dengan perusahaan industri dan pelabuhan. 47 Oleh karena itu jelas bahwa pemegang Hak Pengelolaan diberi wewenang untuk merencanakan penggunaan dan peruntukannya sesuai dengan tugas dan lapangan kerjanya sekaligus mempunyai keluasaan untuk mengatur penggunaan tanah tersebut dengan bebas. Untuk perusahaan yang mempunyai Hak Pengelolaan, maka tanah-tanah bagian Hak Pengelolaan itu dapat diserahkan kepada pihak ketiga atas usul perusahaan tersebut oleh pejabat yang berwenang diberikan kepada pengusaha industripihak-pihak yang memerlukannya dengan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai menurut ketentuan dan persyaratan peraturan perundangan agraria yang berlaku. 48 Sedangkan hak-hak atas tanah yang dapat diberikan atas bagian-bagian Tanah Hak Pengelolaan yang dipunyai oleh Pemerintah Daerah, Lembaga atau Instansi, Badan-Badan Hukum Indonesia yang bukan untuk pengembangan wilayah pemukiman, dapat diserahkan kepada pihak ketiga dan diusulkan kepada Menteri Dalam Negeri atau Gubernur Kepala Daerah yang bersangkutan untuk diberikan dengan Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai sesuai dengan rencana peruntukan dan penggunaan tanah yang telah disiapkan oleh pemegang Hak Pengelolaan yang 47 Ramli Zein, Hak Pengelolaan dalam Sistem Undang-Undang Pokok Agraria, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, hal. 66. 48 Ibid, hal. 89. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara bersangkutan. 49 Kemudian berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian dan Pembatalan Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah Negara, maka hak atas tanah yang dapat diberikan kepada pihak ketiga di atas Hak Pengelolaan adalah Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, sampai saat ini PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara dan NAD sesuai dengan kewenangannya untuk menyerahkan bagian-bagian tanah Hak Pengelolaan kepada pihak ketiga menurut persyaratan yang ditetapkannya yang meliputi segi-segi peruntukan, jangka waktu dan keuangannya, telah melakukan penyerahan terhadap sejumlah tanah yang merupakan bagian tanah Hak Pengelolaan yang berada Kabupaten Aceh Utara kepada pihak ketiga dapat berupa perseorangan maupun badan hukum lainnya. Terhadap tanah-tanah yang telah diserahkan sebagaimana yang disebutkan di atas telah diterbitkan sejumlah Hak Guna Bangunan oleh Kantor Pertanahan setempat berdasarkan permohonan dari perusahaan ataupun perseorangan dan atas rekomendasi dari PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara dan NAD. Dalam pemberian Hak Guna Bangunan di atas Hak Pengelolaan lahan PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional I Sumatera Utara dan NAD yang 49 Lihat Ketentuan Pasal 7 PMDN Nomor 1 Tahun 1977. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara terletak di Kabupaten Aceh Utara, terlebih dahulu dibuat Surat perjanjian penggunaan tanah, berdasarkan surat perjanjian itu disebutkan bahwa tanah yang akan diserahkan adalah tetap merupakan bagian dari Hak Pengelolaan PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional Sumatera Utara dan NAD. Sedangkan mengenai harga sewa tanah adalah tetap mengacu pada kebijaksanaan Direksi perusahaan, yang biasanya telah ditetapkan setiap tahun sekali dan disesuaikan dengan harga pasar yang berlaku. 50 Untuk mendukung surat perjanjian persewaan tanah tersebut, PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional Sumatera Utara dan NAD, juga mewajibkan kepada pihak-pihak yang menyewa tanah, untuk: - Mentaati segala peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. - Membayar Pajak Pertambahan Nilai PPN pada saat penandatanganan Surat Perjanjian Penggunaan Tanah. - Menjaga segala saranaprasarana yang disediakan oleh PT. Kereta Api Indonesia Persero Kabupaten Aceh Utara. - Menjaga keamanan dan ketertiban dll. Terhadap setiap pelanggaran atas ketentuan Tata Tertib tersebut akan diberikan sanksi antara lain berupa pembatalan Surat Perjanjian Persewaan Tanah ataupun sanksi lainnya sesuai hasil keputusan Panitia yang dibentuk oleh Direksi PT. Kereta Api Indonesia Persero Divisi Regional Sumatera Utara dan NAD. Pembatalan surat 50 Hasil wawancara dengan Staff PT. Kereta Api Indonesia Persero di Kabupaten Aceh Utara, pada tanggal 24 Juni 2010. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara perjanjian tersebut akan membawa konsekwensi hukum terhadap berakhirnya jangka waktu Hak Guna Bangunan yang telah diterbitkan. Akan tetapi sampai saat ini belum dijumpai pihak ketiga yang dinilai telah melakukan pelanggaran terhadap surat perjanjian, pelanggaran yang saat ini terjadi biasanya dapat diselesaikan secara damai. 51

D. Uang Pemasukan Dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan

Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2010 tentang Tarip Penerimaan Negara Bukan Pajak pada BPN, maka pemberian Hak Pengelolaan tidak dikenakan uang pemasukan, sedangkan untuk pemberian Hak Milik, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai di atas tanah Negaratanah Hak Pengelolaan dikenakan uang pemasukan yang besarnya bervariasi. Besarnya Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan atas pemberian Hak Pengelolaan diatur di dalam Peraturan Pemerintah No.112 tahun 2000 dalam Pasal 2 yaitu: a. 0 nol pesen dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan terutang dalam hal penerima Hak Pengelolaan adalah Departemen Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemda Daerah, Propinsi Daerah KabupatenKota, Lembaga Pemerintah lainnya dan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional. b. 50 lima puluh persen dari Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan yang seharusnya terutang dalam hal penerima Hak Pengelolaan selain dimaksud pada huruf a. 51 Hasil wawancara dengan Staff PT. Kereta Api Indonesia Persero di Kabupaten Aceh Utara, pada tanggal 24 Juni 2010. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara

BAB III STATUS HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN YANG DIDIRIKAN

DI ATAS HAK PENGELOLAAN PT. KERETA API INDONESIA PERSERO SETELAH BERAKHIR JANGKA WAKTU HAK GUNA BANGUNAN A. Syarat-syarat dan tata cara pemberian Hak Guna Bangunan di atas Hak Pengelolaan PT. Kereta Api Indonesia Persero di Kabupaten Aceh Utara. 1. Syarat-syarat pemberian hak. Hak Pengelolaan dapat diperoleh di atas tanah Negara oleh karenanya apabila di atas tanah yang hendak diberikan Hak Pengelolaan masih ada hak-hak atas tanah seperti Hak Guna Bangunan, Hak Pakai dan hak atas tanah lain juga hak garap, wajib dibebaskan dulu oleh calon pemegang Hak Pengelolaan dengan membayar ganti rugi atas tanah hak tersebut berikut segala sesuatu yang ada di atasnya. Prosedur yang harus dipenuhi dalam rangka permohonan Hak Pengelolaan diatur dalam Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala BPN Nomor 9 Tahun 1999 Pasal 68 dan Pasal 69, yaitu: 1. Permohonan Hak Pengelolaan diajukan secara tertulis yang memuat keterangan mengenai pemohon serta keterangan mengenai tanahnya yang meliputi data fisik dan data yuridis. 2. Permohonan tersebut dilampiri dengan: a. Fotokopi identitas pemohon atau surat keputusan pembentukannya atau akta pendirian perusahaan; b. Rencana pengusahaan tanah jangka pendek dan jangka panjang; c. Izin lokasi atau surat izin penunjukan penggunaan tanah atau surat isian 52 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara pencadangan tanah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah; d. Bukti pemilikan dan atau bukti perolehan tanah berupa sertipikat, penunjukan atau penyerahan dari Pemerintah, pelepasan kawasan hutan dari instansi yang berwenang, akta pelepasan bekas tanah milik adat atau bukti perolehan tanah lainnya; d. Surat persetujuan atau rekomendasi dari instansi; e. Surat ukur, apabila ada; f. Surat pernyataan atau bukti bahwa seluruh modalnya dimiliki oleh Pemerintah. 52 Pemegang Hak Pengelolaan memang mempunyai kewenangan untuk menggunakan tanah yang dihaki bagi keperluan usahanya. Tetapi itu bukan tujuan pemberian hak tersebut kepadanya. Tujuan utamanya adalah bahwa tanah yang bersangkutan disediakan bagi penggunaan oleh pihak-pihak lain yang memerlukan. Hal ini seperti yang telah dikemukakan dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Agraria No. 9 tahun 1965, yang menyatakan apabila tanah tersebut dimaksudkan juga untuk diberikan kepada pihak ketiga, maka hak penguasaan atas tanah Negara di konversi menjadi Hak Pengelolaan. Bagian-bagian tanah Hak Pengelolaan tersebut dapat diberikan kepada pihak lain dengan Hak Milik HM, Hak Guna Bangunan HGB atau Hak Pakai HP. Pemberiannya dilakukan oleh Pejabat Badan Pertanahan Nasional yang berwenang, 52 Hasil wawancara dengan pegawai Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Utara, tanggal 23 Juni 2010 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara atas usul pemegang Hak Pengelolaan yang bersangkutan berdasarkan perjanjian antara pemegang Hak Pengelolaan dan calon pemegang hak atas tanah di atas Hak Pengelolaan; tanpa adanya perjanjian tersebut Hak Guna Bangunan HGB, Hak Pakai HP atau Hak Milik HM tidak dapat diberikan di atas tanah Hak Pengelolaan. Sebagaimana halnya dengan tanah Negara, selama dibebani hak-hak atas tanah tersebut, Hak Pengelolaan yang bersangkutan tetap berlangsung. Setelah jangka waktu HGB atau Hak Pakai yang dibebankan itu berakhir, menurut pasal 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 1977, tanah yang bersangkutan kembali ke dalam penguasaan sepenuhnya dari pemegang Hak Pengelolaan. Sebagaimana halnya dengan hak-hak atas tanah lain yang disebutkan dalam UUPA, maka atas bagian tanah di atas Hak Pengelolaan juga harus di daftarkan pada Kantor Pertanahan setempat. Pendaftaran yang dimaksud disini adalah pengertian pendaftaran tanah sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran Tanah yaitu sebagai rangkain kegiatan yang berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. Keharusan tentang pendaftaran ini dimaksudkan sebagai jaminan kepastian hukum hak-hak atas tanah tersebut serta untuk mendapatkan tanda bukti hak berupa p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara sertifikat yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat sebagaimana yang menjadi tujuan pendaftaran tanah yang disebutkan dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 yaitu : a. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang bersangkutan ; b. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan rumah susun yang sudah terdaftar ; c. Untuk terselenggarakannya tertib administrasi pertanahan. Pelaksanaan pendaftarannya adalah tetap berpedoman Pendaftaran Tanah. Objektif pendaftaran tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 PP Nomor 24 Tahun 1997 tersebut meliputi : a. Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah. b. Pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut. c. Pemberian surat-surat bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat. Sedangkan dalam Pasal 4 ayat 2 Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pemberian dan Pembatalan Hak Atas Tanah Negara dan Hak Pengelolaan dikatakan bahwa permohonan hak atas tanah di atas Hak Pengelolaan harus terlebih dahulu memperoleh penunjukan berupa perjanjian penggunaan tanah dari pemegang Hak Pengelolaan. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, sim ply open the docum ent you want to convert, click “print”, select the “ Broadgun pdfMachine printer” and that’s it Get yours now Universitas Sumatera Utara Hak atas tanah tersebut tidak dapat diberikan sendiri oleh pemegang Hak Pengelolaan, melainkan harus diusulkan kepada instansipejabat yang berwenang menurut tata cara dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atas Tanah dan Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 9 Tahun 1999. Dalam Perjanjian antara pemegang Hak Pengelolaan dan pihak ketiga harus dibuat hak apa yang akan diberikan oleh pemegang Hak Pengelolaan, yaitu apakah Hak Milik, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai. 66

2. Tata Cara pemberian hak.