Gambaran Umum Penelitian .1 Kondisi Geografis

59 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 3. Jumlah penduduk adalah angka yang menunjukkan banyaknya penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Juta Jiwa 4. Pengeluaran Pemerintah adalah suatu realisasi pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan pemerintah KabupatenKota yang disalurkan kepada kecamatan-kecamatan yang termasuk wilayah atau daerah KabupatenKota tersebut. Milyar Rupiah

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian 4.1.1 Kondisi Geografis 60 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Letak Kota Medan memang strategis. Kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura. Keduanya merupakan jalur lalu lintas perdagangan yang cukup ramai. Keberadaan Pelabuhan Belawan di jalur Selat Malaka yang cukup modern sebagai pintu gerbang atau pintu masuk wisatawan dan perdagangan barang dan jasa baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor, menjadikan Medan sebagai pintu gerbang Indonesia bagian barat. Medan, yang genap berusia 418 tahun pada tanggal 1 Juli 2008, berkembang menjadi kota metropolitan. Pemerintah Kota Medan pun berambisi memajukan kota ini semaju kota-kota besar lainnya, tidak saja seperti Jakarta atau Surabaya di Jawa, tetapi juga kota-kota di negara tetangga, seperti Penang dan Kuala Lumpur. Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar 265,10 Km 2 atau 3,6 persen dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kotakabupaten lainya, Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil, tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30 – 3° 43 Lintang Utara dan 98° 35 - 98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, wilayah kota medan hampir secara keseluruhan berbatasan dengan Daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah Barat, Selatan dan Timur. Sepanjang wilayah Utara nya berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia. Kabupaten Deli 61 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan Sumber Daya alam SDA, Khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karenanya secara geografis kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya Sumber daya alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya. Di samping itu sebagai daerah yang pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, maka Kota Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang pintu masuk kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri ekspor-impor. Posisi geografis Kota Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam 2 kutub pertumbuhan secara fisik , yaitu daerah terbangun Belawan dan pusat Kota Medan saat ini. Sedikitnya ada 8 sungai yang melintasi kota ini: Sungai Belawan Sungai Badra Sungai Sikambing Sungai Pulih Sungai Babura Sungai Deli Sungai Sulang-Saling 62 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Sungai Kera TABEL 4.1 Luas Wilayah Kota Medan per Kecamatan NO. KECAMATAN LUAS KM 2 1 Medan Tuntungan 20,68 2 Medan Johor 14,58 3 Medan Amplas 11,19 4 Medan Denai 9,05 5 Medan Area 5,52 6 Medan Kota 5,27 7 Medan Maimun 2,98 8 Medan Polonia 9,01 9 Medan Baru 5,84 10 Medan Selayang 12,81 11 Medan Sunggal 15,44 12 Medan Helvetia 13,16 13 Medan Petisah 6,82 63 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 14 Medan Barat 5,33 15 Medan Timur 7,76 16 Medan Perjuangan 4,09 17 Medan Tembung 7,99 18 Medan Deli 20,84 19 Medan Labuhan 36,67 20 Medan Marelan 23,82 21 Medan Belawan 26,25 Total 265,10 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2008

4.1.2 Kondisi Demografis

Program kependudukan di kota Medan seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus ditingkatkan. Komponen kependudukan umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran fertilitas dan tingkat kematian mortalitas, meningkatnya arus 64 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 perpindahan antar daerah migrasi dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik, akan mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. Tabel 4.2 Jumlah, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan Penduduk di Kota Medan Tahun 2001 – 2007 T a h u n Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Luas Wilayah KM² Kepadatan Penduduk JiwaKM² 2001 1.926.052 1,17 265,10 7.267 2002 1.963.086 1,94 265,10 7.408 2003 1.993.060 1,51 265,10 7.520 2004 2.006.014 0,63 265,10 7.567 2005 2.036.018 1,50 265,10 7.681 2006 2.067.288 1,53 265,10 7.798 2007 2.083.156 0,77 265,10 7.858 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2008 Tabel 4.3 Persentase Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Kelompok Umur Tahun 2007 65 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 GOLONGAN UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH JIWA PERSEN JIWA PERSEN JIWA PERSEN 0 - 4 89.206 8,62 92.853 8,86 182.059 8,74 5 - 9 96.559 9,33 91.885 8,76 188.444 9,05 10 - 14 98.519 9,52 100.590 9,59 199.109 9,56 15 - 19 111.263 10,75 105.426 10,06 216.689 10,40 20 - 24 116.164 11,23 121.385 11,58 237.549 11,40 25 - 29 99.499 9,62 102.041 9,73 201.540 9,67 30 - 34 83.325 8,05 75.926 7,24 159.251 7,64 35 - 39 75.482 7,30 83.180 7,93 158.662 7,62 40 - 44 70.091 6,77 75.926 7,24 146.017 7,01 45 - 49 57.837 5,59 53.680 5,12 111.517 5,35 50 - 54 47.054 4,55 47.393 4,52 94.447 4,53 55 - 59 30.879 2,98 31.434 3,00 62.313 2,99 60 - 64 26.468 2,56 22.246 2,12 48.714 2,34 65 + 32.350 3,13 44.495 4,24 76.845 3,69 Jumlah 1.034.696 100,00 1.048.460 100,00 2.083.156 100 Sumber : BPS, Medan Dalam Angka 2008 Rasio Jenis Kelamin Sex Ratio Rasio jenis kelamin sex ratio adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu 66 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 jumlah penduduk perempuan. Rumusnya: Dari tabel di atas maka kita dapat menghitung rasio jenis kelamin sex ratio di Kota Medan: dibulatkan menjadi 99 Dari hasil di atas menunjukkan bahwa rasio jenis kelamin penduduk di Kota Medan tahun 2007 adalah 99, ini berarti bahwa tiap 100 orang perempuan terdapat 99 orang laki-laki. Angka Beban Tanggungan Dependency Ratio Angka beban tanggungan dependency ratio adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas dengan banyaknya orang golongan usia produktif umur 15-64 tahun. Rumusnya : Dari tabel di atas maka kita dapat menghitung Angka beban tanggungan dependency ratio di Kota Medan: 100 x perempuan penduduk jumlah laki laki penduduk jumlah SexRatio − = 100 460 . 048 . 1 696 . 034 . 1 x SexRatio = 7 , 98 = SexRatio 100 64 15 65 14 x P P P Ratio Dependency − + − + = 100 699 . 436 . 1 845 . 76 612 . 569 x Ratio Dependency + = 67 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 dibulatkan menjadi 45 Dari hasil di atas menunjukkan bahwa angka beban tanggungan penduduk di Kota Medan tahun 2007 adalah 45, ini berarti bahwa tiap 100 orang yang berusia produktif harus menanggung 45 orang yang berusia tidak produktif. Maka di sini dapat kita gambarkan piramida penduduk di Kota Medan. 9 , 44 = Ratio Dependency Gambar 4.1 Piramida Penduduk di Kota Medan 65+ 60-64 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 30-34 25-29 20-24 16-19 10-14 5-9 0-4 UMUR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Laki-laki Perempuan 68 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Berdasarkan tabel-tabel di atas diketahui bahwa ada kecenderungan peningkatan jumlah penduduk Kota Medan dari 2.067.288 jiwa pada tahun 2006 menjadi 2.083.156 jiwa pada tahun 2007. Laju pertumbuhan berkisar 1,53 persen pada tahun 2006 dan 0,77 persen pada tahun 2007. Walaupun meningkat namun tidak terlalu mencolok, bahkan laju pertumbuhan penduduk cenderung lebih rendah tahun 2007 dibandingkan tahun 2006. Faktor alami yang diperkirakan mempengaruhi peningkatan laju pertambahan penduduk adalah seperti tingkat kelahiran, kematian, dan arus urbanisasi. Upaya-upaya pengendalian kelahiran melalui program Keluarga Berencana KB perlu terus dipertahankan untuk menekan angka kelahiran. Seiring bertambahnya jumlah penduduk maka pada tahun 2006 menjadi 7.858 jiwaKM² pada tahun 2007. Tingkat kepadatan tersebut relatif tinggi, sehingga termasuk salah satu permasalahan yang harus diantisipasi. Apalagi dengan luas lahan yang relatif terbatas, sehingga berpeluang terjadi ketidak seimbangan antara daya dukung dan daya tampung lingkungan yang ada. Faktor lain yang juga secara berarti mempengaruhi peningkatan laju pertumbuhan penduduk adalah meningkatnya arus urbanisasi dan commuters serta kaum pencari kerja ke Kota Medan. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, faktor utama yang menyebabkan komutasi ke Kota Medan adalah adanya pandangan bahwa: 1 bekerja di kota lebih bergengsi 2 di kota lebih gampang mencari pekerjaan, 3 Tidak ada lagi yang dapat diolah dikerjakan di daerah asalnya, dan 4 upaya mencari nafkah yang lebih baik. Besarnya dorongan untuk menjadi 69 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 penglaju tentunya berpengaruh terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan pelayanan umum yang harus disediakan secara keseluruhan. Faktor lain yang secara umum mempengaruhi semakin menurunnya angka pertumbuhan penduduk pada periode 2006-2007 adalah peningkatan derajat pendidikan masyarakat Kota Medan. Pada umumnya peningkatan derajat pendidikan masyarakat secara langsung meningkatkan rata-rata pendidikan generasi muda, yang merupakan calon orang tua yang memasuki kehidupan rumah tangga. Melalui tingkat pendidikan yang semakin memadai, apresiasi, dan pandangan masyarakat terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan semakin meningkat. Adanya anggapan mengenai jumlah anggota keluarga yang tidak besar akan memudahkan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, karena beban ekonomi yang harus dipikul menjadi lebih ringan, mendorong Pasangan Usia Subur PUS cenderung mengikuti konsep Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS. Bahkan sebagian PUS baru memilih untuk menunda kelahiran dengan berbagai alasan ekonomi bekerja ataupun alasan sosial dan psikologis lainnya. Komposisi penduduk Kota Medan berpengaruh terhadap kebijakan pembangunan kota, baik sebagai subjek maupun objek pembangunan. Keterkaitan komposisi penduduk dengan upaya-upaya pembangunan kota yang dilaksanakan, didasarkan kepada kebutuhan pelayanan yang harus disediakan kepada masing- masing kelompok usia penduduk, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan bahkan pelayanan kesejahteraan sosial lainnya. 70 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Proporsi anak-anak berusia di bawah lima tahun balita dalam kelompok penduduk Kota Medan sekitar 9 persen dari jumlah penduduk. Relatif besarnya proporsi dan jumlah penduduk anak-anak balita ini berimplikasi pada kebutuhan prasarana dan sarana kesehatan usia balita, dan sarana pendidikan usia dini baik secara kualitas maupun kuantitas. Pada kelompok usia anak-anak dan remaja, kebijakan yang ditempuh diarahkan pada peningkatan status gizi anak, pengendalian tingkat kenakalan anak dan remaja, peningkatan kualitas pendidikan dan lain-lain. Upaya ini diharapkan dapat terus dilakukan untuk mempersiapkan masa depan anak-anak dan remaja sehingga mendukung terbentuknya sumber daya manusia yang semakin berkualitas. Grafik 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok, Umur dan Jenis Kelamin di Kota Medan Tahun 2007 71 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa komposisi penduduk terbesar berada pada kelompok usia 15-64 tahun sebagai kelompok usia produktif atau kelompok usia aktif secara ekonomis. Di luar kelompok usia produktif terdapat kelompok usia tidak produktif yang cenderung akan ditanggung oleh kelompok usia produktif, yang biasa disebut dengan angka beban tanggungan ABT. Untuk Kota Medan angka beban tanggungan berkisar 45, atau sekitar setiap 45 orang ditanggung oleh 100 orang produktif. Jumlah penduduk Kota Medan yang sampai saat ini diperkirakan berjumlah 2,083 juta lebih, dan diproyeksikan mencapai 2,167 juta penduduk pada tahun 2010, ditambah beban arus penglaju juga menjadi beban pembangunan yang harus ditangani secara terpadu dan komprehensif. Disamping itu, pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas dan pengarahan mobilitas penduduk yang sesuai dengan pertumbuhan ekonomi wilayah, sangat diperlukan pada masa datang.

4.1.3 Kondisi Iklim

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2006 berkisar antara 23,0 C-24,1 C dan suhu maksimum berkisar antara 30,6 C-33,1 C. Serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,6 C-24,4 C dan suhu maksimum berkisar antara 30,2 C-32,5 C. 72 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Selanjutnya mengenai kelembapan udara di wilayah Kota Medan rata-rata 78- 82 persen. Dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,42 msec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 100,6 mm. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2006 rata-rata perbulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali perbulannya 230,3 mm dan pada Stasiun Polonia perbulannya 211,67 mm.

4.1.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah saru ukuran dari hasil pembangunan yang dilaksanakan khususnya bidang ekonomi. Pertumbuhan tersebut merupakan gambaran tingkat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Untuk melihat perkembangan eknonomi tersebut secara rinci dari tahun ke tahun, disajikan melalui PDRB atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha secara berkala pertumbuhannya. Jika terjadi pertumbuhan positif, hal ini menunjukkan adanya peningkatan perekonomian dibandingkan dengan tahun lalu. Sebaliknya apabila menunjukkan negatif, maka hal ini menggambarkan terjadinya penurunan perekonomian dibandingkan dengan tahun yang lalu. 73 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Tabel 4.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan periode 2003-2007 Menurut Sektor Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Sektor Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007 1. Pertanian 4,49 1,98 1,30 0,37 5,14 2. Pertambangan Penggalian 1,38 9,31 0,88 5,89 10,30 3. Industri Pengolahan 4,08 5,31 3,14 6,59 6,08 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 7,98 6,52 2,27 5,39 2,81 5. Kontruksi 5,65 12,96 7,52 11,01 6,43 6. Perdagangan, Hotel Restoran 3,61 5,65 10,45 6,15 5,94 7. Transportasi Telekomunikasi 7,24 5,63 10,45 13,34 10,61 8. Keuangan jasa Perusahaan 5,32 3,88 12,11 5,08 12,82 9. Jasa-jasa 4,42 4,98 8,00 6,34 6,83 PDRB 5,06 5,46 6,98 7,76 7,78 Sumber: BPS, Sumatera Utara Dalam Angka 2008 Laju pertumbuhan ekonomi Kota Medan pada tahun 2007 mengalami peningkatan meskipun pertumbuhannya kecil bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 pertumbuhan ekonomi Kota Medan mencapai 7,78 persen. 74 Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009 Ada beberapa sektor yang mengalami pertumbuhan yakni pertanian sebesar 6,88 persen, sektor keuangan dan jasa perusahaan sebesar 12,82 persen, sektor jasa- jasa sebesar 6,83 persen. Sedangkan sektor lainnya mengalami penurunan.

4.2. Hasil Estimasi