26
Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009
2. Sebagai informasi tambahan bagi mahasiswai Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara, khususnya mahasiswai Departemen Ekonomi Pembangunan yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
3. Sebagai penambah, pelengkap, sekaligus pembanding hasil-hasil penelitian
yang sudah ada menyangkut topik yang sama dalam rangka mengemban amanah ilmiah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pertumbuhan Ekonomi 2.1.1 Teori-Teori Pertumbuhan
A. Pandangan Adam Smith
Mengenai faktor yang menentukan pembangunan, Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang
bertambah akan memperluas pasar dan perluasan pasar akan meninggikan tingkat spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Sebagai akibat dari spesialisasi yang
terjadi, maka tingkat kegiatan eknomi akan bertambah tinggi. Perkembangan spesialisasi dan pembagian pekerjaan di antara tenaga kerja akan mempercepat proses
pembangunan ekonomi, karena spesialisasi akan meninggikan tingkat produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi.
27
Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009
Mengenai corak proses pertumbuhan ekonomi, Smith mengatakan bahwa apabila pembangunan sudah terjadi, maka proses tersebut akan terus-menerus
berlangsung secara kumulatif. Apabila pasar berkembang, pembagian kerja dan spesialisasi akan terjadi, dan menimbulkan kenaikan produktivitas. Kenaikan
pendapatan nasional yang disebabkan oleh perkembangan tersebut dan perkembangan penduduk dari masa ke masa, yang terjadi bersama-sama dengan kenaikan dalam
pendapatan nasional, akan memperluas pasar dan menciptakan tabungan yang lebih banyak. Tambahan pula, spesialisasi yang bertambah tinggi dan pasar yang
bertambah luas akan menciptakan teknologi dan mengadakan inovasi pembaruan. Maka, perkembangan ekonomi akan berlangsung lagi dan dengan demikian dari masa
ke masa pendapatan perkapita akan terus bertambah lagi.
B. Pandangan Ricardo.
Pada saat ini apabila dinyatakan teori pertumbuhan kaum kliasik, maka yang dimaksudkan adalah teori pertumbuhan yang dikemukakan Ricardo. Teori ini sangat
dipengaruhi oleh teori perkembangan penduduk yang dikemukakan Malthus dan teori hasil lebih yang makin berkurang. Menurut Ricardo, pola proses pertumbuhan
eknomi adalah sebagai berikut: 1.
Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam relatif cukup banyak. Sebagai akibatnya, para pengusaha memperoleh keuntungan yang
tinggi. Karena pembentukan modal tergantung kepada keuntungan, maka laba yang tinggi akan menciptakan tingkat pembentukan modal yang tinggi pula.
28
Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009
Ini akan mengakibatkan kenaikan produksi dan pertambahan permintaan tenaga kerja.
2. Sesudah tahap tersebut, karena jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan
bertambah, maka upah akan naik dan kenaikan upah ini mendorong pertambahan penduduk. Karena luas tanah tetap, maka makin lama tanah yang
digunakan adalah tanah yang mutunya lebih rendah. Sebagai akibatnya, hasil tambahan yang diciptakan oleh seorang pekerja produk marjinalnya akan
menjadi semakin kecil, karena lebih banyak pekerja digunakan. Dengan demikian, dengan terjadinya pertambahan penduduk yang terus-menerus,
sewa tanah makin lama makin merupakan bagian yang cukup besar dari seluruh pendapatan nasional dan mengurangi tingkat keuntungan yang
diperoleh para pengusaha. Dorongan untuk mengadakan pembentukan modal menurun dan selanjutnya akan menurunkan permintaan atas tenaga kerja.
3. Sesudah tahap tersebut, tingkat upah akan menurun dan pada akhirnya akan
berada pada tingkat yang minimal. Pada tingkat ini perekonomian akan mencapai stationary state. Pembentukan modal baru tidak akan terjadi lagi
karena sewa tanah yang sangat tinggi menyebabkan pengusaha tidak memperoleh keuntungan.
Keadaan stationary state dapat dielakkan apabila tuan tanah bersedia menggunakan sewa tanah yang diterimanya untuk pembentukan modal. Tetapi
menurut Ricardo, tuan tanah merupakan golongan masyarakat yang sangat pemboros
29
Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009
dan akan membelanjakan uangnya untuk pengeluaran yang bersifat konsumtif dan bukan untuk pembentukan modal yang produktif. Ricardo membedakan masyarakat
dalam perekonomian pada tiga golongan, yaitu pekerja, pengusaha, dan tuan tanah. Pada waktu stationary state tercapai, para pekerja menerima upah sebesar upah
subsistem dan para pengusaha tidak memperoleh laba sama sekali. Satu-satunya golongan masyarakat yang mengecap pendapatan yang sangat tinggi adalah tuan
tanah. Maka mereka memegang dana yang banyak yang dapat digunakan untuk pembentukan modal. Tetapi menurut Ricardo, mereka tidak akan menggunakan sewa
tanah yang mereka peroleh untuk pembentukan modal. Mereka lebih suka menggunakan pendapatan tersebut untuk pengeluaran yang akan mempertinggi
kemewahan mereka. Berarti, golongan tuan tanah tidak dapat diharapkan untuk mengelakkan perekonomian dari stationary state.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa teori pembangunan kaum klasik dalam garis besarnya mengemukakan pandangan berikut:
1. Tingkat perkembangan suatu masyarakat tergantung kepada empat faktor,
yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang-barang modal, luas tanah, dan tingkat teknologi yangdicapai.
2. Pendapatan nasional suatu masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga jenis
pendapatan, yaitu: upah para pekerja, keuntungan para pengusaha, dan sewa tanah yang diterima para pemilik tanah.
3. Kenaikan upah akan menyebabkan pertambahan penduduk.
30
Septian Anhar Lubis : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan, 2009. USU Repository © 2009
4. Tingkat keuntungan merupakan faktor yang menentukan besarnya
pembentukan modal, apabila tidak terdapat keuntungan maka pembentukan modal tidak akan terjadi dan perekonomian akan mencapai tingkat stationary
state. 5.
Hukum hasil lebih yang makin berkurang berlaku untuk segala kegiatan ekonomi sehingga mengakibatkan, tanpa adanya kemajuan teknologi,
pertambahan penduduk akan menurunkan tingkat upah, menurunkan tingkat keuntungan, akan tetapi menaikkan tingkat sewa tanah.
Sukirno, 2006
C. Pandangan Harrod-Domar