Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Febert Deniel Septy : Analisis Karakteristik Individu Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Pada Karaoke Keluarga K2 Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat religius yang sebagian gemar bernyanyi, berhak untuk mendapatkan sarana hiburan bernyanyi yang bebas dari simbol-simbol hiburan malam. Pasar inilah yang kemudian ditangkap dengan jeli oleh pengusaha hiburan karaoke yang selama ini dikenal sebagai hiburan malam yang berkesan negatif di Indonesia. Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan bukan masalah sederhana. Para pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka namun bertindak sebaliknya.Para pelanggan tersebut mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam.Mereka mungkin menanggapi pengaruh yang merubah pikiran mereka pada menit-menit akhir Kotler,2005:201. Menurut Setiadi 2003:134 Keputusan konsumen dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut meliputi usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadiaan dan konsep diri pembeli. Faktor Psikologis dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian. Pebisnis harus dapat menghargai berbagai kekuatan yang mempengaruhi perilaku konsumen. Keputusan membeli seseorang merupakan hasil suatu hubungan yang saling mempengaruhi yang rumit antara faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi. Banyak dari faktor ini tidak diperhatikan oleh pemasar, namun hal ini 1 Febert Deniel Septy : Analisis Karakteristik Individu Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Pada Karaoke Keluarga K2 Medan, 2009. USU Repository © 2009 sangat berguna untuk mengidentifikasi pembeli-pembeli yang mungkin memiliki minat terbesar terhadap suatu produk. Titik tolak memahami perilaku pembeli adalah model rangsangan- tanggapan stimulus-respond model. Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian tertentu Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi pada kesadaran pembeli sejak masuknya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi individu dan psikologis Kotler, 2005:202 Perkembangan ekonomi menyebabkan perubahan besar. Hal ini disebabkan karena semakin banyak dan akibatnya terjadi persaingan untuk merebut para konsumen. Konsumen menjadi fokus perhatian produsen.. “Pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari sudut pandang, hasil akhirnya, yaitu dari sudut pandang konsumen” Peter Drucker dalam Mowen Minor 2001:8. Kiat berkreasi dan berinovasi untuk memenangkan persaingan dalam merebut konsumen memerlukan perancangan strategi pemasaran yang tepat. Untuk itu, perlu pemahaman mengenai konsumen dan proses konsumsi yang akan menghasilkan sejumlah mamfaat, yang diantaranya adalah kemampuan untuk membantu para manajer untuk mengambil keputusan dan memberikan para peneliti pemasaran pengetahuan dasar ketika menganalisis konsumen. Febert Deniel Septy : Analisis Karakteristik Individu Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Pada Karaoke Keluarga K2 Medan, 2009. USU Repository © 2009 Kebutuhan hiburan kini sama pentingnya dengan kebutuhan sandang dan pangan. Oleh karena itu bisnis hiburan, termasuk karaoke, tak pernah sepi pelanggan. Kebutuhan akan hiburan sebagai pelepas stres, dalam hal ini menyanyi, di kalangan masyarakat menengah ke atas memiliki posisi sejajar dengan sandang, pangan, dan papan. Konsumen memiliki kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar konsumen menjadi sangat penting karena merekalah yang mempunyai kebutuhan dan keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka jugalah yang mempunyai sarana pembelian waktu dan uang, menentukan pilihan dan mengambil keputusan membeli. Menurut Cravens, perusahaan yang gagal memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan pembelian konsumen akan mengalami kegagalan dalam pemasaran dan penjualannya Prasetijo Ihalauw, 2005:4. Perusahaan yang melakukan sebaliknya, yaitu memahami kebutuhan, keinginan, selera dan proses keputusan pembelian konsumennya, disebut customer driven organisation. Artinya organisasi yang digerakkan oleh pemahaman terhadap pelanggannya. Karaoke keluarga adalah salah satu bentuk sarana rekreasi menyanyi indoor yang bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga dari berbagai usia dari mulai anak, remaja , dewasa bahkan orang tua. Dan tentu saja dari berbagai ragam kalangan dan profesi. Karaoke keluarga sebetulnya adalah perluasan fasilitas dari café atau restaurant keluarga dengan fasilitas hotel berbintang yang dilengkapi dengan sarana karaoke modern dan lengkap yang tidak terdapat di restaurant keluarga biasa seperti fast food restaurant atau rumah makan lainnya. Kegiatan Febert Deniel Septy : Analisis Karakteristik Individu Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Pada Karaoke Keluarga K2 Medan, 2009. USU Repository © 2009 makan bersama keluarga dapat dinikmati sebelum atau sesudah berkaraoke atau sekaligus di ruang karaoke sambil menyanyi bersama. K2 Medan merupakan karaoke keluarga eksklusif, yang terletak di Jl. Multatuli Blok AA No. 60, karaoke ini memiliki lokasi yang strategis karena merupakan Karaoke keluarga pertama di Medan yang beroperasi dan menjadi pelopor bagi karaoke keluarga lainnya. Karaoke keluarga K2 Medan ini non franchise atau tidak waralaba seperti karaoke keluarga lainnya, karaoke keluarga K2 menerapkan prinsip No Drugs, No Hostess No hard liquor. Pada zaman sekarang ini banyak pengusahapebisnis berlomba-lomba untuk mendirikan bisnis karaoke keluarga karena diminati oleh masyarakat. K2 ditujukan bagi masyarakat yang ingin menikmati hiburan karaoke bersih, tanpa narkoba, minuman keras, liqour, dan dengan harga terjangkau. Hal ini terlihat jelas di ruangan karaoke, interior K2 yang tersedia didesain dalam tema-tema tertentu dengan konsep minimalis dan terdapat pula KTV bebas rokok. Hiburan Karaoke untuk semua anggota keluarga Karaoke Keluarga memiliki koleksi puluhan ribu lagu, mulai dari lagu lagu lama untuk bernostalgia sampai lagu lagu terbaru yang selalu up date. Segala aliran musik dari vokalis atau grup band local dan luar negeri tersedia lengkap untuk memuaskan keinginan menyanyi pelanggan dari segala lapisan umur dan kalangan. Dilengkapi oleh peralatan karaoke canggih tapi tetap mudah digunakan sehingga pelanggan bebas memilih lagu dan mulai menyanyi tanpa harus selalu dijaga oleh operator yang mungkin bisa membuat pelanggan malu bernyanyi. Tentu saja tersedia pilihan paket dengan harga terjangkau sesuai kebutuhan pelanggan. Febert Deniel Septy : Analisis Karakteristik Individu Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Pada Karaoke Keluarga K2 Medan, 2009. USU Repository © 2009 Teknologi yang digunakan yaitu wireless keyboard yang menjadikan pelanggan tidak perlu berpindah tempat, jika ingin mengganti lagu yang akan dinyanyikan. Selain itu, sistem operasional permilihan lagu juga lebih user friendly. K2 memiliki koleksi lagu lebih dari 50.000 item. Di sini juga tersedia food and beverage yang langsung diolah dari dapur sendiri. Tarif berkaraoke, selain dihitung per jam, juga ditentukan oleh besar kecilnya ruangan dan waktu diberlakukannya pada waktu berkaroke apakah hari biasa atau weekend. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Pada Tahun 2008 Sumber : Manajemen K2 K2 dikunjungi 200–300 orang per hari dan pada akhir pekan mencapai 500 orang per hari. Pada awal tahun 2008 jumlah pengunjung karaoke sebanyak 3210 orang, jumlah pengunjung terus meningkat sampai bulan Agustus mencapai 8315 pengunjung , tetapi pada bulan Oktober dan November terjadi penurunan jumlah pengunjung disebabkan adanya bulan puasa dimana karaoke K2 mengalami sepi pengunjung. Sejak dibuka akhir desember 2007 begitu banyak tamu yang berkunjung, sehingga terjadi peningkatan persentase jumlah pengunjung dari Bulan Jumlah Pengunjung Januari 3.210 Februeri 4.553 Maret 5.217 April 5.708 Mei 6.437 Juni 6.935 Juli 7.549 Agustus 8.315 September 6.783 Oktober 7.619 November 8572 Desember 9.615 Febert Deniel Septy : Analisis Karakteristik Individu Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Pada Karaoke Keluarga K2 Medan, 2009. USU Repository © 2009 bulan Januari sampai bulan Desember sebesar 67. Pengunjung yang sudah terdaftar menjadi member sampai saat ini sebanyak 3000 orang. Kehadiran K2 di Medan tentu saja melegakan berbagai kalangan, terutama wanita dan keluarga, karena sesungguhnya selama ini banyak wanita merasa seram untuk masuk karaoke, dan kesan negatif melekat disana. Sehingga membuat orangtua berpikir duakali untuk mengajak anak-anak dan keluarganya rekreasi karaoke. Atmosfir ruang yang nyaman dengan memiliki fasilitas 27 Karaoke Room terdiri 3 standard Room kapasitas 4-6 seats, 8 superior Room 6- 8 seats, 8 Deluxe Room 8-10 seats, 4 VIP Room 12-15 seats dan 4 suite Room 16-20 seats. Pemilihan Lagu Serba Computerized sehingga pengunjung K2 akan sangat dimudahkan dan dengan cepat memilih sendiri lagu yang dikehendaki. Pengoperasian Karaoke sistem yang serba computerized terasa sangat mudah digunakan. K2 memiliki koleksi 50.000 lagu up-to-date yang dan tersedia dalam 7 bahasa, menjadikan pengunjung leluasa melakukan pilihan. Cari, pilih, dan mainkan, Sekejap kemudian lagu terpilih segera mengalun jernih dan mantap dalam balutan system tata suara high-endstereoclass. Perangkat Audio-video berasa kejernihan sistem tata suara dan ketajaman gambar televisi dalam ukuran besar dan lebar. Terasa bedanya dentuman bass yang mengalir kadang menghentak keluaran sub-woofer Sound. Semua itu dipersembahkan guna memberikan kenyamanan dan kepuasan pengunjung. Berdasarkan alasan-alasan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Karakteristik Individu dan FaktorPsikologis terhadap Proses Keputusan Konsumen Pada Karaoke Keluarga K2 Medan” Febert Deniel Septy : Analisis Karakteristik Individu Dan Faktor Psikologis Terhadap Keputusan Konsumen Pada Karaoke Keluarga K2 Medan, 2009. USU Repository © 2009

B. Perumusan Masalah