Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-1 MEDAN
ANALISIS KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN FAKTOR PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI
BIKA AMBON HJ.FATIMAH MEDAN
SKRIPSI
OLEH:
HENNY MEGA SILVIA 060502083
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Medan 2010
(2)
ABSTRAK
Henny Mega Silvia (2010). Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan. Pembimbing, Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM. Ketua Departemen Manajemen : Ibu Ritha F. Dalimunthe,SE,MSi. Dosen Penguji I : Dr.Endang Sulistyarini, MS. Dosen Penguji II : Ibu Dra.Marhayanie M.Si.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Peneliti mengambil sampel dengan metode sample unidentified dan teknik purposive sampling sehingga jumlah sampel sebesar 80 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-F, uji-t, dan koefisien determinasi (R2). Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 17.00 for windows.
Melalui pengujian koefisien determinasi (R2) yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,394, artinya variabel bebas yakni karakteristik individu dan faktor psikologis mampu menjelaskan 39,4% terhadap variabel terikat keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan, sedangkan 60,6% lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan.
Kata kunci : Karakteristik Individu, Faktor Psikologis, dan Keputusan Konsumen
(3)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW suri tauladan yang terbaik di muka bumi ini.
Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan program studi S-1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dengan memilih judul : Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan.
Penulis memperoleh bantuan dari berbagai pihak, baik dalam bentuk sumbangan pikiran, tenaga, motivasi, dan waktu yang tidak terukur dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga,M. Ec, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM, sebagai Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan memberikan sumbangan pikiran serta memotivasi dalam penulisan skripsi ini.
(4)
5. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, MS, sebagai Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Marhayanie, MSi, sebagai Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu dan memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi yang telah banyak mendidik mahasiswa/i dengan penuh dedikasi, loyalitas, dan profesionalitas guna membentuk mahasiswa/i yang berkarakter sehingga siap untuk menyongsong masa depan.
8. Karyawan/wati Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu para mahasiswa/i dalam memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar di kampus. 9. Kak Evi, Bang Boby, dan Bang Boy yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian, dan para karyawan (Siti, Desi, dan Kak Nuri) yang telah membantu dan mendukung penulis, para konsumen atas kesediaan dan kerja sama yang baik dalam pengisian kuesioner.
10. Kepada keluargaku tercinta, ayahanda Hasyim Mahmud S.H, dan ibunda Kartini yang dengan ikhlas mengiringi setiap langkah ananda dengan doa dan perjuangan tanpa kenal lelah. Kakakku Hariska Wirda S.E, abangku Harris Andriansyah dan kedua adikku : Heri Hakim Setiawan, Muhammad Ridho Alfaridzi, terima kasih atas perhatian dan motivasi selama ini.
11. Sahabat-sahabatku tercinta : Ukhty Ina, Devi, Leli, Kak fitri, Annur, Zura, Maya, Nisa Suryani, yang selama ini telah memberi semangat, doa, tenaga, dan kerjasamanya.
(5)
12. Sahabat-sahabatku terbaik : Zizah, Nisa, Ahya, Imah, Ratih, Nita, Kak Siska dll. Makasih ya atas dukungan, perhatian dan doanya.
13. Adik-adikku tersayang di BP2M Nurul, Indah, Desi, Iin, Nisa Jafar, Wulan, Ayu, Fatma, Kiki, Imah, Evi, Ami, Arfa dll. Syukron atas doa, dukungan dan semangat untuk penulis.
14. Teman-teman spesialku Asmayunita, Indah, Yanti, Lia, Rinda, Melly. Pertemuan yang menyenangkan bersama kalian. Syukron atas doa dan motivasinya.
15. Seluruh teman-teman dan sahabat lainnya di Manajemen 2006 khususnya anak Mucil (Manajemen Usaha Kecil). Terima kasih atas motivasi dan semangat untuk penulis.
16. Semua pihak, rekan, dan sahabat yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya selama ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, serta memberikan balasan kepada pihak-pihak yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Amin
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Medan, Desember 2010 Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Kerangka Konseptual ... 6
D. Hipotesis ... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1. Tujuan Penelitian ... 6
2. Manfaat Penelitian ... 7
F. Metode Penelitian ... 7
1. Batasan Operasional ... 7
2. Definisi Operasional Variabel ... 8
3. Skala Pengukuran Variabel ... 10
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11
5. Populasi dan Sampel ... 11
6. Jenis Data ... 12
7. Teknik Pengumpulan Data ... 13
8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 13
9. Metode Analisis Data ... 14
BAB II URAIAN TEORITIS ... 19
A. Penelitian Terdahulu ... 19
B. Pengertian Perilaku Konsumen ... 20
C. Produk ... 21
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 22
E. Peran Pembelian ... 28
F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen ... 29
G. Proses Pengambilan Keputusan ... 31 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...
A. Sejarah Singkat Perusahaan ... B. Visi dan Misi ... C. Struktur Organisasi ... D. Jenis-jenis Bika Ambon dan Harganya ...
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... A. Uji Validitas dan Reliabilitas ...
(7)
1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... B. Uji Asumsi Klasik ... 1. Uji Normalitas ... 2. Uji Heteroskedastisitas ... 3. Uji Multikolinieritas ... C. Analisis Deskriptif ... 1. Karakteristik responden ... 2. Kebiasaan Perilaku Pembelian Responden ... 3. Tabulasi Jawaban Responden ... 4. Analisis Regresi Linier Berganda ... D. Pengujian Hipotesis ... 1. Uji F (Uji Serentak) ... 2. Uji t (Uji Parsial) ... 3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... A. Kesimpulan ... B. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel ... 10
Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert ... 10
Tabel 4.1 Uji Validitas ... 38
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas ... 39
Tabel 4.3 Uji Reliabilitas ... 40
Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 40
Tabel 4.5 Uji Kolomogorv-Sminorv ... 42
Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas ... 44
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45
Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 45
Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 46
Tabel 4.10 Jumlah Frekuensi Keputusan Konsumen ... 46
Tabel 4.11 Jawaban Responden tentang variable Karakteristik Individu ... 47
Tabel 4.12 Jawaban Responden tentang variable Faktor Psikologis ... 48
Tabel 4.13 Jawaban Responden tentang variable Keputusan Konsumen ... 49
Tabel 4.14 Metode Enter ... 51
Tabel 4.15 Regresi Linier ... 51
Tabel 4.16 Uji F ... 54
Tabel 4.17 Uji t ... 56
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6
Gambar 2.1 Tipe-tipe Perilaku Konsumen ... 29
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan ... 31
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 35
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas ... 42
(10)
ABSTRAK
Henny Mega Silvia (2010). Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan. Pembimbing, Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM. Ketua Departemen Manajemen : Ibu Ritha F. Dalimunthe,SE,MSi. Dosen Penguji I : Dr.Endang Sulistyarini, MS. Dosen Penguji II : Ibu Dra.Marhayanie M.Si.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis regresi linier berganda. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Peneliti mengambil sampel dengan metode sample unidentified dan teknik purposive sampling sehingga jumlah sampel sebesar 80 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-F, uji-t, dan koefisien determinasi (R2). Penganalisaan data menggunakan software pengolahan data statistik yaitu SPSS 17.00 for windows.
Melalui pengujian koefisien determinasi (R2) yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0,394, artinya variabel bebas yakni karakteristik individu dan faktor psikologis mampu menjelaskan 39,4% terhadap variabel terikat keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan, sedangkan 60,6% lainnya dijelaskan oleh variabel lainnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan.
Kata kunci : Karakteristik Individu, Faktor Psikologis, dan Keputusan Konsumen
(11)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian nasional sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis moneter yang terjadi di Indonesia menunjukkan bahwa UKM relatif lebih bertahan dalam menghadapi krisis tersebut, daripada usaha skala besar yang mengalami kebangkrutan.
Pengembangan UKM pada saat ini sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi lainnya. Pengembangan UKM melalui pendekatan pemberdayaan usaha, perlu memperhatikan aspek sosial dan budaya di masing-masing daerah, mengingat usaha kecil dan menengah pada umumnya tumbuh dari masyarakat secara langsung. Upaya pengembangan UKM dapat mensinergikannya dengan industri besar melalui pola kemitraan, dan juga akan memperkuat struktur ekonomi baik nasional maupun daerah. Partisipasi pihak terkait perlu terus ditumbuh kembangkan agar UKM bisa lebih bertahan dalam perekonomian nasional.
Dampak globalisasi mengakibatkan banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar yang merupakan ancaman bagi UKM. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan UKM saat ini dirasakan semakin mendesak dan sangat strategis
(12)
untuk mengangkat perekonomian rakyat, maka kemandirian UKM diharapkan dapat tercapai di masa mendatang.
Konsumen bebas memilih produk yang dibutuhkan atau yang diinginkan, memutuskan tempat pembelian, bagaimana caranya, banyaknya pembelian, kapan membeli, dan alasan membeli. Pemasar sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk harus dapat menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian dengan merancang strategi pemasaran yang sesuai dengan keinginan konsumen.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam produk adalah kualitas produk. Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu, perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing.
Bisnis yang bergerak dalam usaha pangan di kota Medan saat ini jumlahnya cukup banyak, salah satunya adalah bisnis bika ambon. Bika ambon adalah salah satu makanan khas kota Medan yang cukup fenomenal. Mulai diproduksi secara massal dan diperdagangkan sekitar tahun 1980-an. Jalan Mojopahit Medan yang sejak lama populer merupakan pusatnya jajanan oleh-oleh (buah tangan) bika ambon khas Medan. Penduduk Medan yang bepergian ke daerah lain dan ingin membawa oleh-oleh yang khas, biasanya akan datang ke lokasi ini membeli bika ambon. Begitu juga halnya para pendatang, ketika akan pulang ke daerahnya tidak lupa membawa bika ambon sebagai buah tangan istimewa dari Medan.
(13)
Bika ambon Hj.Fatimah Medan menciptakan sebuah nuansa islami pada produk-produknya, variasi produk bika ambon juga mempunyai berbagai rasa, sehingga mampu menarik perhatian pelanggan muslim maupun non muslim. Penggunaan bahan baku tanpa tuak dan sudah mendapat sertifikat kehalalan dari MUI merupakan keunggulan produknya.
Pengusaha kecil seharusnya memahami perilaku konsumen, karena akan mempengaruhi proses pengambilan keputusannya. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003:3). Keputusan pembelian sangat dipengaruhi terutama oleh faktor pribadi yang dilihat dari karakteristik individu yaitu keputusan konsumen yag dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti situasi ekonomi, kepribadian dan konsep diri, sedangkan faktor psikologis yaitu faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan pembelian seseorang yang dilihat dari motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap.
Keputusan membeli ada pada diri konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek tertentu. Diantaranya adalah ia akan membeli produk yang sesuai kebutuhannya, seleranya, dan daya belinya. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu lebih baik dengan harga yang lebih murah (Sumarwan, 2003:23).
Konsumen memutuskan membeli suatu produk dapat dilihat dari segi situasi ekonomi, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, pembelajaran, kepercayaan dan sikap. Ketika konsumen akan bertindak sesuai dengan keinginannya, maka keputusan konsumen terhadap pembelian suatu produk akan
(14)
semakin kuat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu memberikan perilaku yang mungkin muncul dalam pembelian suatu produk.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah karakteristik individu dan faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan?”
C. Kerangka Konseptual
Faktor - faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal atau pribadi (karakteristik individu) dan faktor psikologis. Peran faktor-faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda. Dengan kata lain, ada faktor yang dominan pada pembelian suatu produk sementara faktor lain kurang berpengaruh (Simamora, 2003:4).
Pada penelitian ini, karakteristik individu (faktor pribadi) dan faktor psikologis sebagai faktor yang mempengaruhi konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan. Karakteristik individu (faktor pribadi) yaitu keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor psikologis yaitu faktor paling mendasar dalam diri individu yang akan mempengaruhi pilihan pembelian
(15)
seseorang. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual
Sumber : (Kotler, 2004 : 209), Simamora (2003:4), (diolah)
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2006:51). Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : “Karakteristik individu dan faktor psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan.
Karakteristik Individu (X1)
Faktor Psikologis (X2)
(16)
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu : a. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui karakteristik individu dan faktor psikologis dalam meningkatkan dan mempertahankan konsumen, sehingga dapat mengembangkan usahanya di masa yang akan datang. b. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan baik bagi penulis untuk dapat menambah dan mengembangkan wawasan, pengetahuan, dan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan, khususnya tentang analisis karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian terhadap objek dan masalah yang sama di masa yang akan datang.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Penelitian ini membahas tentang variabel independent (variabel bebas) yaitu karakteristik individu yang terdiri dari variabel situasi ekonomi, kepribadian dan konsep diri (X1), dan faktor psikologis yang terdiri dari variabel motivasi, persepsi,
pembelajaran, kepercayaan dan sikap (X2). Variabel dependent (variabel terikat)
(17)
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana variabel suatu faktor yang berkaitan dengan faktor variabel lainnya. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang diteliti, yang terdiri atas :
a. Karakteristik Individu, meliputi : 1) Situasi Ekonomi
Situasi ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk membeli suatu produk. Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk.
2) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang unik dan menimbulkan respon relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Konsep diri merupakan tanggapan konsumen terhadap citra mereka.
b. Faktor-Faktor Psikologis, meliputi : 1)Motivasi
Motivasi adalah kebutuhan dan keinginan konsumen untuk membeli suatu produk yang dapat mencapai kepuasannya. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu.
2) Persepsi
Persepsi adalah proses individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti. Orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama.
(18)
3) Pembelajaran
Pembelajaran adalah perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Secara teori, pelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan.
4) Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan dan sikap adalah suatu pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu dan merupakan cara berpikir, merasa, dan bertindak melalui aspek di lingkungan. Kepercayaan dan sikap ini akan mempengaruhi perilaku pembeli.
c. Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan konsumen adalah suatu tahap dimana seorang konsumen harus mengambil tindakan terhadap berbagai pilihan. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli produk yang paling disukai. Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Pendirian orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai seseorang tergantung pada dua hal, yaitu intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain.
Maksud pembelian juga dipengaruhi oleh faktor situasi yang tidak diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.
(19)
Tabel 1.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Ukur Karakteristik
Individu (X1)
Keputusan konsumen yang dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
1. Situasi ekonomi 2. Kepribadian dan konsep diri
Skala Likert Faktor
Psikologis (X2)
Faktor paling mendasar dalam diri individu
yang akan mempengaruhi pilihan pembelian seseorang. 1. Motivasi 2. Persepsi 3. Pembelajaran
4. Kepercayaan dan sikap
Skala Likert
Keputusan Konsumen (Y)
Suatu tahap dimana seorang konsumen harus mengambil tindakan terhadap berbagai pilihan. Keputusan pembelian Skala Likert
Sumber : Kotler (2004:209), Simamora (2003:8), diolah 3. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah skala likert, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberi skor (Sugiyono, 2006 : 86). Skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 1.2
Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
(20)
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Toko Bika Ambon Hj.Fatimah Medan yang berlokasi di Jl. Mojopahit No. 68 Medan. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga November 2010.
5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Menurut Sugiyono (2006 : 55) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan yang membeli bika ambon Hj.Fatimah Medan yang jumlahnya tidak diketahui karena tidak ada data statistik pendukung.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006 : 56). Berdasarkan hasil riset awal terhadap 40 konsumen bika ambon Hj.Fatimah Medan, diketahui 88% dari konsumen, 35 orang memiliki karakteristik yang sesuai dengan teknik pengambilan sampel. Menurut Supramono dan Haryanto (2003 ; 63), alternatif formula yang dapat digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui adalah sample unidentified.
Dalam menentukan kriteria sampel, peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2003 : 78). Kriteria sampel adalah konsumen yang membeli Bika Ambon Hj.Fatimah minimal 3x dalam setahun dan responden minimal berusia 20 tahun.
(21)
Penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikansi 10% dan tingkat kesalahan yang dapat di toleransi sebesar 6% adalah sebagai berikut :
n = (Z2α) Dimana :
n = Jumlah sampel
Z α = Z tabel dengan tingkat signifikansi tertentu
P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakteristik tertentu Q = (1-P), proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik
tertentu
d = Tingkat kesalahan yang dapat di toleransi jadi, n = (1,652)
n = 79,7 = 80 (pembulatan)
Maka jumlah konsumen yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang.
6. Jenis Data
Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pernyataan mengenai variabel penelitian.
(22)
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik dari buku, jurnal, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Wawancara (interview)
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai.
b. Daftar Pertanyaan (questionnaire)
Suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
c. Studi Dokumentasi
Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal penelitian, dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk melihat sampai sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu dimensi atau indikator dikatakan valid apabila indikator tersebut mampu mencapai tujuan pengukuran dari konstrak amatan dengan tepat (Yamin dan Kurniawan, 2009 : 282). Bila koefisien korelasi (r) lebih besar dari r tabel (0,361), maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Yamin dan kurniawan, 2009 : 284). Dalam penelitian ini sampel uji validitas
(23)
diambil sebanyak 30 orang, yaitu pelanggan bika ambon Hj.Fatimah yang berada di luar sampel. Kriteria dalam validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :
Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.
Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur di pakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang dkk, 2008:37). Menurut Ghozali (2005) menyatakan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
Jika r alpha > r tabel, maka kuesioner reliabel.
Jika r alpha < r tabel, maka kuesioner tidak reliabel.
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 17,00 for windows.
9. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menafsirkan data-data dan keterangan yang diperoleh dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menginterpretasikan data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian.
(24)
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Metode ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh atau hubungan dari variabel independent, yaitu karakteristik individu (X1) dan faktor psikologis (X2) serta
variabel dependent yaitu keputusan konsumen (Y). Data diolah dengan menggunakan bantuan program software SPSS versi 17,00 for windows. Model persamaan yang digunakan adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Keputusan Konsumen a = Konstanta
b1-2 = Koefisien Regresi
X1 = Karakteristik Individu
X2 = Faktor Psikologis
e = Standar Error
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis (daerah dimana H0 di tolak). Sebaliknya
disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H0 di
terima. Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi berganda diatas harus memenuhi syarat asumsi klasik. Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
(25)
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varians dari satu residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas, jika berbeda maka terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefisien regresi dari masing-masing variabel independent terhadap nilai absolut residunya (e), jika thitung < ttabel pada α = 5 % maka, tidak ada
unsur heteroskedastisitas. 3) Uji Multikolinieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independent. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5, dimana : Jika Tolerance Value < 0,1 atau VIF > 5 = terjadi multikolinieritas
Jika Tolerance Value > 0,1 atau VIF < 5 = tidak terjadi multikolinieritas (Situmorang dkk, 2008:161).
(26)
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut: 1) Uji F (Uji Serentak)
Uji F (uji serentak) dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah :
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (karakteristik individu dan faktor psikologis) terhadap variabel dependent (keputusan konsumen).
H0 : b1≠ b2 ≠ 0
Artinya secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan dari variabel independent (karakteristik individu dan faktor psikologis) terhadap variabel dependent (keputusan konsumen).
Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel dengan tingkat kesalahan (α = 5 %)
dan derajat kebebasan (df) = (n-k), (k-1). Kriteria pengambilan keputusan yaitu, :
Ho diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5 %
Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 %
2) Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y). Kriteria pengujiannya, yaitu :
H0 : bi = 0 ( Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
(27)
Ha : bi ≠ 0 (Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel
independent dan variabel dependent).
Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel dengan tingkat kesalahan (α = 5 %)
dan (df) = (n-k). Kriteria pengambilan keputusannya, yaitu : H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 %
H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5 %
3) Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian Koefisien Determinasi (R2), dilakukan untuk melihat seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh dari variabel dependent yaitu karakteristik individu (X1) dan faktor psikologis (X2) terhadap faktor
keputusan konsumen (Y). Koefisien Determinasi (R2) berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu) (0 ≤ R 2 ≤ 1). Bila Determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka pengaruh variabel independent terhadap pengaruh variabel dependent semakin kecil. Dan bila (R2) mendekati 1, maka pengaruh variabel independent adalah besar terhadap variabel dependent. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent yang diteliti terhadap variabel dependent.
(28)
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Prayoga (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, dan Psikologis terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Instan Merek Sedaap (Studi Kasus Mahasiswa yang Kost di Lingkungan Kampus USU)”. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan, dan pengujian signifikan parsial serta pengujian koefisien determinasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian mie instan merek sedaap oleh mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 45,8 %, yang berarti bahwa pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan pembelian mie instan merek sedaap oleh Mahasiswa yang kost di lingkungan kampus USU sebesar 45,8 %, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Dahlia (2009) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Karakteristik Pembelian terhadap Keputusan Membeli Teh Botol Sosro pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU”. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor pribadi, faktor psikologis berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan membeli teh botol
(29)
sosro pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan, pengujian signifikan parsial, dan pengujian koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik pembelian yang terdiri dari faktor pribadi dan faktor psikologis mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan membeli teh botol sosro pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU.
Septy (2009) melakukan penelitan yang berjudul “Analisis Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Konsumen pada Karaoke Keluarga K2 Medan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu dan faktor psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan konsumen pada karaoke keluarga k2 Medan. Hasil ini dapat dilihat pada analisis regresi berganda dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,498 yang berarti bahwa pengaruh karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen sebesar 49,8%, sedangkan sisanya 52% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak dimasukkan.
B. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen bukanlah suatu pekerjaan yang mudah, karena banyaknya variabel yang mempengaruhi dan variabel-variabel tersebut saling berinteraksi. Perilaku konsumen merupakan proses yang kompleks dan multi dimensional (Suryani, 2008:7).
(30)
Perilaku konsumen merujuk pada perilaku membeli konsumen akhir-individu dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Seluruh konsumen akhir yang digabungkan akan membentuk pasar konsumen (consumer market). Pasar konsumen mencakup orang yang mengkonsumsi barang dan jasa setiap tahunnya, sehingga membuat pasar konsumen menjadi salah satu pasar konsumen yang paling menarik (Sunarto, 2004:96).
Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami “why do consumers do what they do” yang dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Schiffman dan Kanuk (1994) mengemukakan bahwa studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia (waktu, uang, usaha, dan energi) (Sumarwan, 2003:26).
C. Produk
1. Pengertian Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95).
Dalam merencanakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk, yaitu :
a. Produk utama / inti, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
(31)
b. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar.
c. Produk harapan, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan konsisinya secara normal, diharapkan disepakati untuk dibeli.
d. Produk pelengkap, yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untk suatu produk di masa mendatang.
2. Klassifikasi Produk
Klassifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklassifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
a. Barang, yaitu produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan dipindahkan.
b. Jasa, yaitu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.
D. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Faktor-faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor personal atau individu, dan faktor psikologis. Namun, peran faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan produknya. (Simamora, 2001 : 85).
(32)
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, sub-kultur, dan kelas sosial pembeli.
a. Kultur
Kultur adalah faktor penentu paling pokok dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia biasanya dipelajari dari lingkungan sekitarnya. Sehingga nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku antara seseorang yang tinggal pada daerah tertentu dapat berbeda dengan orang lain yang berada di lingkungan yang lain pula, sehingga pemasar sangat dianjurkan melihat pergeseran kultur tersebut untuk dapat menyediakan produk-produk baru yang diinginkan konsumen.
b. Sub-Kultur
Tiap kultur mempunyai sub-kultur yang lebih kecil, atau kelompok orang dengan sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama. Seperti kelompok kebangsaan yang bertempat tinggal pada suatu daerah akan mempunyai cita rasa dan minat etnik yang khas. Demikian pula dengan adanya kelompok keagamaan yang ada. Daerah geografik merupakan sub-kultur tersendiri. Banyaknya sub-kultur ini merupakan segmen pasar yang penting, dan pemasar sering menemukan manfaat dengan merancang produk yang disesuaikan dengan kebutuhan sub-kultur tersebut.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah susunan yang relatif permanen dan teratur dalam suatu masyarakat yang anggotanya mempunyai nilai, minat, dan perilaku yang sama.
(33)
Kelas sosial tidak ditentukan oleh faktor tunggal seperti pendapatan tetapi diukur sebagai kombinasi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya. Kelas sosial memperlihatkan preferensi produk dan merek yang berbeda.
2. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen. Faktor-faktor ini sangat mempengaruhi tanggapan konsumen.
a. Kelompok
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang berpengaruh langsung dan padanya seseorang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Ada yang disebut dengan kelompok primer, yaitu dimana para anggotanya berinteraksi secara tidak formal seperti keluarga, teman, dan sebagainya. Ada pula yang disebut dengan kelompok sekunder, yaitu seseorang berinteraksi secara formal tetapi tidak regular.
b. Keluarga
Ada dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yaitu keluarga orientasi adalah keluarga yang terdiri dari orangtua yang memberikan arah menuju penghayatan agama, aktivitas politik dan ekonomi, serta pembentukan harga diri. Sedangkan pada keluarga prokreasi, yaitu keluarga yang terdiri atas suami, istri, dan anak sehingga pengaruh pembelian itu akan sangat terasa.
c. Peran dan Status
Posisi seseorang dalam tiap kelompok dapat ditentukan dari segi peran dan status. Tiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakat.
(34)
3. Faktor Pribadi
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, seperti : a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Daur hidup orang akan mengubah barang dan jasa yang mereka beli sepanjang kehidupan mereka. Kebutuhan dan selera seseorang akan berubah sesuai dengan bertambahnya usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, sehingga pemasar perlu memperhatikan perubahan minat pembelian yang berhubungan dengan daur hidup manusia.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Dengan demikian, pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan jabatan yang mempunyai minat diatas rata-rata terhadap produk mereka. c. Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi akan sangat mempengaruhi pilihan produk. Pemasar yang produknya peka terhadap pendapatan dapat dengan seksama memperhatikan kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat bunga. Jadi, jika indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukkan adanya resesi, pemasar dapat mencari jalan untuk menetapkan posisi produknya.
d. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang menunjukkan pola kehidupan orang yang bersangkutan yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapatnya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh pemasar secara cermat, akan dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.
(35)
e. Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis yang unik yang menimbulkan tanggapan relatif konstan terhadap lingkungannya sendiri. Kepribadian sangat bermanfaat untuk menganalisis perilaku konsumen bagi beberapa pilihan produk atau merek. Pemasar juga dapat menggunakan konsep diri atau citra diri seseorang.
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis, yaitu : a. Motivasi
Kebanyakan dari kebutuhan-kebutuhan yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak. Suatu kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah mencapai tingkat tertentu. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan.
b. Persepsi
Seseorang yang termotivasi akan siap bereaksi. Bagaimana orang itu bertindak akan dipengaruhi oleh persepsi mengenai situasi yang dihadapinya. Dua orang dalam kondisi motivasi yang sama mungkin bertindak secara berbeda karena persepsi mereka terhadap situasi itu berbeda. Persepsi menurut Kotler diartikan sebagai : proses dimana individu memilih, merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Orang dapat memberikan persepsi yang berbeda terhadap rangsangan yang sama karena tiga proses persepsi dibawah ini :
(36)
1) Perhatian yang Selektif (Eksposur Selektif)
Orang pada umumnya dihadapkan pada rangsangan yang jumlahnya sangat banyak setiap hari dan tidak semua rangsangan ini dapat diterima. Perhatian harus dibuat selektif agar dapat menarik perhatian konsumen karena pesan yang disampaikan akan hilang, kecuali pesan yang cukup menonjol atau dominan.
2) Gangguan yang Selektif (Distorsi Selektif)
Rangsangan yang diperhatikan konsumen pun tidak selalu seperti apa yang dimaksud. Setiap orang berusaha menyesuaikan informasi yang masuk dengan pandangannya. Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan orang untuk merakit informasi kedalam pengertian pribadi. Orang cenderung menafsirkan informasi dengan cara yang lebih mendukung daripada menentang konsepsi-konsepsi yang telah dimilikinya.
3) Mengingat Kembali yang Selektif (Retensi Selektif)
Orang cenderung melupakan apa yang mereka pelajari dan menahan informasi yang mendukung sikap dan kepercayaan mereka. Mengingat yang selektif berarti mereka akan mengingat apa yang dikatakan sebagai keunggulan suatu produk dan melupakan apa yang dikatakan pesaing.
c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia adalah hasil proses pembelajaran. Secara teori, pembelajaran seseorang dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, isyarat, tanggapan, dan penguatan.
(37)
d. Kepercayaan dan Sikap
Melalui tindakan dan proses belajar, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian akan mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Sikap merupakan perpaduan motivasi, perasaan emosional, persepsi, dan proses kognitif terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap adalah cara kita berpikir, merasa, dan bertindak. Kepercayaan dapat berupa pengetahuan, pendapat atau sekedar percaya, dan kepercayaan ini akan membentuk citra produk dan merek. Sedangkan sikap menuntun orang untuk berperilaku secara relatif konsisten terhadap objek yang sama.
E. Peran Pembelian
Proses keputusan membeli bukanlah sekedar didasarkan pada berbagai faktor yang akan mempengaruhi pembeli, melainkan didasarkan pada peranan dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Dalam keputusan membeli terdapat lima peran (Simamora, 2001 : 94).
a. Pemrakarsa
Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu.
b. Pemberi Pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan atau nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir.
c. Pengambil Keputusan (decider), yaitu orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan cara bagaimana membeli, dan dimana akan membeli.
(38)
d. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian nyata.
e. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.
F. Tipe Perilaku Pembelian Konsumen
Pengambilan keputusan konsumen berbeda menurut jenis keputusan pembelian. Assael membedakan empat tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan pada tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan diantara merek. Keterlibatan tinggi ditandai oleh berlangsungnya semua proses pengambilan keputusan. Sedangkan keterlibatan rendah adalah apabila diantara tahap dalam proses tersebut, dalam proses pengambilan keputusannya ada yang terlewatkan. Selain itu, keterlibatan tinggi juga ditandai oleh upaya mencari informasi yang intensif. Keterlibatan rendah cenderung kurang mencari informasi (Simamora, 2001 : 100).
KETERLIBATAN
Tinggi Rendah
Gambar 2.1 : Tipe-tipe Perilaku Konsumen Sumber : (Simamora, 2001 : 100)
1) Perilaku Membeli yang Rumit (Complex Buying Behavior)
Perilaku membeli yang rumit membutuhkan keterlibatan tinggi dalam pembelian. Perilaku ini menyingkapkan adanya perbedaan-perbedaan yang jelas diantara merek-merek yang ada. Perilaku membeli ini terjadi pada waktu membeli
Complex Buying Behavior Variety Seeking Buying Behavior
Disonance Reducing Buying Behavior
(39)
produk-produk yang mahal, tidak sering dibeli, beresiko, dan dapat mencerminkan diri pembelinya. Biasanya konsumen tidak tahu terlalu banyak tentang kategori produk dan harus belajar untuk mengetahuinya.
2) Perilaku Membeli untuk Mengurangi Ketidakcocokan (Disonance Reducing Buying Behavior)
Perilaku membeli mempunyai keterlibatan yang tinggi dan konsumen menyadari hanya sedikit perbedaan antara berbagai merek. Perilaku membeli ini terjadi untuk pembelian produk itu mahal, tidak sering dilakukan, beresiko, dan membeli secara relatif cepat karena perbedaan merek tidak terlihat. Pembeli biasanya mempunyai respon terhadap harga atau yang memberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
3) Perilaku Membeli Berdasarkan Kebiasaan (Habitual Buying Behavior)
Konsumen membeli suatu produk berdasarkan kebiasaan, bukan berdasarkan kesetiaan terhadap merek. Konsumen memilih produk secara berulang bukan karena merek produk, tetapi karena mereka sudah mengenal produk tersebut. Setelah membeli, mereka tidak mengevaluasi kembali mengapa mereka membeli produk tersebut karena mereka tidak terlibat dengan produk.
4) Perilaku Membeli yang Mencari Keragaman (Variety Seeking Buying Behavior) Perilaku ini memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan suatu yang mutlak.
(40)
G. Proses Pengambilan Keputusan
Konsumen memiliki sasaran (konsekuensi yang diinginkan atau nilai dalam rantai arti akhir) yang ingin dicapai atau dipuaskan. Seorang konsumen menganggap sesuatu adalah “masalah” karena konsekuensi yang diinginkannya belum dapat dicapai. Konsumen membuat keputusan perilaku mana yang ingin dilakukan untuk dapat mencapai sasaran mereka, dan demikian “memecahkan masalahnya”. Dalam penelitian ini, pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran (Setiadi, 2003 : 416).
Proses pengambilan keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Pemasar perlu berfokus pada seluruh proses pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja (Kotler, 2004 : 224).
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan Sumber : (Kotler, 2004 : 224)
a. Pengenalan Kebutuhan
Pembeli mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu oleh stimulan internal ketika salah satu kebutuhan normal : seperti lapar, haus, naik ke tingkatan yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Kebutuhan juga dapat dipicu oleh rangsangan eksternal.
Pengenalan Kebutuhan
Pencarian Informasi
Pengevaluasian Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Setelah Pembelian
(41)
b. Pencarian Informasi
Konsumen yang tergerak mungkin mencari dan mungkin pula tidak mencari informasi tambahan. Jika dorongan konsumen kuat dan produk yang memenuhi kebutuhan berada dalam jangkauannya, ia cenderung akan membelinya. Jika tidak, konsumen akan menyimpan kebutuhan itu ke dalam ingatan atau mengerjakan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan itu.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber. Sumber itu meliputi : a. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan kerja)
b. Sumber komersial (iklan, penjual, pengecer, situs Web) c. Sumber publik (media masa, organisasi pemberi peringkat)
d. Sumber berdasarkan pengalaman (memegang, meneliti, menggunakan produk). Pengaruh relatif diantara sumber informasi itu berbeda-beda diantara berbagai produk dan pembeli.
c. Pengevaluasian Alternatif
Pengevaluasian alternatif merupakan cara konsumen memproses informasi yang menghasilkan berbagai pilihan merek. Sikap konsumen terhadap sejumlah merek terbentuk melalui beberapa prosedur evaluasi. Cara konsumen memulai usaha mengevaluasi alternatif pembelian tergantung pada konsumen individual dan situasi pembelian tertentu. Konsumen menggunakan kalkulasi yang cermat dan pikiran yang logis.
d. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen akan membeli merek yang disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, sedangkan faktor yang kedua
(42)
adalah faktor situasi yang tak terduga. Konsumen mungkin membentuk kecenderungan pembelian berdasar pada pendapatan yang diharapkan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. Namun, keadaan tak terduga dapat mengubah kecenderungan pembelian. Jadi, preferensi dan kecenderungan pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian aktual.
e. Perilaku Setelah Pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas. Yang menentukan pembeli puas atau tidak puas terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa, jika produk memenuhi harapannya, konsumen akan puas, dan jika melebihi harapannya, maka konsumen akan sangat senang.
(43)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan
Bika ambon Hj.Fatimah didirikan oleh ibu Hj.Fatimah pada tahun 2004 yang berlokasi di Jl. Mojopahit No.68. Awal berdirinya bika ambon Hj.Fatimah ini bermula dari keinginan dari sang pemilik untuk berwirausaha karena mengingat umur yang sudah semakin tua, dan ingin membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Ibu Hj.Fatimah mengawali menjual bika ambon di bandara polonia, stasiun kereta api, dan toko - toko lain. Dalam waktu 2 tahun bika ambon Hj.Fatimah ini sudah dikenali masyarakat kota Medan maupun masyarakat luar kota yang hendak menjadikan bika ambon sebagai buah tangan.
Bika ambon Hj.Fatimah memberikan pelayanan yang sangat bagus untuk pelanggan dan menyediakan berbagai variasi rasa bika ambon dan aneka jajanan khas Medan lainnya yang dapat di beli di toko ini sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Kualitas pembuatan kue bika tanpa bahan tuak dan sudah mendapat sertifikat halal MUI merupakan salah satu alasan bagi konsumen muslim maupun non muslim untuk memilih belanja di toko ini.
Modal awal bika ambon Hj.Fatimah yaitu Rp.100.000.000 yang digunakan untuk membeli alat-alat kebutuhan bika. Dalam kurun waktu 2 tahun omset bika ambon per bulan mencapai Rp. 20.000.000. pembeli bika banyak berasal dari lokal maupun interlokal.
(44)
B. Visi dan Misi Bika Ambon Hj.Fatimah 1. Visi
Bika Ambon Hj.Fatimah menjadi bisnis bika ambon yang terbaik dan tetap exist di kota Medan.
2. Misi
a. Menempatkan pelanggan sebagai prioritas b. Mengandalkan kualitas bahan baku yang terbaik c. Mendorong semangat kerja karyawan
C. Struktur Organisasi
Karyawan bika ambon Hj.Fatimah berjumlah 5 orang dengan posisi yang berbeda-beda. Bika ambon Hj.Fatimah dipimpin oleh manajer.
Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :
Gambar : 3.1 Struktur Organisasi Sumber : Bika Ambon Hj.Fatimah
Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing - masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Manajer
a. Mengatur keuangan
b. Mengontrol kinerja karyawan Manajer
Supervisor
(45)
c. Menguasai masalah setiap waktu dan bertanggung jawab penuh 2. Supervisor
a. Menyediakan bahan baku
b. Menangani semua kegiatan usaha 3. Pegawai
a. Mengatur bagian penjualan b. Melayani pelanggan
D. Jenis - Jenis Bika Ambon dan Harganya 1. Bika ambon biasa Rp. 35.000
2. Bika ambon rasa pandan Rp. 37.000 3. Bika ambon rasa keju Rp. 40.000
(46)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan data-data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen dapat menjawab suatu penelitian. Reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.00 for windo ws, dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid
b. Jika rhitung negatif atau rhitung< rtable maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak
valid
c. rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Pada tahap survey, kuesioner berisikan 13 butir pernyataan yang menyangkut variable bebas, yaitu karakteristik individu dan faktor psikologis, serta variabel terikat, yaitu keputusan konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah yang disebarkan kepada 30 orang responden yang hasilnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
(47)
Tabel 4.1
Validitas tiap pernyataan
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
VAR00001 45.0000 28.759 .364 .883
VAR00002 45.8667 25.775 .733 .865
VAR00003 45.6000 23.559 .765 .862
VAR00004 44.9667 28.171 .591 .875
VAR00005 45.3333 26.230 .713 .867
VAR00006 44.9667 25.895 .586 .873
VAR00007 45.3000 26.217 .601 .872
VAR00008 44.9000 27.059 .556 .875
VAR00009 45.7333 25.789 .693 .867
VAR00010 45.1667 26.282 .393 .891
VAR00011 44.8000 29.338 .534 .880
VAR00012 44.6667 27.678 .616 .873
VAR00013 44.5000 28.190 .521 .877
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (diolah)
Interpretasi item total statistic adalah sebagai berikut :
a. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus. Misalnya jika item 1 dihapus, maka rata-rata variabel sebesar 45,0000. Jika item 2 dihapus, maka rata-rata variabel adalah 45,0000, demikian seterusnya.
b. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika item tersebut dihapuskan. Misalnya item 1 dihapus, maka besarnya variance adalah sebesar 28,759. Jika item 2 dihapus, maka besarnya variance adalah 28,759, demikian seterusnya.
(48)
c. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom corrected item-total correlation merupakan nilai rhitung yang akan
dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir
pernyataan. Jumlah kasus adalah 30, nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.
Tabel 4.2 Validitas Instrumen
Item-Total Statistic Corrected Item-Total
Correlation rtabel VALIDITAS
VAR00001 .364 0.361 VALID
VAR00002 .733 0.361 VALID
VAR00003 .765 0.361 VALID
VAR00004 .591 0.361 VALID
VAR00005 .713 0.361 VALID
VAR00006 .586 0.361 VALID
VAR00007 .601 0.361 VALID
VAR00008 .556 0.361 VALID
VAR00009 .693 0.361 VALID
VAR00010 .393 0.361 VALID
VAR00011 .534 0.361 VALID
VAR00012 .616 0.361 VALID
VAR00013 .521 0.361 VALID
(49)
2. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.00 for windows. Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka reliabel
b. Jika ralpha negatif atau lebih kecil dari rtabel maka tidak reliabel
Tabel 4.3
Sumber : Data diolah dari SPSS 17.00 Tabel 4.4
Reliabilitas Instrumen
Cronbach’s Alpha if Item Deleted Reliabilitas
VAR00001 .883 Reliabel
VAR00002 .865 Reliabel
VAR00003 .862 Reliabel
VAR00004 .875 Reliabel
VAR00005 .867 Reliabel
VAR00006 .873 Reliabel
VAR00007 .872 Reliabel
VAR00008 .875 Reliabel
VAR00009 .867 Reliabel
VAR00010 .891 Reliabel
VAR00011 .880 Reliabel
VAR00012 .873 Reliabel
VAR00013 .877 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian 2010 (diolah)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
(50)
Interpretasi dari Tabel adalah sebagai berikut :
a. ralpha dapat dilihat pada akhir analisis yaitu bernilai .883 sedangkan rtabel bernilai
0,361.
b. ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka kuesioner tersebut reliabel sehingga
dapat diteliti.
B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik dilihat dari titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorv sminorv. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residua l berdistribusi normal.
Gambar 4.1 : Uji Normalitas
(51)
Gambar memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji kolmogorv sminorv.
Tabel 4.5
Uji Kolmogorv Sminorv
Sumber : Hasil Penelitian, (2010) diolah
Berdasarkan Tabel terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,060 dan di atas nilai signifikan (0,05), hal ini menunjukkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk melihat apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat pada grafik Scatterplot berikut :
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 80
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.73327617
Most Extreme Differences Absolute .148
Positive .148
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z 1.326
Asymp. Sig. (2-tailed) .060
a. Test distribution is Normal.
(52)
Gambar 4.2 : Diagram Scatterplot
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 17.00
Gambar memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen berdasarkan masukan variabel independennya.
3. Uji Multikolinieritas
Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.
(53)
Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.329 1.795 5.196 .000
KARAKTERISTIK _INDIVIDU
.374 .132 .315 2.844 .006 .643 1.554
FAKTOR_PSIKOL OGIS
.363 .104 .387 3.499 .001 .643 1.554
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_KONSUMEN Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 17.00
Tabel memperlihatkan semua nilai variabel independen untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 5 hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
C. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah pernyataan berupa 13 butir pernyataan 3 butir pernyataan untuk variabel Karakteristik Individu (X1), 5 butir pernyataan untuk variabel Faktor Psikologis
(X2), dan 5 butir pernyataan untuk variabel Keputusan Konsumen (Y).
Berikut ini dapat dilihat karakteristik responden yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan kepada 80 responden.
(54)
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa pelanggan bika ambon yang memiliki jenis kelamin laki-laki lebih banyak berjumlah 42 orang dengan persentase 52,5%, sedangkan pelanggan bika ambon yang memiliki jenis kelamin wanita berjumlah 38 orang dengan persentase 47,5%. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin tidak mempengaruhi keputusan konsumen membeli bika ambon.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Data primer Diolah, 2010
Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa konsumen yang membeli bika ambon memiliki kelompok usia yang terbagi atas tiga bagian, yaitu usia 20-30 sebesar 37,5%, usia 31-40 sebesar 51,25% dan >40 sebesar 11,25%. Responden yang mendominasi adalah usia 31-40 tahun yaitu sebesar 51,25%.
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 42 52,5%
Wanita 38 47,5%
Jumlah 80 100%
Usia Jumlah Persentase
20-30 30 37,5%
31-40 41 51,25%
(55)
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase
PNS 14 17,5%
Pegawai Swasta 16 20%
Wiraswasta 34 42,5%
Ibu Rumah Tangga 10 12,5%
Mahasiswa 6 7,5%
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa konsumen yang membeli bika ambon memiliki pekerjaan PNS sebesar 17,5%, Pegawai Swasta 20%, Wiraswasta sebesar 42,5%, Ibu Rumah Tangga sebesar 12,5%, dan Mahasiswa sebesar 7,5%. Jadi responden berdasarkan karakteristik pekerjaan di dominasi oleh Wiraswasta.
2. Kebiasaan Perilaku Pembelian Responden Tabel 4.10
Jumlah Frekuensi Keputusan Konsumen Membeli Bika Ambon Hj.Fatimah dalam Setahun
Jumlah Frekuensi Jumlah Persentase
3-4 40 50%
5-6 25 31,25%
>6 15 18,75%
Total 80 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
Tabel menjelaskan bahwa frekuensi keputusan membeli yang dilakukan oleh konsumen untuk membeli bika ambon Hj.Fatimah beraneka ragam dari yang tertinggi sampai terendah. Dapat dilihat bahwa frekuensi membeli bika ambon
(56)
dalam satu tahun didominasi oleh 3-4 yaitu sebanyak 40 orang (50%), 5-6 sebanyak 25 orang (31,25%), dan yang terendah >6 sebanyak 15 orang (18,75%).
3. Tabulasi Jawaban Responden
Tabel 4.11
Jawaban Responden Tentang Variabel X1 (Karakteristik Individu)
Indikator SS S KS TS STS Total
(%)
F % F % F % F % F %
1 34 42,5 44 55 2 2,5 0 0 0 0 100%
2 21 26,2 22 27,5 31 38,8 6 7,5 0 0 100% 3 24 30 37 46,3 17 21,2 2 2,5 0 0 100% Sumber : Data Primer Diolah, 2010
1. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa harga bika ambon Hj.Fatimah terjangkau, 42,5% menyatakan sangat setuju, 55% menyatakan setuju, 2,5% menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
2. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa tidak suka makan bika ambon lain, selain bika ambon Hj.Fatimah, 26,2% menyatakan sangat setuju, 27,5% menyatakan setuju, 38,8% menyatakan kurang setuju, 7,5% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa bika ambon Hj.Fatimah adalah makanan favorit, 30% menyatakan sangat setuju, 46,3% menyatakan setuju, 21,2% menyatakan kurang setuju, 2,5% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
(57)
Tabel 4.12
Jawaban Responden Tentang Variabel X2 (Faktor Psikologis)
Indikator SS S KS TS STS Total
(%)
F % F % F % F % F %
1 25 31,2 46 57,5 7 8,8 2 2,5 0 0 100%
2 23 29 38 47 15 19 4 5 0 0 100%
3 22 28 49 61 9 11 0 0 0 0 100%
4 34 42,5 38 47,5 8 10 0 0 0 0 100%
5 43 54 37 46 0 0 0 0 0 0 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
1. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa bika ambon Hj.Fatimah mampu memenuhi kebutuhan untuk memperoleh produk yang berkualitas, 31,2% menyatakan sangat setuju, 57,5% menyatakan setuju, 8,8% menyatakan kurang setuju, 2,5% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
2. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa bika ambon Hj.Fatimah mampu memberikan kepuasan dibandingkan dengan bika ambon lain, 29% menyatakan sangat setuju, 47% menyatakan setuju, 19% menyatakan kurang setuju, 5% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa tetap membeli bika ambon Hj.Fatimah meskipun bika ambon lain memiliki kelebihan masing-masing, 28% menyatakan sangat setuju, 61% menyatakan setuju, 11% menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
(58)
4. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan untuk menjadi pelanggan tetap bika ambon Hj.Fatimah, 42,5% menyatakan sangat setuju, 47,5% menyatakan setuju, 10% menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
5. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa mendapatkan pelayanan yang cepat ketika membeli bika ambon Hj.Fatimah, 54% menyatakan sangat setuju, 46% menyatakan setuju, tidak ada yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Tabel 4.13
Jawaban Responden Tentang Variabel Y (Keputusan Konsumen)
Indikator SS S KS TS STS Total
(%)
F % F % F % F % F %
1 17 22 40 50 18 22 5 6 0 0 100%
2 28 35 45 56,5 5 6 2 2,5 0 0 100%
3 38 47 39 49 3 4 0 0 0 0 100%
4 32 40 42 52,5 6 7,5 0 0 0 0 100%
5 49 61 31 39 0 0 0 0 0 0 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2010
1. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa tidak akan membeli bika ambon lain, selain bika ambon Hj.Fatimah 22% menyatakan sangat setuju, 50% menyatakan setuju, 22% menyatakan kurang setuju, 6% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
2. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa konsumen bika ambon mempertimbangkan merek saat membeli produk bika ambon 35% menyatakan
(59)
sangat setuju, 56,5% menyatakan setuju, 6% menyatakan kurang setuju, 2,5% menyatakan tidak setuju, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah karena kualitasnya, 47% menyatakan sangat setuju, 49% menyatakan setuju, 4% menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah karena higienis dan sehat, 40% menyatakan sangat setuju, 52,5% menyatakan setuju, 7,5% menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
5. Berdasarkan tabel dari 80 responden menyatakan bahwa konsumen membeli bika ambon Hj.Fatimah karena sudah mempunyai sertifikasi halal MUI, 61% menyatakan sangat setuju, 39% menyatakan setuju, tidak ada yang menyatakan kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (karakteristik individu dan faktor psikologis) terhadap variabel terikat (keputusan konsumen) membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.00 for windo ws dengan menggunakan metode enter. Metode enter digunakan untuk analisis regresi agar dapat mengetahui apakah variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Seluruh variabel akan dimasukkan ke dalam analisis untuk dapat diketahui apakah
(60)
variabel independent mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent. Tabel 4.14 Variables Entered/Removed Model Variables Entered Variables
Removed Method
1 FAKTOR_PSIKO
LOGIS, KARAKTERISTI K_INDIVIDUa
. Enter
a. All requested variables entered.
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 17.00
Berdasarkan Tabel (Variabel Entered/Removed) menunjukkan hasil analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut :
a. Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independent yaitu (X1,X2).
b. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan (removed).
c. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter. Tabel 4.15 Regresi Linier Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.329 1.795 5.196 .000
KARAKTERISTIK_INDIVIDU .374 .132 .315 2.844 .006
FAKTOR_PSIKOLOGIS .363 .104 .387 3.499 .001
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_KONSUMEN Sumber : Pengolahan data dengan SPSS 17.00
(61)
Tabel dapat dilihat hasil analisis dari variabel bebas berpengaruh dan signifikan, sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 9.329 + 0,374X1 + 0,363X2 + e
Dimana :
Y = Keputusan Konsumen X1 = Karakteristik Individu
X2 = Faktor Psikologis
Interpretasi dari hasil estimasi dari persamaan regresi linier berganda yang telah diperoleh, diambil dari kolom B yaitu kolom Unstandardized Coefficients, karena pada kolom Unstandardized Coefficients terdapat nilai Constant, dimana dapat dilihat bahwa :
1. Konstanta bernilai 9.329 hal ini menunjukkan bahwa jika tidak ada pengaruh variabel independent yaitu (X1,X2,) berupa variabel karakteristik individu dan
faktor psikologis maka keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan akan tetap 9.329.
2. Variabel karakteristik individu bertanda positif terhadap keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan dengan koefisien regresi sebesar 0,374 menunjukkan bahwa variabel karakteristik individu berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan, artinya setiap terjadi peningkatan variabel karakteristik individu sebesar satu satuan maka keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan akan meningkat sebesar 0,374.
3. Variabel faktor psikologis bertanda positif terhadap keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan dengan koefisien regresi sebesar 0,363
(62)
menunjukkan bahwa variabel faktor psikologis berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan, artinya setiap terjadi peningkatan variabel faktor psikologis sebesar satu satuan maka keputusan konsumen membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan akan meningkat sebesar 0,363.
D. Pengujian Hipotesis 1. Uji Fhitung (Uji Serentak)
Uji F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu (X1,X2) berupa
karakteristik individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen (Y) membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan.
Uji F dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan Ha.
b. Mencari Ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α ) dan menentukan
derajat kebebasan (df).
c. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 17.0
for windows.
d. Menentukan kriteria pengambilan keputusan :
1. H0 diterima bila Fhitung < Ftabel atau H0 diterima apabila nilai signifikansi F > (α).
2. Ha diterima bila Fhitung > Ftabel atau Ha diterima, apabila nilai signifikansi F < (α).
(63)
Hasil Pengujian
1. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji Fhitung adalah :
H0 : b1 = b2 = 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu (X1,X2) berupa variabel karakteristik individu
dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen (Y). H0 : b1 ≠ b2≠ 0
Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu (X1,X2) berupa variabel karakteristik individu dan
faktor psikologis terhadap keputusan konsumen (Y).
2. Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k);(k-1)
Derajat bebas pembilang = k-1 = 3-1 = 2 Derajat bebas penyebut = n-k = 80-3 = 77 Maka Ftabel 0.05 (2;77) = 3,00
4. Nilai Fhitung untuk variabel yang diperoleh dengan bantuan aplikasi software
SPSS 17.0 for windows dapat dilihat pada tabel Anova berikut ini :
Tabel 4.16
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 154.352 2 77.176 25.039 .000a
Residual 237.335 77 3.082
Total 391.687 79
a. Predictors: (Constant), FAKTOR_PSIKOLOGIS, KARAKTERISTIK_INDIVIDU
b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_KONSUMEN Sumber : Data Primer Diolah, 2010
(64)
Berdasarkan Tabel Anova diatas nilai Fhitung sebesar 25.039 dan Ftabel sebesar
sehingga Fhitung > Ftabel (25.039 > 3,00 ) pada α = 5%. Sehingga disimpulkan
bahwa variabel karakteristik individu dan faktor psikologis secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan konsumen (Y) membeli Bika Ambon Hj.Fatimah Medan.
2. Uji thitung (Uji Parsial)
Uji-t (Uji Parsial) dilakukan untuk melihat secara individu pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu (X1,X2) berupa variabel karakteristik
individu dan faktor psikologis terhadap keputusan konsumen (Y).
Uji-t dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan Ha
b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan
menentukan derajat kebebasan (df).
c. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS
17.0 for windows.
d. Menentukan kriteria pengambilan keputusan :
1. H0 diterima bila thitung ≤ ttabel atau H0 diterima, apabila nilai signifikansi t > (α).
2. Ha diterima bila thitung > ttabel atau Ha diterima, apabila nilai signifikansi t < (α).
Hasil Pengujian
1. Model hipotesis yang digunakan dalam Uji tadalah : H0 : b1 = b2 = 0
(65)
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu (X1,X2) berupa variabel karakteristik individu dan faktor
psikologis terhadap keputusan konsumen (Y). Ha : b1 ≠ b2≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independent yaitu (X1,X2) berupa variabel karakteristik individu dan faktor
psikologis terhadap keputusan konsumen (Y).
2. Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df) = (n-k)
n = jumlah sample, n = 80
k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3 maka : derajat bebas = n-k = 80-3 = 77
uji thitung yang dilakukan adalah dengan uji dua arah, maka ttabel yang digunakan
adalah t1/2 atau t0.025(77) = 1,960
3. Nilai thitung untuk variabel dan konstanta yang diperoleh dengan bantuan aplikasi
software SPSS sebagai berikut :
Tabel 4.17
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.329 1.795 5.196 .000
KARAKTERISTIK_INDIVIDU .374 .132 .315 2.844 .006
FAKTOR_PSIKOLOGIS .363 .104 .387 3.499 .001
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_KONSUMEN Sumber : Data Primer Diolah, 2010
(1)
77
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
78
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
79
5
4
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
(2)
Regression
Variables Entered/Removed Model Variables Entered VariablesRemoved Method
1 FAKTOR_PSIKO
LOGIS, KARAKTERISTI K_INDIVIDUa
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .628a .394 .378 1.75564
a. Predictors: (Constant), FAKTOR_PSIKOLOGIS, KARAKTERISTIK_INDIVIDU
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 154.352 2 77.176 25.039 .000a
Residual 237.335 77 3.082
Total 391.687 79
a. Predictors: (Constant), FAKTOR_PSIKOLOGIS, KARAKTERISTIK_INDIVIDU b. Dependent Variable: KEPUTUSAN_KONSUMEN
(3)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9.329 1.795 5.196 .000
KARAKTERISTIK_INDIVIDU .374 .132 .315 2.844 .006
FAKTOR_PSIKOLOGIS .363 .104 .387 3.499 .001
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN_KONSUMEN
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 18.8645 24.0119 21.5625 1.39779 80
Std. Predicted Value -1.930 1.752 .000 1.000 80
Standard Error of Predicted Value
.197 .641 .327 .095 80
Adjusted Predicted Value 18.7924 24.0667 21.5544 1.39847 80
Residual -3.63780 3.55049 .00000 1.73328 80
Std. Residual -2.072 2.022 .000 .987 80
Stud. Residual -2.121 2.050 .002 1.008 80
Deleted Residual -3.81059 3.64696 .00808 1.80622 80
Stud. Deleted Residual -2.171 2.094 .004 1.018 80
Mahal. Distance .008 9.558 1.975 1.793 80
Cook's Distance .000 .094 .014 .022 80
Centered Leverage Value .000 .121 .025 .023 80
(4)
(5)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 80
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.73327617
Most Extreme Differences Absolute .148
Positive .148
Negative -.088
Kolmogorov-Smirnov Z 1.326
(6)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 9.329 1.795 5.196 .000
KARAKTERISTIK_INDIVIDU .374 .132 .315 2.844 .006 .643 1.554
FAKTOR_PSIKOLOGIS .363 .104 .387 3.499 .001 .643 1.554