19 susu dan fungsi lainnya hanya dipengaruhi system endokrin dan korteks
serebri secara tak langsung. Perkembangan dan hyperplasia duktuli glandula mamae terutama tergantung kepada hormone gonadotropin dan
estrogen, sedangkan lobuli glandulae bergantug kepada efek bersama dari progesterone dan setrogen dengan proporsi sesuai barulah dapat
berkembang baik.
C. Kanker Payudara 1. Definisi Kanker Payudara
Kanker payudara Carcinoma Mammae adalah penyakit neoplasma ganas yang terjadi pada jaringan payudara akibat pertumbuhan tidak normal
dari sel-sel payudara Fitria,2007. Penyebab kanker payudara sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Kanker payudara umumnya menyerang
wanita usia antara 30-50 tahun. Faktor genetik, lingkungan dan hormonal diduga berkaitan dengan resiko terjadinya kanker payudara.
2. Etiologi
Menurut Underwood 1999 mekanisme etiologi kanker payudara adalah:
a. Hormon Hubungan antara resiko menarche, menopause dan usia kehamilan
yang pertama kali menunjukkan bahwa hormon diduga mempunyai peranan terhadap timbulnya kanker payudara tapi lebih berperan
sebagai promotor dibandingkan inisiator. Aktivitas estrogen tampaknya penting dengan pemberian estrogen dan kurangnya progesteron
merupakan faktor yang bermakna. Menarche awal dan mundurnya
20 menopause akan menyebabkan banyaknya jumlah siklus haid dan
penutupan estrogen yang berulang ulang mempunyai efek rangsangan terhadap epitel mamae. Pengaruh yang menguntungkan dari kehamilan
aterm yang pertama kali mungkin diakibatkan kadar yang tinggi atau prolaktin yang melindungi epitel mamae dari pengaruh estrogen dalam
kurun waktu lama. b. Kontrasepsi oral
Pil dengan dosis tinggi berhubungan dengan meningkatnya resiko kanker endometrium dan mungkin juga dengan kanker payudara.
c. Reseptor hormon Hormon mempunyai efek pada sel hanya setelah terjadi interaksi
pada reseptor spesifik pada sel sasaran steroid sex. Estrogen berinteraksi denga reseptor ini kemudian selanjutnya interaksi dengan
DNA menimbulkan faktor-faktor yang berhubungan dengan diferensiasi dan prolisasi. Orolisasi dan polipeptida lainnya berinteraksi dengan
permukaan sel. Reseptor hormon estrogen dapat dideteksi pada sekitar 70 kasus kanker payudara. Reseptor hormon progesterone dalam
keadaan normal lainnya terbentuk bila terdapat pada 35 pada kasus tumor
3. Faktor Resiko
Ada beberapa faktor resiko yang di identifikasi berkaitan dengan terjadinya kanker payudara Suzanne C. Smeltzer, 2001. Faktor resiko
tersebut, meliputi:
21 a.
Riwayat pribadi adanya kanker payudara Wanita yang telah menderita kanker payudara memiliki resiko
yang meningkat sebesar 1 setiap tahunnya untuk menderita kanker pada organ payudara sebelahnya.
b. Riwayat keluarga dengan kanker payudara
Mereka yang memiliki anak perempuan atau saudara perempuan yang menderita kanker payudara memiliki resiko meningkat 2-6 kali
terkena kanker payudara. c.
Menarche dini Resiko kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami
menstruasi sebelum usia 12 tahun. d.
Nullipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama Wanita yang melahirkan anak pertama setelah usia 30 tahun
mempunyai resiko 2 kali lipat untuk menderita kanker payudara dibandingkan wanita yang melahirkan anak pertama sebelum usia 20
tahun. e.
Menopause pada usia lanjut Menopause setelah usia 50 tahun meningkatkan resiko untuk
mengalami kanker payudara.
22 f.
Riwayat penyakit payudara jinak Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel
proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara.
g. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum
usia 30 tahun Keduanya memiliki resiko hampir dua kali lipat untuk menderita
kanker payudara. h.
Obesitas Merupakan resiko terendah diantara wanita pascamenopause.
Namun wanita gemuk yang didiagnosa penyakit ini mempunyai angka kematian yang lebih tinggi, yang paling sering berhubungan dengan
diagnosis yang lambat. i.
Penggunaan kontrasepsi oral Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral beresiko tinggi untuk
mengalami kanker payudara. j.
Terapi penggantian hormone Wanita yang berusia lebih tua yang menggunakan estrogen
suplemen dalam jangka panjang 5-15 tahun dapat mengalami peningkatan resiko terjadinya kanker payudara.
23 k.
Konsumsi alkohol Ada sedikit peningkatan resiko pada wanita yang mengkonsumsi
alkohol, bahkan dengan hanya sekali minum per hari. Resiko meningkat pada wanita yang minum alcohol tiga kali sehari.
Tjindarbumi D 2003 menyatakan bahwa epidemiologi dari kanker payudara telah diselidiki lebih mendalam pada binatang dan
manusia daripada penyakit kanker lainnya. Penelitian genetik dari penyakit ini telah berulanag kali menunjukkan suatu kenaikan 2 atau 3 kali
lipat dalam resiko mendapatkan kanker payudara yang “site spesific” yang berhubungan dengan keluarga kanker payudara tingkat 1. Resiko ini
menunjukkan jelas suatu kenaikkan, bila permulaan dari penyakit kanker payudara terjadi pada masa menopause atau bila terjadi bilateral.
Selanjutnya Tjindarbumi D. 2003 menyatakan bahwa kanker payudara dapat juga ditemukan pada keluarga yang mempunyai hubungan
dengan penyakit kanker lainnya, termasuk kanker dari: a.
Kanker saluran pencernaan Gastrointestinal cancer b. Kanker indung telur dan rahim ovarium and endometrium cancer
c. Tumor-tumor otak Brain cncer
d. Kanker darah leukimia e.
Sarkoma Berdasarkan hasil penelitian dari Simanjuntak T.M 1977 yang
telah melakukan penelitiannya di bagian bedah FKUIRSCM periode 1971- 1973, menemukan beberapa faktor resiko pada kanker payudara yang sudah
diterima secara luas oleh kalangan pakar kanker oncologist di dunia adalah sebagai berikut:
24 a. Wanita yang berumur lebih dari 30 tahun mempunyai kemungkinan
yang lebih besar untuk mendapatkan kanker payudara dan resiko ini akan bertambah samapi umur 50 tahun.
b. Wanita yang tidak menikah resikonya 2-4 kali ebih tinggi daripada wanita yang menikah dan mempunyai anak.
c. Wanita yang melahirkan anak pertama setelah berumur 35 tahun resikonya 2 kali lebih besar.
d. Wanita yang mengalami menstruasi pertama menarche yang usianya kurang dari 12 tahun resikonya 1,7
– 3,4 kali lebih tinggi daripada wanita dengan menarche yang datang pada usia normal atau lebih dari
12 tahun. e. Wanita yang mengalami masa menopousenya terlambat lebih dari 55
tahun, resikonya 2,5 hingga 5 kali lebih tinggi. f. Wanita yang pernah mengalami infeksi, trauma atau tumor jinak
payudara, resikonya 3-9 kali lebih besar. g. Wanita dengan kanker pada payudara kontralateral, resikonya 3-9 kali
lebih besar. h. Wanita yang pernah mengalami operasi tumor ovarium resikonya 3-4
kali lebih besar. i. Wanita yang mengalami penyinaran radiasi di dinding dada, resikonya
2-3 kali lebih tinggi. j. Wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita kaner payudara pada
ibu, saudara perempuan, adikkakak, resikonya 2-3 kali lebih tinggi.
25 k. Wanita yang memakai kontrasepsi oral pada penderita tumor payudara
jinak akan meningkatkan resiko untuk mendapatkan kanker payudara 11 kali lebih tinggi.
4. Perjalanan Penyakit