12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bank
Bank Syariah atau selanjutnya di sebut dengan bank islam adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah
adalah lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya di kembangkan berdasarkan pada AL-Qur’an dan Hadist Nabi SAW. Atau
dengan kata lain bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas
pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya di sesuaikan dengan prinsip syariah islam.
Penertian bank bank menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank dalam mengajukan usahanya
terutama menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana bank. Demikian pula dari segi pemilik bank tidak semata-mata
memperoleh keuntungan yang sebesar-sebesarnya bagi pemilik bank tapi juga kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup
masyarakat. Definisi tersebut merupakan komitmen bagi setiap bank yang menjalankan usahanya di Indonesia. Sedangkan bank umum adalah bank
yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pada dasarnya
13 merupakan penekanan pada fungsi tambahan bank umum hal pemberian
pelayanan atau jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan definisi ini dapat disimpulkan bahwa hanya bank umumlah yang dapat menyediakan
jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan BPR tidak diperkenankan melakukan kegiatan tersebut. Inilah pula yang menjadikan perbedaan
prinsipil antar bank umum dengan BPR dalam melakukan kegiatan usahanya. Bank syariah memiliki kesamaan fungsi dengan bank umum, fungsi-
fungsi bank umum sebagaimana yang dimaksud antara lain siamat:1999: 1.
menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi. Bank wajib menyediakan mekanisme dan alat
pembayaran yang lebih efisien kepada nasabahnya, seperti penyediaaan fasilitas kartu kredit, ATM, serta mekanisme jasa kliring dan inkaso.
2. Menciptakan uang. Menciptaka uang yang di maksud bukanlah seperti
fungsi pada bank Indonesia, menciptakan uang dalam hal ini adalah bagaimana bank syariah dalam kegiatannya operasionalnya seperti bank
konvensional, dapat memberikan perolehan hasil secara maksimal. Perolehan hasil ini merupakan balas jasa keuntungan yang diterima
dalam bentuk uang, yang dapat digunakan kembali untuk mempelancar kegiatan operasional bank atau disimpan sebagai cadangan modal.
3. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat. Kegiatan
menghimpun dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan jasa dalam bentuk tabungan, deposito berjangka, giro maupun menerima dana sesuai
dengan syariah Islam. Penyaluran kembali dana ke dana sesuai dengan
14 syariat Islam. Dalam penyaluran kembali dana ke masyarakat dapat dalam
bentuk pemberian kredit dan bentuk-bentuk pendanaan lainnya. Dalam menyalurkan kembali dana masyarakat, bank memperoleh balas jasa
dalam bentuk bagi hasil berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Tujuan dari perputaran dana ini adalah sebagai perilehan hasil profit dan
mobilisasi dana dapat terus berjalan. 4.
Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya. Jasa-jasa keuangan lainnya yang dapat ditawarkan oleh bank syariah antara lain, untuk mentransfer antar
bank dalam kota atau luar negri, kliring, inkaso, bank card, safe deposit box, bank notes, travelers cheque, letter of credit,
bank bergaransi, jasa- jasa dipasar modal dan menerima setoran-setoran lain.
B. Murabahah