35 Di sini diharapkan partisipasi pemerintah untuk memenuhi kebutuhan rumah
yang layak huni, sehat, nyaman dan mandiri melalui program subsidi KPR Syariah. Untuk KPR Syariah dengan menggunakan pola pembiayaan
murabahah , pemerintah dapat memberikan subsidi uang muka. Sedangkan
untuk KPR Syariah dengan skema musyarakah mutanaqishah, pemerintah dapat mensubsidi porsi kepemilikan nasabah, atau subsidi terhadap harga
sewa yang dipatok oleh bank syariah. Suparno sastra M. Dan Edi Marlina 2006:120
H. Penelitian Terdahulu
Dalam rangka penelitian yang dilakukan penulis juga mendasarkan pada beberapa penelitian terdahulu yang sudah pernah dibuat mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi penentuan margin pembiayaan murabahah di perbankan syariah. Di antara penelitian tersebut adalah upaya memurnikan
pelayanan Bank Syariah Di Indonesia, khususnya pembiayaan Mudharabah dan Murabahah Di Indonesia. karnaen menyebutkan bahwa telah timbul
persoalan di kalangan masyarakat bahwa tidak ada perbedaan antara pembiayaan perbankan syariah yang berbasis mark-up dengan kredit dari
perbankan konvensional yang berbasis bunga tetap, atau fixed rate. Dan yang lebih parah lagi adalah ketika pembiayaan perbankan syariah itu dijatuhnya
menjadi lebih mahal lagi dibandingkan dengan perbankan konvensional. Dikatakan oleh Karnaen bahwa permasalahannya terletak pada penentuan
tingkat mark-up yang dilakukan oleh bank syariah yang kemudian menjadi beban dari nasabah untuk dilunasi pada saat jatuh tempo, baik pasti
36 bagaimana bank syariah mengaturnya, sehingga setiap bank syariah
mengaturnya secara sendiri-sendiri. Disebutkan oleh karnaen bahwa kebanyakan bank syariah mengacu pada tingkat bunga simpanan bank
konvensional yang berlaku dan kemudian ditambahkan pula pada margin keuntungan yang sudah disepakati.
Penelitian yang di lakukan oleh budi Asmita, terdapat lagi penelitian yang dilakukan oleh Adi Nugroho 2005 yang berjudul Analisa Faktor-Faktor
yang mempengaruhi margin murabahah dengan stady kasus pada PT bank Muamalat Indonesia, Tbk. Dari hasil penelitian yang dilakukannya
disimpulkan bahwa biaya overhead dan biaya porsi bagi hasil DPK yang diberikan oleh Bank Muamalat Indonesia kepada para deposannay
berpengaruh secara signifikan dengan penetapan margin pembiayaan muranahah yang ditetapkan oleh Bank Muamalat. Sedangkan tingkat profit
target yang diinginkan oleh bank tidak menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap penentuan margin murabahah, meskipun ada korelasi yang positif
diantara keduanya dalam hal ini. Yang menarik adalah, bahwa salah seorang dari mereka menyimpulkan bahwa bank syariah yang dikajikan masih
menerapkan konsep yang ada di dalam perbankan konvensional dalam melakukan penetapan margin murabahah. Akan tetapi, konsep tersebut tidak
dijadikan sebagai variabel bebas yang patut diteliti dalam penelitian Faktor- Faktor yang mempengaruhi penetapan margin murabahah. Variabel bebas
tersebut adalah tingkat suku binga pinjaman bank konvensional. Variabel itulah yang penulis tambahkan sebagai variabel bebas dalam penelitian
37 penulis untuk melengkapi penelitian mengenai faktor-Faktor yang
mempengaruhi penetapan margin murabahah ntuk produk pembiayaan. Sedangkan untuk ledih membedakan penelitian yang dilakukan oleh penulis
dengan penelitian yang ada sebelumnya adalah fokus objek penelitian itu sendiri.
Dalam penelitian ini penulis lebih memfokuskan diri pada pembiayaan murabahah
untuk produk pembiayaan kepemilikan rumah yang dikeluarkan oleh Bank BTN syariah. Penulis mencoba untuk fokus pada produk agar
penelitian yang dikerjakan menghasilkan kesimpulan. Yang tepat dan tidak akan menimbulkan interprestasi yang berbeda. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel kontrol adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh budi AsmitaI
, dimana ia memfokuskan pada tiga variabel bebas, yaitu beban bagi hasil DPK, biaya overhead dan profit target yang diinginkan. Selain ketiga
variabel bebas tersebut, penulis juga menambahkan satu variabel penelitian lagi, yaitu suku bunga pinjaman bank konvensional.
I. Hipotesis
Adapun rangkaian yang di kembangkan oleh penulis adalah: sebagai berikut:
1. H0 : Biaya Overhead tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
margin murabahah pembiayaan kepemilikan rumah.
38 Ha
: biaya overhead berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah
pembiayaan kepemilikam rumah 2. H0
: Porsi Bagi Hasil Dana Pihak Ketiga DPK yang dibayarkan oleh bank tidak berpengaruh secara signifikan terhadap margin muranahah
pembiayaan pemilik rumah. Ha
: hasil DPK yang di bayarkan oleh bank berpengaruh secara signifikan terhadap margin murabahah pembiayaan kepemilikan rumah.
3. H0 : Tingkat keuntungan yang diinginkan profit target secara
signifikan tidak berpengaruh terhadap margin muranahah pembiayaan pemilik rumah.
Ha : Tingkat keuntungan yang diinginkan profit target berpengaruh
secara signifikan terhadap margin murabahah pembiayaan kepemilikan rumah.
J. Kerangka Pemikiran