Biaya Overhead Tingkat bunga pinjaman bank konvensional Produk Pembiayaan

20 penggunaan pendekatan ini akan sangat membantu dalam hal perhitungan perbulan yang dihitung proporsional terhadap jumlah yang dibayar Rizal yaya 2009:179

C. Biaya Overhead

Komponen biaya yang di perhitungkan dalam biaya overhead oleh bank konvensional adalah semua biaya yang di keluarkan oleh bank dalam kegiatan menghimpun dana dari berbagai sumber yang menjadi beban regilaba antara lain: beban personalia,beban administrasi dan umum, dan beban lainnya. Dalam akuntansi perbankan syariah imbalan bagi hasil yang di berikan kepada pemilik dana dengan prinsip murabahah, bukan beban bank syariah. Karena besar kecilnya sangat tergantung dari pendapatan yang diterima sehingga dalam perhitungan overhead juga tidak diperkenankan di perhitungkan. Biaya overhead yang di hitung oleh bank syariah untuk menentukan besarnya keuntungan murabahah yang seharusnya di hitung dari beban overhead yang nyata-nyata di keluarkan riil cost seperti beban operasional dan beban lainnya. Apabila sebagai pembanding biaya overhead ini adalah aktiva produktif maka berapa biaya akan di tanggung oleh debitur. Oleh karena itu, semakin besar aktiva produktif semakin kecil biaya overhead yang di kenakan oleh bank syariah wiraso,2005:90 21

D. Bagi hasil profit sharing

Bagi hasil menurut termenelogi inggris di kenal sebagai “profit sharing”, dalam kamus ekonomi artinya pembagian laba. Secara definisi profit sharing di artikan “distribusi beberapa bagian dari laba pada pegawai dari suatu perusahaan. Sistem ekonomi berdasarkan bagi hasil akan menjamin alokasi sumber ekonomi yang lebih baik dan terjadinya distribusi pendapatan yang lebih sesuai” muhamad, 2001:22 Secara umum, prinsip bagi hasil dalam perbankan syariah dapat dilakukan dalam empat akad yaitu al-musyarakah, al-mudharabah, al-muzara’ah dan al-musaqah .

1. Pengertian Al-Musyarakah

Al-musyarakah adalah akad kerja sama antara dua phak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atau amalexpertise dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai denga kesepakatan.

2. Al-mudharabah

22 Mudharobah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau berjalan pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah proses seseorang memukulkan kakinya dalam menjalankan usaha. Secara teknis al-mudharabah adalah akad kerja sama sama antara dua phak dimana pihak pertama shahibul maal menyediakan seluruh modal sedangkan pihak lainnya adalah menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal sela kerugian itu bukan akibat kelalaian sipengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

3. Al-muzara’ah

Al- muzara’ah adalah akad kerja sama pengelola pertanian antara pemilik lahan dan penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagia tertentu persentase dari hasil panen.

4. Al-musaqah

Musaqah adalah bentuk yang lebih sederhana dari muzara’ah di mana si penggarap hanya bertanggung jawab atas penyiraman dan pemeliharaan sebagai imbalan, si penggarap berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.

E. Tingkat bunga pinjaman bank konvensional

23 Bunga merupakan salah satu tantangan yang dihadapi dunia karena pada hakekatnya bunga bank merupakan lembaga intermediasi yang menjembatani para penabung dengan investor. Karena tabungan hanya akan bermanfaat bila diinfestasikan, sedangkan para penabung tidak dapat diharapkan untuk menggunakan kemampuannya untuk melakukan bisnis, maka tidak diragukan lagi bahwa bank dapat melakukan fungsi yang bermanfaat bagi masyarakta Islam. Bila pungutan bunga itu dikenakan pada pinjaman untuk tujuan produktif, setidak-tidaknya kita harus mempertimbangkan beberapa prinsip yang bertentangan dengan keadilan. Tingkat bunga yng dilakukan oleh bank konvensional, peneliti telah menjelaskan bahwa tingkat pinjaman bank konvensional ternyata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap margin murabahah untuk pembiayaan pemilikan rumah dari PT. bank Stariah Mandiri.

F. Produk Pembiayaan

Secara formal pembiayaan dapat didefinisikan sebagai salah satu tugas pokok bank, yaitu memberikan fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebuuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit. Menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi menjadi dua hal yaitu pembiayaan produktif dan pembiayaan konsumtif. Pembiayaan produktif adalah pembiayaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan 24 usaha, baik usaha produksi, perdagangan , maupun investasi. Sedangkan pembiayaan konsumtif adalah pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis di gunakan untuk memenuhi kebutuhan. Menurut keperluannya, pembiayaan produktif dapat dibagi menjadi dua hal yang perama ialah sebagai pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi. Di sini dapat dijelaskan satu persatu bahwa pembiayaan modal kerja yaitu, pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan dimana unsur-unsur modal kerja terdiri atas komponen-komponen alat likuid cash, piutang dagang receivable, dan persediaan inventory yang umumnya terdiri atas persediaan bahan baku raw material, persediaan barang dalam proses work in process , dan persediaan barang jadi finished goods. Oleh karena itu, pembiayaan modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan likuiditas cash financing, pembiayaan piutang receivable financing dan pembiayaan persediaan inventory financing. Bank konvensional memberikan kredit modal kerja tersebut, dengan cara memberikan pinjaman sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendanai seluruh kebutuhan yang merupakan kombinasi dari komponen-komponen modal kerja tersebut, baik untuk keperluan produksi maupun perdagangan untuk jangka waktu tertentu, dengan imbalan berupa bunga. Sedangkan bank syariah dapat membantu memenuhi seluruh kebutuhan modal kerja tersebut bukan dengan meminjamkan uang, melaikan dengan menjalin hubungan partnership dengan nasabah, dimana bank bertindak 25 sebagai penyandang dana shahibul maal, sedangkan nasabah sebagai pengusaha mudharib. Skema pembiayaan semacam ini disebut dengan mudharabah trust financing . Fasilitas ini dapat diberikan untuk jangka waktu tertentu, sedangkan bagi hasil dibagi secara periodik dengan nisbah yang disepakati setelah jatuh tempo, nasabah mengembalikan jumlah dana tersebut beserta porsi bagi hasil yang belum digunakan yang menjadi bagian bank. Yang kedua pembiayaan investasi ialah untuk memenuhi kebuthan barang-barang modal capital goods serta fasilitas-fasilitas yang erat kaitannya dengan itu. Bahwasanya pembiayaan diberikan kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan penanaman modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha taupun pendirian proyek baru. Antonio Syafi’i , 2001 Mekanisme pembiayaan kepemilikan rumah KPR merupakan produk pembiayaan yang diberikan untuk pembelian rumah berdasarkan prinsip murabahab sebesar harga beli di tambah margin yang disepakati kedua belah pihak dengan metode pembayaran tunai atau cicilan dengan prinsip sesuai dengan syariah. Menjamurnya lembaga keuangan syariah yang di tandai dengan bermunculnya bank-bank syariah yang memuat pasar bisnis perbankan kini kian ramai. Persaingan pun makin ketat terlebih-lebih pada bank syariah sebab bank syariah tak hanya bersaing dengan bank konvensional namun juga dengan sesama bank syariah. Agar dapat eksis dan tetap menjaga citra posotif 26 di mata nasabah bank harus mengoptimalkan peranannya sebagai lembaga intermediasi. Kegiatan utamanya adalah pembelian kredit atau pembiayaan. Bank diharapkan dapat memberikan kredit atau pembiayaan yang menghasilkan pendapatan atau porsi bagi hasil yang besar. Sebab tak diduga tujuan masyarakat menginvestasukan dananya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Dalam bank konvensional, besarnya jumlah kredit yang diberikan akan menentukan keuntungan, namun pada bank syariah yang menentukan jumlah pendapatan bukan hanya jumlah pembiayaan yang diberikan. Terutama apabila bank syariah menyalurkan dananya dalam piutang yang timbul dari transaksi jual-beli seperti murabahah, salam, istishna dan juga transaksi sewa- menyewa ijarah. Pentingnya efektifitas pembiayaan apabila syariah tak mampu menyalurkan pembiayaannya, sementara dana yang terhimpun dari para investor deposan dan penabung terus bertambah maka dana yang menganggur akan bertambah. Pendapatan margin bagi hasil tidak bertambah sehingga bagi hasil yang didistribusikan kepada setiap investor pun akan menjadi lebih kecil dari sebelunnya. Hal ini akan berdampak terjadinya penurunan jumlah dana pihak ketiga pada bank syariah. Yang menandakan berkurangnya kepercayaan investor terhadap bank syariah. 27 Dari uraian diatas bahwa pengelolaan pembiayaan harus di lakukan dengan sebaik-baiknya untuk mempertahankan jumlah pendapatan marginbagi hasil guna menjaga citra positif di mata para nasabah inilah yang menjadi landasan penulis untuk mengangkat tema tersebut. Perwataatmadja,2002

G. Perumahan dan Pemukiman

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penetapan Margin Murabahah terhadap Produk Pembiayaan kepemilikan Rumah di Bank Bukopin Syariah Medan

1 81 86

Analisis faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi margin pembiayaan Murabahah : studi kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk

3 17 136

Faktor yang mempengaruhi penetapan margin murabahah pada BMT Khairu Ummah Leuwiliang Bogor

3 16 177

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

0 4 89

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2012.05-2015.04.

0 3 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2012.05-2015.04.

0 3 19

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH : Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri Cabang Rawamangun.

8 16 34

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Margin Murabahah Untuk Pembiayaan Pemilikan Rumah (Studi Kasus : Bank Syariah Mandiri).

1 1 6

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Berbasis Margin pada Bank Umum Syariah di Indonesia IMG 20151104 0001

0 0 1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN MARGIN MURABAHAH PADA PEMBIAYAAN KEPEMILIKAN RUMAH (STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI) - Raden Intan Repository

0 0 100