Penerjemahan Kata Demi Kata word-for-word translation Penerjemahan Harfiah literal translation

16 c. Pembaca atau setting teks, misalnya soal siapa pembacanya, jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, serta apakah pembaca itu khayalak umum ataukah para ahli kalangan akademisi. Semua pendekatan ini dapat membantu pengalihbahasa memilih cara kerja yang sesuai dalam proses dan perencanaan penerjemahannya. Ini secara otomatis dapat memperkaya kajian penerjemahan, karena yang selama ini berkembang adalah metode harfiah dan penerjemahan bebas saja. Akan tetapi, dalam segi operasionalnya keempat faktor tersebut tidak selalu berdiri sendiri dalam arti bahwa ada kemungkinan kita menerapkan dua atau tiga jenis penerjemahan sekaligus dalam menerjemahkan sebuah teks, dengan catatan disesuaikan dengan kepentingan dan praktik penerjemahan yang dilakukan dalam konteks Indonesia. Untuk selanjutnya, kesemua metode itu dapat kita perjelas satu persatu.

a. Penerjemahan Kata Demi Kata word-for-word translation

Penerjemahan ini disebut juga dengan interlinear translation, yaitu susunan kata bahasa sumber Bsu dipertahankan dan kata-kata diterjemahkan satu persatu dengan makna yang paling umum. Metode ini bertujuan untuk memahami mekanisme dalam bahasa sumber Bsu maupun untuk menganalisis teks yang sulit sebagai proses penerjemahan, contohnya kata cultural dipindahkan apa adanya. Dalam penerapannya, Nababan menjelaskan bahwa metode penerjemahan ini pada dasarya masih sangat terikat pada tataran kata. 17 17 M. Rudolf Nababan, Teori Menerjemah Bahasa Inggris Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003, h. 30. 17 Berikut ini adalah beberapa contoh hasil terjemahan yang menggunakan contoh metode penerjemahan kata-demi-kata menurut beberapa pakar misalnya Catford 1978:25 dan Newmark 1988:45-46 di atas: Tsu : Look, little guy, you-all shouldn’t be doing that. Tsa : Lihat, kecil anak, kamu semua harus tidak melakukan ini. Berdasarkan hasil terjemahan tersebut, kalimat Tsu yang dihasilkan sangatlah rancu dan janggal karena susunan frase “kecil anak” tidak berterima dalam tatabahasa Indonesia dan makna frase “harus tidak” itu kurang tepat. Seharusnya kedua frase tersebut menjadi “anak kecil” dan “seharusnya tidak”. Demikian pula dengan kata “that” yang sebaiknya diterjemahkan menjadi “itu” bukan “ini”. Sehingga alternatif terjemahan dari kalimat tersebut menjadi: ‘Lihat, anak kecil, kamu semua seharusnya tidak melakukan itu.’ 18

b. Penerjemahan Harfiah literal translation

Penerjemahan harfiah literal translation atau disebut juga penerjemahan lurus linear translation berada di antara penerjemahan kata-demi-kata dan penerjemahan bebas free translation. Penerjemahan harfiah ini menggunakan metode konversi, yaitu konstruksi gramatikal bahasa sumber Bsu dikonversikan ke padanan bahasa sasaran Bsa yang paling dekat tetapi kata-kata leksikal masih diterjemahkan kata perkata. Penerjemahan ini memang akan membingungkan 18 Moh Zulkifli Paputungan, dalam blog Pondok Orang Arab, sebuah Persembahan Pengetahuan untuk Pencinta Dunia Pendidikan Bahasa Arab, diunduh pada Kamis, 10 Maret 2011, pukul 19.54 WIB. 18 pembaca, oleh karena itu, penerjemah harus memberikan keterangan tambahan berupa catatan kaki footnote. Perhatikan beberapa contoh berikut ini: 1.Tsu : Look, little guy, you-all shouldn’t be doing that. Tsa : Lihat, anak kecil, kamu semua seharusnya tidak berbuat seperti itu. 2. Tsu : It’s raining cats and dogs. Tsa : Hujan kucing dan anjing. 3. Tsu : His hearth is in the right place. Tsa : Hatinya berada di tempat yang benar. 4. Tsu : The Sooner or the later the weather will change. Tsa : Lebih cepat atau lebih lambat cuaca akan berubah. Jika dilihat dari hasil terjemahannya, beberapa kalimat-kalimat yang diterjemahkan secara harfiah masih terasa janggal, misalnya kalimat ke-2 sebaiknya diterjemahkan “Hujan lebat” atau “Hujan deras”. Kalimat ke-3 sebaiknya diterjemahkan menjadi “Hatinya tenteram”. Namun jika demikian hasil terjemahannya, memang lebih condong pada penerjemahan bebas. Demikian pula dengan kalimat ke-4 sebaiknya diterjemahkan menjadi “Cepat atau lambat cuacanya akan berubah”.

c. Penerjemahan Setia faithful translation