Definisi Ideologi dalam Penerjemahan

42 Beralih ke persoalan peminjaman bahasa Arab, salah satu faktor penopang yang membantu cepatnya modernisasi dalam bahasa Arab adalah adanya pengasimilisasian sejumlah besar kata dari bahasa modern, seperti Inggris, Perancis, Italia, Spanyol, Turki, dan Portugis. Dipandang dari segi linguistik, pengenalan kata-kata pinjaman modern ke dalam bahasa Arab akan memperkaya bahasa Arab itu sendiri. Proses asimilasi ini dari bahasa asing ke dalam Arab ini disebut tarib atau arabisasi. 45

A. Definisi Ideologi dalam Penerjemahan

Penerjemahan tidak hanya sekadar memberikan makna yang sepadan, namun juga pertimbangan nilai bahasa sasaran dan bahasa sumber yang berkenaan dengan pendekatan budaya. 46 Sebagian penerjemah memilih mengolah bahasa sumber dan membuatnya menjadi lebih berorientasi pada kaidah penerima bahasa 45 Mengenai konsep tarib ini, sebenarnya tidak dapat diterima secara mutlak oleh para linguistic Arab saat itu. Hal ini disebabkan arabisasi akan menghadapi sebuah tantangan besar dari proses lainnya yang dikenal dengan isytiqoq atau derivasi. Yang mendukung teori adalah Muhammad Khudori, Abdul Qadir al-Maghribi, Tata Husain, dan Yaqub Sarruf. Sedangkan yang menentang adalah Mahmud Sakhri al-Alusi, dan Mustafa Sadiq al-Rafii. M.H. Bakalla, Pengantar Penelitian Studi Bahasa Arab, dengan Judul Asli Arabic Culture, Though Its Language and Literature, Penerjemah Males Sutiasumarga Jakarta: Hardjuna Dwitunggal, 1990, cet ke-1, h. 88-90. 46 Pendekatan budaya cultural approach ini diusung oleh Snell-Homby 1990, seperti yang dikutip Sakut bahwa pendekatan ni bisa dipahami dan diterima mengingat penerjemahan merupakan transaksi budaya. Bahkan para praktisi maupun pakar penerjemahan mengakui bahwa budaya adalah aspek yang membentuk perilaku penerjemahan itu sendiri. Sakut Anshori, Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan Buku Economic Concepts of ibn Taimiyah ke Dalam Bahasa Indonesia dan Dampaknya pada Kualitas terjemahan. Seri Tesis untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Linguistik, Minat Utama Linguistik Penerjemahan pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2010, versi PDF. 43 sasaran yang dikenal dengan istilah domestikasi. Ini dilakukan ketika istilah asing tidak lazim dari teks bahasa sumber akan menjadi hambatan bagi pembaca bahasa sasaran dalam memahami teks tersebut. Di sisi lain, tidak sedikit penerjemah yang memilih mempertahankan aspek bahasa sumber dan menuntut pembaca mengikuti alur pemikiran mereka. Ini di kenal dengan istilah foreignisasi. Kedua cara pandang atau dua kutub ini sering diistilahkan sebagai ideologi 47 dalam diskursus penerjemahan. 48 Istilah ideologi sering dihubungkan dengan konotasi politik. Terkadang juga ideologi diidentikkan dengan pandangan hidup way of life, falsafah, faham, dan agama. Menurut Marx, sebagaimana yang dirujuk Sakut Anshori mendefinisikan ideologi sebagai tindakan tanpa pengetahuan atau pemahaman yang keliru, dan dalam makna lain diorientasikan sebagai pandangan politik yang negatif dari sebuah sistem yang menyimpang tahrif. 49 Menurut Eagleton dalam Koruobi 2008 ideologi adalah ide dan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasi kepentingan kelompok berkuasa melalui distorsi dan disimulasi. Pandangan seperti ini merupakan bagian dari kajian postcolonialism. Sebuah pendekatan kultural terhadap kajian relasi 47 Ideologi ini begitu penting, sebagaimana yang dipaparkan oleh Benny Hoed untuk memberikan pandangan yang bersifat super makro dalam membahas penerjemahan sebagai bagian dari kegiatan sosil-budaya dan karya terjemahan sebagai bagian dari kebudayaan suatu masyarakat. Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, h. 19-20. 48 Mazi-Leskovar, Domestication and Foreignization in Translating American Prose for Slovenian Children, 2003, Meta Vol XLVIII, 1-2, h. 254. 49 Sakut Anshori, Op.cit, versi PDF. 44 kekuasaan antar kelompok, budaya dan orang-orang di mana bahasa, kesusasatraan dan penerjemahan mengambil peran di dalamnya 50 Secara umum, ideologi dapat diartikan sebagai gagasan, sudut pandang point of view, mitos dan prinsip yang dipercayai kebenarannya oleh kelompok masyarakat. Ideologi juga bisa dimaknai sebagai nilai-nilai budaya yang disepakati dan dimiliki oleh sebuah komunitas dan berfungsi sebagai landasan dalam berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, ideologi merupakan suatu konsepsi yang relatif di mana banyak kasus yang dianggap oleh sebagian masyarakat itu benar bisa dipahami sebagai sesuatu yang salah dalam kelompok lainnya, tergantung kepada untuk siapa dan untuk tujuan apa suatu terjemahan dilakukan. Para pakar di bidang bahasa, budaya dan penerjemahan, mereka lebih cenderung menjabarkan konsep ideologi di luar zona politik atau di luar konteks politik. Mereka mendefinisikan ideologi sebagai serangkaian ide-ide yang mengatur kehidupan manusia dan membantu untuk memahami hubungan dalam lingkungan kita. Dan bila kita kaitkan ideologi ke dunia penerjemahan, dapat dikatakan bahwa ideologi menjadi paradigma berpikir seorang penerjemah ketika melakukan aktivitas penerjemahan. Ideologi tersebut memainkan peran penting terhadap keputusan yang diambil seorang penerjemah. Bagaimana seorang penerjemah mengemas pesan bahasa sumber ke bahasa sasaran tentunya dipengaruhi oleh ideologi yang mereka anut. 50 Hatim Jeremy Munday, Translataion; An Advance resource Book Guildfork UK: University of Surrey, 2004, h. 106. 45

B. Posisi Ideologi