Perangkat-perangkat Menjadi Penerjemah Konsep Umum Penerjemahan 1 Definisi Penerjemahan

23 diterjemahkan untuk mimbar pembaca yang lebih umum, maka kata itu diterjemahkan menjadi ’duri’. 21 Kemudian, dari keseluruhan metode yang telah diuraikan secara gamblang dan terperinci itu, manakah yang paling baik? Jawabannya ialah tidak ada yang terbaik. Hal ini difaktorkan pada setiap metode memiliki keunggulan masing- masing sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh seorang penerjemah dan selaras dengan tujuan serta konteksnya.

3. Perangkat-perangkat Menjadi Penerjemah

Hasil terjemahan yang baik ideal adalah terjemahan yang benar-benar mampu memotret target makna dari Bsu ke dalam Bsa. Seluruh satuan makna dalam Bsu tersebut teralihkan secara sempurna ke dalam Bsa. Dalam arti, rajutan kata-kata, kalimat serta style uslub terjemahan itu benar-benar nyaman dan mudah dicerna tatkala dibaca. Untuk menggapai kenikmatan dan kenyamanan dalam membaca hasil terjemahan, maka diperlukan soft skills dan background knowledge yang harus dimiliki oleh para penerjemah. Setiap penerjemah harus memiliki kelihaian transfer yang oleh para ahli diartikan sebagai taktik dan strategi untuk mengubah teks Bsu ke dalam teks Bsa. Ada dua jenis perangkat yang selayaknya dipegang teguh oleh penerjemah baik translator maupun interpreter; yaitu perangkat intelektual dan perangkat praktis. a Perangkat atau piranti intelektual mencakup: 21 Op.cit, h. 55. 24 - Kemampuan competence dan pengetahuan yang baik dalam memahami Bsu dan Bsa, ini syarat mutlak. Tidak bisa tidak, karena ini modal dasar. Pemahaman yang baik dan benar terhadap dua bahasa serta konteks budaya dalam ranah penerjemahan menjadi sebuah keniscayaan. Jika sebagai penerjemah tidak mengusai Bsu dan Bsa dengan cakap, maka mustahil terjemahan yang berkualitas dapat tercapai. 22 - mampu menangkap pesan atau isi naskah yang akan diterjemahkan. Syarat ini sangat berkaitan erat dengan penguasaan Bsu dan Bsa serta pengetahuan kosa kata dalam kamus. - keterampilan atau menguasai teknik penerjemahan. - berwawasan luas. Seorang penerjemah yang berwawasan pengetahuan luas dalam kaitannya dengan bidang yang akan diterjemahkannya akan sangat terbantu dalam menyelesaikan proses kreatif terjemahannya. Berbagai disiplin ilmu seperti filsafat, sejarah, kimia, geografi, kedokteran dan lain-lain harus dikuasai juga. 23 - memiliki kemampuan berpikir secara logis. Dalam pengertian, sang penerjemah harus memahami logika bahasa dalam naskah Bsu dan bisa menuangkannya kembali amanat Bsu ke dalam Bsa. - memiliki kemampuan skill menafsirkan dengan baik dan tepat. Untuk ini, penerjemah harus bisa membaca konteks gagasan, ide. Pada konteks 22 Silvester Goridus Sukur, Kaya Lewat Terjemahan: Menyingkap Rahasia Sukses Bisnis Alih Bahasa, Bandung: Mizan Media Utama, 2009, cet ke-1, h. 9. 23 Nur Mufid dan Kaserun AS Rahman, Buku Pintar Menerjemah Arab-Indonesia: Cara Paling Tepat, Mudah, dan Kreatif Surabaya: Pustaka Progressif, 2007, cet ke-1, h. 29-30. 25 menafsirkan, ini amat berkaitan erat dengan kata-kata yang tidak bisa ditemukan artinya dalam kamus. b Adapun perangkat praktis meliputi: - memiliki stok kata yang banyak - kemampuan menggunakan sumber-sumber rujukan, baik yang berbentuk aneka kamus, seperti kamus yang berkenaan dengan Bsu dan Bsa dan kamus yang khusus berisi disiplin ilmu tertentu seperti kamus bilingual, kamus mono-lingual, kamus hukum, kamus biologi, kamus idiom, kamus peribahasa, atlas, kamus sinonim-antonim, thesaurus, glosarium, dan ensiklopedia. Kamus- kamus ini baik yang berupa kamus konvensional berbentuk buku maupun kamus elektronik dalam bentuk CD-ROM. - keahlian expertise dalam mengaplikasikan audio visual dan akses internet, seperti google translate agar pengetahuan sang pengalihbahasa senantiasa men-upgrade dan men-update diri. 24

B. Gambaran Umum Kebudayaan 1 Pengertian Kebudayaan

Salah satu tugas utama penerjemah adalah mencarikan padanan equivalent antara kedua budaya yang melatari Bsu dan Bsa. Penerjemah, berkenaan dengan persoalan ini berkududukan sebagai komunikator antara pengarang dan pembaca. Dia al-mutarjim sebagai pembaca yang menyelami makna dan maksud nas sumber, dan sebagai penulis yang menyampaikan 24 Op.cit, h. 8-20.