58
BAB IV PANDANGAN POLITISI PEREMPUAN
PKS DALAM HUKUM BERKEADILAN GENDER
A. Dinamika PKS Dalam Politik Indonesia
Pada  20 Juli 1998 PKS berdiri  dengan  nama  awal  Partai  Keadilan dalam sebuah  konferensi  pers  di  Aula  Masjid  Al-Azhar,  Kebayoran  Baru,  Jakarta.
Presiden ketua partai ini adalah Nurmahmudi Ismail. Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan Hutbun dalam
kabinet  pemerintahan  KH  Abdurrahman  Wahid,  dan  menunjuk  Nurmahmudi Ismail saat  itu  presiden  partai sebagai  calon  menteri.  Nurmahmudi  kemudian
mengundurkan  diri  sebagai  presiden  partai  dan  digantikan  oleh  Hidayat  Nur Wahid yang terpilih pada 21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan partai Islam
PPP,  PBB,  PK,  Masyumi,  PKU,  PNU,  PUI  dan PSII  1905  menggelar  acara sarasehan  dan  silaturahmi  partai-partai  Islam  di  Masjid  Al-Azhar dan  meminta
Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen Undang-Undang Dasar tahun 1945. Akibat  undang-undang  Pemilu  No.  3  Tahun  1999 tentang  syarat
berlakunya  batas  minimum  keikut  sertaan  parpol  pada  pemilu  selanjutnya electoral threshold dua persen, maka PK harus mengubah namanya untuk dapat
ikut  kembali  di  Pemilu  berikutnya.  Pada  2  Juli 2003,  Partai  Keadilan  Sejahtera menyelesaikan  seluruh  proses  verifikasi Departemen  Kehakiman  dan  HAM
Depkehham di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah setingkat Propinsi dan Dewan Pimpinan Daerah setingkat Kabupaten atau Kota. Sehari kemudian PK bergabung
dengan  PKS dan  dengan  penggabungan ini,  seluruh hak  milik  PK menjadi  milik PKS,  termasuk  anggota  dewan  dan  para  kadernya.  Dengan  penggabungan  ini
maka  PK  Partai  Keadilan  resmi  berubah  nama  menjadi  PKS  Partai  Keadilan Sejahtera.
Setelah Pemilu  2004 Hidayat  Nur  Wahid adalah  Presiden  PKS  yang sedang  menjabat kemudian  terpilih  sebagai  ketua  MPR masa  bakti  2004 - 2009
dan  mengundurkan  diri  dari  jabatannya  sebagai  Presiden  Partai  Keadilan
Sejahtera.  Pada  Sidang  Majelis  Syuro  I  PKS  pada  tanggal  26  - 29  Mei  2005  di Jakarta,  Tifatul  Sembiring terpilih  menjadi  Presiden  PK  Sejahtera  periode  tahun
2005-2010.  Seperti  Nurmahmudi  Ismail dan  Hidayat  Nur  Wahid disaat  Tifatul Sembiring dipercaya oleh Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden Indonesia
ke-6  sebagai  Menteri  Komunikasi  dan  Informatika.  Maka  estafet  kepemimpinan pun  berpindah  ke  Luthfi  Hasan  Ishaq sebagai  pjs  Presiden  PK  Sejahtera.  Pada
Sidang  Majelis  Syuro  PKS  II  pada  16 - 20 Juni  2010  di  Jakarta,  Luthfi  Hasan Ishaaq terpilih  menjadi  Presiden  PKS periode  2010 - 2015. Pada  Pemilu  2004
PKS  memperoleh  suara  sebanyak  7,34    8.325.020  dari  jumlah  total  dan mendapatkan  45  kursi  di  DPR dari  total  550  kursi  di  DPR.  Pada  tanggal  9  Juli
2008 PKS  memperoleh  nomor  urut 8  dalam  PEMILU  2009  melalui  Pengundian Nomor  Urut  Partai  yang  diadakan  secara  resmi  oleh  KPU.  Partai  Keadilan
Sejahtera mendapat 57 kursi 10  di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009,  setelah  mendapat  sebanyak  8.206.955  suara  7,9   dan  menjadi  satu-
satunya  partai  selain  Demokrat yang  mengalami  kenaikan  jumlah  persentase perolehan suara.
Kisruh  mantan  politikus  PKS  Yusuf  Supendi  hampir  dua  pekan  terakhir memunculkan ide pembuatan partai politik baru. Ide ini sama saja membenarkan
asumsi  selama  ini  dengan  faksi  kesejahteraan  dan  keadilan.  Bagaimana  prospek partai  PKS  itu  tidaklah  mengejutkan  jika  partai  politik  terpecah  belah  lebih  dari
satu. Sejarah partai politik di Indonesia pasca reformasi ini banyak memunculkan partai  sempalan.  Mulai  dari  Partai  Golkar  dengan  Partai  Keadilan dan  Persatuan
Indonesia  yang  didirikan  oleh  almarhum  Jenderal  Edi  Sudrajad  setelah  kalah dalam  Munas  Partai  Golkar  1998.  Partai  Kebangkitan  Bangsa  juga  terpecah
dengan  PKB  Gus  Dur  dan  PKNU. Di  Partai  Amanat  Nasional muncul  Partai Matahari  Bangsa  yang  didirkan  oleh  anak  muda  Muhammadiyah  yang  kecewa
dengan  PAN.  Kini  giliran  PKS  yang  didera  persoalan  internalnya  akibat  aksi Yusuf  Supendi.  Persoalan  itu  memancing  mantan  politisi  Partai  Keadilan
berkeinginan  mendirikan  partai  politik  baru.  Seperti  mantan  anggota  Majelis Syura  Partai  Keadilan  Tizar  Zein  yang  berseloroh  untuk  membentuk  Hizbullah
yang berarti  Partai  Allah. Meski belakangan, Hizbullah  diwujudkan bukan untuk
mengikuti  pemilihan  umum.  Secara  teoritis,  bisa-bisa  saja,  para  mantan fungsionaris Partai Keadilan maupun PKS membentuk partai politik baru sebagai
deferensiasi  atau  antitesa  dari  PKS.  Apalagi  undang-undang No. 2  tahun  2011 tentang  Partai  Politik  memungkinkan  pembentukan  partai  politik  baru.  Mantan
anggota  Dewan  Syariah  DPP  Partai  Keadilan  yaitu  Habibullah  menyebutkan penyataan  Tizar  Zein  terkait  pembentukan  partai  Hizbullah  hanyalah  seloroh
semata  alias  tidak  serius.  Tidak  ada  obrolan  di  internal  kami  untuk  membentuk partai  baru.  Itu  selorohan  Ustadz  Tizar  kepada  INILAH.COM  melalui  saluran
telepon  di  Jakarta  pada  hari  jumat  142011.  Ketika  ditanya  apakah  ada kemungkinan  membentuk  partai  politik  oleh Habibullah  menyebutkan  jika
momentum  pembentukan  partai  politik  tidak  tepat  maka  akan  sia-sia.  Kalau momentumnya  tidak  tepat  tidak  ada  gunanya.  Semua  kerja  ada  urutan  dan
momentumnya. Jika  melihat  perjalanan  PKS  sejak  era  reformasi  1998  lalu, sebenanya cenderung mengalami perkembangan yang positif. Seperti saat Pemilu
1999, PKS yang mulanya bernama Partai Keadilan mendapat 1,4  suara. Setelah tidak lolos electoral threshold ET, PK akhirnya menjadi PKS yang dalam Pemilu
2004  memperoleh  7,34 .  Perolehan  suara  ini  juga  mengalami  kenaikan  yang dalam  Pemilu  2009  mencapai  7,88 .  PKS  terus  melakukan  inovasi  politiknya
untuk  memperluas  cakupan  dukungan  suaranya.  Seperti  menjelang  Pemilu  2009 lalu,  PKS  mendeklarasikan  diri sebagai  partai  terbuka.  Bahkan PKS  melalui
sejumlah  iklan politiknya  menjadikan  mantan  Presiden  Soeharto  sebagai  bintang iklan dengan  menyebut sebagai  pahlawan.  Manuver PKS ini juga  diikuti  dengan
menggelar  Rapimnas  di  Denpasar,  Bali  yang  jelas  bukan  basis  pendukung  PKS. Jika  melihat  persentasi  hasil  suara  dari  pemilu  ke  pemilu,  PKS  mengalami
perkembangan  signifikan.  Dalam  konsolidasi  internal  PKS  terbukti  dengan bertambahnya  kader  militan  yang  kini  berjumlah  sekitar  1,5  juta.  Wakil  Sekjen
DPP PKS Mahfudz Siddiq mempersilahkan bekas politisi PKS untuk membentuk partai politik baru yang sesuai dengan idealis dan islamis. Akan bagus jika mereka
bisa wujudkan partai Islamis dan Idealis seperti yang mereka selalu dengungkan. Semakin  cepat  semakin  bagus  agar  cukup  waktu  mereka  mempersiapkan  diri
untuk ikut pemilu 2014, saran Mahfudz. Ide pembentukan partai politik baru yang
merupakan sempalan PKS diprediksikan sulit terwujud. Karena faktanya, mereka yang  telah  keluar  dari  PK  maupun  PKS  sejatinya  tidak  memiliki  hubungan  satu
dengan lainnya. Apalagi jika melihat sejarah keluarnya mereka dari partai politik sulit rasanya mereka membentuk partai politik. Karena mereka keluar disebabkan
frustrasi akibat realitas politik di lapangan. Banyak  pengamat  mencermati  kebangkitan  Partai  Keadilan  Sejahtera
sebagai  bukti  kemampuan  partai  politik  Islam  untuk  mengemas  isu-isu  publik, semisal anti korupsi dan pelayanan sosial. Padahal selama ini partai politik Islam
dan partai berbasis agama pada umumnya, terpenjara isu-isu religius dan ideologi. Kemenangan Partai Keadilan Sejahtera bersama mitra koalisinya dalam pemilihan
kepala  daerah  terkini  di  Jawa  Barat adalah Partai  Amanat  Nasional  dan  di Sumatera  Utara adalah  Partai  Persatuan  Pembangunan dan  Partai  Bulan  Bintang
menunjukkan  partai  Islam  bias  menandingi  partai  nasioanalis  dan  menyangkal pragmatisme dalam  derajat  tertentu.  Analisis  pengamat  lebih terfokus  pada
efektivitas  mesin  politik  atau  popularitas  kandidatnya.  Belum  ada  yang  secara serius  menelaah  faktor  sosial  budaya.  Kebangkitan Partai  Keadilan  Sejahtera
didukung  lahirnya  generasi  baru  diera  transisi  tahun  1998-2008.  Generasi  ini tewlah  mematahkan  ambisi  para  elite Partai  Keadilan  Sejahtera  merupakan
pelanjut perjuangan Partai Keadilan yang dalam pemilu 1999 lalu meraih 1,4 juta suara  7  kursi  DPR,  26  kursi  DPRD  Propinsi  dan  163  kursi  DPRD  Kota  dan
Kabupaten. Partai  Keadilan  Sejahtera  percaya  bahwa  jawaban  untuk  melahirkan
Indonesia  yang  lebih  baik  di  masa  depan  adalah  dengan  mempersiapkan  kader- kader  yang berkualitas baik  secara moral, intelektual dan profesional. Karena itu
PKS sangat  peduli  dengan  perbaikan-perbaikan  ke  arah  terwujudnya  Indonesia yang adil dan sejahtera. Kepedulian inilah yang menapaki setiap jejak langkah dan
aktivitas  partai.  Dari  sebuah entitas  yang  belum  dikenal  sama  sekali  dalam jagat perpolitikan  Indonesia  hingga  dikenal  dan  eksis  sampai  saat  ini.  Sebagai  partai
yang  menduduki  peringkat  7  dalam  pemilu  1999  lalu,  Partai  Keadilan  Sejahtera bertekad untuk meningkatkan daya pengaruhnya dalam pemilu 2004 mendatang.
Sejalan  dengan  semangat  peran  dan  tanggung jawab  untuk  berpatisipasi memikul  amanah  reformasi  yang  bergulir  sejak  1998,  Partai  Keadilan  Sejahtera
yang disingkat dengan PKS didirikan di Jakarta, 20 April 2002 7 Shafar 1423 H. PKS  adalah  hasil  kreasi  sekelompok  anak  bangsa  yang  memiliki  cita-cita  luhur
yaitu menegakkan keadilan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia. Partai ini merupakan penerus perjuangan Partai Keadilan  karena memiliki kesamaan tujuan
dan  cita-cita. Roda  organisasi  dikelola  oleh  Dewan  Pimpinan  Pusat  di  Jakarta website  resmi:  http:pk-sejahtera.org.  Saat  ini PKS  memiliki  pengurus  di  30
DPW setingkat provinsi, 312 DPD setingkat kotamadya dan kabupaten dan 2.155 DPC  setingkat  kecamatan di  seluruh  Indonesia.  Selain  itu,  PK-Sejahtera  juga
memiliki  13  perwakilan  di  luar  negeri  yang  disebut  dengan  Pusat  Informasi  dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera PIP-PKS, salah satunya di Belanda.
Sesuai dengan mandat DPP PKS di Jakarta Pusat Informasi dan Pelayanan Partai  Keadilan  Sejahtera PIP-PKS di Belanda mewakili  fungsi PKS di  Jakarta
serta  melaksanakan  amanah  kepartaian  antara  lain  pembinaan  kader,  tarbiyah, dakwah,  diplomasi  sesuai  dengan  visi  dan  misi  kebijakan  politik  luar  negeri
Indonesia  dan  partai,  penyebaran  informasi  serta  pelayanan  kepada  masyarakat. Dalam aspek di atas PIP-PKS di Belanda ingin meningkatkan perannya membantu
dan menjembatani agar masyarakat Indonesia yang bermukim di Belanda mampu berintegrasi  dengan  baik  serta  menjadi  bagian  dari  masyarakat  sesuai  dengan
rechts  en  orde  yang  berlaku  di  Belanda.  Sedangkan  dalam  bidang  pelayanan masyarakat,  PIP-PKS  di  Belanda  membantu  koordinasi  kalau  ada  ormas  dari
komunitas  Indonesia  di Belanda  yang  berminat  mendatangkan  ulama  dan  ustadz moderat dari Indonesia.
Khusus  dalam  bidang  bidang  diplomasi PIP-PKS  di  Belanda  sedang menjajaki peluang kerjasama dan saling-memahami dengan parpol-parpol, ormas,
lembaga  riset dan  LSM  Belanda  untuk  kepentingan  bangsa  dan  negara  yang beraspirasi  membangun  posisi  Indonesia  yang  semakin  aktif,  bebas  dan
bermartabat  dalam  parcaturan  internasional.  Kekuatan  politik  dan  dukungan publik  yang semakin  menguat  terhadap  PKS di  Indonesia  dalam  konteks Negara
Kesatuan  Republik  Indonesia    yang  demokratis maka  peran  dan  tanggung  jawab
diplomasi  PKS  semakin  besar  pula.  Dalam  bidang  ini,  sebagai  bagian  dari  anak bangsa,  PIP-PKS  Belanda  akan  selalu  berkoordinasi  dan  bekerjasama  dengan
Kedutaan Besar  Republik Indonesia serta  ormas dan  organisasi  kepemudaan dan pelajar  Indonesia  di  Belanda. Meskipun  berbasis  massa  Islam PKS  adalah  milik
bangsa  yang  senantiasa  terbuka  menerima  dan  bekerjasama  dengan  seluruh elemen masyarakat Indonesia dan dunia yang memiliki semangat yang sama yaitu
membela  keadilan  dan  kesetaraan,  kesejehteraan  dan  hidup  manusia  yang bermartabat.  Semangat  ini  pula  yang  mewarnai  fungsi,  peran  dan  kontribusi
kepartaian, keummatan serta kemasyarakatan PIP-PKS di Belanda. Apa  hubungannya  dengan  Partai  Keadilan  Sejahtera  pendiri  Partai
Keadilan  Sejahtera  adalah  kaum  muda  yang  menikmati  berkah pendidikan  diera Orde Baru, Sebagian diantara mereka alumni mancanegara. Berbeda dengan tesis
Sadanand  Dhume  Yale Global  Online,  1  Desember  2005 yang  menyebut  Partai Keadilan Sejahtera sebagai ancaman nasional, lebih berbahaya lewat suara ballot
ketimbang  senjata  bullet.  Sadanad  Dhume  yang  mantan  wartawan  Far  Eastern Economic  Review  itu  berkesimpulan  Partai  Keadilan  Sejahtera  dalah  partai
radikal  karena  kadernya  kebanyakan  alumni  Timur  Tengah.  Itu  konklusi menggelikan  karena  karena  sebagian  besar  pimpinan  Partai  Keadilan  Sejahtera
bukan  alumni  Timur  Tengah.  Ada  yang  lulusan  perguruan  tinggi  di  Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Presiden pertama adalah PK, Nur Mammudi Ismail
adalah  alumni  Universitas  Texas.  Presiden kedua  adalah Hidayat  Nur  Wahid memalumni Universitas Madinah. Presiden Partai Keadilan Sejahtera yang jarang
disebut orang Muzammil Yusuf, produk asli Universitas Indonesia, walau sempat kursus  bahasa  Inggris  di  Australia  dan  kursus  bahasa  Arab  di  Mesir.  Presiden
ketiga Partai  Keadilan  Sejahtera adalah  Ahmad  Tifatul  Sembiring  yang mengantikan  Hidayat tercatat  sebagai  alumni  Sekolah  Tinggi  Ilmu  Komputer
Trisakti.  Dengan  formasi  seperti  itu,  terbantahkan  pandangan  yang  menyebut Partai  Keadilan  Sejahtera  partai  fundamentalis  lantaran  seperti  simpulan
pimpinannya lulusan Timur Tengah, Walter Lohman The Heritage Foudation, 28 April 2008 yang mengikuti logika dangkal Dhume.
Namun  publik  mengetahui  kader  simpatisan  Partai  Keadilan  Sejahtera sangat  aktif  membentuk  lembaga  sosial  dan  asosiasi  professional  diberbagai
bidang. Perluasan pengaruh lembaga itu pada gilirannya menentukan pembesaran politik Partai Keadilan Sejahtera. Perlu dicermati secara khusus kreativitas budaya
yang  diperolpori Partai  Keadilan  Sejahtera  seperti  terwakili  dalam  acara  milad yang diikuti 150.000 simpatisannya.
57
Menuju  pemilu  2009  tantangan  partai-partai  Islam  ada  dua.  Tantangan pertama  adalah  seberapa  jauh  partai  Islam  mampu  bersaing  dengan  partai
nasionalis.  Tantangan  kedua  adalah  sejauh  mana  partai  Islam  biasa  mengejar mitos  Masyumi  sebagai  ekspor  partai  Islam  dengan  pencapaian  suara  tertinggi.
Untuk  tantangan  pertama,  untuk  sementara  situasi  belum  berubah  banyak  dari pemilu demokratis sebelum tahun 1955, 1999 sampai 2004. Gabungan perolehan
suara partai Islam masih kalah dengan perolehan partai nasionalis. Apalagi kalau dibandingkan  antara  perolehan  suara  partai  yang  khusus  berasas  Islam  dengan
partai  nasionalis. Untuk  tantangan  kedua,  prestasi  Masyumi  tahun  1955  belum tersaingi  oleh  parpol  Islam  dalam  semua  pemilu  demokratis,  baik  dari  segi
persentase suara maupun dari segi ranking. Perolehan Masyumi tahun 1955 adalah 20,59  .  Perolehan  suara  partai  Islam  tertinggi  tahun  1999  adalah  Partai
Kebangkitan  Bangsa  dengan  12  .  Tahun  2004  Kebangkitan  Bangsa  dengan  10 dan  Juni  2008 Partai  Kebangkitan  Bangsa  dan  Partai  Keadilan  Sejahtera
masing-masing  7,4  .  Akan  menjadi  menarik  untuk  melihat  apakah  ada  partai Islam yang akan mampu meruntuhkan mitos Masyumi partai manakah itu.
Dari  segi  ranking  posisi  Masyumi  tahun  1955  adalah  No.  2 Partai Kebangkitan Bangsa tahun 1999 dan tahun 2004 No. 3 dibawah Partai Demokasi
Indonesia Perjuangan dan Golongan Karya tahun 1999. Dibawah Golongan Karya dan  Partai  Demokrasi  Indonesia  Perjuanagan ditahun  2004.  Juni  2008,  partai
Islam justru melorot keposis 4 diduduki bersama Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai  Keadilan  Sejahtera  masing-masing  dengan  7,4    suara.  Meski  demikian
suara Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terus merolot,
57 P. Nasyid,  Dinamika Sosial  Budaya  PKS,  artikel  diakses  pada  24  Juli  2009  dari http:www.PKS.Org
serta konflik  Partai  Kebangkitan  Bangsa  tak  kunjung  selesai  dan  kenaikan  suara Partai  Kebangkitan  Bangsa,  berlanjut  ada  peluang  bagi  Partai  Kebangkitan
Bangsa untuk meloncat keposisi 3 atau 2 besar. Salah satu cara agar partai Islam bisa langsung meloncat ke no.1 atau no. 2
adalah  dengan  bergabung  menjadi  partai  Islam  tunggal.  Ini  mungkin  karena gabungan  suara  partai Islam  Juni  2008 adalah  21,1   atau lebih besar  dari  pada
suara  Golongan  Karya yang  sementara  12    dan  hanya  berselisih  tipis  dengan Partai  Demokrasi  Indonesia  Perjuangan yang  23,8  .  Masalahnya  elit  politik
partai  Islam  sulit  bersatu  seperti  dinyatakan  sendiri  berbagai  tokoh  partai  Islam yang  terkumpul  dalam  sebuah  seminar  tentang  partai  Islam  bergabung  meski
mereka  tidak  yakin  ini  biasa  dilakukan  pendirian  partai  Islam,  selain  didasarkan pada ideologi politik tertentu juga didasari asumsi bahwa ada segmen masyarakat
yang  melihat  partai  Islam  sebagai  entitas  yang  berbeda  dibandingkan  partai nasionalis.  Makin  berbeda  dan  lebih  baik  dibanding  partai  nasionalis  semakin
besar  peluang  partai  Islam  untuk  dipilih.  Masalahnya  ternyata  partai  Islam dipersepsi  tidak  terlalu  berbeda  dengan  partai  nasionalis  baik  dalam  hal  partai
maupun perilaku elit atau pengurusnya.
58
Pada  tahun  2004  Partai  Keadilan  Sejahtera  besar  bukan  karena  identitas keislamannya melainkan identitas moral yang universal tidak heran jika pengamat
politik dan dosen dari The Australian Nasional University Canberra Dokter Greg Fealy  menyebutkan  bahwa  apa  yang  diperoleh  dari  Partai  Keadilan  Sejahtera
bukan  hanya  karena  perkembangan  partai  yang  sangat  besar  dalam  hal keanggotaan  dan  perolehan  suara  dalam pemilu melainkan  juga  karena  partai itu
menawarkan  pendekatan  baru  dan  berbeda  dalam  politik  Islam. Pemilu legislatif telah usai dari hasil pusat tabulasi KPU secara rasional hingga hari ini sabtu 114
pukul : 12.00 WIB perolehan suara sementara masih didominasi Partai Demokrat sebesar 20,928  disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebesar 14,857
kemudian Partai Golongan Karya sebesar 14,587 , Partai Keadilan Sejahtera sebesar  5,841    dan  Partai  Persatuan  Pembangunan  sebesar  5,272    sedangkan
58 Ahmad Herawan,  Data  Komisi  Pemilihan  Umum  PKS, artikel  diakses  pada  11  April 2008 http:www.pks.org.
yang  laiunnya  memperoleh  dukungan  suara  kurang  dari  5  . Posisi  Partai Demokrat berada diatas angin jauh meninggalkan dua pesaing ketatnya. Golongan
Karya  dan  Demokrasi  Indonesia  Perjuangan.  Koalisi  partai  pengusung  Susilo Bambang Yudhoyono itu  diprediksi hampir dipastikan tidak akan merapat kedua
lawan politiknya itu. Sejumlah partai menengah seperti Partai Perserikatan Bangsa dan  Partai  Keadilan  Sejahtera  diperkirakan  akan  mendapatkan  barisan  dalam
koalisi golden bridge bersama Demokrat. Namun  apakah  partai  yang  diajak  berkoalisi  seperti  Partai  Keadilan
Sejahtera  akan  legowo  tak  mendapatkan  jatah  R12.  Mengingat  partai  pimpinan Ahmad  Tifatul  Sembiring  itu  mempunyai  figure  kuat  yanag  pantas  diajukan
sebagai  pendamping  Susilo  Bambang  Yudhoyono.    Arie  Sudjono  menuturkan fraksi  pramatis  di  Partai  Keadilan  Sejahtera  memang  akan  mendorong  untuk
mendapat kursi R12. Tapi di Partai Keadilan Sejahtera itu fraksinya tidak tunggal. Kalau berpikir jangka pendek pasti yang penting dapat jatah.
Hal ini tidak kalah menarik adalah ketika perwakilan dari Partai Keadilan Sejahtera merespon pertanyaan tentang adanya upaya pembangkangan sipil wujud
kekecewaan  masyarakat  terhadap  kinerja  partai  politik  selama  rentang  waktu  10 terakhir  pasca  reformasi.  Menurut  bulan  sealku  perwakilan  dari  Partai  Keadilan
Sejahtera  pembangkangan  sipil  itu  sah-sah  saja  asalkan  dikemas  dalam  wujud yang bagus. Dalam arti bahwa pembangkangan sipil harus bersifat produktif dalm
upaya  melakukan  pencerahan  terhadap  masyarakat  bisa  seperti  pemberdayaan masyarakat  dan  lain  sebagainya  sehingga  hasil  dari  pembangkangan  sipil  bukan
sesuatu  yang  destruktif  melainkan  mempunyai  nilai  positif  bagi  kemajuan msyarakat. Hasil pembahasan dalam diskusi ini tentunya menjadi agenda penting
bagi  selueuh  partai  poltik  sebagai  instrumen  yang  bisa  mengawal  transisi demokrasi di Indonesia.
59
Platform  Partai  Keadilan  Sejahtera  PKS  merupakan  dokumen  yang mempelopori reformasi sistem politik, pemerintahan dan  birokrasi,  peradilan dan
militer  agar  tetap  berkomitmen  terhadap  penguatan  demokrasi,  mendorong pelanggaran  system  ketatanegaraan  sesuai  dengan  fungsi  dan  wewenangnya,
59 Fatkhuri, Muslim Liberal, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, h.145.
menumbuhkan  kepemimpinan  yang  kuat,  membangun  sistem  politik  yang  sehat, mengentaskan  kemiskinan,  mengurangi  pengganguran  dan  mrningkatakan
kesejateraan  rakyat,  menuju  pendidikan  berkeadilan  dengan  memberikan kesempatan  yang  seluas-luasnya  bagi  bagi  seluruh  rakyat  Indonesia,  refleksikan
visi,  misi,  program  dan  sikap  partai  terhadap  berbagai  persoalan  Bangsa Indonesia.  Platform  ini  akan  menjadi  motivasi  dan  penggerak  utama  kegiatan
partai, dan akan menjadikan semua aset Partai Keadilan Sejahtera di semua sektor kehidupan,  dapat  diberdayakan  dan  didaya  gunakan  istighlallil  amtsal aset
dakwah, bekerja secara terintegrasi, kontinyu, fokus dan terarah sehingga sumber daya  partai  yang  terbatas  bisa  dikelola  secara  baik  menjadi  efisien  dan  efektif
untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan dan secara langsung bisa dirasakan oleh para simpatisan, konstituen partai, dan masyarakat Indonesia.
Berikut ini platform Partai Keadilan Sejahtera, yaitu : 1. Bidang Politik
a. Politik Nasional b. Kepemimpinan Nasional
c. Ketatanegaraan d. Reformasi Birokrasi, Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi
e. Penegakan Hukum dan Perlindungan HAM f. Pertahanan
g. Keamanan h. Kewilayahan
i. Politik Luar Negeri j. Komunikasi dan Informasi
2. Bidang Perekonomian a. Penegakan Reformasi Ekonomi
b. Kerangka Ekonomi Makro c. Pengentasan Kemiskinan
d. Investasi dan Infrastruktur e. Perbankan dan Finansial
f. Ekonomi Syariah
g. Industri, Iptek, BUMN dan Perdagangan h. Pertanian Kehutanan dan Kelautan
i. Energi, Pertambangan dan Pengelolaan SDA j. Usaha Kecil, Mikro dan Koperasi
k. Ketenagakerjaan, SDM dan Penciptaan Lapangan Kerja l. Desentralisasi Fiskal, Otonomi Daerah dan Pembangunan Regional
m. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat n. Perjuangan Petani
o. Perjuangan Buruh p. Perjuangan Nelayan
q. Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup 3. Bidang Sosial Budaya
a. Pendidikan Nasional b. Pembangunan Kesehatan Nasional
c. Seni, Budaya dan Pariwisata d. Pemberdayaan Masyarakat
e. Kepeloporan Pemuda f. Olah Raga
g. Perempuan Indonesia h. Pembinaan Keluarga
i. Dakwah dan Pembinaan Umat Beragama
B. Isu-Isu Gender Perempuan PKS