Dinamika PKS Dalam Politik Indonesia

58

BAB IV PANDANGAN POLITISI PEREMPUAN

PKS DALAM HUKUM BERKEADILAN GENDER

A. Dinamika PKS Dalam Politik Indonesia

Pada 20 Juli 1998 PKS berdiri dengan nama awal Partai Keadilan dalam sebuah konferensi pers di Aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta. Presiden ketua partai ini adalah Nurmahmudi Ismail. Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan Hutbun dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Ismail saat itu presiden partai sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Hidayat Nur Wahid yang terpilih pada 21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan partai Islam PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI dan PSII 1905 menggelar acara sarasehan dan silaturahmi partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen Undang-Undang Dasar tahun 1945. Akibat undang-undang Pemilu No. 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya batas minimum keikut sertaan parpol pada pemilu selanjutnya electoral threshold dua persen, maka PK harus mengubah namanya untuk dapat ikut kembali di Pemilu berikutnya. Pada 2 Juli 2003, Partai Keadilan Sejahtera menyelesaikan seluruh proses verifikasi Departemen Kehakiman dan HAM Depkehham di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah setingkat Propinsi dan Dewan Pimpinan Daerah setingkat Kabupaten atau Kota. Sehari kemudian PK bergabung dengan PKS dan dengan penggabungan ini, seluruh hak milik PK menjadi milik PKS, termasuk anggota dewan dan para kadernya. Dengan penggabungan ini maka PK Partai Keadilan resmi berubah nama menjadi PKS Partai Keadilan Sejahtera. Setelah Pemilu 2004 Hidayat Nur Wahid adalah Presiden PKS yang sedang menjabat kemudian terpilih sebagai ketua MPR masa bakti 2004 - 2009 dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro I PKS pada tanggal 26 - 29 Mei 2005 di Jakarta, Tifatul Sembiring terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode tahun 2005-2010. Seperti Nurmahmudi Ismail dan Hidayat Nur Wahid disaat Tifatul Sembiring dipercaya oleh Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden Indonesia ke-6 sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Maka estafet kepemimpinan pun berpindah ke Luthfi Hasan Ishaq sebagai pjs Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro PKS II pada 16 - 20 Juni 2010 di Jakarta, Luthfi Hasan Ishaaq terpilih menjadi Presiden PKS periode 2010 - 2015. Pada Pemilu 2004 PKS memperoleh suara sebanyak 7,34 8.325.020 dari jumlah total dan mendapatkan 45 kursi di DPR dari total 550 kursi di DPR. Pada tanggal 9 Juli 2008 PKS memperoleh nomor urut 8 dalam PEMILU 2009 melalui Pengundian Nomor Urut Partai yang diadakan secara resmi oleh KPU. Partai Keadilan Sejahtera mendapat 57 kursi 10 di DPR hasil Pemilihan Umum Anggota DPR 2009, setelah mendapat sebanyak 8.206.955 suara 7,9 dan menjadi satu- satunya partai selain Demokrat yang mengalami kenaikan jumlah persentase perolehan suara. Kisruh mantan politikus PKS Yusuf Supendi hampir dua pekan terakhir memunculkan ide pembuatan partai politik baru. Ide ini sama saja membenarkan asumsi selama ini dengan faksi kesejahteraan dan keadilan. Bagaimana prospek partai PKS itu tidaklah mengejutkan jika partai politik terpecah belah lebih dari satu. Sejarah partai politik di Indonesia pasca reformasi ini banyak memunculkan partai sempalan. Mulai dari Partai Golkar dengan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia yang didirikan oleh almarhum Jenderal Edi Sudrajad setelah kalah dalam Munas Partai Golkar 1998. Partai Kebangkitan Bangsa juga terpecah dengan PKB Gus Dur dan PKNU. Di Partai Amanat Nasional muncul Partai Matahari Bangsa yang didirkan oleh anak muda Muhammadiyah yang kecewa dengan PAN. Kini giliran PKS yang didera persoalan internalnya akibat aksi Yusuf Supendi. Persoalan itu memancing mantan politisi Partai Keadilan berkeinginan mendirikan partai politik baru. Seperti mantan anggota Majelis Syura Partai Keadilan Tizar Zein yang berseloroh untuk membentuk Hizbullah yang berarti Partai Allah. Meski belakangan, Hizbullah diwujudkan bukan untuk mengikuti pemilihan umum. Secara teoritis, bisa-bisa saja, para mantan fungsionaris Partai Keadilan maupun PKS membentuk partai politik baru sebagai deferensiasi atau antitesa dari PKS. Apalagi undang-undang No. 2 tahun 2011 tentang Partai Politik memungkinkan pembentukan partai politik baru. Mantan anggota Dewan Syariah DPP Partai Keadilan yaitu Habibullah menyebutkan penyataan Tizar Zein terkait pembentukan partai Hizbullah hanyalah seloroh semata alias tidak serius. Tidak ada obrolan di internal kami untuk membentuk partai baru. Itu selorohan Ustadz Tizar kepada INILAH.COM melalui saluran telepon di Jakarta pada hari jumat 142011. Ketika ditanya apakah ada kemungkinan membentuk partai politik oleh Habibullah menyebutkan jika momentum pembentukan partai politik tidak tepat maka akan sia-sia. Kalau momentumnya tidak tepat tidak ada gunanya. Semua kerja ada urutan dan momentumnya. Jika melihat perjalanan PKS sejak era reformasi 1998 lalu, sebenanya cenderung mengalami perkembangan yang positif. Seperti saat Pemilu 1999, PKS yang mulanya bernama Partai Keadilan mendapat 1,4 suara. Setelah tidak lolos electoral threshold ET, PK akhirnya menjadi PKS yang dalam Pemilu 2004 memperoleh 7,34 . Perolehan suara ini juga mengalami kenaikan yang dalam Pemilu 2009 mencapai 7,88 . PKS terus melakukan inovasi politiknya untuk memperluas cakupan dukungan suaranya. Seperti menjelang Pemilu 2009 lalu, PKS mendeklarasikan diri sebagai partai terbuka. Bahkan PKS melalui sejumlah iklan politiknya menjadikan mantan Presiden Soeharto sebagai bintang iklan dengan menyebut sebagai pahlawan. Manuver PKS ini juga diikuti dengan menggelar Rapimnas di Denpasar, Bali yang jelas bukan basis pendukung PKS. Jika melihat persentasi hasil suara dari pemilu ke pemilu, PKS mengalami perkembangan signifikan. Dalam konsolidasi internal PKS terbukti dengan bertambahnya kader militan yang kini berjumlah sekitar 1,5 juta. Wakil Sekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq mempersilahkan bekas politisi PKS untuk membentuk partai politik baru yang sesuai dengan idealis dan islamis. Akan bagus jika mereka bisa wujudkan partai Islamis dan Idealis seperti yang mereka selalu dengungkan. Semakin cepat semakin bagus agar cukup waktu mereka mempersiapkan diri untuk ikut pemilu 2014, saran Mahfudz. Ide pembentukan partai politik baru yang merupakan sempalan PKS diprediksikan sulit terwujud. Karena faktanya, mereka yang telah keluar dari PK maupun PKS sejatinya tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya. Apalagi jika melihat sejarah keluarnya mereka dari partai politik sulit rasanya mereka membentuk partai politik. Karena mereka keluar disebabkan frustrasi akibat realitas politik di lapangan. Banyak pengamat mencermati kebangkitan Partai Keadilan Sejahtera sebagai bukti kemampuan partai politik Islam untuk mengemas isu-isu publik, semisal anti korupsi dan pelayanan sosial. Padahal selama ini partai politik Islam dan partai berbasis agama pada umumnya, terpenjara isu-isu religius dan ideologi. Kemenangan Partai Keadilan Sejahtera bersama mitra koalisinya dalam pemilihan kepala daerah terkini di Jawa Barat adalah Partai Amanat Nasional dan di Sumatera Utara adalah Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Bulan Bintang menunjukkan partai Islam bias menandingi partai nasioanalis dan menyangkal pragmatisme dalam derajat tertentu. Analisis pengamat lebih terfokus pada efektivitas mesin politik atau popularitas kandidatnya. Belum ada yang secara serius menelaah faktor sosial budaya. Kebangkitan Partai Keadilan Sejahtera didukung lahirnya generasi baru diera transisi tahun 1998-2008. Generasi ini tewlah mematahkan ambisi para elite Partai Keadilan Sejahtera merupakan pelanjut perjuangan Partai Keadilan yang dalam pemilu 1999 lalu meraih 1,4 juta suara 7 kursi DPR, 26 kursi DPRD Propinsi dan 163 kursi DPRD Kota dan Kabupaten. Partai Keadilan Sejahtera percaya bahwa jawaban untuk melahirkan Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah dengan mempersiapkan kader- kader yang berkualitas baik secara moral, intelektual dan profesional. Karena itu PKS sangat peduli dengan perbaikan-perbaikan ke arah terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera. Kepedulian inilah yang menapaki setiap jejak langkah dan aktivitas partai. Dari sebuah entitas yang belum dikenal sama sekali dalam jagat perpolitikan Indonesia hingga dikenal dan eksis sampai saat ini. Sebagai partai yang menduduki peringkat 7 dalam pemilu 1999 lalu, Partai Keadilan Sejahtera bertekad untuk meningkatkan daya pengaruhnya dalam pemilu 2004 mendatang. Sejalan dengan semangat peran dan tanggung jawab untuk berpatisipasi memikul amanah reformasi yang bergulir sejak 1998, Partai Keadilan Sejahtera yang disingkat dengan PKS didirikan di Jakarta, 20 April 2002 7 Shafar 1423 H. PKS adalah hasil kreasi sekelompok anak bangsa yang memiliki cita-cita luhur yaitu menegakkan keadilan dan mensejahterakan masyarakat Indonesia. Partai ini merupakan penerus perjuangan Partai Keadilan karena memiliki kesamaan tujuan dan cita-cita. Roda organisasi dikelola oleh Dewan Pimpinan Pusat di Jakarta website resmi: http:pk-sejahtera.org. Saat ini PKS memiliki pengurus di 30 DPW setingkat provinsi, 312 DPD setingkat kotamadya dan kabupaten dan 2.155 DPC setingkat kecamatan di seluruh Indonesia. Selain itu, PK-Sejahtera juga memiliki 13 perwakilan di luar negeri yang disebut dengan Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera PIP-PKS, salah satunya di Belanda. Sesuai dengan mandat DPP PKS di Jakarta Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera PIP-PKS di Belanda mewakili fungsi PKS di Jakarta serta melaksanakan amanah kepartaian antara lain pembinaan kader, tarbiyah, dakwah, diplomasi sesuai dengan visi dan misi kebijakan politik luar negeri Indonesia dan partai, penyebaran informasi serta pelayanan kepada masyarakat. Dalam aspek di atas PIP-PKS di Belanda ingin meningkatkan perannya membantu dan menjembatani agar masyarakat Indonesia yang bermukim di Belanda mampu berintegrasi dengan baik serta menjadi bagian dari masyarakat sesuai dengan rechts en orde yang berlaku di Belanda. Sedangkan dalam bidang pelayanan masyarakat, PIP-PKS di Belanda membantu koordinasi kalau ada ormas dari komunitas Indonesia di Belanda yang berminat mendatangkan ulama dan ustadz moderat dari Indonesia. Khusus dalam bidang bidang diplomasi PIP-PKS di Belanda sedang menjajaki peluang kerjasama dan saling-memahami dengan parpol-parpol, ormas, lembaga riset dan LSM Belanda untuk kepentingan bangsa dan negara yang beraspirasi membangun posisi Indonesia yang semakin aktif, bebas dan bermartabat dalam parcaturan internasional. Kekuatan politik dan dukungan publik yang semakin menguat terhadap PKS di Indonesia dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia yang demokratis maka peran dan tanggung jawab diplomasi PKS semakin besar pula. Dalam bidang ini, sebagai bagian dari anak bangsa, PIP-PKS Belanda akan selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia serta ormas dan organisasi kepemudaan dan pelajar Indonesia di Belanda. Meskipun berbasis massa Islam PKS adalah milik bangsa yang senantiasa terbuka menerima dan bekerjasama dengan seluruh elemen masyarakat Indonesia dan dunia yang memiliki semangat yang sama yaitu membela keadilan dan kesetaraan, kesejehteraan dan hidup manusia yang bermartabat. Semangat ini pula yang mewarnai fungsi, peran dan kontribusi kepartaian, keummatan serta kemasyarakatan PIP-PKS di Belanda. Apa hubungannya dengan Partai Keadilan Sejahtera pendiri Partai Keadilan Sejahtera adalah kaum muda yang menikmati berkah pendidikan diera Orde Baru, Sebagian diantara mereka alumni mancanegara. Berbeda dengan tesis Sadanand Dhume Yale Global Online, 1 Desember 2005 yang menyebut Partai Keadilan Sejahtera sebagai ancaman nasional, lebih berbahaya lewat suara ballot ketimbang senjata bullet. Sadanad Dhume yang mantan wartawan Far Eastern Economic Review itu berkesimpulan Partai Keadilan Sejahtera dalah partai radikal karena kadernya kebanyakan alumni Timur Tengah. Itu konklusi menggelikan karena karena sebagian besar pimpinan Partai Keadilan Sejahtera bukan alumni Timur Tengah. Ada yang lulusan perguruan tinggi di Jepang, Inggris dan Amerika Serikat. Presiden pertama adalah PK, Nur Mammudi Ismail adalah alumni Universitas Texas. Presiden kedua adalah Hidayat Nur Wahid memalumni Universitas Madinah. Presiden Partai Keadilan Sejahtera yang jarang disebut orang Muzammil Yusuf, produk asli Universitas Indonesia, walau sempat kursus bahasa Inggris di Australia dan kursus bahasa Arab di Mesir. Presiden ketiga Partai Keadilan Sejahtera adalah Ahmad Tifatul Sembiring yang mengantikan Hidayat tercatat sebagai alumni Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Trisakti. Dengan formasi seperti itu, terbantahkan pandangan yang menyebut Partai Keadilan Sejahtera partai fundamentalis lantaran seperti simpulan pimpinannya lulusan Timur Tengah, Walter Lohman The Heritage Foudation, 28 April 2008 yang mengikuti logika dangkal Dhume. Namun publik mengetahui kader simpatisan Partai Keadilan Sejahtera sangat aktif membentuk lembaga sosial dan asosiasi professional diberbagai bidang. Perluasan pengaruh lembaga itu pada gilirannya menentukan pembesaran politik Partai Keadilan Sejahtera. Perlu dicermati secara khusus kreativitas budaya yang diperolpori Partai Keadilan Sejahtera seperti terwakili dalam acara milad yang diikuti 150.000 simpatisannya. 57 Menuju pemilu 2009 tantangan partai-partai Islam ada dua. Tantangan pertama adalah seberapa jauh partai Islam mampu bersaing dengan partai nasionalis. Tantangan kedua adalah sejauh mana partai Islam biasa mengejar mitos Masyumi sebagai ekspor partai Islam dengan pencapaian suara tertinggi. Untuk tantangan pertama, untuk sementara situasi belum berubah banyak dari pemilu demokratis sebelum tahun 1955, 1999 sampai 2004. Gabungan perolehan suara partai Islam masih kalah dengan perolehan partai nasionalis. Apalagi kalau dibandingkan antara perolehan suara partai yang khusus berasas Islam dengan partai nasionalis. Untuk tantangan kedua, prestasi Masyumi tahun 1955 belum tersaingi oleh parpol Islam dalam semua pemilu demokratis, baik dari segi persentase suara maupun dari segi ranking. Perolehan Masyumi tahun 1955 adalah 20,59 . Perolehan suara partai Islam tertinggi tahun 1999 adalah Partai Kebangkitan Bangsa dengan 12 . Tahun 2004 Kebangkitan Bangsa dengan 10 dan Juni 2008 Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera masing-masing 7,4 . Akan menjadi menarik untuk melihat apakah ada partai Islam yang akan mampu meruntuhkan mitos Masyumi partai manakah itu. Dari segi ranking posisi Masyumi tahun 1955 adalah No. 2 Partai Kebangkitan Bangsa tahun 1999 dan tahun 2004 No. 3 dibawah Partai Demokasi Indonesia Perjuangan dan Golongan Karya tahun 1999. Dibawah Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuanagan ditahun 2004. Juni 2008, partai Islam justru melorot keposis 4 diduduki bersama Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera masing-masing dengan 7,4 suara. Meski demikian suara Golongan Karya dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan terus merolot, 57 P. Nasyid, Dinamika Sosial Budaya PKS, artikel diakses pada 24 Juli 2009 dari http:www.PKS.Org serta konflik Partai Kebangkitan Bangsa tak kunjung selesai dan kenaikan suara Partai Kebangkitan Bangsa, berlanjut ada peluang bagi Partai Kebangkitan Bangsa untuk meloncat keposisi 3 atau 2 besar. Salah satu cara agar partai Islam bisa langsung meloncat ke no.1 atau no. 2 adalah dengan bergabung menjadi partai Islam tunggal. Ini mungkin karena gabungan suara partai Islam Juni 2008 adalah 21,1 atau lebih besar dari pada suara Golongan Karya yang sementara 12 dan hanya berselisih tipis dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang 23,8 . Masalahnya elit politik partai Islam sulit bersatu seperti dinyatakan sendiri berbagai tokoh partai Islam yang terkumpul dalam sebuah seminar tentang partai Islam bergabung meski mereka tidak yakin ini biasa dilakukan pendirian partai Islam, selain didasarkan pada ideologi politik tertentu juga didasari asumsi bahwa ada segmen masyarakat yang melihat partai Islam sebagai entitas yang berbeda dibandingkan partai nasionalis. Makin berbeda dan lebih baik dibanding partai nasionalis semakin besar peluang partai Islam untuk dipilih. Masalahnya ternyata partai Islam dipersepsi tidak terlalu berbeda dengan partai nasionalis baik dalam hal partai maupun perilaku elit atau pengurusnya. 58 Pada tahun 2004 Partai Keadilan Sejahtera besar bukan karena identitas keislamannya melainkan identitas moral yang universal tidak heran jika pengamat politik dan dosen dari The Australian Nasional University Canberra Dokter Greg Fealy menyebutkan bahwa apa yang diperoleh dari Partai Keadilan Sejahtera bukan hanya karena perkembangan partai yang sangat besar dalam hal keanggotaan dan perolehan suara dalam pemilu melainkan juga karena partai itu menawarkan pendekatan baru dan berbeda dalam politik Islam. Pemilu legislatif telah usai dari hasil pusat tabulasi KPU secara rasional hingga hari ini sabtu 114 pukul : 12.00 WIB perolehan suara sementara masih didominasi Partai Demokrat sebesar 20,928 disusul Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sebesar 14,857 kemudian Partai Golongan Karya sebesar 14,587 , Partai Keadilan Sejahtera sebesar 5,841 dan Partai Persatuan Pembangunan sebesar 5,272 sedangkan 58 Ahmad Herawan, Data Komisi Pemilihan Umum PKS, artikel diakses pada 11 April 2008 http:www.pks.org. yang laiunnya memperoleh dukungan suara kurang dari 5 . Posisi Partai Demokrat berada diatas angin jauh meninggalkan dua pesaing ketatnya. Golongan Karya dan Demokrasi Indonesia Perjuangan. Koalisi partai pengusung Susilo Bambang Yudhoyono itu diprediksi hampir dipastikan tidak akan merapat kedua lawan politiknya itu. Sejumlah partai menengah seperti Partai Perserikatan Bangsa dan Partai Keadilan Sejahtera diperkirakan akan mendapatkan barisan dalam koalisi golden bridge bersama Demokrat. Namun apakah partai yang diajak berkoalisi seperti Partai Keadilan Sejahtera akan legowo tak mendapatkan jatah R12. Mengingat partai pimpinan Ahmad Tifatul Sembiring itu mempunyai figure kuat yanag pantas diajukan sebagai pendamping Susilo Bambang Yudhoyono. Arie Sudjono menuturkan fraksi pramatis di Partai Keadilan Sejahtera memang akan mendorong untuk mendapat kursi R12. Tapi di Partai Keadilan Sejahtera itu fraksinya tidak tunggal. Kalau berpikir jangka pendek pasti yang penting dapat jatah. Hal ini tidak kalah menarik adalah ketika perwakilan dari Partai Keadilan Sejahtera merespon pertanyaan tentang adanya upaya pembangkangan sipil wujud kekecewaan masyarakat terhadap kinerja partai politik selama rentang waktu 10 terakhir pasca reformasi. Menurut bulan sealku perwakilan dari Partai Keadilan Sejahtera pembangkangan sipil itu sah-sah saja asalkan dikemas dalam wujud yang bagus. Dalam arti bahwa pembangkangan sipil harus bersifat produktif dalm upaya melakukan pencerahan terhadap masyarakat bisa seperti pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya sehingga hasil dari pembangkangan sipil bukan sesuatu yang destruktif melainkan mempunyai nilai positif bagi kemajuan msyarakat. Hasil pembahasan dalam diskusi ini tentunya menjadi agenda penting bagi selueuh partai poltik sebagai instrumen yang bisa mengawal transisi demokrasi di Indonesia. 59 Platform Partai Keadilan Sejahtera PKS merupakan dokumen yang mempelopori reformasi sistem politik, pemerintahan dan birokrasi, peradilan dan militer agar tetap berkomitmen terhadap penguatan demokrasi, mendorong pelanggaran system ketatanegaraan sesuai dengan fungsi dan wewenangnya, 59 Fatkhuri, Muslim Liberal, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, h.145. menumbuhkan kepemimpinan yang kuat, membangun sistem politik yang sehat, mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengganguran dan mrningkatakan kesejateraan rakyat, menuju pendidikan berkeadilan dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi bagi seluruh rakyat Indonesia, refleksikan visi, misi, program dan sikap partai terhadap berbagai persoalan Bangsa Indonesia. Platform ini akan menjadi motivasi dan penggerak utama kegiatan partai, dan akan menjadikan semua aset Partai Keadilan Sejahtera di semua sektor kehidupan, dapat diberdayakan dan didaya gunakan istighlallil amtsal aset dakwah, bekerja secara terintegrasi, kontinyu, fokus dan terarah sehingga sumber daya partai yang terbatas bisa dikelola secara baik menjadi efisien dan efektif untuk mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan dan secara langsung bisa dirasakan oleh para simpatisan, konstituen partai, dan masyarakat Indonesia. Berikut ini platform Partai Keadilan Sejahtera, yaitu : 1. Bidang Politik a. Politik Nasional b. Kepemimpinan Nasional c. Ketatanegaraan d. Reformasi Birokrasi, Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi e. Penegakan Hukum dan Perlindungan HAM f. Pertahanan g. Keamanan h. Kewilayahan i. Politik Luar Negeri j. Komunikasi dan Informasi 2. Bidang Perekonomian a. Penegakan Reformasi Ekonomi b. Kerangka Ekonomi Makro c. Pengentasan Kemiskinan d. Investasi dan Infrastruktur e. Perbankan dan Finansial f. Ekonomi Syariah g. Industri, Iptek, BUMN dan Perdagangan h. Pertanian Kehutanan dan Kelautan i. Energi, Pertambangan dan Pengelolaan SDA j. Usaha Kecil, Mikro dan Koperasi k. Ketenagakerjaan, SDM dan Penciptaan Lapangan Kerja l. Desentralisasi Fiskal, Otonomi Daerah dan Pembangunan Regional m. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat n. Perjuangan Petani o. Perjuangan Buruh p. Perjuangan Nelayan q. Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup 3. Bidang Sosial Budaya a. Pendidikan Nasional b. Pembangunan Kesehatan Nasional c. Seni, Budaya dan Pariwisata d. Pemberdayaan Masyarakat e. Kepeloporan Pemuda f. Olah Raga g. Perempuan Indonesia h. Pembinaan Keluarga i. Dakwah dan Pembinaan Umat Beragama

B. Isu-Isu Gender Perempuan PKS