Pembatasan dan Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

Komunikasi Terhadap Pembinaan Akhlak Anak asuh di Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur Cimanggis Depok”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu Pengaruh Pola komunikasi terhadap pembinaan akhlak anak asuh di Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur Cimanggis Depok. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah disebutkan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Proses pengaruh Pola Komunikasi terhadap Pembinaan Akhlak anak asuh di rumah Yatim dan Dhufa An-Nur dalm kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh pola komunikasi terhadap pembinaan akhlak anak asuh dalam kehidupan sehari-hari. 2. Manfaat penelitian ini adalah : a. Manfaat akademis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan dokumentasi ilmiah untuk perkembangan Ilmu pengetahuan terutama dalam bidang komunikasi dan akhlak. b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan seberapa penting peranan komunikasi dalam pembinaan akhlak.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih ditekankan kepada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. 9 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi dan waktu penelitian bertempat di Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur yang beralamat di Jalan Kramat 2 Nomor 56 RT 07 RW 05 kampung ciherang kelurahan sukatani kecamatan cimanggis depok, dan waktu penelitiannya dilaksanakan antara bulan Februari sd April 2008. 3. Subjek dan Objek Penelitian a. Subjek Penelitian 9 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metode penelitian Sosial,Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006, cet ke-1, h. 36 Subjek penelitian yaitu tempat memperoleh keterangan, atau lembagaorang-orang yang sedang diteliti. Dalam hal ini subjeknya adalah Rumah Yatimd an Dhuafa An-Nur. b. Objek Penelitian Sedangkan objek penelitiannya adalah apa yang akan diteliti dalam hal ini meliputi bagaimana bentuk komunikasi dalam membina akhlak anak asuh. 4. Populasi dan Sampel Penelitian ini memiliki jumlah populasi sebanyak 40 orang anak asuh dan jumlah tersebut sudah termasuk kedalam sampel. Hal ini disebabkan karena jumlah anak asuhnya hanya 40 orang saja. 5. Definisi Operasional Definisi Operasional menyatakan bagaimana operasikegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh dataindikator yang menunjukkan konsep yang dimaksud. Definisi inilah yang diperlukan dalam penelitian karena definisi ini menghubungkan konsep atau konstruk yang diteliti dengan gejala empirik. 10 Dalam penelitian ini definisi operasional didapat dari variabel penelitian, yaitu: Variabel independent dan dependen. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel X, sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, terikat atau dependent variabel Y. 11 10 Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004, h. 49 11 Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, h. 97 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu : 1. Variabel pertama yaitu pola komunikasi pengasuh sebagai variabel independent bebas yang dilambangkan dengan X, Pola komunikasi yang dilakukan pengasuh merupakan modal untuk menciptakan proses komunikasi pengasuh untuk membina akhlak anak asuh sehingga menghasilkan dampak positif bagi akhlak anak asuh. 2. Variabel kedua yaitu pembinaan akhlak anak asuh sebagai variabel dependent terikat yang dilamabangkan dengan Y. • Definisi Operasional Variabel Pola Komunikasi Berdasarkan definisi konseptual diatas, maka secara operasional pola komunikasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah proses interaksi antara pengasuh dan anak asuh dalam berkomunikasi untuk membina akhlak anak aush sehingga mereka dapat menjadi pribadi muslim yang berakhlakul karimah, Adapun alat untuk mengukur bagaimana pengaruh pola komunikasi dengan menggunakan angket atau kusioner skala likert yang terdiri dari 26 butir pernyataan yang mencerminkan tentang pola komunikasi dan pembinaan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. • Definisi Operasional Variabel Pembinaan Akhlak Pembinaan akhlak adalah suatu pembinaan budi pekerti yang dilakukan dengan konsistwn dan sungguh-sungguh agar terwujudnya akhlak mulia yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist, akhlak merupakan implementasi dari iman Variabel X Variabel Y dalam segala bentuk perilaku yang sangat penting bagi anak asuh dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan akhlak anak asuh di Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur diperoleh dari jadwal aktivitas anak asuh yang mencerminkan perbuatan, kebiasaan baik dan kedisiplinan diri. 6. Tekhnik pengumpulan data Untuk mendapatkan data yang objektif maka dalam penelitian ini penulis menggunakan tekhnik sebagai berikut : a. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu studi yang disengaja dan sistematis tentang keadaan atau fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan mengamati dan mencatat. 12 Dalam penelitian ini peneliti mengamati langsung objek yang akan diteliti dan hal-hal yang diperlukan dalam observasi ini adalah tape recorder, kamera, note book yang digunakan selama observasi berlangsung. b. Wawancara Wawancara adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada narasumber untuk mendapatkan informasi. Wawancara ini ditujukan kepada penanggung jawab Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur 12 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta : Bumi Aksara, 2002, cet ke-5, h.63 yaitu Bapak M. Nur Ferhat dan pengasuh yaitu Ibu Zum Faida Sirinza S.pd untuk memperoleh data yang diperlukan dan sesuai dengan judul. c. Dokumentasi Untuk melengkapi data yang sudah diperoleh melalui observasi dan wawancara, maka digunakan studi dokumentasi, dokumen-dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan. Studi dokumentasi berproses dan berawal dari menghimpun dokumen, memilih-milih dokumen sesuai dengan tujuan penelitian, menerangkan dan mencatat serta menafsirkanya dan menghubungkan dengan fenomena lain. 13 d. Kuesioner Yaitu cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal menjawab dengan mudah dan cepat. Tekhnik ini dilakukann dengan cara penyebaran angket kepada responden yang berjumlah 40 orang anak asuh perempuan di Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur untuk mengetahui respon mereka. 4. Analisis data 13 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta : Logos, 1997, cet ke- 1, h.77 Setelah data-data didapatkan melalui tekhnik pengumpulan data diatas, untuk mengetahui hasil yang dicapai dari penyebaran angket tentang pembinaan akhlak anak asuh, kemudian dilakukan tabulasi data dari hasil jawaban responden, diprosentasekan lalu melakukan deskripsi dari data- data yang diperoleh dari hasil penelitian dan melakukan pengolahan data dengan rumus sebagai berikut : Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah responden 14

E. Sistematika Penulisan