mampu merubah akhlak dan budi pekerti mereka menjadi anak yang yang berkahlakul karimah.
Sedangkan dana yang diperoleh untuk mengelola Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur ini berasal dari sumbangan ibu-ibu dan remaja pengajian majelis
ta’lim yang kebetulan dimiliki oleh pendiri yayasan ini, selain itu juga sumbangan dari masyarakat di sekitar komplek lingkungan, dan karena Rumah Yatim dan
Dhuafa ini juga terletak didekat jalan tol sehingga banyak donatur yang tertarik dan menyumbang ke Rumah Yatim dan Dhuafa ini dan ada juga beberapa donatur
tetap lainnya. Dana tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari anak asuh seperti untuk keperluan sandang, pangan dan juga pendidikan.
B. Visi dan Misi Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur
a. Visi Visi dari Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur yaitu adalah kewajiban bagi
setiap muslim untuk menjalankan perintah Allah SWT dan Rasul-Nya salah satunya dalah dengan cara mensejahterakan anak yatim.
b. Misi Sedangkan misinya adalah :
1. Membantu mensejahterakan anak yatim piatu dan duafa 2. Meningkatkan taraf hidup mereka menjadi lebih baik lagi
3. Memperaktekan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari
C. Sarana dan Prasarana
Rumah Yatim dan Dhuafa ini dibangun diatas tanah yang luasnya sekitar 425 meter persegi dan terdiri dari beberapa sarana prasarana yang menunjang
yaitu : Tabel 1
No Jenis sarana
prasarana Jumlah
1 Majelis ta’lim
1 2 Ruang
Pengurus 1
3 Ruang Pengasuh
1 4 Kamar
Asrama 6
5 Tempat tidur
40 6 Kamar
Pengurus 1
7 Kamar Pengasuh
1 8 Lemari
berlaci 40
9 Komputer 3
10 Televisi 1
11 DVD 1
12 Kamar Mandi
11 13 Garasi
1 14 Dapur
1 15 Halaman
1
D. Aktivitas Anak Asuh
Untuk pengembangan pendidikan dan pembinaan anak mental dan spiritual anak asuh, pengasuh m Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur engharuskan
seluruh anak asuhnya mengikuti segala aktivitas yang diberlakukan di panti baik formal maupun non formal.
1. Pendidikan Formal
Anak asuh yang berada di Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur disekolahkan di SD, SMPMTS, SMASMK bahkan sampai Perguruan
tinggi atau mengikuti kursus keterampilan sesuai dengan usia pendidikan mereka. Dalam pendidikan formal anak asuh lebih banyak dirahkan pada
penididkan kejuruan yang bertujuan agar mereka setelah selesai masa penyamtunan di panti asuhan selain berkahlakul karimah, tetapi juga dapat
menjadi manusia yang produktif, dapat berdiri sendiri dan memiliki masa depan yang cerah.
2. Pendidikan Non formal Pendidikan non formal yang ada di Rumah Yatim dan Dhuafa An-Nur
berupa keterampilan pembinaan mental spiritual dan kemasyarakyatan, antara lain :
a. Pelajaran kesenian marawis dan rebana b. Latihan Muhadarah
c. Kursus komputer d. Pelajaran Akhlakulil banat pelajaran Akhlak Perempuan
e. Ta’lim hadist f. Ta’lim fiqh
g. Ta’lim tafsir h. Ta’limul muta’alimin
i. Qiroah bil ghina Seluruh aktivitas yang dilakukan oleh anak asuh tidak terlepas dari
pantauan pengasuh, sehingga mereka selalu disiplin dalam melaksanakan aktivitas yang telah ditentukan oleh pengasuh, yang mereka lakukan mulai dari bangun
pagi sampai mereka tidur. Dalam melakukan aktivitas tersebut ada beberapa aktivitas yang dilakukan di dalam majelis, sehingga pola komunikasi digunakan
dalam proses pembinaan akhlak seperti mengadakan diskusi masalah Ta’lim fiqh, Hadits, Tafsir, Ta’lim Akhlakulil Banat dan lain sebagainya sehingga terjadi
komunikasi antara pengasuh dan anak asuh.
E. Latar belakang keluarga dan pendidikan anak asuh