Tahap Penelitian Metodologi Penelitian

Tahap selanjutnya setelah data terkumpul, maka data diklasifikasikan berdasarkan topik bahasan. Setelah itu penulis akan menguji keotetikan infomasi yang terdapat di dalamnya, serta memilah dan memilih data yang sesuai dengan objek penelitian. c. Analisis data Dalam penelitian analisis wacana ini, data-data akan disesuaikan dengan metode yang digunakan Teun A.Van Dijk, yaitu meneliti dari analisis teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Data tersebut merupakan data yang terdapat pada lirik lagu karya Grup Band Efek Rumah Kaca, kemudian ditafsirkan oleh peneliti dengan disesuaikan pada kerangka dalam analisis wacana. Adapun teknik penulisan skripsi ini penulis berpedoman kepada buku pedoman penulisan karya ilmiah Skripsi, Tesis, dan Disertasi CeQDA di Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah tahap demi tahap pembatasan karya ilmiah ini, maka penulis menyusun ke dalam lima bab, dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab-bab yang ada secara umum dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang diawali dari bab I yaitu pendahuluan sampai bab V yaitu penutupan yang berupa kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan;

yang memuat latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori;

bab ini menerangkan tentang konseptuaisasi konstruksi sosial, analisis wacana, kerangka analisis wacana: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dan ruang lingkup lagu dan musik.

Bab III: Deskripsi Umum; pada bab ini menerangkan tentang sejarah berdiri

dan visi misi grup band Efek Rumah Kaca, biografi personil grup band Efek Rumah Kaca, karya-karya grup band Efek Rumah Kaca, Prestasi yang diraih grup band Efek Rumah Kaca.

Bab IV: Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Pada Album Band Efek

Rumah Kaca; dilihat dari analisis

Bab V : Penutup;

berisi kesimpulan dan saran-saran yang bersifat membangun. 11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Konseptualisasi Konstruksi Sosial

Konstruksi sosial berasal dari filsafat konstruktivisme, yang dimulai dari gagasan konstruksi kognisi. Teori konstruktivisme yang meyakin bahwa makna atau realitas bergantung pada konstruksi pikiran dapat dirunut teori Popper 1973. Teori ini membagi tiga pengertian tentang alam semesta. Antara lain, dunia fisik atau keadaan fisik, dunia kesadaran atau dunia mental, dan dunia dari isi objektif pemikiran manusia. Bagi Popper objektivisme tidak dapat dicapai pada dunia fisik, melainkan selalu dunia pemikiran manusia. 1 Max Webber melihat realitas sosial ialah perilaku sosial yang memiliki makna subjektif, karena perilaku memiliki tujuan dan motivasi alasan untuk memberikan perhatian pada berita yang begitu besar dalam kajian media adalah berita merupakan sumber utama informasi tentang dunia dalam geografi dunia politiknya. 2 Teori konstruksi sosial berupaya menjawab persoalan sosiologi pengetahuan. Seperti, bagaimanakan proses terkonstruksinya realitas dalam benak individu? Bagaimanakah sebuah pengetahuan dapat terbentuk di tengah-tengah masyarakat. 3 Teori dan pendekatan konstruksi atas realitas terjadi secara simultan melalui tiga proses sosial, yakni eksternalisasi, objektivasi, internalisasi. Proses 1 Elvinaro Ardianto dan Bambang Q-Anees, Filsafat Ilmu Komunikasi Bandung; Simbiosa rekatama Media, 2007, hal. 153. 2 Graeme Burton, yang tersembunyi di balik media pengantar kepada kajian media, Yogyakarta; jalasutra, 2008, h. 155 3 Geger Rianto, Peter L. Berger: Perspektif Metateori Pemikiran, Jakarta; Pustaka LP3S Indonesia, 2009, hal. 105.