Jatuh cinta itu biasa saja

Penyakit sulit untuk tidur yang dialami oleh seseorang dan menjadi tanda tanya besar akan penyebab dan asal muasal dari mana penyakit itu berasal. Dan makin menjangkit ke banyak masyarakat di kota-kota besar. Entah sampai kapan penyakit ini akan terobati.

6. Debu-debu beterbangan

Dalam lagu ini kita diajak merenungkan hidup yang tengah kita jalani dan juga tersirat sebuah makna religi. Selain itu pada bagian reff., menceritakan hari kiamat yang akan datang, tak bisa dielakan, dan sebagai manusia kita hanya bisa pasrah. „pada saatnya nanti, tak bisa bersembunyi… kita pun menyesali, kita merugi… pada siapa mohon perlindungan? Debu- debu beterbangan…’ Sebuah bentuk evaluasi jiwa akan sudah berapa banyak dosa yang telah dilakukan selama hidup. Semua menjadi sia-sia karena terlalu banyak membuang kesempatan yang telah diberikan Tuhan untuk memperbaiki. Akhir dari semua itu adalah penyesalan yang seharusnya bisa lahir di awal cerita, bukan malah di akhir.

7. Di udara

Sebuah lagu yang khusus dipersembahakan untuk seorang aktivis yang dibunuh di udara, siapa lagi kalau bukan Munir. Dalam lirik lagunya jiwa seorang munir bagai hidup dan mengisyaratkan bahwa akan lahir munir-munir lainnya yang akan membela ketidakadilan di negeri ini. „ku bisa tenggelam dilautan, aku bisa diracun di udara, aku bisa terbunuh ditrotoar jalan, tapi aku tak pernah mati, tak akan berhenti…’ Tokoh Munir dan sekelumit perjalanan kisahnya dalam menegakkan Hak Asasi Manusia menjadi ide pokok dalam lagu Di Udara. Kemudian dikemas dalam lirik-lirik perlawanan yang pada tak pernah padam akan sebuah ketidakadilan.

8. Efek rumah kaca

Sebuah lagu yang memiliki nama yang sama dengan nama band dan judul albumnya. Lagu ini bertema kerusakan lingkungan akibat ulah manusia, pemanasan global. Sedikit juga bercerita tentang keadaan bumi dimasa yang akan datang jika manusia terus merusak alam dan tidak mencoba memahami bumi ini sendiri. Tindakan manusia yang semakin tidak sopan terhadap anugerah yang telah diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan yang terdapat di bumi. Polusi tanah, air, udara, suaran makin menjadi. Akhirnya manusia juga yang akan merasakan dampak dari tingkah lakunya sendiri, bencana yang kian banyak di bumi.

9. Melancholia

Salah satu lagu yang ditulis Cholil sang vokalis, pada waktu ayahnya meninggal. dalam kesendirian dia merasakan satu keadaan yang sangat menyedihkan. semua serba melankolis dan dia menggambarkannya menjadi sebuah keindahan yang jarang dirasakan oleh orang lain untuk dinikmati. „murung itu sungguh indah, melambatkan butir darah…’