Laila Maya : Pengaruh Persepsi Terhadap Resiko Pembelian Personal Computer Pada Proses Pengambilan Keputusan Membeli Konsumen, 2009.
USU Repository © 2009
Skala persepsi terhadap resiko ini menggunakan Skala Likert. Respon jawaban dalam skala penelitian menggunakan empat pilihan yaitu Sangat Sesuai SS,
Sesuai S, Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan mendukung dan tidak mendukung. Penilaian skala untuk
pernyataan mendukung adalah nilai SS=3, S=2, TS=1, STS=0. Penilaian skala untuk pernyataan tidak mendukung adalah nilai SS=0, S=1, TS=2, STS=3.
Tabel 2. Cetak biru skala persepsi terhadap resiko No
Dimensi Jenis Aitem
Jlh
Mendukung Tidak Mendukung
1
Ketidakpastian 1, 2, 3, 7, 8, 11, 13, 16,
20, 26, 29, 31, 32, 34, 35, 37, 41, 42, 49, 51,
52, 54 5, 15, 22, 23, 33, 39,
48, 53
30
2
Konsekuensi 24, 6, 38, 12, 4, 18, 44,
28, 36, 50, 47, 21, 9, 17, 19, 40, 10, 25
27, 30, 43, 46, 45, 14
24 Jumlah
40 14
54 Pada tabel 2. jumlah aitem yang akan dibuat dalam skala persepsi terhadap resiko
ini adalah sebanyak 54 aitem yang terdiri dari 40 aitem mendukung dan 14 aitem yang tidak mendukung.
E. Validitas, Uji Daya Beda dan Reliabilitas Alat Ukur
Salah satu masalah utama dalam kegiatan penelitian sosial khususnya Psikologi adalah cara memperoleh data yang akurat dan objektif. Hal ini menjadi
sangat penting, artinya kesimpulan penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila didasarkan pada info yang juga dapat dipercaya Azwar, 2001. Dengan
memperhatikan kondisi ini, tampak bahwa alat pengumpulan data memiliki peranan penting. Baik atau tidaknya suatu alat pengumpulan data dalam
Laila Maya : Pengaruh Persepsi Terhadap Resiko Pembelian Personal Computer Pada Proses Pengambilan Keputusan Membeli Konsumen, 2009.
USU Repository © 2009
mengungkap kondisi yang ingin diukur tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur yang akan digunakan.
1. Validitas alat ukur
Azwar 2000 mendefinisikan validitas tes atau validitas alat ukur adalah sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkannya untuk diukur, artinya
derajat fungsi mengukurnya suatu tes atau derajat kecermatan suatu tes. Untuk mengkaji validitas alat ukur dalam penelitian ini, peneliti melihat alat ukur
berdasarkan arah isi yang diukur yang disebut dengan validitas isi content validity.
Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem yang dilihat dari isinya dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas isi alat ukur
ditentukan melalui pendapat professional professional judgement dalam proses telaah soal sehingga aitem-aitem yang telah dikembangkan memang mengukur
representatif apa yang dimaksudkan untuk diukur Suryabrata, 2000.
2. Uji daya beda
Sebelum melakukan pengujian reliabilitas, hendaknya terlebih dahulu melakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-
masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes Azwar, 2000.
Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini
Laila Maya : Pengaruh Persepsi Terhadap Resiko Pembelian Personal Computer Pada Proses Pengambilan Keputusan Membeli Konsumen, 2009.
USU Repository © 2009
adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya Azwar, 2005.
Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu
distribusi skor total tes itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r
it
yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
it
≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya
pembedanya dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r
it
kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah
Azwar, 2005. Pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya beda aitemnya dengan
menghitung antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik statistika yang digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh Pearson. Formulasi koefisien
korelasi Product Moment dari Pearson digunakan bagi tes-tes yang setiap aitemnya diberi skor kontinyu. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara
skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya
bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik
Azwar, 2005. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS Statistical Package for the Social Science 16.0.
3. Uji reliabilitas
Laila Maya : Pengaruh Persepsi Terhadap Resiko Pembelian Personal Computer Pada Proses Pengambilan Keputusan Membeli Konsumen, 2009.
USU Repository © 2009
Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas ini
ditunjukkan oleh konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama Suryabrata, 2000.
Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok
individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik
reliabilitas Alpha dari Cronbach. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx’
yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas.
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur 1. Skala Proses Pengambilan Keputusan Membeli