Cara Membetulkan Ujaran-Ujaran yang Tidak Jelas

Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 ‘Lagu yang berjudul Andung ni Caleg.’

2.1.3 Cara Membetulkan Ujaran-Ujaran yang Tidak Jelas

Usaha-usaha membetulkan ujaran yang tidak jelas dalam bahasa Indonesia biasanya, ditandai oleh kata ha, apa, sekali lagi dan maaf Richard,1995. Pada umumnya, jika frase ini muncul dalam percakapan akan menunjukkan bahwa lawan bicara memerlukan pembetulan. Dalam acara JJTB cara membetulkan ujaran-ujaran yang tidak jelas, lebih banyak menggunakan strategi penghindaran topik. Cara ini banyak digunakan agar lawan bicara, berbicara dengan menggunakan kata atau struktur yang lebih mudah atau menggeser topik semula kalimat yang akan membuatnya lebih mudah dipahami. Penggunaan kata ha di atas merupakan cara peserta meminta penyiar untuk mengulang kembali ujarannya. Strategi ini digunakan agar penyiar mau mengulang kembali ujaran yang baru ia ujarkan agar peserta lebih mudah memahaminya. Contoh: 47. Data Percakapan 22. PY: “Na Mancalonhon do Lae?” Yang mencalonkan PA Lae? ‘Lae mencalonkan diri jadi caleg ya?” PR: tertawa PY: tertawa PR: “Adong naeng kepala desa.” Ada mau kepala desa. ‘Ada yang mau kepala desa’ PY: “O, calon kepala desa, Lae?” o calon kepala desa Lae ‘O,Lae mau kepala desa? PR: “Ha?” Ha? Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 ‘Ha?’ PY: “Calonna Lae?” Calonnya Lae? ‘Calon kepala desanya Lae?’ Selain menggunakan kata ha acara JJTB juga menggunakan kata aha ‘apa’ untuk membetulkan ujara-ujaran yang tidak jelas. Contoh: 48. Data Percakapan 20. PR: “Lagu aha asa binoto annon?” Lagu apa biar tahu nanti? ‘Lagu apa agar saya tahu nanti?’ PY: “Tabahen annon Gitar Sipoholon i.” Kita buat nanti Gitar Sipoholon itu. ‘Kita buat nanti Gitar Sipoholon itu’ PR: “Lagu aha? Alana lagu on tu Itoan i do.” Lagu apa? karena lagu ini untuk wanita itu PA. ‘Lagu apa? Karena lagu ini untuk pacar saya.’ PY: “Gitar Sipoholon asa songon naribur dirasa.” Gitar Sipoholon agar seperti terhibur dirasa. ‘lagu Gitar Sipoholon agar dia pacarmu merasa terhibur.’ PR: “Aha?” Apa? ‘Apa?’ Selain menggunakan strategi penghindaran topik untuk membetulkan ujaran- ujaran yang tidak jelas, terdapat juga strategi yang lain. Pada contoh 49, pembetulan dilakukan dengan bertele-tele. Seharusnya, peserta dapat menyatakan maksudnya dengan judul lagu yang dimintanya. Akan tetapi, dia tidak mengetahui judulnya sehingga ia menyatakan satu baris isi dari lagu tersebut. Contoh: 49. Data Percakapan 18. Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 PR: “Adong do lagu na inna i…, angur do goarmi anakonhu da hasian.” Ada PA lagu yang katanya ini angur do goarmi anakkonhu da hasian. ‘Ada tidak lagu yang liriknya seperti ini,…angur do goarmi anakhonku da hasian. PY: “Sijujung Baringin?” Sijujung Baringin? ‘Sijujung Baringin?’ Usaha membetulkan ujaran-ujaran yang tidak jelas juga digunakan dengan meminjam kata dari bahasa Indonesia untuk menggantikan kata dalam BBT. Kata jualan ‘jualan’ pada contoh 50, sebenarnya dapat digantikan kata ‘martiga-tiga’, karena kata jualan itu merupakan kosa kata bahasa Indonesia. Namun, dari konteks diketahui bahwa peserta kesulitan mengingat padanan kata jualan dalam BBT sehingga dia memutuskan untuk menggunakan kosa kata bahasa Indonesia. Contoh: 50. Data Percakapan 18. PY: “Marhua hamu saonari?” mengapa kamu sekarang ‘Kalian mengerjakan apa sekarang?’ PR: “Lagi a….jualan di pajak.” lagi a….jualan di pajak ‘Lagi a…jualan di pajak’ Kata jualan ‘jualan’ pada contoh di atas, sebenarnya dapat digantikan kata ‘martiga-tiga’, karena kata jualan itu merupakan kosa kata bahasa Indonesia. Namun, dari konteks diketahui bahwa peserta kesulitan mengingat padanan kata jualan dalam BBT sehingga dia memutuskan untuk menggunakan kosa kata bahasa Indonesia.

2.1.4 Cara Mengembalikan dan Mengalihkan Topik