Cara Mengembalikan dan Mengalihkan Topik

Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 PR: “Adong do lagu na inna i…, angur do goarmi anakonhu da hasian.” Ada PA lagu yang katanya ini angur do goarmi anakkonhu da hasian. ‘Ada tidak lagu yang liriknya seperti ini,…angur do goarmi anakhonku da hasian. PY: “Sijujung Baringin?” Sijujung Baringin? ‘Sijujung Baringin?’ Usaha membetulkan ujaran-ujaran yang tidak jelas juga digunakan dengan meminjam kata dari bahasa Indonesia untuk menggantikan kata dalam BBT. Kata jualan ‘jualan’ pada contoh 50, sebenarnya dapat digantikan kata ‘martiga-tiga’, karena kata jualan itu merupakan kosa kata bahasa Indonesia. Namun, dari konteks diketahui bahwa peserta kesulitan mengingat padanan kata jualan dalam BBT sehingga dia memutuskan untuk menggunakan kosa kata bahasa Indonesia. Contoh: 50. Data Percakapan 18. PY: “Marhua hamu saonari?” mengapa kamu sekarang ‘Kalian mengerjakan apa sekarang?’ PR: “Lagi a….jualan di pajak.” lagi a….jualan di pajak ‘Lagi a…jualan di pajak’ Kata jualan ‘jualan’ pada contoh di atas, sebenarnya dapat digantikan kata ‘martiga-tiga’, karena kata jualan itu merupakan kosa kata bahasa Indonesia. Namun, dari konteks diketahui bahwa peserta kesulitan mengingat padanan kata jualan dalam BBT sehingga dia memutuskan untuk menggunakan kosa kata bahasa Indonesia.

2.1.4 Cara Mengembalikan dan Mengalihkan Topik

Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 Pada dasarnya, tujuan percakapan tercermin dalam isi percakapan yang dimulai setelah salam pembuka. Menurut Hatch Richard, 1995:16, mengatakan bahwa seorang penutur harus mampu mengenali strategi percakapan dalam mengalihkan topik dan mengembalikan topik. Misalnya, ‘any way’ bagaimanapun…, ‘well’ baiklah, by the way omong-omong yang menandakan perubahan topik. Atau ‘to get back to was saying’ kembali pada apa yang saya katakan tadi, ‘what I was trying to say was…’ apa yang ingin saya katakan adalah… yang menandakan penutur berusaha untuk mengembalikan percakapan ke topik sebelumnya. Pada contoh 51 semula peserta dan penyiar membicarakan judul lagu yang akan diputar pada hari itu. Namun, topik ini telah mengingatkan peserta terhadap lagu yang diminta oleh peserta sebelumnya. Penyiar mengingat bagaimana tanggapan istrinya terhadap lagu yang telah dimintanya itu. Dalam mengalihkan topik ini dia menggunakan kata ai yang artinya hampir sama dengan omong-omong dalam bahasa Indonesia. Contoh: 51. Data Percakapan2. PY: “Lagu aha Lae Marikson?” Lagu apa Lae Marikson? ‘Lagu apa Lae Marikson?’ PR: “Antar lagu na girang-girang ma jo rohangku baen” Sepertinya lagu yang riang-riang PN dulu hatiku buat ‘Menurut saya, lagu yang riang sajalah’ PY: “O, iya. Boi.” O, ya. Bisa. ‘Ya. Bisa.’ Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 PR: “Gitar Sipoholon i.” Gitar Sipoholon itu. ‘Gitar Sipoholon itu.’ PY: “O, Gitar Sipoholon. Iya.” O Gitar Sipoholon. Ya. ‘O, Gitar Sipoholon. Ya. PR: “Ai, sinantoari songon na pangerihu lagu i dibege ibotom on.” ya , semalam sepertinya yang sedih lagu itu didengar saudaramu ini. ‘O ya, semalam sepertinya lagunya sangat sedih didengar saudaramu istri saya ini.’ Contoh 52, menunjukkan bahwa pergantian topik terjadi secara mengalir. Penyiar maupun peserta kelihatannya sangat menikmati percakapan. Sampai penyiar menyadari bahwa percakapan mereka telah jauh dari topik dari yang sudah disepakati. Sehingga dia akhirnya mengatakan kalimat Bahenma, baen ‘Silahkanlah, silahkan’. Fungsi kalimat ini adalah untuk mengalihkan topik percakapan agar tidak melenceng dari yang sudah disepakati. Dan tampaknya peserta menyadarinya sehingga langsung mengalihkan topik pembicaraan. Contoh: 52. Data Percakapan 14. PR: “Sian Laguboti do au, Lae.” Dari Laguboti PA saya, Lae. ‘Dari Laguboti saya, Lae.’ PY: “Turun ma jo sian Puncak.” Turun PN dulu dari Puncak. ‘Turun pindah dulu dari Puncak.’ PR: “Dibahen na sai ro udan i disi.” Karena yang selalu datang hujan itu di situ. ‘Karena hujan selalu di situ.’ PY: “I do ate?” Itu PK yang? Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 ‘Ya…ya?’ PR: “Mabiar do Hariara i haroa tu udan.” Takut PA ara itu mungkin ke hujan. ‘Mungkin pohon ara itu takut hujan.’ PY: “Na mabiar do tu ronggur?” Yang takut PA ke petir? ‘pohon aranya takut petir?’ PR: “Ro sillam. Jadi mabiar marumpak.” Datang petir. Jadi takut tumbang. ‘Petir datang. Jadi, pohon aranya takut tumbang.’ PY: “tertawa I do ate?” Ya PA yang? ‘Iya…ya?’ PR: “Olo…” Ya … ‘Ya.’ PY: “Bahen ma, bahen” Buat PN buat ‘Silahkanlah, silahkan’ PR: “Nga adong tahe lagu aha i… Cintaki Holan tu Ho?” Sudah ada VP lagu apa itu…Cintaki Holan tu Ho? ‘Apa sudah ada lagu yang itu…Cintaki Holan tu Ho?’ Selain itu, pengalihan topik juga dapat menggunakan kata jadi dan jai yang artinya adalah jadi. Perhatikan contoh 53 dan 54. Contoh: 53. Data Percakapan 11. PR: “Putar da annon Ito” Siar ya nanti Ito ‘Siarkan nanti ya, Ito’ PY: “Olo.” Olo ‘Ya.’ Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 PR: “Jai, lagu on holan tu Itoan i. Ndang pola dohot pendengar na lain.” Jadi lagu ini hanya untuk pria itu. Tidak usah ikut pendengar yang lain. ‘Jadi, lagu ini hanya untuk pacarku. Pendengar yang lain tidak usah ikut mendengarkan.’ Contoh: 54. Data percakapan 18. PY: “Boa do kabarmu Ito? Songon na so hea be hamu nangkok?” Bagaimana PA kabarmu Ito seperti yang tidak pernah lagi kamu naik? ‘Bagaimana kabarmu Ito? Sepertinya tidak pernah lagi bergabung dengan acara JJTB?’ PR: “Lagi sibuk Ito.” Lagi sibuk Ito. ‘Lagi, sibuk Ito.’ PY: “Jadi, saonari ndang pola sibuk be ra, ate?” Jadi, sekarang tidak begitu sibuk lagi mungkin, yang? ‘Jadi, sekarang tidak sibuk lagi kan?’ PR: “Sibuk dope tong.” Sibuk masih terus. ‘Sibuk juga terus. Kadang-kadang pengalihan topik, tidak selalu berhasil. Penutur belum siap untuk menghadapi topik yang baru karena topik yang baru dibicarakan belum tuntas menurut satu pihak. Contoh 55 menunjukkan, penyiar ingin mengetahui tempat tinggal peserta, tetapi peserta tidak menggapinya karena penyiar salah menyebut namanya sehingga dia menyebutkan namanya sekali lagi. Contoh: 55. Data Percakapan 19. PY: “Horas karisma.” Selamat karisma. Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 ‘Selamat karisma.’ PR: “Horas karisma, Ito” Selamat karisma, Ito ‘Selamat karisma, Ito’ PY: “Dohot ise?” Dengan siapa? ‘Dengan siapa?’ PR: “Hendra Nainggolan. PY: “Didia tahe Hendra?” Dimana VP Hendra? ‘Dimana tadi, Hendra?’ PR: “Hendro.” Pengalihan topik juga dilakukan untuk menghindari pembicaraan terhadap suatu topik karena suatu alasan tertentu. Pengalihan topik yang dilakukan oleh penyiar pada contoh 56, ternyata tidak diresponi oleh peserta. Hal itu mungkin terjadi karena peserta tidak suka membahas topik yang dipilih oleh penyiar atau peserta tidak punya waktu untuk menanggapinya. Contoh: 56. Data Percakapan 21. PY: “Chelsea. Bagak goarmu ate?” Chelsea. Bagus namamu ya? ‘Chelsea. Namamu bagus, ya?’ PR: “Mangido Lagu Tulang” Minta lagu Paman? ‘Minta lagu Paman’ PY: “Aha do arti ni goarmi?” apa PA arti M namamu? ‘Apa arti namamu itu?’ PR: “Sian Trio Lamtama, Tangishu tu Dainang.” Dari Trio Lamtama Tangishu tu Dainang. ‘Dari Trio Lamtama, judu lnya Tangishu tu Dainang. Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009

2.2 Implikatur BBT dalam Acara JJTB