Cara Memulai dan Mengakhiri Percakapan Cara Pengambilan Giliran bicara

Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009

1. Cara Memulai dan Mengakhiri Percakapan

Percakapan tidak dimulai dan diakhiri secara sederhana. Pembukaan dan penutupan percakapan dan isi percakapan disusun sedemikian rupa serta berurutan Richard, 1997. Seorang dosen mungkin akan mengawali percakapan dengan ‘selamat pagi’ dan mengakhirinya dengan ‘baiklah, sampai bertemu minggu depan’. Namun, tidak semua percakapan dimulai dan diakhiri seperti contoh itu. Bagaimana percakapan diawali dan diakhiri disebut dengan pembukaan dan penutupan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Dawson Josefino, 2004, yang mengatakan bahwa strategi percakapan antara lain terdiri dari strategi awal dan akhir. Strategi awal berhubungan dengan salam yang diucapkan oleh masing- masing peserta percakapan dalam memulai sebuah percakapan. Strategi akhir merupakan langkah-langkah yang diambil oleh peserta percakapan untuk mengakhiri percakapan. Pada saat mengambil keputusan untuk menutup percakapan pun seseorang akan tetap mempertimbangkan nilai-nilai kesopanan agar mitra tuturnya tidak merasa tersinggung dengan keputusannya itu.

2. Cara Pengambilan Giliran bicara

Dalam sebuah percakapan sering terjadi rebutan bicara ‘interuption’. Rebutan bicara yang terjadi dalam situasi percakapan yang bersifat akrab tidak akan dianggap menyinggung perasaan lawan bicara, akan tetapi jika kondisinya dalam situasi yang resmi maka lawan bicara yang menghadapi masalah seperti Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 ini kemungkinan akan tersinggung atau suasana percakapan tidak menyenangkan. Rebutan bicara terjadi karena peserta percakapan tidak mengetahui tugas mereka dalam sebuah percakapan. Kenan dan Schieffelin dalam Rani dkk. 2004: 36 mengidentifikasi tugas peserta dialog dalam percakapan. Tugas pendengar adalah sebagai berikut: 1. memperhatikan ujaran pembicara 2. memahami ujaran pembicara 3. mengidentifikasi objek, individu, ide, peristiwa dan lain- lain yang mempunyai peranan dalam penentuan topik. Selanjutnya tugas seorang pembicara adalah sebagai berikut: 1. pembicara harus mengucapkan ujaran dengan jelas 2. pembicara harus menjaga agar perhatian pendengar tetap tinggi 3. pembicara harus menyediakan informasi yang memadai bagi pendengar untuk mengidentifikasi objek dan hal lain sebagai bagain dari topik. 4. pembicara harus menyediakan informasi yang memadai bagi pendengar untuk merekontruksikan hubungan semantis antara referensi dalam topik. Pengambilan ‘giliran bicara’ turn taking biasanya menggunakan pasangan berdampingan. Pasangan berdampingan ini terdiri atas dua ujaran yaitu: ujaran pertama dan ujaran kedua. Ujaran pertama merupakan ujaran penggerak atau pemicu ujaran kedua. Ujaran kedua merupakan tindak lanjut atau tanggapan atas ujaran pertama Pasangan berdampingan ini merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh setiap peserta agar tidak terjadi rebutan bicara Richard, 1995. Coulthard mendeskripsikan beberapa kemungkinan pasangan berdampingan. Kemungkinan pasangan berdampingan itu adalah: salam-salam, Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 panggilan-jawaban, keluhan-bantahan, keluhan-permohonan maaf, permintaan- pemersilahkan, permintaan informasi-pemberian, permintaan-penerimaan, penawaran-penolakan. Namun, dalam kasus-kasus tertentu bukan tidak mungkin ditemukan pola pasangan yang berbeda. Selain pengambilan giliran bicara yang mengikuti pasangan berdampingan, terdapat cara mengambil alih giliran bicara Rani dkk. 2004: 215- 218, yaitu sebagai berikut. a. Memperoleh yaitu suatu cara mengambil alih giliran bicara yang diberikan oleh pembicara terdahulu. Dalam hal ini, pembicara terdahulu memberikan kesempatan bicara pada mitra tuturnya agar segera mengambil alih giliran bicara. b. Mencuri yaitu cara mengambil alih giliran bicara pada waktu pembicara yang terdahulu memberikan kesempatan bicara pada mitra tuturnya agar segera mengambil alih giliran bicara. c. Merebut yaitu cara mengambil alih giliran bicara pada saat pembicara terdahulu sedang berbicara dan masih ingin melanjutkannya. d. Mengganti yaitu cara mengambil alih giliran bicara dengan cara mengganti atau melanjutkan bicara mitra tuturnya karena mitra tuturnya tidak mampu meneruskan bicara. e. Menciptakan yaitu cara mengambil alih giliran bicara dengan menciptakan inisiasi sehingga tercipta pertukaran informasi baru. Emsi Sigian. Strategi percakapan bahasa batak toba dalam acara ‘jou-jou tano batak’. 2007 USU e-Repository©2009 f. Melanjutkan yaitu cara mengambil alih giliran bicara karena mitra tuturnya tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan.

3. Cara Membetulkan Ujaran-Ujaran yang Tidak Jelas