Perumusan Masalah Kerangka Konseptual Hipotesis Penelitian Terdahulu

peluang yang dimiliki dapat dipakai sebagai salah satu modal untuk mencari ataupun menambah penghasilan. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa sektor informal pedagang kecil mempunyai peranan yang besar dalam meningkatkan pendapatan nasional sehingga mempengaruhi perkembangan perekonomian suatu negara khususnya Indonesia, pendapatan pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa sektor ini juga menyerap modal, jam kerja, pengalaman berdagang tenaga kerja yang mempunyai keahlian yang relatif minim. Berangkat dari fenomena tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan kajian dengan mengambil judul : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pakaian Wanita Di Pasar Kota Tanjung Morawa.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut : Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa?

C. Kerangka Konseptual

Jika tujuan pembangunan yang ditetapkan adalah peningkatan pendapatan, maka pertama-tama haruslah diketahui keadaannya pada saat itu apakah menguntungkan atau sebaliknya, kemudian target di masa mendatang perlu ditetapkan. Teori mengenai variabel pendapatan tidak terlepas dari faktor- faktornya seperti jamwaktu berdagang, modal yang dimiliki seorang pedagang Universitas Sumatera Utara dan pengalaman berdagangjam terbang dibidang usaha kecil yang digunakan dalam proses kegiatan tersebut saling berkaitan Suparmoko, 2000:178. Hal ini selaras dengan sifat-sifat fungsi produksi, bahwa semakin banyak input yang digunakan semakin banyak output yang dihasilkan. Berdasarkan faktor-faktor seperti jamwaktu berdagang, modal dagang dan pengalaman berdagang sebagai variabel bebas memiliki pengaruh terhadap tingkat pendapatan pedagang kecil. Berikut ini adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai alur pikir penelitian dibawah ini : Sumber : Suparmoko 2000:178, Diolah 2010 Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Ada pengaruh signifikan antara faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi penulis Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan : a. Jam berdagang X 1 b. Modal X 2 c. Pengalaman berdagang X 3 Pendapatan pedagang Y Universitas Sumatera Utara Sebagai suatu kesempatan untuk menerapkan teori-teori dan literatur yang diperoleh dari bangku perkuliahan serta dapat memperdalam pengetahuan dan menambah wawasan penulis dibidang manajemen usaha kecil khususnya Marketing Strategy terutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dan pengaruhnya terhadap pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa. b. Bagi pedagang Penelitian ini dapat memberikan informasi lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dalam dunia bisnis seperti pedagang kecil lainnya. c. Bagi peneliti lanjutan Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian yang sama atau berkaitan dengan faktor-faktor pendapatan di masa yang akan datang.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Penelitian

Menghindari pembahasan yang terlalu melebar dan membingungkan, maka penelitian ini dibatasi pada Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa. Terdiri dari variabel independen dan variabel dependen yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu : X 1 = Jam berdagang Universitas Sumatera Utara X 2 = Modal X 3 = Pengalaman berdagang Y = Pendapatan

2. Defenisi Operasional Variabel independen dan dependen dalam penelitian ini meliputi :

a. Jam berdagang Jam berdagang adalah lamanya pedagang kecil berada dipasar untuk menjual barang dagangannya di pasar. b. Modal Modal dagang adalah modal awal yang dimiliki seorang pedagang kecil pada saat memulai usaha dagangnya. c. Pengalaman berdagang Adalah lamanya seorang pedagang menggeluti pekerjaannya yaitu berdagang. d. Pendapatan adalah penerimaan kotor seorang pedagang yang diperoleh dari hasil penjualan barang di pasar. Tabel 1.2 Operasional Variabel Variabel Indikator No. Item Instrumen Jam berdagang X 1 1. Lama berjualan pakaian 2. Berjualan secara rutin setiap hari 3. Berjualan pada jam-jam tertentu 4. Waktu yang dibutuhkan jualan dalam sebulan No. 1 sd 4 Modal X 2 5. Jumlah modal awal 6. Modal pengadaan saranaprasaran No. 5 sd 6 Pengalaman berdagang X 3 7. Lama menekuni usaha ini 8. Siapa yang mengenalkan usaha ini 9. Pekerjaan sebelumnya 10. Usaha ini merupakan pekerjaan pokok No. 7 sd 10 Universitas Sumatera Utara Pendapatan Y 11. Dari mana barang dagangan 12. Biaya pengeluaran 13. Hasil penjualan 14. Jumlah tenaga kerja 15. Upah tenaga kerja 16. Lokasi menjual dagangan 17. Berapa sewa kiostoko No. 11 sd 17 Sumber : Suparmoko, 2000:178 Diolah 2010

3. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yaitu skala yang berasal dari pernyataan kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan, dan digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti dan disebut sebagai variabel penelitian Arikunto, 2003:86. Skala Likert disusun dalam tabel isian yaitu nominal yang diukur dengan menggunakan pilihan skor. Adapun skala nominal yang digunakan untuk skor adalah adalah sebagai berikut : Tabel 1.3 Skala Pengukuran Variabel No Skala pengukuran Skor Variabel Jam Berdagang X 1 1 12 5 2 9 - 11 4 3 6 - 8 3 4 3 - 5 2 5 0 - 2 1 Variabel Modal Berdagang X 2 1 12,121,653 5 2 12,120,653 sd 10,727,580 4 3 10,726,580 sd 9,333,507 3 4 9,332,507 sd 7,939,433 2 5 7,938,433 1 Pengalaman Berdagang X 3 1 12 5 2 9 - 11 4 Universitas Sumatera Utara 3 6 - 8 3 4 3 - 5 2 5 0 - 2 1 Variabel Pendapatan Y 1 2,832,146 5 2 2,831,146 sd 2,230,177 4 3 2,229,177 sd 1,791,149 3 4 1,790,149 sd 914,092 2 5 913,092 1 Sumber : Arikunto 2003:86

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Penellitian ini direncanakan mulai dari bulan November 2009 sampai dengan bulan Februari 2010.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono 2006:99 menyatakan : “Populasi adalah keseluruhan dari sekumpulan elemen atau objek dan subjek yang memiliki sejumlah karakteristik umum yang diminati oleh peneliti untuk dipelajari, diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan”. Maka, yang menjadi populasi adalah seluruh pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa yang berjumlah 47 pedagang.

b. Sampel

Prosedur penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan Metode Sampling Jenuh Sensus, yaitu teknik penentuan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil kurang dari 50 orang. Istilah lain sampel jenuh disebut Universitas Sumatera Utara dengan sensus sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini seluruhnya berjumlah 47 pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa Tresnati, 2006:65.

6. Jenis dan Sumber Data

Supranto 2000:10, dilihat dari cara memperolehnya, data yang digunakan dalam penelitian ini berupa : a. Data primer merupakan data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber utama untuk kemudian diolah dan dianalisis berupa hasil pengisian kuesioner dan hasil wawancara yang dilakukan penulis sebagai data pendukung. b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari lapangan sebagai tambahan dan data pelengkap dari data primer, antara lain seperti sejarah pasar dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan penulis berhubungan dengan penelitian ini.

7. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dari penelitian ini dilakukan dengan cara: a. Wawancara, merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek penelitian dengan cara tanya jawab secara langsung kepada responden, tujuan wawancara adalah untuk mendukung teknik kuesioner, terutama bila ada yang kurang jelas. b. Angketkuesioner, teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Universitas Sumatera Utara Tanjung Morawa untuk dijawab, kemudian dari jawaban setiap pertanyaan tersebut. c. Studi dokumentasi yaitu memperoleh data dengan cara meninjau ke lapangan pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa, membaca dan mempelajari dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Asumsi

Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak biasa dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov smimov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Kuncoro, 2003:82.

b. Uji Multikolineritas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Kuncoro, 2003:82.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstanta untuk Universitas Sumatera Utara setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjalin heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Gletser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya.

9. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu cara menganalisis dimana data yang sudah dikumpulkan, dikelompokkan, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang pakaian wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi liniear berganda digunakan untuk mengetahui variabel bebas X yang lebih dari 2 dua variabel terhadap variabel terikat Y. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 12.00 for windows. Analisis regresi berganda menggunakan persamaan, sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Universitas Sumatera Utara Dimana: a = Nilai intercept b 1 – b 3 = Koefisien regresi yang akan dihitung Y = Pendapatan X 1 = Jam berdagang X 2 = Modal X 3 = Pengalaman berdagang e = Standart error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis daerah apabila nilai uji statistiknya berada di dalam daerah kritis daerah dimana H ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana H diterima. Dalam analisis regresi ada 3 tiga jenis kriteria ketepatan yaitu:

1. Uji-F

Uji-F digunakan untuk menguji apakah setiap variabel bebas X mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y secara serentak. Jika F hitung F tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Jika F hitung F tabel , maka H diterima dan H a ditolak Kriteria pengujian sebagai berikut: H : b1, b2, b3 = 0, Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H 1 : b1, b2, b3 ≠ 0, Artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara Kriteria pengambilan keputusan: H diterima apabila F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima apabila F hitung F tabel pada α = 5. F tabel dapat dilihat dengan Tabel F kemudian dibandingkan apakah F hitung atau dari F hitung. Sehingga dapat diperoleh keputusan apakah seluruh variabel bebas X secara serempak signifikan terhadap variabel terikat Y. Rumus F hitung = mean sguare regression  mean square residual.

2. Uji t

Uji-t digunakan untuk menguji setiap variabel bebas X apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y secara parsial. Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak Jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Jika -t hitung -t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Jika -t hitung -t tabel , maka H diterima atau H a ditolak Kriteria pengujian sebagai berikut: H : b1, b2, b3 = 0, Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. H : b1, b2, b3 ≠ 0, Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : H diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima apabila t hitung t tabel pada α = 5

b. Koefisien Determinasi R

2 Universitas Sumatera Utara Koefisien Determinasi R 2 merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam suatu persama regresi dapat dilihat dari koefisien determinasi R 2 dimana 0R 2 1. Hal ini menunjukkan jika nilai R 2 semakin dekat dengan 1 maka pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin kuat. Sebaliknya jika R 2 semakin mendekati 0 maka pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y semakin lemah. Universitas Sumatera Utara PBAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Endang Puspasari 1999 skripsi yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kecil di Pasar Pagi Wonosobo. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Muhammadiyah Semarang”. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kecil di pasar pagi wonosobo yang menggunakan metode analisis linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan yang positif dan signifikan antara besarnya modal sendiri terhadap tingkat pendapatan pedagang kecil di pasar pagi wonosobo, besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 2.6611164. artinya jika modal sendiri naik sebesar satu rupiah maka akan meningkatkan jumlah pendapatan pedagang kecil di pasar pagi wonosobo sebesar Rp. 2.6611164. Selanjutnya ada hubungan yang signifikan antara besarnya curahan jam kerja terhadap tingkat pendapatan pedagang kecil di pasar pagi wonosobo, besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien regresi sebesar 154.12794. Artinya jika curahan jam kerja naik satu jam maka akan meningkatkan jumlah pendapatan pedagang kecil di pasar pagi wonosobo Rp. 154.12794. Riningsih 2005 ”Pengaruh Modal Kerja dan Satuan Jam Kerja Terhadap Pendapatan pada Industri Kecil Pengrajin Genting di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang”. Tujuan penelitian ini untuk Universitas Sumatera Utara mengetahui pengaruh modal kerja dan satuan jam kerja terhadap pendapatan pada industri kecil pengrajin genting di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengrajin genting di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan yang berjumlah 149 orang. Pengambilan sampel yang berjumlah 60 orang dilakukan dengan tehnik random sampling acak. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel bebas yaitu modal kerja dan satuan jam kerja dan variabel terikat yaitu pendapatan pengrajin genting. Metode yang digunakan metode analisis regresi linear berganda dengan 2 prediktor dengan program statistik SPSS diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = 2921,231 + 1,302 X1 - 0,204 X2. Modal kerja dan satuan jam kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengrajin genting yang ditunjukkan dengan Fhitung 66,990 Ftabel 3,16. Kontribusi yang diberikan oleh modal kerja dan satuan jam kerja terhadap pendapatan sebesar 70,2 selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Secara parsial modal kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan, hal ini ditunjukkan oleh thitung 7,901 ttabel 1,671, dengan koefisien regresi sebesar 1,302 yang berarti jika ada penambahan modal kerja sebesar Rp 1000,- maka pendapatan akan bertambah sebesar Rp 1.302,- dengan koefisien determinasi untuk modal kerja terhadap pendapatan sebesar 70, sedangkan secara parsial satuan jam kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan. Simpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh modal kerja dan satuan jam kerja terhadap Universitas Sumatera Utara pendapatan pada industri kecil pengrajin genting di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan sebesar 70,2.

B. Pengertian Pendapatan