sumber dari wujudnya keuntungan ekonomi. Pada umumnya teori tersebut menjelaskan bahwa keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh para
pengusaha sebagai pembayaran dari melakukan kegiatan sebagai berikut : a.
Menghadapi resiko ketidakpastian di masa yang akan datang b.
Melakukan inovasipembaruan di dalam berbagai kegiatan ekonomi c.
Mewujudkan kekuasaan di pasar.
E. Usaha Kecil di Sektor Informal
Menurut Rachbini dan Hamid 2006:45, sektor informal berfungsi sebagai penyedia barang dan jasa terutama bagi masyarakat golongan ekonomi menengah
ke bawah yang tinggal dikota-kota. Pelaku sektor ini pada umumnya berasal dari desa-desa dengan tingkat pendidikan dan keterampilan rendah serta sumber-
sumber terbatas. Pada dasarnya suatu kegiatan sektor informal harus memiliki suatu lokasi yang tepat agar dapat memperoleh keuntungan profit yang lebih
banyak dari tempat lain dan untuk mencapai keuntungan yang maksimal, suatu kegiatan harus seefisien mungkin. Rachbini dan Hamid 2006:45 berpendapat
bahwa keputusan-keputusan penentuan lokasi yang memaksimumkan penerimaan biasanya diambil bila memenuhi kriteria-kriteria pokok :
1. Tempat yang memberi kemungkinan pertumbuhan jangka panjang yang
menghasilkan keuntungan yang layak. 2.
Tempat yang luas lingkupnya untuk kemungkinan perluasan unit produksi. Jadi jelasnya bahwa pengertian sektor informal mempunyai ruang lingkup
Universitas Sumatera Utara
yang sangat luas, artinya bahwa kegiatan yang paling besar dijalankan oleh penduduk berpendapatan rendah.
Di Indonesia, sudah ada kesepakatan tentang 11 ciri pokok sektor informal sebagai berikut :
a. Kegiatan usaha tidak terorganisasi dengan baik karena timbulnya unit usaha
tidak mempergunakan fasilitas atau kelembagaan yang tersedia di sektor formal.
b. Pada umumnya unit usaha tidak mempunyai ijin usaha.
c. Pola kegiatan usaha tidak teratur baik dalam arti lokasi maupun jam kerja.
d. Pada umumnya kebijaksanaan pemerintah untuk membantu golongan ekonomi
tidak sampai ke pedagang kaki lima. e.
Unit usaha mudah keluar masuk dari satu sub-sektor ke lain sub-sektor. f.
Teknologi yang digunakan bersifat primitif. g.
Modal dan perputaran usaha relatif kecil, sehingga skala operasi juga relatif kecil.
h. Pendidikan yang diperlukan untuk menjalankan usaha tidak memerlukan
pendidikan formal karena pendidikan yang diperoleh dari pengalaman sambil bekerja.
i. Pada umumnya unit usaha termasuk golongan one-man enterprise dan kalau
mengerjakan buruh berasal dari keluarga. j.
Sumber dana modal usaha yang umumnya berasal dari tabungan sendiri atau lembaga keuangan yang tidak resmi.
Universitas Sumatera Utara
k. Hasil produksi atau jasa terutama dikonsumsi oleh golongan masyarakat desa-
kota berpenghasilan rendah dan kadang-kadang juga yang berpenghasilan menengah.
Menurut Firdausy 2005, pengertian pedagang kaki lima adalah kegiatan sektor marginal kecil-kecilan yang mempunyai ciri sebagai berikut :
a. Pola kegiatan tidak teratur baik dalam hal waktu, permodalan maupun
penerimaannya. b.
Tidak tersentuh oleh peraturan-peraturan atau ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga kegiatannya sering dikategorikan
“liar”. c.
Modal, peralatan dan perlengkapan maupun omzetnya biasanya kecil dan diusahakan dasar hitung harian.
d. Pendapatan mereka rendah dan tidak menentu.
e. Tidak mempunyai tempat yang tetap dan atau keterikatan dengan usaha-usaha
yang lain. f.
Umumnya dilakukan oleh dan melayani golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
g. Tidak membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus sehingga secara luas
dapat menyerap bermacam-macam tingkatan tenaga kerja. h.
Umumnya tiap-tiap satuan usaha yang mempekerjakan tenaga yang sedikit dan dari lingkungan keluarga, kenalan atau berasal dari daerah yang sama.
i. Tidak mengenal sistem perbankan, pembukuan, perkreditan dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif