Pengertian Pendapatan Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pakaian Wanita di Pasar Kota Tanjung Morawa

pendapatan pada industri kecil pengrajin genting di Desa Karangasem Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan sebesar 70,2.

B. Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan maupun natural. Pendapatan atau juga disebut juga income dari seorang warga masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor–faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi Suparmoko, 2000:178. Sektor produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi dipasar faktor produksi seperti halnya juga untuk barang-barang dipasar barang ditentukan oleh tarik menarik, antara penawaran dan permintaan. Suparmoko 2000:179, secara singkat pendapatan income seorang warga masyarakat ditentukan oleh : 1. Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki seorang pedagang yang bersumber seperti hasil-hasil tabungannya di tahun-tahun yang lalu dan warisan atau pemberian. 2. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi. Harga-harga ini ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan dipasar faktor produksi. Penawaran dan permintaan dari masing-masing produksi ditentukan oleh faktor-faktor yang berbeda : a. Tanah termasuk didalamnya kekayaan-kekayaan yang terkandung didalam tanah, mineral, air dan sebagainya mempunya penawaran yang dianggap tidak akan bertambah lagi. Sedangkan permintaan demand akan tanah biasanya menaik dari waktu ke waktu karena : Universitas Sumatera Utara 1. Naiknya harga barang-barang pertanian 2. Naiknya harga barang-barang lainnya mineral, barang-barang industri yang menggunakan bahan-bahan mentah dari tanah 3. Bertambahnya penduduk yang membutuhkan tempat tinggal. Harga dari tanah akan menaik dengan cepat dari waktu ke waktu. b. Modal sumber-sumber ekonomi ciptaan manusia mempunyai penawaran yang lebih elastis karena dari waktu ke waktu warga masyarakat menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk ditabung saving dan kemudian sektor produksi akan menggunakan dana tabungan ini untuk pabrik-pabrik baru, membeli mesin-mesin investasi. Karena adanya saving dan investasi, maka penawaran dari barang-barang modal dari waktu ke waktu bisa bertambah sedangkan permintaan akan barang-barang modal terutama sekali dipengaruhi oleh gerak permintaan akan barang-barang jadi. Bila harga pakaian naik, maka permintaan akan naik. Permintaan akan barang-barang jadi, menurut Alma 1992:23 pada gilirannya dipengaruhi oleh dua 2 faktor utama : 1. Pertumbuhan penduduk yang membutuhkan tambahan baju, perumahan dan sebagainya. 2. Pertumbuhan pendapatan penduduk yang dicerminkan oleh kenaikan pendapatan nasional atau GNP perkapita. c. Tenaga kerja mempunyai penawaran yang terus menerus menaik sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja Universitas Sumatera Utara tergantung pada kenaikan permintaan akan barang jadi seperti halnya dengan permintaan akan barang-barang modal. Permintaan akan tenaga kerja dipengaruhi oleh kemajuan teknologi ini. Permintaan tenaga kerja tidak tumbuh secepat penawaran tenaga kerja atau pertumbuhan penduduk maka ada kecenderungan bagi upah harga faktor produksi tenaga kerja untuk semakin menurun. d. Kepengusahaan entrepreunership merupakan faktor produksi yang paling sulit untuk dianalisa, karena faktor-faktor yang menentukan penawaran pun permintaannya sangat beraneka ragam dan sering faktor-faktor ini diluar kemampuan ilmu ekonomi untuk menganalisa, misalnya : faktor-faktor motivasi lain dan sebagainya. Pada umumnya penawaran pada negara berkembang orang yang berjiwa “enterpreuner” masih sangat kecil. Inilah sebabnya penghasilan untuk pengusaha yang sukses juga cukup besar dinegara tersebut. Cara yang banyak dilakukan adalah dengan tetap mempertahankan hak milik perseorangan, dengan tujuan mengurangi ketidakmerataan distribusi pendapatan.cara-cara yang bisa dilakukan oleh negara antara lain adalah : 1. Pajak progesif atas kekayaan atau penghasilan 2. Penyediaan kebutuhan hidup dasar misalnya makanan pokok, pakaian, perumahan 3. Penyediaan jasa-jasa yang berguna untuk umum oleh Negara misalnya rumah sakit, klinik 4. Memperkecil pengangguran 5. Pendidikan yang murah dan merata Universitas Sumatera Utara 6. Berbagai kebijaksanaan yang menghilangkan hambatan-hambatan bagi mobilitas baik vertikal maupun horizontal. Menurut Suparmoko 2000:179, secara garis besar pendapatan digolongkan menjadi 3 tiga golongan yaitu: a. Gaji dan Upah Imbalan yang diperoleh setelah orang tersebut melakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam waktu satu hari, satu minggu maupun satu bulan. b. Pendapatan dari usaha sendiri Merupakan nilai total dari hasil produksi yang dikurang dengan biaya- biaya yang dibayar dan usaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan tenaga kerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa kapital milik sendiri dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan. c. Pendapatan dari usaha lain Pendapatan yang diperoleh tanpa mencurahkan tenaga kerja, dan ini biasanya merupakan pendapatan sampingan antara lain: 1. Pendapatan dari hasil menyewakan aset yang dimiliki seperti rumah, ternak dan barang lain. 2. Bunga dari uang 3. Sumbangan dari pihak lain 4. Pendapatan dari pensiun Universitas Sumatera Utara Berdasarkan segi sifat ongkos dalam hubungannya dengan tingkat output, Suparmoko 2000:179, ongkos produksi bisa dibagi menjadi : a. Total Fixed Cost TFC atau ongkos tetap total, adalah jumlah ongkos-ongkos yang tetap dibayar perusahaan produsen berapapun tingkat outputnya. Jumlah TFC adalah tetap utuk setiap tingkat output. Misalnya : penyusutan, sewa gedung dan sebagainya. b. Total Variable Cost TVC atau ongkos variabel total, adalah jumlah ongkos- ongkos yang berubah menurut tinggi rendahnya output yang diproduksikan. Misalnya : ongkos untuk bahan mentah, upah, ongkos angkut dan sebagainya. c. Total Cost TC atau ongkos total adalah penjumlahan dari baik ongkos tetap maupun ongkos variabel. TC = TFC + TVC d. Average Fixed Cost AFC atau ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan pada setiap unit output. ∆FC = Q TFC dimana Q = tingkat output e. Average Variable Cost AVC atau ongkos variabel rata-rata adalah semua ongkos-ongkos lain, selain AFC, yang dibebankan pada setiap unit output. AVC = Q TVC f. Average Total Cost ATC atau ongkos total rata-rata, adalah ongkos produksi dari setiap unit output yang dihasilkan. Universitas Sumatera Utara ATC = Q TC g. Marginal Cost MC atau ongkos marginal adalah kenaikan dari Total Cost yang diakibatkan oleh diproduksinya tambahan satu unit output. Karena produksi 1 unit ouput tidak menambah atau mengurangi TFC, sedangkan TC = TFC + TVC maka kenaikan TC ini sama dengan kenaikan TVC yang diakibatkan oleh produksi 1 unit output tambahan. MC = Q TC  

C. Penerimaan Revenue