Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

Pada Tabel 4.9 menunjukkan nilai Tolerance 0,1 dan VIF 10 Nilai Tolerance Jam Kerja 0,919 0,1 dan nilai VIF 1,088 10 tidak terkena multikol Nilai Tolerance Modal 0,919 0,1 dan nilai VIF 1,089 10 tidak terkena multikol Nilai Tolerance Pengalaman Berdagang 0,999 0,1 dan nilai VIF 1,001 10 tidak terkena multikol

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain. 1. Melihat Grafik Menurut Nugroho 2005 dasar analisis untuk pengambilan keputusan adalah sbb : a Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.2 Normal Scatterplot Universitas Sumatera Utara Sumber : Pengolahan Data, 2010 Gambar 4.2 Scatterplot Pada Gambar 4.2 Scatterplot menunjukkan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, yang menandakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 2. Uji Glejser Pada pengujian ini variabel terikatnya adalah ABSUT, dimana jika nilai signifikan 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.11 Uji Glejser Universitas Sumatera Utara Coefficients a 1.605 .408 3.933 .000 -.194 .081 -.252 -2.382 .022 .400 .058 .736 6.949 .000 .145 .065 .225 2.212 .032 Constant Jam Kerja Modal Pengalaman Berusaha Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Pendapatan a. Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel 4.11 menunjukkan nilai signifikan variabel jam kerja 0,022, variabel modal 0,000, dan variabel pengalaman berdagang 0,032 0,05 jadi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini yaitu du DW 4-du Gujarati, 2006:217 Tabel 4.12 Autokorelasi Model Summary b .746 a .557 .526 .42653 1.575 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson Predictors: Constant, Pengalaman Berusaha, Jam Kerja, Modal a. Dependent Variable: Pendapatan b. Sumber : Data primer diolah 2010 Tabel 4.12 menunjukkan nilai pada kolom Durbin-Watson sebesar 1,575 dengan menggunakan nilai tingkat signifikansi α = 5, jumlah sampel n 47 dan jumlah variabel independen K = 3 maka dari tabel Durbin Watson diperoleh dl = 1,47 dan du = 1,67. Universitas Sumatera Utara Karena du DW 4-du 1,67 1,575 4-1,67 jadi diperoleh nilai 1,67 1,575 2,33 dengan demikian maka tidak terdapat masalah autokorelasi.

C. Analisis Regresi Linier Berganda.