Aspek yang Mendukung Prestasi Tenis Prestasi dalam Olahraga

seperti Wimbeldon, Perancis Terbuka, Australia Terbuka, dan Amerika Serikat Terbuka, serta beberapa turnamen profesional tingkat dunia lainnya. Dengan prestasinya tersebut maka yayuk basuki berhasil mengimbangi kekuatan petenis dari dua negara kuat dari asia lainnya yakni Korea Selatan dan Jepang. Prestasi terdahulu yang telah diukir oleh atlet-atlet tenis yang telah mengharumkan nama bangsa Indonesia diharapkan menjadi pemicu semangat dari para peminat olahraga tenis di Indonesia agar dapat berprestasi dengan lebih baik atau paling tidak dapat sanggup untuk mengulangi prestasi yang telah dibuat oleh pendahulu-pendahulu tersebut. Prestasi yang pernah dicapai bukan hanya berasal dari latihan yang rutin dan terprogram, tetapi juga kemampuan dan perawakan fisik seseorang atlet. Penyatuan berbagai macam faktor antara latihan terprogram, kemampuan fisik dan perawakan ideal yang akan membuat seorang atlet memiliki satu kesatuan yang kuat sehingga dapat mencapai prestasi tinggi.

2.1.1.2 Aspek yang Mendukung Prestasi Tenis

Kemampuan fisik sangat menentukan keberhasilan pencapaian prestasi optimal dalam suatu cabang olahraga. Proporsi fisik yang sesuai dengan cabang olahraga tersebut, akan memudahkan berkompetisi dengan lawan. Aspek lain yang mendukung seseorang untuk melakukan tenis dengan baik adalah aspek anthropometri. Dimana anthropometri adalah studi tentang variasi manusia diluar ras yang menelaah perawakan, dari anak-anak sampai dewasa dan menghubungkannya dengan faktor - faktor morfologi, fisiologi, dan psikologi. Berguna dalam menentukan gemuk kurus anak, penilaian keadaan nutrisi, dan dapat digunakan untuk menelaah perawakan olahragawan ulung dan berdasarkan itu dapat memprediksi cabang olahraga yang tepat untuk suatu perawakan. Biotypologi dibagi menjadi dua : somatotipologi dan androgini.

2.1.1.3 Prestasi dalam Olahraga

Tujuan manusia melakukan kegiatan olahraga adalah : 1 Rekreasi, yaitu mereka-mereka yang melakukan olahraga hanya untuk mengisi waktu luang. Mereka melakukan olahraga dengan penuh kegembiraan, santai dan semuanya berjalan tidak formal baik tempat, sarana maupun peraturannya ; 2 Pendidikan, yaitu mereka yang melakukan olahraga disekolah-sekolah yang diasuh oleh para guru olahraga. Kegiatan yang ada didalamnya telah disusun dalam kurikulum tertentu dan disampaikan dengan tujuan yang cukup jelas dan dilakukan secara formal ; 3 Mencapai tingkat kesegaran jasmani, mereka yang melakukan kegiatan olahraga ini mengerjakan olahraga dengan formal, baik program, sarana serta fasilitasnya dan dibawah asuhan tenaga ahli yang profesional ; 4 Prestasi, untuk mencapai prestasi sebagai tujuan ahirnya, maka agar maksimal dipadukan kedalam suatu bentuk program terpadu pembinaan prestasi olahraga. Di dalam hal ini ilmu pengetahuan yang terkait mengenai Menurut M. Anwar Pasau, MA ; Ph.D dalam M.Sajoto 1995 : 2 menguraikan tentang faktor-faktor penentu pencapaian prestasi dalam olahraga sebagai berikut : 1 Aspek Biologis : 1.1 Potensikemampuan dasar tubuh Fundamental Motor Skill : 1.1.1 Kekuatan Strength, 1.1.2 Kecepatan Speed, 1.1.3 Kelincahan dan Koordinasi agility and coordination, 1.1.4 Tenaga Power, 1.1.5 Daya Tahan Otot Muscular Endurance, 1.1.6 Daya kerja jantung dan paru-paru cardiorespiratory fuction, 1.1.7 Kelenturan Flexibility, 1.1.8 Keseimbangan Balance, 1.1.9 Ketepatan Accuracy, 1.1.10 Kesehatan untuk olahraga Health for Sport. 1.2 Fungsi Organ-organ tubuh : 1.2.1 Daya kerja jantung-peredaran darah, 1.2.2 Daya kerja paru-paru sistem pernafasan, 1.2.3 Daya kerja pernafasan, 1.2.4 Daya kerja paanca-indra dan lain-lain. 1.3 Stuktur dan Postur Tubuh : 1.3.1 Ukuran tinggi dan panjang tubuh, 1.3.2 Ukuran besar, lebar dan berat tubuh, 1.3.3 Bentuk tubuh: endomorfi, mesomorfi, dan ektomorfi. 1.4 Gizi sebagai penunjang aspek biologis : 1.4.1 Jumlah makanan yang cukup, 1.4.2 Nilai makanan yang memenuhi kebutuhan, 1.4.3 Variasi makanan yang bermacam-macam. 2 Aspek Psikologis : 2.1 Intelektual kecerdasan = IQ,ditentukan oleh pendidikan, pengalaman, dan bakat, 2.2 Motivasi : 2.2.1 Dari diri atlet internal : perasaan harga diri, kebanggan, keinginan berprestasi, kepercayaan diri, perasaan sehat, 2.2.2 Dari luar external : penghargaan, pujian, hadiah materi, uang, kedudukan. 2.3 Kepribadian : 2.3.1 Yang menguntungkan dalam pembinaan prestasi, 2.3.1.1 Ketekunan, 2.3.1.2 Kematangan, 2.3.1.3 Semangat, 2.3.1.4 Berani, 2.3.1.5 Teliticermat, 2.3.1.6 Berhati-hati, 2.3.1.7 Mudah menerima, 2.3.1.8 Bijaksanaserius, 2.3.1.9 Tenang, 2.3.1.10 Percaya diri, 2.3.1.11 Terkontrol, 2.3.1.12 Cakappintar, 2.3.1.13 Teguh pendirian. 2.3.2 Yang kurang menguntungkan : 2.3.2.1 Mudah tersinggungemosi, 2.3.2.2 Cepat bosan, 2.3.2.3 Kurang cakap, 2.3.2.4 Sembronoceroboh, 2.3.2.5 Ragu-ragu, 2.3.2.6 Pemalu, 2.3.2.7 Lambat menerima, 2.3.2.8 Curigacemburu, 2.3.2.9 Bersifat kewanitaan, 2.3.2.10 Tidak terkendali, 2.3.2.11 Menyendiri, 2.3.3.12 tidak tetap pendirian, 2.3.2.13 Penakut. 2.4 Koordinasi kerja otot dan syaraf : 2.4.1 Kecepatan reaksi motorik, 2.4.2 Kecepatan reaksi karena rangsang penglihatan dan pendengaran. 3 Aspek lingkungan environtment: 3.1 Sosial : kehidupan sosial ekonomi, interaksi antara pelatih, atlet dan sesama anggota tim, 3.2 Presarana- sarana olahraga yang tersedia dan medan, 3.3 Cuaca iklim sekitar, 3.4 Orang tua keluarga dan masyarakat dorongan dan penghargaan. 4 Aspek Penunjang : 4.1 Pelatih yang berkualitas tinggi, 4.2 Program yang tersusun secara sistematis, 4.3 Penghargaan dari masyarakat dan pemerintah, 4.4 Dana yang memadai, 4.5 Organisasi yang tertib. 2.1.2 Pengertian Somatotipe 2.1.2.1 Sejarah Somatotipe