Tujuan Penelitian Komponen Bioaktif Tanaman Torbangun Menghambat Viabilitas Dan Mendorong Apoptosis Sel Kanker Payudara Mcf 7

8 dengan ekstrak hidroalkohol dan bentuk kering beku. Hasil menunjukkan bahwa total fenol tertinggi berasal dari ekstrak etil asetat ±59 kemudian ekstrak aseton ±52, ekstrak hidroalkohol ±33, bentuk kering beku ±25, ekstrak metanol ±23 dan ekstrak heksana ±11 mg GAEg ekstrak. Kandungan total fenol tersebut sejalan dengan kemampuan bioaktifitasnya dimana kemampuan antioksidan tertinggi ditunjukkan oleh ekstrak etil asetat dan kemampuan antibakteri tertinggi oleh ekstrak aseton Bhatt and Negi 2012. Hasil uji aktifitas antioksidan oleh Bhattacharjee 2010 menunjukkan bahwa ekstrak etanol yang berasal dari bagian daun tanaman torbangun memiliki aktifitas antioksidan tertinggi dibandingkan bagian tanaman lainnya yakni batang dan akar. Hal ini disebabkan karena kandungan total fenolik, flavonoid, alkaloid dan saponin juga lebih tinggi pada bagian daun dibandingkan batang dan akarnya. Dilaporkan bahwa pada ekstrak daun torbangun terdapat total fenolik 19,62 ± 0.83, flavonoid 4,21 ± 0.39, alkaloid 4,3 ± 0,74 dan saponin 2,09 ± 0,33 dalam persen beratberat. Namun seluruh bagian tanaman ini memperlihatkan keberadaan komponen alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, triterpenoid, sedangkan karotenoid hanya terdapat pada daun dan batangnya. Gambar 2.1 Struktur kimia komponen fenolik sederhana kiri. Struktur kimia flavonoid kanan Garcia-Salas et al. 2010 Studi review menyebutkan bahwa komponen volatile utama pada daun torbangun yang berkontribusi terhadap bioaktifitasnya antara lain carvacrol, thymol dan -caryophyllene Khare et al. 2011. Pada penelitian oleh Murthy et al. 2009 diperoleh komponen volatile utama yang bersifat fungitoxic adalah carvacrol 70, -caryophyllene 6.2, p-cymene 5.6, -terpinene 5.3, 4- terpinenol 1.2, α-cubebene 0.8, α-bergamotene γ.9, α-caryophyllene 1.9 dan eudesma-4,11-diene 1.8. Penelitian lain oleh Selvakumar et al, 2011 melaporkan komponen volatile pada minyak esensial tanaman torbangun yang memiliki kemampuan bioaktif didominasi oleh komponen thymol 41.3, 1,8-cineol 21.45 dan carvacrol 13.25.

2.3 Metabolomik

Produk alami telah diketahui merupakan sumber yang sangat kaya untuk memperoleh komponen bioaktif terutama dalam rangka penemuan obat karena produk alami memiliki struktur kimia yang unik dan beragam. Namun dengan kompleksitas dan keberagaman metabolit yang terdapat dalam produk alami tersebut justru menjadi hambatan tersendiri. Salah satu pendekatan yang dikembangkan untuk mengatasi hambatan tersebut adalah melalui metabolomik. Pendekatan metabolomik memungkinkan untuk melakukan studi sistematik menggunakan campuran yang kompleks seperti preparasi fitokimia yang