faktor yang diduga berpengaruh terhadap peluang suatu rumahtangga transmigran berada pada kemiskinan.
4.4.1 Analisis Tingkat Pendapatan Transmigran
Analisis tingkat pendapatan rumahtangga transmigran dilakukan dengan menggunakan besarnya pendekatan pengeluaran expenditure approach keluarga
transmigran selama setahun terakhir dalam satuan kg setara beras, dibandingkan dengan standar yang ditargetkan tercapai pada tahun pembinaan tertentu, sebagai
berikut tingkat penyesuaian T+2 dengan standar 1.600 kg beras, tahap pemantapan T+3 dengan standar 2.400 kg beras, dan tahap pengembangan T+4
dengan standar 3.000 kg beras. Berbagai jenis pengeluaran rumahtangga dikelompokkan dalam 1 pengeluaran untuk kebutuhan dasar pangan dan non
pangan, 2 pengeluaran untuk kebutuhan sekunder dan barang tahan lama termasuk didalamnya investasi, dan tabungan.
Pendapatan = Pengeluaran + Tabungan + Aset – Utang x 1 Kg
Harga BerasKg
Dimana : Pengeluaran = total kebutuhan dasar + total kebutuhan sekunder x 1000
Tabungan = Jumlah tabungan selama setahun terakhir x 1000 Aset
= Pembelian barang tahan lama selama tahun lalu Harga beras = Harga beras ditiap UPT berbeda-beda sesuai dengan lokasi pasar
terdekat; Way Terusan SP.1 = Rp 2800, Way Terusan SP.2 = Rp 2000, Mesuji Atas SP.13 = 2500, dan Legundi = Rp 2400
4.4.2 Analisis Tingkat Kesejahteraan Transmigran
Untuk mengetahui persepsi transmigran terhadap tingkat kesejahteraan dan analisis kesejahteraan berdasarkan KEP. 06MEN1999, salah satu indikator
yang menjadi acuan adalah pencapaian tingkat pendapatan tertentu yang ditargetkan untuk dicapai pada tahun pembinaan tertentu. Namun, tingkat
pendapatan tidak dapat secara langsung digunakan untuk menggambarkan tingkat
kesejahteraan di daerah transmigrasi. Dimensi kesejahteraan lebih luas dari sekedar tingkat pendapatan. Pada tingkat kesejahteraan termasuk didalamnya
ukuran tingkat pelayanan, angka partisipasi pendidikan, angka melek huruf, dan prevalensi penyakit yang dapat dihitung berdasarkan KEP. 06MEN1999 sebagai
berikut: 1. Tingkat pelayanan
Persentase anggota KUD yang terlayani = Jumlah anggota aktif x 100 Jumlah KK di UPT
2. Angka Partisipasi Pendidikan EPR EPR = Jumlah penddk usia SD – SLTP yang sedang bersekolah x 100
Jumlah penddk usia sekolah SD – SLTP 3. Angka Melek Huruf AMH
AMH = Jumlah penddk umur 10 tahun – jumlah penddk buta huruf 10 tahun x 100
Jumlah penddk umur 10 tahun
4. Prevalensi penyakit PP PP
= Jumlah penddk sakit x 100 Jumlah
penddk jiwa
4.4.3 Model Peluang Kemiskinan Rumahtangga Transmigran