dengan tepat apakah yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Kegiatan mengkomunikasikan dapat diarahkan sebagai kegiatan
konfirmasi.
2.1.5. Model Think Pair Share
2.1.5.1.Model Pembelajaran Menurut Suprijono 2013:54 model pembelajaran adalah konsep yang
lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Pembelajaran kooperatif
diarahkan dengan menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik
menyelesaikan masalah. Sedangkan, Arends Hamruni 2012: 5 menyatakan model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di
dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas.
Selain itu, Eggen dan Kauchak, dalam Trianto, 2011 : 42 juga berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Apabila diperhatikan secara seksama, maka pembelajaran
kooperatif ini mempunyai cirri-ciri tertentu dibandingkan dengan model lainnya. Arends dalam Trianto, 2011:47 menyatakan bahwa pelajaran yang
menggunakan pembelajaran kooperatif memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a Siswa bekerja dalam kelompok secara koopatif untuk menuntaskan materi belajar.
b Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
c Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam.
d Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu Dari uraian tinjauan tentang pembelajaran kooperatif ini, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tersebut memerlukan kerjasama antar siswa dan saling ketergantungan dalam struktur pencapaian tugas, tujuan, dan
penghargaan. Keberhasilan pembelajaran ini tergantung dari keberhasilan masing- masing individu dalam kelompok, di mana keberhasilan tersebut sangat berarti
untuk mencapai suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok. 2.1.5.2.Pengertian Think Pair Share
Dalam Huda 2013:206 Strategi ini memperkenalkan gagasan tentang waktu
‟tunggu atau berfikir‟ wait or think time pada elemen interaksi pembelajaran kooperatif yang saat ini menjadi salah satu faktor ampuh dalam
meningkatkan respons siswa terhadap pertanyaan. Manfaat Think Pair Share antara lain adalah 1 memungkinkan siswa untk bekerja sendiri dan bekerja sama
dengan orang lain, 2 mengoptimalkan partisipasi siswa, 3 memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukan partisipasi mereka kepada orang
lain. Skill – skill yang umumnya dibutuhkan dalam strategi ini adalah sharing
informasi, bertanya, meringkas gagasan orang lain, dan paraphrasing.
2.1.5.3.Langkah – langkah model Think Pair Share
Think Pair Share sebaiknya dilakukan dengan menggunakan langkah –
langkah berikut ini Huda, 2013 :206-207: 1. Siswa ditempatkan dalam kelompok
– kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswaanggota.
2. Guru memberikantugas pada setiap kelompok. 3. Masing
– masing anggota memikirkan dan mengerjakan tugas tersebut sendiri – sendiri terlebih dahulu.
4. Kelompok membentuk anggota – anggotanya secara berpasangan. Setiap
pasangan mendiskusikan hasil pengerjaan individualnya. 5. Kedua pasangan lalu bertemu kembali dalam kelompoknya masing
– masing untuk menshare hasil diskusinya.
2.1.6. Media Pembelajaran Audiovisual