2.3. KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan kajian pustaka tersebut diatas, pelaksanaan pembelajaran PKn kelas IVA di SDN Bendan Ngisor Semarang, masih ditemukan permasalahan-
permasalahan, yaitu dalam mengajar guru belum menggunakan pembelajaran yang inovatif, belum memberikan contoh-contoh secara visual dan hanya
memberikan contoh secara verbal. Begitu juga dengan pemilihan strategi belajar mengajar yang belum menyesuaikan dengan kebutuhan siswa, sehingga ada
beberapa siswa yang salah konsep. Guru juga belum memaksimalkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan lebih banyak menggunakan ceramah satu arah.
Sementara itu dari siswa permasalahan yang terjadi adalah siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, hal ini dikarenakan guru belum melakukan variasi
pembelajaran. Siswa cenderung pasif, bahkan terdapat beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan dari guru dikarenakan guru kurang variatif dalam
menggunakan metode pembelajaran, sehingga siswa tidak fokus, merasa bosan dalam pembelajaran, dan sering bergurau di kelas mengganggu siswa yang lain.
Dari segi mediaalat pembelajaran, penggunaan media kurang optimal, sumber referensi berupa buku materi masih terbatas, dan penggunaan media seperti
gambar, atau video masih kurang. Sehingga berdampak pada perolehan hasil belajar PKn siswa kelas IVA SDN Bendan Ngisor Semarang belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Berikut ini ditunjukkan oleh data bahwa dari 34 siswa terdapat 22 siswa atau sekitar 64,7 siswa yang belum mencapai
KKM, dengan KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 68, dan hanya 12 35,29 siswa yang mencapai KKM. Dari berbagai permasalahan yang terjadi
menyebabkan hasil belajar PKn siswa kelas IVA SDN Bendan Ngisor Semarang kurang maksimal.
Berdasarkan kondisi tersebut, peneliti dan tim kolaborator merencanakan untuk melakukan tindakan perbaikan dengan menerapkan model pembelajaran
Think Pair Share dengan media Audiovisual. Penerapan model Think Pair Share dengan media Audiovisual dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
dan meningkatkan antusias atau motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Tindakan perbaikan yang peneliti lakukan dalam pembelajaran PKn
dengan model Think Pair Share dengan media Audiovisual bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Penelitian
ini dapat memberikan masukan bagi guru untuk selalu menerapkan pembelajaran inovatif dan menyenangkan agar siswa antusias mengikuti proses pembelajaran.
Skema Alur Kerangka Berpikir
Kondisi Awal : 1.
Guru cenderung hanya menggunakan metode yang berpusat pada guru teacher centered, sehingga belum menggunakan metode
yang variatif, penggunaan media pembelajaran juga belum maksimal,
2. Siswa cenderung pasif tidak fokus dan merasa bosan dalam
pembelajaran. 3. Hasil belajar 22 siswa belum mencapai KKM 68
Pemberian Tindakan 1. Guru membuka pembelajaran.
2. Guru melakukan apersepsi 3.
Guru menyajikan dan menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan media audiovisual . mengamati
4. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa sesuai materi yang disajikan menanya
5. Guru mengorginasasi dan membimbing siswa membentuk kelompok
beranggota 4 siswa, setiap siswa mengerjakan
terlebih dahulu,
kemudian berpasangan, dan kembali diskusi ke kelompok awal. 6.
Guru memberikan pertanyaan dalam bentuk soal yang memunculkan pemecahan masalah pada setiap kelompok. menalarmencoba
7. Siswa menshare hasil diskusi kelompok. mengkomunikasikan 8. Guru memberikan reward kepada kelompok yang mendapat nilai terbaik
9. Guru memberikan evaluasi pembelajaran. 10. Guru menutup pelajaran.
Kondisi akhir: 1. Ketrampilan guru meningkat
2. Keaktifan siswa meningkat 3. Hasil belajar siswa meningkat
Gambar Bagan.2.1
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN