Perencanaan Pelaksanaan PengamatanObservasi RANCANGAN PENELITIAN

54

3.1.1 Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal dimana peneliti menemukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung Arikunto, 2010:17. Dalam penelitian ini, perencanaan pembelajarannya sebagai berikut: a. Menelaah Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, dan indikator yang ingin dicapai. b. Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dan skenario pembelajaran dengan model pembelajaran Make a Match berbantuan Flashcard. c. Menyiapkan sumber buku, dan alat peraga berupa gambar-gambar yang dibutuhkan dalam pembelajaran. d. Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa. e. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru, siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

3.1.2 Pelaksanaan

Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan. Tahap ini dilaksanakan untuk memperbaiki masalah berdasarkan pemecahan masalah yang telah ditetapkan. Selama melaksanakan tindakan, guru sebagai pelaksana tindakan Arikunto, 2010:18. Dalam pelaksanakan tindakan penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan menerapkan model Make a Match berbantuan Flashcard dan jika ternyata tindakan perbaikan pada siklus pertama belum berhasil menjawab permasalahan maka terdapat siklus berikutnya. Siklus ketiga dilaksanakan untuk memperbaiki semua yang belum baik pada siklus pertama maupun ke dua.

3.4.3 PengamatanObservasi

Observasi adalah salah satu bentuk teknik nontes yang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objek secara langsung, seksama, dan sistematis Hamdani 2011:317. Menurut Arikunto 2014:19 menyebutkan kegiatan observasi yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk mengamati keterampilan guru dan aktivitas siswa melalui lembar pengamatan observasi ketika mengikuti pembelajaran IPS melalui penerapan model Make a Match berbantuan Flashcard.

3.4.4 Refleksi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS IIIA SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

7 23 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENERAPAN MODEL PAIR CHECK BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 18 243

Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dengan Media Flashcard untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN Mangkangkulon 01

0 25 482

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224