Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match

2.1.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Solihatin, dkk 2011:4, mengenai pembelajaran kooperatif mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangan dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Keberhasilan belajar menurut model belajar ini bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dari teman yang sebaya dan di bawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman siswa akan semakin mudah dan cepat terhadap materi pembelajaran. Sedangkan Anita Lie dalam Isjoni, 2014:16 pembelajaran kooperatif merupakan sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Selain itu Hamdani 2011:30 menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Dalam pembelajaran kooperatif diterapkan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang dilaksanakan secara kelompok dalam pembelajaran dengan tujuan supaya siswa satu dengan yang lain dapat saling membantu karena dalam kelompok tersebut terdiri dari beberapa siswa yang heterogen kemampuannya. 2.1.1.2 Hakikat model Make a Match Model Make a match yaitu model mencari pasangan yang bertujuan untuk mengenal dan memahami karakteristik masing-masing individu dan kelompok. Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa; 1 model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match bertujuan untuk menumbuhkan sikap saling menghormati, menumbuhkan sikap tanggung jawab, meningkatkan percaya diri dalam menyelesaikan suatu masalah, 2 merupakan model pembelajaran yang menuntut anak didik aktif dalam pembelajaran, keterampilan keterampilan mulai dari tingkat awal maupun tingkat mahir yang dimiliki anak didik akan terlihat dalam pembelajaran ini, 3 lingkungan dalam pembelajaran Make a Match diusahakan demokratis, anak didik diberi kebebasan untuk mengutarakan Hamalik, 2013:35 Menurut Aqib 2014:23 model Make a Match yaitu mencari pasangan diperkenalkan oleh Lena Curran, pada tahun 1994. Pada model ini siswa diminta mencari pasangan dari kartu. Berikut adalah langkah-langkahnya: 1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban 2. Setiap siswa mendapatkan satu kartu 3. Setiap siswa memikirkan dimana jawabanatau soal dari kartu soal yang dipegang 4. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Artinya siswa yang kebetulan mendapatkan kartu ‘soal’maka harus mencari pasangan yang memegang kartu ‘jawaban soal’ secepat mungkin. Demikian sebaliknya 5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu habis maka mendapatkan poin 6. Jika siswa tidak dapat mencocokkan kartunya dengan temannya yang mendapatkan kartu jawaban soal maka diberi hukuman sesuai kesepakatan 7. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapatkan kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya 8. Kesimpulan Dari bebrapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Make a Match adalah kemampuan bekerja sama, kemampuan berinteraksi, dan kemampuan berpikir cepat melalui permainan mencari pasangan dengan kartu-kartu yang ada.

2.1.2 Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS IIIA SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

7 23 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENERAPAN MODEL PAIR CHECK BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 18 243

Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dengan Media Flashcard untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN Mangkangkulon 01

0 25 482

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224