Data Kuantitatif TEKNIK ANALISIS DATA

Letak Q 1 = n+1 = 33+1 = 8,5 jadi nilai Q 1 adalah 8,5-1 = 7,5 Letak Q 2 = n+1 = 33+1 = 17 jadi nilai Q 2 adalah 17-1=16 Letak Q 3 = n+1 = 25+1 = 25,5 jadi nilai Q 3 adalah 25,5-1=24,5 Q 4 = 32 Tabel hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa Skala Penilaian Kriteria Ketuntasan Kualifikasi 24,5 ≤ skor ≤ 32 Sangat Baik A Tuntas 16 ≤ skor 24,5 Baik B Tuntas 7,5 ≤ skor 16 Cukup C Tidak Tuntas 0 ≤ skor 7,5 Kurang D Tidak Tuntas

3.6.2 Data Kuantitatif

Dalam penelitian ini peneliti menentukan aspek-aspek yang di analisa berupa jumlah jawaban yang benar, jumlah jawaban yang salah, nilai rata-rata kelas, ketuntasan belajar secara individu dan ketuntasan belajar secara klasikal. Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif yang dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa, aktivitas siswa selama pembelajaran serta keterampilan guru dalam pembelajaran. Analisis tingkat keberhasilan atau persentase ketuntasan belajar siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung pada setiap siklusnya, dilakukan dengan cara memberikan evaluasi atau tes akhir siklus berupa soal tes tertulis, dihitung menggunakan rumus: 1 Data hasil belajar siswa dianalisa dengan menggunakan rumus: Skor = x 100 skor mulai 0 - 100 Keterangan: B = Banyaknya butir soal yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal Poerwanti, dkk 2008 : 6.3 2 Data nilai rata-rata dianalisa dengan rumus: Me = Xi N Keterangan: Me = Mean nilai rata-rata = Epsilon baca jumlah Xi = Nilai x ke i sampai ke n N = Jumlah individu Sugiyono 2012: 49 3 Data ketuntasan belajar dianalisa dengan rumus: P = jumlah siswa yang tuntas belajar x 100 jumlah siswa Keterangan: P = persentase Aqib 2014:41 Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan berdasarkan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu, tuntas dan tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut: Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan Klasikal Kualifikasi ≥ 66 80 Tuntas 66 80 Tidak Tuntas sumber: KKM mata pelajaran kelas V SDN Mangkangkulon 01 Djamarah 2010: 108 menyatakan bahwa apabila 75 dari jumlah siswa telah mencapai taraf keberhasilan minimal, maka proses belajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru. Membahas pokok bahasan baru dapat diartikan bahwa pembelajaran yang dilakukan telah berhasil. Besarnya angka 75 merupakan persentase minimal ketuntasan klasikal. Maka peneliti menentukan tingkat keberhasilan hasil belajar dengan persentase ketuntasan 80.

3.7 INDIKATOR KEBERHASILAN

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENERAPAN MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 8 379

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL MAKE A MATCH BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS IIIA SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

7 23 244

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENERAPAN MODEL PAIR CHECK BERBANTUAN MEDIA FLASHCARD UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 02 KOTA SEMARANG

0 18 243

Penerapan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dengan Media Flashcard untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas V SDN Mangkangkulon 01

0 25 482

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

0 14 264

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224