4.3.1 Analisis Deskriptif
Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat Whitney, 1960 dalam Nazir, 1983. Tujuan dari analisis deskriptif adalah untuk
membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis mengenai perkembangan industri kerajinan anyaman
pandan di Kabupaten Tasikmalaya.
4.3.2 Analisis Shift Share
Analisis shift share adalah salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber pertumbuhan ekonomi baik dari sisi pendapatan maupun
dari tenaga kerja pada suatu wilayah tertentu. Melalui analisis shift share dapat dianalisis besarnya sumbangan pertumbuhan dari tenaga kerja dan pendapatan
pada masing-masing sektor di wilayah yang bersangkutan Sahara, tanpa tahun. Analisis shift share mempunyai banyak kegunaan diantaranya adalah
untuk melihat perkembangan sektor perekonomian di suatu wilayah terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih luas dan perkembangan sektor-sektor
perekonomian jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya. Selain itu, analisis ini juga berguna untuk melihat perkembangan suatu wilayah
dibandingkan dengan wilayah lainnya, sehingga dapat membandingkan besarnya aktivitas suatu sektor pada wilayah tertentu dan pertumbuhan antar wilayah.
Perbandingan laju sektor-sektor perekonomian di suatu wilayah dengan laju
pertumbuhan perekonomian nasional serta sektor-sektornya juga dapat dilihat melalui analisis ini.
Pada analisis shift share terdapat tiga kompenen utama yaitu komponen pertumbuhan nasional, komponen pertumbuhan proporsional, dan komponen
pertumbuhan pangsa wilayah. Komponen pertumbuhan nasional adalah perubahan produksikesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan
produksikesempatan kerja nasional, perubahan kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor dan
wilayah. Sementara itu, komponen pertumbuhan proporsional tumbuh karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan
bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri kebijakan perpajakan, subsidi, dan price support, dan perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar.
Komponen pertumbuhan pangsa wilayah timbul karena peningkatan atau penurunan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan
dengan wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan di suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh pertumbuhan komparatif,
akses ke pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi, serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut.
• Analisis Perubahan PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan
ij ij
ij
Y Y
Y −
= Δ
Keterangan : j
= Wilayah analisis atau pada penelitian ini Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan
i = Sektor perekonomian termasuk industri kerajinan anyaman pandan
ij
ΔΥ = Perubahan PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan dari sektor i
ij
Υ = PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan dari sektor i pada tahun awal analisis 2003
Y
ij
’ = PDRB dari sektor i pada tahun akhir analisis 2006 Persentase perubahan PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan
Anyaman Pandan , menggunakan rumus : =
ΔΥ
i
100 ×
Υ Υ
− Υ
i i
i
• Analisis Rasio Indikator Kegiatan Ekonomi
a. r
i
rasio PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan dari sektor i
r
i
=
ij ij
ij
Υ Υ
− Υ
Keterangan :
ij
Υ = PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan dari sektor i pada tahun dasar analisis
ij
Υ
= PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan dari sektor i pada tahun akhir analisis
b. R
i
rasio PDRB Kabupaten Tasikmalaya dari sektor i R
i
=
i i
i
Υ Υ
− Υ
Keterangan :
i
Υ = PDRB Kabupaten Tasikmalaya dari sektor i pada tahun dasar analisis
i
Υ = PDRB Kabupaten Tasikmalaya dari sektor i pada tahun akhir analisis c. R
a
Rasio PDRB Kabupaten Tasikmalaya R
a
=
• •
•
Υ Υ
− Υ
Keterangan :
•
Υ = PDRB Kabupaten Tasikmalaya pada tahun akhir analisis
•
Υ
= PDRB Kabupaten Tasikmalaya pada tahun dasar analisis
• Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
a. Komponen Pertumbuhan Nasional yang pada penelitian ini disebut Pertumbuhan Kabupaten PK
ij ij
Y Ra
PK =
b. Komponen Pertumbuhan Proporsional PP
ij ij
Y Ra
Ri PP
− =
Apabila : PP 0, menunjukkan bahwa sektor i pada Lima Kecamatan Sentra Industri
Kerajinan Anyaman Pandan pertumbuhannya lambat
ij
PP 0, menunjukkan bahwa sektor i pada Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan pertumbuhannya cepat
ij
c. Komponen pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW
ij ij
Y Ri
ri PPW
− =
Apabila :
ij
PPW 0, menunjukkan bahwa sektor i industri kerajinan anyaman pandan pada
Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan wilayah
lainnya
ij
PPW 0, menunjukkan bahwa Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan
Anyaman Pandan tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah lainnya.
d. Pergeseran Bersih PB
ij ij
ij
PPW PP
PB +
= Keterangan:
PBij = pergeseran sektor i pada Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan
Apabila: PBij 0, menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor i pada Lima Kecamatan Sentra
Industri Kerajinan Anyaman Pandan termasuk ke dalam kelompok progresif maju
PBij 0, menunjukkan bahwa pertumbuhan sektor i pada Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan termasuk lamban
4.3.3 Analisis Proyeksi Shift Share