13,000 13,200
13,400 13,600
13,800 14,000
14,200 14,400
2002 2003
2004 2005
2006 2007
Jumlah Tenaga Kerja orang
Gambar 5. Perkembangan Tenaga Kerja pada Industri Kerajinan Anyaman Pandan Kab. Tasikmalaya Tahun 2002-2007
Sumber: Dinas Kopperindag Kabupaten Tasikmalaya 2008
6.1.3 Perkembangan Nilai Investasi
Nilai investasi industri kerajinan anyaman pandan mengalami peningkatan yang cukup tajam dari tahun 2002 ke tahun 2003 yaitu sebesar 155,68 persen. Hal
ini menunjukkan bahwa industri ini memiliki prospek pasar yang cerah. Namun, dari tahun 2003 ke tahun 2004 mengalami sedikit penurunan yaitu sekitar 13,12
persen. Dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007, nilai investasi industri ini terus mengalami peningkatan. Tren investasi industri kerajinan anyaman pandan
dapat dilihat pada Gambar 6.
500,000 1,000,000
1,500,000 2,000,000
2,500,000 3,000,000
3,500,000 4,000,000
4,500,000
2002 2003
2004 2005
2006 2007
Nilai Investasi Rp.000
Gambar 6. Perkembangan Investasi Industri Kerajinan Anyaman Pandan Kab. Tasikmalaya 2002-2007
Sumber: Dinas Kopperindag Kabupaten Tasikmalaya 2008
6.1.4 Perkembangan Nilai Produksi
Nilai produksi pada industri kerajinan anyaman pandan juga cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penurunan produksi terjadi dari tahun
2003 ke tahun 2004 yaitu sekitar 13,18 persen. Dari tahun 2004 sampai 2007 nilai produksi industri ini terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan pada
kurun waktu tersebut, permintaan terhadap produk dari industri ini terus meningkat karena produksi dilaksanakan berdasarkan pesanan made by order.
Gambar 7 menunjukkan perkembangan nilai produksi pada industri kerajinan anyaman pandan.
2,000,000 4,000,000
6,000,000 8,000,000
10,000,000
2002 2003
2004 2005
2006 2007
Produksi Rp.000
Gambar 7. Perkembangan Nilai Produksi Industri Kerajinan Anyaman Pandan Kab. Tasikmalaya 2002-2007
Sumber: Dinas Kopperindag Kabupaten Tasikmalaya 2008
6.2 Kontribusi Industri Kerajinan Anyaman Pandan terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Tasikmalaya
Analisis kontribusi industri kerajinan anyaman pandan terhadap PDRB Kabupaten Tasikmalaya menggunakan analisis shift share. Pada analisis shift
share terdapat tiga analisis. Ketiga analisis tersebut adalah: analisis perubahan
PDRB; analisis indikator kegiatan ekonomi; dan analisis komponen pertumbuhan
wilayah. Data yang digunakan pada analisis ini adalah data PDRB Kabupaten Tasikmalaya atas dasar harga konstan tahun 2000 menurut lapangan usaha tahun
2003 dan 2006, serta data akumulasi PDRB lima kecamatan yang menjadi sentra lokasi industri kerajinan anyaman pandan tahun 2003 dan 2006. Analisis
kontribusi industri kerajinan anyaman pandan juga dilakukan dengan proyeksi shift share
yang bertujuan untuk melihat pertumbuhan industri ini selama lima tahun ke depan. Asumsi yang digunakan pada analisis ini adalah sektor industri
pengolahan di lima kecamatan yang menjadi sentra industri kerajinan anyaman pandan, seluruhnya berasal dari industri kerajinan anyaman pandan.
6.2.1 Kontribusi Industri Kerajinan Anyaman Pandan terhadap PDRB Kabupaten Tasikmalaya Periode 2003-2006
6.2.1.1 Analisis PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman
Pandan
Pada kurun waktu 2003-2006, industri kerajinan anyaman pandan menempati urutan kedua dalam perubahan PDRB per sektor di lima kecamatan
yang menjadi sentra lokasinya, yaitu sebesar 18,84 persen. Pada kurun waktu tersebut, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan
mengalami perubahan PDRB paling besar yaitu sebesar 30,29 persen. Disusul oleh sektor listrik, gas, dan air bersih yang mengalami perubahan sebesar 17,91
persen. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi yang paling besar terhadap total PDRB di lima kecamatan yang menjadi sentra
lokasi industri kerajinan anyaman pandan. Walaupun demikian, share industri kerajinan anyaman pandan terhadap PDRB Kabupaten Tasikmalaya masih sangat
sedikit yaitu hanya 0,96 persen. Tabel 10 menunjukkan perubahan PDRB di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan secara rinci.
Tabel 10. Perubahan PDRB di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2003-2006
Sektor Perekonomian PDRB Juta Rupiah
Perubahan PDRB
2003 2006
Juta Rupiah
Pertanian, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan 260.771,81 339.752,40
78.980,59 30,29
Pertambangan dan penggalian 819,00
785,39 -33,61
-4,10
Industri Pengolahan Industri
kerajinan Anyaman Pandan
36.289,25 43.125,72
6.836,47 18,84
Listrik, gas, dan air bersih 6.533,08
7.703,31 1.170,23
17,91 Bangunan 27.748,28
19.250,16 -8.498,12
-30,63 Perdagangan, hotel, dan
restoran 155.286,92 175.574,43 20.287,51
13,06 Pengangkutan dan komunikasi
15.636,81 18.250,71
2.613,90 16,72
Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
23.897,85 25.349,47
1.451,62 6,07
Jasa-jasa 104.321,23 75.891,45
-28.429,78 -27,25
Produk Domestik Regional Bruto
631.304,23 705.683,04 74.378,81
11,78
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
6.2.1.2 Analisis Indikator Kegiatan Ekonomi
Berdasarkan hasil analisis indikator kegiatan ekonomi, diperoleh nilai ri, Ri, dan Ra. Pada kurun waktu 2003 sampai 2006, industri kerajinan anyaman
pandan memiliki nilai ri yang positif yaitu sebesar 0,19. Nilai ri yang positif menunjukkan bahwa industri kerajinan anyaman pandan memiliki laju
pertumbuhan yang meningkat. Nilai ri sebesar 0,19 menunjukkan bahwa industri kerajinan anyaman pandan selama kurun waktu empat tahun mengalami
pertumbuhan riil sebesar 18,84 persen.
Nilai Ri menunjukkan laju pertumbuhan sektor-sektor di Kabupaten Tasikmalaya. Hasil perhitungan memperlihatkan bahwa nilai Ri sektor-sektor
perekonomian ada yang bernilai positif dan ada yang bernilai negatif. Nilai Ri yang positif mengindikasikan bahwa pada kurun waktu 2003 sampai 2006, sektor-
sektor tersebut mengalami peningkatan laju pertumbuhan. Nilai Ri yang negatif mengindikasikan bahwa pada kurun waktu 2003 sampai 2006, sektor-sektor
tersebut mengalami penurunan laju pertumbuhan. Industri pengolahan yang didalamnya termasuk industri kerajinan anyaman pandan memiliki nilai Ri yang
positif yaitu sebesar 0,17. Hal ini menunjukkan bahwa industri pengolahan mengalami peningkatan pertumbuhan riil
Pada kurun waktu 2003-2006, nilai Ra yang diperoleh sebesar 0,12. Nilai Ra yang positif mengindikasikan bahwa di Kabupaten Tasikmalaya terjadi
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Nilai Ra sebesar 0,12 menunjukkan bahwa pada kurun waktu tersebut terjadi peningkatan total PDRB di Kabupaten
Tasikmalaya sebesar 12,13 persen. Nilai ri, Ri, dan Ra secara rinci dapat dilihat pada Tabel 11.
Dengan demikian, industri kerajinan anyaman pandan di lima kecamatan yang menjadi sentra industrinya memiliki laju pertumbuhan yang lebih besar
daripada laju pertumbuhan sektor tersebut di Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, laju pertumbuhan industri kerajinan anyaman pandan di lima kecamatan tersebut
lebih tinggi daripada laju pertumbuhan rata-rata Kabupaten Tasikmalaya.
Tabel 11. Nilai ri, Ri, dan Ra di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2003-2006
Sektor Perekonomian ri
Ri Ra
Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan
0,30 0,38
0,12 Pertambangan dan penggalian
-0,04 0,63
0,12
Industri Pengolahan Industri kerajinan Anyaman Pandan
0,19 0,17
0,12
Listrik, gas, dan air bersih 0,18
0,19 0,12
Bangunan -0,31 -0,32
0,12 Perdagangan, hotel, dan restoran
0,13 -0,02
0,12 Pengangkutan dan komunikasi
0,17 0,35
0,12 Keuangan, persewaan, dan
Jasa Perusahaan 0,06
0,08 0,12
Jasa-jasa -0,27 -0,25
0,12 Produk Domestik Regional Bruto
0,12 0,12
0,12
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
6.2.1.3 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah
Analisis komponen pertumbuhan wilayah terdiri dari analisis pertumbuhan nasional yang pada penelitian ini disebut analisis pertumbuhan
kabupaten PK, analisis pertumbuhan proporsional PP, dan analisis pertumbuhan pangsa wilayah PPW.
Berdasarkan hasil analisis pertumbuhan kabupaten, industri kerajinan anyaman pandan menempati urutan keempat setelah sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, dan perikanan; perdagangan, hotel, dan restoran; serta jasa-jasa. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila terjadi perubahan produksi atau kebijakan
ekonomi yang mempengaruhi semua sektor dan semua wilayah, akan menyebabkan perubahan kontribusi sektor industri kerajinan anyaman pandan
terhadap total PDRB. Nilai pertumbuhan kabupaten seluruh sektor perekonomian dapat dilihat pada Tabel 12.
Nilai PK yang positif pada industri kerajinan anyaman pandan mengindikasikan bahwa industri tersebut berada di kecamatan yang
pertumbuhannya lebih cepat daripada kecamatan lain di Kabupaten Tasikmalaya. Pertumbuhan kabupaten menyebabkan PDRB lima kecamatan sentra industri
kerajinan anyaman pandan meningkat sebesar 75.756,51 juta rupiah. Tabel 12. Nilai Komponen Pertumbuhan Kabupaten di Lima Kecamatan Sentra
Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2003-2006 Juta Rupiah Sektor Perekonomian
PK PK
RaYij Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan
perikanan 31.292,62 12,00
Pertambangan dan penggalian 98,28
12,00
Industri Pengolahan Industri Kerajinan Anyaman Pandan
4.354,71 12,00
Listrik, gas, dan air bersih 783,97
12,00 Bangunan 3.329,79
12,00 Perdagangan, hotel, dan restoran
18.634,43 12,00
Pengangkutan dan komunikasi 1.876,42
12,00 Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
2.867,74 12,00
Jasa-jasa 12.518,55 12,00
Produk Domestik Regional Bruto 75.756,51
12,00
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
Hasil analisis pertumbuhan proporsional menunjukkan bahwa industri kerajinan anyaman pandan memiliki nilai PP yang positif. Hal ini menunjukkan
bahwa industri kerajinan anyaman pandan di lima kecamatan sentra lokasinya memiliki pertumbuhan yang cepat. Berdasarkan pengaruh pertumbuhan
proporsional, PDRB lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan meningkat sebesar 801,07 juta rupiah. Nilai komponen pertumbuhan proporsional
di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Nilai Komponen Pertumbuhan Proporsional di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2003-2006 Juta Rupiah
Sektor Perekonomian PP
PP Ri-RaYij
Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan 68.910,02
26,43 Pertambangan dan penggalian
418,85 51,14
Industri Pengolahan Industri Kerajinan Anyaman Pandan
1.751,98 4,83
Listrik, gas, dan air bersih 477,39
7,31 Bangunan -12.314,61
-44,38 Perdagangan, hotel, dan restoran
-21.936,97 -14,13
Pengangkutan dan komunikasi 3.601,25
23,03 Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
-953,40 -3,99
Jasa-jasa -38.288,63 -36,70
Produk Domestik Regional Bruto 801,07
0,13
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
Nilai komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW di lima kecamatan sentra lokasi industri kerajinan anyaman pandan sebagian besar memiliki nilai
yang negatif. Dari sembilan sektor perekonomian, hanya tiga sektor yang memiliki nilai positif, termasuk industri kerajinan anyaman pandan. Hal ini
mengindikasikan bahwa industri kerajian anyaman pandan memiliki daya saing yang baik daripada sektor-sektor yang lainnya. Pertumbuhan pangsa wilayah
menyebabkan penurunan PDRB di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan sebesar 2.178,77 juta rupiah. Nilai komponen pertumbuhan
pangsa wilayah secara rinci dapat dilihat pada Tabel 14. Setelah nilai pertumbuhan proporsional dan nilai pertumbuhan pangsa
wilayah diketahui, maka dapat diketahui pula nilai pergeseran bersih di lima kecamatan sentra lokasi industri kerajinan anyaman pandan. Nilai pergeseran
bersih merupakan penjumlahan dari nilai pertumbuhan proporsional dan pertumbuhan pangsa wilayah.
Tabel 14. Nilai Komponen PPW di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Th 2003-2006 Juta Rupiah
Sektor Perekonomian PPW
PPW ri-RiYij
Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan -21.222,05
-6,25 Pertambangan dan penggalian
-550,74 -70,12
Industri Pengolahan Industri Kerajinan Anyaman Pandan
729,78 1,69
Listrik, gas, dan air bersih -91,13
-1,18 Bangunan 486,69
2,53 Perdagangan, hotel, dan restoran
23.590,05 13,44
Pengangkutan dan komunikasi -2.863,77
-15,69 Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
-462,72 -1,83
Jasa-jasa -2.659,69 -3,50
Produk Domestik Regional Bruto -2.178,77
-0,31
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
Pergeseran bersih menentukan kelompok sektor ekonomi suatu wilayah. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa pergeseran bersih industri kerajinan
anyaman pandan memiliki nilai yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan industri kerajinan anyaman pandan di sentra lokasinya termasuk
kelompok progresif atau maju. Nilai pergeseran bersih di lima kecamatan sentra lokasi industri kerajinan anyaman pandan dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Nilai Pergeseran Bersih Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2003-2006 Juta Rupiah
Sektor Perekonomian PB
PB PP+PPW
Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan 47.687,97
18,29 Pertambangan dan penggalian
-131,89 -16,10
Industri Pengolahan Industri Kerajinan Anyaman Pandan
2.481,76 6,84
Listrik, gas, dan air bersih 386,26
5,91 Bangunan -11.827,91
-42,63 Perdagangan, hotel, dan restoran
1.653,08 1,06
Pengangkutan dan komunikasi 737,48
4,72 Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
-1.416,12 -5,93
Jasa-jasa -40.948,33 -39,25
Produk Domestik Regional Bruto -1.377,70
-0,22
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
6.2.2 Proyeksi Kontribusi Industri Kerajinan Anyaman Pandan terhadap PDRB Kabupaten Tasikmalaya Periode 2006-2011
6.2.2.1 Analisis Proyeksi PDRB Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan
Pada kurun waktu 2006-2011, industri kerajinan anyaman pandan masih tetap menempati urutan kedua dalam perubahan PDRB per sektor di lima
kecamatan yang menjadi sentra industri tersebut, yaitu sebesar 18,80 persen. Perubahan ini mengalami sedikit penurunan dari lima tahun sebelumnya yaitu
sebesar 0,004 persen. Sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan juga masih tetap memiliki perubahan yang paling besar yaitu sebesar
29,78 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kedua sektor tersebut masih tetap memberikan kontribusi yang paling besar terhadap total PDRB di lima kecamatan
yang menjadi sentra industri kerajinan anyaman pandan. Proyeksi perubahan PDRB di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 16. Share
industri kerajinan anyaman pandan terhadap total PDRB Kabupaten Tasikmalaya lima tahun ke depan meningkat menjadi 1,01 persen. Dengan kata
lain, dalam jangka waktu lima tahun share industri tersebut meningkat sebesar 0,05 persen.
Apabila dibandingkan dengan perubahan PDRB setiap sektor di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan periode 2003-2006,
perubahan PDRB setiap sektor di lokasi tersebut pada periode 2006-2011 cenderung mengalami penurunan. Namun, ada beberapa sektor yang
penurunannya relatif stabil yaitu industri kerajinan anyaman pandan, listrik, gas,
dan air bersih, bangunan, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, serta jasa- jasa.
Tabel 16. Proyeksi Perubahan PDRB di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2006-2011
Sektor Perekonomian PDRB Juta Rupiah
Perubahan PDRB
2006 2011
Juta Rupiah
Pertanian, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan 339.752,40 440.926,95
101.174,55 29,78
Pertambangan dan penggalian 785,39
382,82 -402,57
-51,26
Industri Pengolahan Industri
kerajinan Anyaman Pandan
43.125,72 51.235,43
8.109,71 18,80
Listrik, gas, dan air bersih 7.703,31
9.081,89 1.378,58
17,90 Bangunan 19.250,16
13.346,12 -5.904,04
-30,67 Perdagangan, hotel, dan
restoran 175.574,43 194.928,77 19.354,34
11,02 Pengangkutan dan komunikasi
18.250,71 20.777,08
2.526,37 13,84
Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
25.349,47 26.880,30
1.530,83 6,04
Jasa-jasa 75.891,45 55.141,29
-20.750,16 -27,34
Produk Domestik Regional Bruto
705.683,04 788,817.46 83.134,42
11,78
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
6.2.2.2 Analisis Proyeksi Indikator Kegiatan Ekonomi
Hasil analisis proyeksi indikator ekonomi menunjukkan bahwa nilai ri, Ri, dan Ra pada periode 2006 sampai 2011 memiliki nilai yang sama persis dengan
nilai ri, Ri, dan Ra pada periode lima tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka waktu lima tahun, seluruh sektor perekonomian di
Kabupaten Tasikmalaya maupun di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan memiliki laju pertumbuhan yang sama. Industri kerajinan
anyaman memiliki nilai ri yang positif yaitu sebesar 0,19 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa pada periode lima tahun ke depan, industri kerajinan anyaman pandan masih tetap memiliki laju pertumbuhan yang meningkat dengan
laju peningkatan yang sama dengan periode sebelumnya. Proyeksi nilai ri, Ri, dan Ra secara rinci dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Proyeksi Nilai ri, Ri, dan Ra di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2006-2011
Sektor Perekonomian ri
Ri Ra
Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan
0,30 0,38
0,12 Pertambangan dan penggalian
-0,04 0,63
0,12
Industri Pengolahan Industri kerajinan Anyaman Pandan
0,19 0,17
0,12
Listrik, gas, dan air bersih 0,18
0,19 0,12
Bangunan -0,31 -0,32
0,12 Perdagangan, hotel, dan restoran
0,13 -0,02
0,12 Pengangkutan dan komunikasi
0,17 0,35
0,12 Keuangan, persewaan, dan
Jasa Perusahaan 0,06
0,08 0,12
Jasa-jasa -0,27 -0,25
0,12 Produk Domestik Regional Bruto
0,12 0,12
0,12
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
Dengan demikian, pada periode lima tahun ke depan, industri kerajinan anyaman pandan di lima kecamatan yang menjadi sentra industrinya tetap
memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi daripada laju pertumbuhan sektor tersebut di Kabupaten Tasikmalaya. Selain itu, industri kerajinan anyaman pandan
di lima kecamatan tersebut juga tetap memiliki laju pertumbuhan di atas laju pertumbuhan rata-rata Kabupaten Tasikmalaya
6.2.2.3 Analisis Proyeksi Komponen Pertumbuhan Wilayah
Berdasarkan hasil analisis proyeksi pertumbuhan kabupaten, industri kerajinan anyaman pandan masih tetap menempati urutan keempat setelah sektor
pertanian, perkebunan, kehutanan, dan perikanan; perdagangan, hotel, dan
restoran; serta jasa-jasa. Nilai pertumbuhan kabupaten untuk industri kerajinan anyaman pandan lima tahun yang akan datang meningkat sebesar 18,83 persen.
Akibat pertumbuhan kabupaten, PDRB lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan meningkat sebesar 84.681,96 juta rupiah. Peningkatan total
PDRB akibat pertumbuhan kabupaten pada lima tahun yang akan datang mengalami peningkatan sebesar 11,78 persen.
Nilai pertumbuhan kabupaten yang positif menunjukkan bahwa lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan memiliki pertumbuhan yang
lebih cepat daripada pertumbuhan rata-rata Kabupaten Tasikmalaya. Nilai proyeksi pertumbuhan kabupaten secara lengkap ditunjukkan oleh Tabel 18.
Tabel 18. Nilai Proyeksi Komponen Pertumbuhan Kabupaten di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2006-2011 Juta
Rupiah Sektor Perekonomian
PK PK
RaY’ij Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan
perikanan 40.770,29 12,00
Pertambangan dan penggalian 94,25
12,00
Industri Pengolahan Industri Kerajinan Anyaman Pandan
5.175,09 12,00
Listrik, gas, dan air bersih 92,40
12,00 Bangunan 2.310,02
12,00 Perdagangan, hotel, dan restoran
21.068,93 12,00
Pengangkutan dan komunikasi 2.190,09
12,00 Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
3.041,94 12,00
Jasa-jasa 9.106,97 12,00
Produk Domestik Regional Bruto 84.681,96
12,00
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
Hasil analisis proyeksi pertumbuhan proporsional menunjukkan bahwa industri kerajinan anyaman pandan dalam jangka waktu lima tahun ke depan tetap
memiliki nilai PP yang positif. Nilai proyeksi komponen pertumbuhan proporsional setiap sektor di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman
pandan dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Nilai Proyeksi Komponen Pertumbuhan Proporsional di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2006-
2011 Juta Rupiah Sektor Perekonomian
PP PP
Ri-RaY’ij Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan
perikanan 89.780,97 26,43
Pertambangan dan penggalian 401,66
51,14
Industri Pengolahan Industri Kerajinan Anyaman Pandan
2.082,03 4,83
Listrik, gas, dan air bersih 562,90
7,31 Bangunan -8.543,16
-44,38 Perdagangan, hotel, dan restoran
-24,802.94 -14,13
Pengangkutan dan komunikasi 4.203,25
23,03 Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
-1.011,32 -3,99
Jasa-jasa -27.854,46 -36,70
Produk Domestik Regional Bruto 895,45
0,13
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
Nilai PP yang positif tersebut menunjukkan bahwa industri tersebut di lima kecamatan yang menjadi sentra lokasinya memiliki pertumbuhan yang cepat.
Nilai PP industri kerajinan anyaman pandan lima tahun ke depan meningkat sebesar 18,84 persen. Berdasarkan pengaruh pertumbuhan proporsional, PDRB
lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan meningkat sebesar 895,45 juta rupiah atau meningkat 11,78 persen dari PP saat ini. Nilai PP yang
positif menunjukkan bahwa lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan berspesialisasi dalam sektor-sektor yang pada wilayah kabupaten tumbuh
dengan cepat. Nilai proyeksi komponen pangsa wilayah di lima kecamatan sentra
industri kerajinan anyaman pandan, sebagian besar bernilai negatif. Dari sembilan sektor perekonomian, hanya tiga sektor yang memiliki nilai positif, termasuk
industri kerajinan anyaman pandan. Nilai PPW industri ini meningkat 16,83 persen dalam jangka waktu lima tahun. Hal ini menunjukkan bahwa industri
kerajinan anyaman pandan memiliki daya saing yang baik daripada sektor-sektor yang lainnya. Selain itu, hal ini juga mengindikasikan bahwa lima kecamatan
sentra industri kerajinan anyaman pandan mempunyai keuntungan lokasional dalam ketersediaan bahan baku pandan dan sumberdaya manusia yang terampil
dalam membuat produk kerajinan anyaman pandan. Pertumbuhan pangsa wilayah menyebabkan penurunan PDRB di lima kecamatan sentra industri kerajinan
ayaman pandan sebesar 2.442, 99 juta rupiah. Pada periode ini terjadi peningkatan dalam penurunan PDRB sebesar 12,13 persen. Nilai proyeksi komponen
pertumbuhan wilayah secara lengkap di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Nilai Proyeksi Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah di Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan 2006-2011
Juta Rupiah Sektor Perekonomian
PPW PPW
ri-RiYij Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan
perikanan -2.376,71 -8,65
Pertambangan dan penggalian -898,48
-114,40
Industri Pengolahan Industri Kerajinan Anyaman Pandan
852,59 1,98
Listrik, gas, dan air bersih -108,72
-1,41 Bangunan 329,10
1,71 Perdagangan, hotel, dan restoran
23.088,35 13,15
Pengangkutan dan komunikasi -3.866,97
-21,19 Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
-499,79 -1,97
Jasa-jasa -2.002,67 -2,64
Produk Domestik Regional Bruto -2.442,99
-0,35
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
Hasil analisis proyeksi pergeseran bersih menunjukkan bahwa industri kerajinan anyaman pandan tetap memiliki nilai pergeseran bersih yang positif.
Nilai proyeksi pergeseran bersih setiap sektor di lima kecamatan sentra industri kerajinan anyaman pandan ditunjukkan oleh Tabel 21.
Tabel 21. Nilai Proyeksi Pergeseran Bersih Lima Kecamatan Sentra Industri Kerajinan Anyaman Pandan Tahun 2006-2011 Juta Rupiah
Sektor Perekonomian PB
PB PP+PPW
Pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan 60.404,26
17,78 Pertambangan dan penggalian
-496,82 -63,26
Industri Pengolahan Industri Kerajinan Anyaman Pandan
2.934,62 6,80
Listrik, gas, dan air bersih 454,18
5,90 Bangunan -8.214,06
-42,67 Perdagangan, hotel, dan restoran
-1.714,59 -0,98
Pengangkutan dan komunikasi 336,28
1,84 Keuangan, persewaan, dan Jasa Perusahaan
-1.511,11 -5,96
Jasa-jasa -29.857,13 -39,34
Produk Domestik Regional Bruto -1.547,54
-0,22
Sumber: Bappeda Kabupaten Tasikmalaya 2005 dan 2007, diolah
Nilai pergeseran bersih yang positif menunjukkan bahwa selama lima tahun ke depan, pertumbuhan industri kerajinan anyaman pandan di lima
kecamatan sentra industri tersebut termasuk progresif atau maju. Namun, persentase pergeseran bersih industri kerajinan anyaman pandan periode 2006-
2011 turun sebesar 0,004 persen dari periode sebelumnya.
6.4 Implikasi Kebijakan