Industri Kerajinan Anyaman Pandan

Apabila dilihat dari sifat dan bentuknya, maka industri kecil mempunyai karakteristik yaitu: 1 berbasis pada sumberdaya lokal sehingga dapat memanfaatkan potensi secara maksimal dan memperkuat kemandirian; 2 dimiliki dan dilaksanakan oleh masyarakat lokal sehingga mampu mengembangkan sumberdaya manusia; 3 menerapkan teknologi lokal sehingga dapat dilaksanakan dan dikembangkan oleh tenaga lokal; dan 4 tersebar dalam jumlah yang banyak sehingga merupakan alat pembangunan yang efektif.

2.2 Industri Kerajinan Anyaman Pandan

Industri kerajinan merupakan salah satu kategori dalam industri pengolahan. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah barang jadi atau setengah jadi, atau mengubah barang dari yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya dengan maksud mendekatkan produk tersebut kepada konsumen akhir, termasuk dalam kegiatan industri dan pekerjaan perakitan Meliani 2007. Industri kerajinan biasanya dikembangkan dalam skala kecil, namun ada juga yang dikembangkan pada skala menengah. Salah satu industri kerajinan yang cukup populer adalah industri kerajinan anyaman pandan. Di Pulau Jawa, sentra industri kerajinan anyaman pandan terpusat di dua daerah yaitu di Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat dan Yogyakarta. Di Kabupaten Tasikmalaya, kerajinan anyaman pandan sudah ditekuni secara turun menurun. Sejak lama daun pandan telah dipergunakan untuk kerajinan dan keperluan sehari-hari, terutama untuk tikar, tali tambang dan lain- lain. Hal ini disebabkan pandan mempunyai serat yang kuat dan tahan lama. Struktur anyaman pandan yang menarik menjadi alternatif bahan untuk berbagai aksesoris baik aksesoris rumah maupun kantor. Namun, bahan anyaman pandan juga memiliki kelemahan. Pandan hanya dapat dipakai sebagai lapisan akhir karena tidak memiliki kekuatan struktur sehingga dalam aplikasinya pandan harus dipadukan dengan bahan yang lain seperi kayu, karton berdiameter tebal, triplek, dan keramik. Kerajinan anyaman pandan sangat cocok sebagai komoditas ekspor Indonesia karena material pandan hanya tersedia di negara-negara tropis yang membuat kompetisi terbatas. Selain itu, anyaman pandan memerlukan padat karya, tidak memerlukan teknologi tinggi maupun investasi yang besar. Pandan juga bukanlah tanaman yang dilindungi dan dapat tumbuh dengan cepat sehingga tidak menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan hidup. Ekspor kerajinan anyaman pandan Tasikmalaya diperkirakan mencapai 15 kontainer setiap bulan. Tujuan terbesar dari ekspor ini adalah negara-negara di Eropa 60 , Amerika 30 , dan Asia 10 . 3

2.3 Peranan Industri Kecil terhadap Perekonomian Daerah