Cara Pengambilan Data Alur Penelitian

penelitian ini adalah uji Chi Square χ 2 untuk menjelaskan hubungan antara infeksi soil transmitted helminth dengan risiko kejadian alergi pada anak. Perhitungan oods ratio OR digunakan untuk mengetahui besar risiko dan dihitung dengan menggunakan tabel 2X2.

3.9. Alur Penelitian

Adapun alur penelitian dari penilitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 13. Alur Penelitian Survei Pendahuluan dan Pembuatan Proposal Seminar Proposal Pengajuan ethical clearance Permohonan izin untuk mengambil data subjek penelitian Mengisi kuesioner dengan wawancara pada orang tua responden dan memberikan pot tempat tinja Mengambil sampel tinja dan melakukan pemeriksaan tinja dengan menggunakan metode apung floatation Menentukan sampel sesuai dengan kriteria inklusi Pengolahan data Analisis data Interpretasi hasil penelitian

3.10. Etika Penelitian

Penelitian ini sudah disetujui oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dengan surat No: 2696UN268DT2015.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini: 1. Prevalensi Infeksi Soil Transmitted Helminth STH pada anak kelas 1-4 SD Negeri 1 Krawangsari, Natar, Lampung Selatan sebesar 50. 2. Prevalensi riwayat penyakit alergi berdasarkan kuesioner ISAAC pada anak kelas 1-4 SD Negeri 1 Krawangsari, Natar, Lampung Selatan sebesar 33,3. 3. Terdapat hubungan antara infeksi STH dengan risiko kejadian alergi pada anak SD kelas 1-4 di SD Negeri 1 Krawangsari, Natar, Lampung Selatan p=0,077.

5.2. Saran

Adapun dari kesimpulan di atas maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu: 1. Penelitian ini sebaiknya dapat dilakukan dengan metode pemeriksaan feses kuantitatif kato-katz dan pada jumlah sampel yang lebih banyak dan sebaiknya disertai pemeriksaan alergi yang lebih sensitif dan spesifik untuk menunjang kuesioner. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah untuk pengendalian infeksi kecacingan pada anak sekolah. 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi pihak sekolah untuk mengadakan promosi kesehatan untuk mencegah infeksi kecacingan dan bahaya kecacingan. 4. Penelitian sebaiknya dapat diteruskan pada lokasi dengan berbagai endemisitas kecacingan. DAFTAR PUSTAKA Ahmed A, Al-Mekhlafi HM, Al-adhroey AH, Ithoi I, Abdulsalam AM, Surin J. 2012. The nutritional impacts of soil-transmitted helminths infections among Orang Asli schoolchildren in rural Malaysia. Parasite Vector. 5119:1 –9. Albonico M, Allen H, Chitsulo L, Engels D, Gabrielli AF, Savioli L. 2008. Controlling Soil-Transmitted Helminthiasis in Pre-School- Age Children through Preventive Chemotherapy. PLoS Neg Trop Dis. 23:1 –11. Alelign T, Degarege A. dan Erko B. 2015. Soil-Transmitted Helminth Infections and Associated Risk Factors among Schoolchildren in Durbete Town , Northwestern Ethiopia. J Parasitol Res. 2015:1 –6. Amarasekera M, Gunawardena NK, de Silva NR, Douglass JA, O’Hehir RE, Weerasinghe A. 2012 Impact of helminth infection on childhood allergic diseases in an area in transition from high to low infection burden. Asia Pac Allergy. 22:122-128. Andiarsa D, Meliyanie G dan Hidayat S. 2013. Alergi dan infeksi cacing pada anak Sekolah Dasar Negeri Kampung Baru Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu dengan status sosial ekonomi yang berbeda. Jurnal Buski:43:115 – 120. Andiarsa D. 2015. Atopic disorders in school children in Indonesia: A study on characteristics and Helminth infections. Int J Med Health Sci. 42:202 –205. ASM Microbe Library, 2014. Ascaris lumbricoides Development.Tersedia dari: http:www.microbelibrary.orglibrarydisease3674-ascaris-lumbricoides- development [Diakses 10 Juli 2015]. Bacharier LB, Boner A, Carlsen KH, Eigenmann PA, Frischer T, Gotz M et al. 2008. Diagnosis and treatment of asthma in childhood: a PRACTALL consensus report. Allergy. 631:5 –34. Hlm. 383-387 Becker JM. 2015. Pediatric Allergic Rhinitis. Medscape. Tersedia dari: http:emedicine.medscape.comarticle889259-overviewshowall [Diakses 11 Juli 2015]

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Higiene dengan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Siswa-siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

0 38 78

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Kejadian Underweight pada Sekolah Dasar Negeri 067244 Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011

0 39 62

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KECACINGAN DAN JENJANG KELAS DENGAN KEJADIAN KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SD NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

4 40 53

HUBUNGAN PENCEMARAN TANAH OLEH TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) 01 KRAWANGSARI NATAR

4 24 68

HUBUNGAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI DAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA SDN 1 KRAWANGSARI NATAR DAN PEMETAAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERINFEKSI STH

1 9 63

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN PERTUMBUHAN DAN STATUS ANEMIA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DI KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS

1 16 87

Faktor Risiko Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helmints Pada Anak SD Di Desa Taman, Kecamatan Abiansemal Tahun 2016.

2 8 43

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DENGAN KADAR EOSINOFIL DARAH TEPI PADA SISWA SD BARENGAN DI KECAMATAN TERAS BOYOLALI.

0 0 12

DERAJAD EOSINOFILIA PADA PENDERITA INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH (STH)

0 0 8

Hubungan Suku Dengan Pola Hidup Sehat dan Infeksi Soil-Transmitted Helminth pada Anak Usia Sekolah Dasar di Medan Labuhan

0 2 15