Waktu Penelitian Tempat Penelitian

3.5. Definisi Operasional

Tabel 2 Definisi Operasional Variabel Definisi Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Variabel Bebas Infeksi soil transmited helminth STH Infeksi STH yang dibuktikan dengan menemukan telur cacing pada pemeriksaan dengan metode apung Mikroskop Object glass Cover glass Tabung Larutan NaCl jenuh Ose Melihat telur cacing STH di mikroskop Positif Ditemukan telur cacing pada tinja anak Negatif Tidak ditemukan telur cacing pada tinja anak Nominal Variabel Terikat Risiko kejadian alergi pada anak Anak-anak yang sedang atau pernah mengalami penyakit alergi rinitis alergi, eksim dan asma berdasarkan interpretasi kuesioner ISAAC Kuesioner ISACC dalam bahasa Indonesia Mengisi kuesioner ISAAC dalam bahasa Indonesia secara terbimbing Positif Bila terdapat gejala dari penyakit alergi asma, rinitis alergi, dermatitis atopik berdasarkan kuesioner ISAAC Negatif Bila tidak terdapat gejala dari penyakit alergi berdasarkan kuesioner ISAAC Nominal

3.6. Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis Data

Pengambilan data berupa data primer berupa wawancara langsung dan tidak langsung pada orang tua responden dan mengambil sampel tinja responden di SD Negeri 1 Krawangsari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan.

3.6.2. Alat dan bahan penelitian

Alat dan bahan penelitan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, lembar identitas dan data responden, kuesioner ISAAC, pot tinja, mikroskop, formalin 10, cover glass, tabung reaksi, tabung, pengaduk, larutan natrium klorida jenuh.

3.7. Cara Pengambilan Data

Pengambilan data berupa identitas responden, wawancara langsung dengan kuesioner ISAAC dan sampel tinja. Adapun proses pengambilan data meliputi: a. Permohonan izin mengambil data responden kepada komisi etik Fakultas Kedokteran Universitas Lampung b. Permohonan izin mengambil data responden kepada kepala sekolah SD Negeri 1 Krawangsari, Natar, Lampung Selatan c. Melakukan pre-survey penelitian berupa pengumpulan data jumlah siswa dan usia siswa

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Higiene dengan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Siswa-siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

0 38 78

Hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminths dengan Kejadian Underweight pada Sekolah Dasar Negeri 067244 Kecamatan Medan Selayang Tahun 2011

0 39 62

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KECACINGAN DAN JENJANG KELAS DENGAN KEJADIAN KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SD NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

4 40 53

HUBUNGAN PENCEMARAN TANAH OLEH TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) 01 KRAWANGSARI NATAR

4 24 68

HUBUNGAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI DAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN KEJADIAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA SDN 1 KRAWANGSARI NATAR DAN PEMETAAN TEMPAT TINGGAL SISWA TERINFEKSI STH

1 9 63

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN PERTUMBUHAN DAN STATUS ANEMIA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DI KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS

1 16 87

Faktor Risiko Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helmints Pada Anak SD Di Desa Taman, Kecamatan Abiansemal Tahun 2016.

2 8 43

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DENGAN KADAR EOSINOFIL DARAH TEPI PADA SISWA SD BARENGAN DI KECAMATAN TERAS BOYOLALI.

0 0 12

DERAJAD EOSINOFILIA PADA PENDERITA INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH (STH)

0 0 8

Hubungan Suku Dengan Pola Hidup Sehat dan Infeksi Soil-Transmitted Helminth pada Anak Usia Sekolah Dasar di Medan Labuhan

0 2 15